Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Dirhamsjah
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayora Andrea Utomo
"Kebutuhan akan energi dunia terus berkembang dari tahun ke tahun seiring dengan percepatan industri. Batubara merupakan salah satu energi yang masih sangat dibutuhkan untuk industri energi. Indonesia yang merupakan penghasil batubara terbesar di dunia, mencatat ekspor batubara Indonesia ke India tebesar dalam 10 tahun terkahir dan diperkirakan akan terus bertambah. Kegiatan jual beli batubara dilakukan dengan ekspor impor yang dimana membutuhkan armada kapal untuk menunjang kegiatan tersebut. Kegiatan ekpor impor batubara pun diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2018 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk ekspor dan impor barang dimana pengangkutan batubara ekspor harus memakai kapal dalam negeri. Penelitan ini dilakukan untuk melihat proyeksi kebutuhan batubara di masa depan dan perencanaan armada yang dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan ekspor tersebut. Dalam Penelitian ini didapatkan rencana armada untuk rute ekpor batubara dari Tarahan ke Mundra yaitu menggunakan tipe kapal Capesize, selain itu kombinasi beberapa kapal dari jenis Post Panamax, Panamax, dan Handymax juga memungkinkan jika ingin dilakukan cara charter kapal atau pembelian kapal bekas.

The need for world energy continues to grow from year to year in line with industry acceleration. Coal is one of the energy that is still needed for the energy industry. Indonesia, which is the largest coal producer in the world, recorded Indonesia's coal exports to India has been the largest in the last 10 years and its expected to continue to grow. Coal buying and selling activities are carried out with import and export which requires a fleet of ships to support these activities. Coal import export activities are also regulated in Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Number 80 Year 2018 concerning Provisions on the Use of Sea Transportation and National Insurance for export and import of goods where export coal transportation must use domestic vessels. This research was conducted to see the projected future coal demand and fleet planning needed to support the export needs. In this research, the fleet plan for the coal export route from Tarahan to Mundra is to use the Bulkcarier Capesize ship type, besides the combination of several ships of Post Panamax, Panamax and Handymax types, it is also possible if you want to be chartered or purchase used vessels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erry Hartanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fuad Syahrudin
"ABSTRAK
Indonesia telah menjadi poros maritim dunia, yang merupakan salah satu strategi yang ingin diwujudkan oleh Presiden Joko Widodo. Strategi ini memiliki beberapa pilar utama, salah satunya adalah membangun kekuatan pertahanan maritim. Agen keamanan menuntut armada patroli atau kapal perang yang diharuskan memiliki berbagai kemampuan seperti kecepatan tinggi hingga kemampuan manuver yang baik. Namun di sisi lain, kemajuan teknologi yang diterapkan pada kapal membutuhkan bahan bakar primer. Faktanya ketersediaan bahan bakar fosil semakin menurun, sehingga kapal juga membutuhkan efisiensi kapal yang baik. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah meningkatkan efisiensi kapal itu sendiri. Salah satu teknologi untuk meningkatkan efisiensi di kapal adalah foil buritan. Foil buritan memiliki prinsip yang sama dengan hydrofoil, tetapi foil buritan hanya ditemukan di buritan kapal. Dengan mengurangi area basah di buritan kapal, secara otomatis akan mengurangi resistensi dan berdampak pada karakteristik kapal. Penelitian tentang penerapan stern foil dilakukan pada model kapal 1 m dengan metode uji derek. Hasil aplikasi stern foil menunjukkan pengurangan total resistansi kapal dengan nilai minimum 14,06% (Fn 0,7), nilai maksimum 41,14% (Fn 1,3), dan pengurangan resistansi rata-rata pada 17,28% (Fn 0.6-1.3).

ABSTRACT
Indonesia has become the world's maritime axis, which is one of the strategies that President Joko Widodo wants to realize. This strategy has several main pillars, one of which is building maritime defense forces. Security agents demand patrol fleets or warships that are required to have various capabilities such as high speed to good maneuverability. But on the other hand, technological advances applied to ships require primary fuel. The fact is the availability of fossil fuels is decreasing, so ships also need good ship efficiency. One solution to this problem is to improve the efficiency of the ship itself. One technology to improve efficiency on ships is stern foil. Stern foils have the same principles as hydrofoil, but stern foils are only found at ship stern. By reducing the wet area at the stern of the ship, it will automatically reduce resistance and have an impact on the characteristics of the ship. Research on the application of stern foil was carried out on a 1 m ship model with the crane test method. The results of the application of stern foil show a reduction in total ship resistance with a minimum value of 14.06% (Fn 0.7), a maximum value of 41.14% (Fn 1.3), and an average reduction in resistance at 17.28% (Fn 0.6 -1.3)."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzan Emiria Tasrip
"A. Masalah Pokok
1. Keadaan Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang letaknya dan geografisnya mempengaruhi situasinya, sehingga memerlukan armada angkutan udara yang dapat menjangkau seluruh wilayah tersebut dengan cepat dan dapat dipertanggung jawabkan keselamatannya.
2. Karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, maka kebutuhan akan alat perhubungan ini banyak dibutuhkan serta dalam jumlah yang banyak.
3. Dimana akhirnya banyak pihak swasta yang mengadakan perjanjian jual-beli tersebut. Dan karena sulitnya memiliki pesawat tersebut karena harganya yang mahal sekali, maka Pemerintah dalam hal ini Departemen Perhubungan Udara telah mengeluarkan surat Keputusan Nomor 13/S/1971 yaitu syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan mengenai penggunaan pesawat udara secara komersil di Indonesia.
4. Dalam skripsi ini penulis mencoba mengetengahkan sedikit mengenai perjanjian jual-beli pesawat udara tersebut.
B. Metode Research.
Dalam penulisan ini penulis mencoba membahas persoalan-persoalan berdasarkan data yang diperoleh yang berhubungan dengan masalah yang dikemukakan sesuai dengan judul skripsi.
Cara pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Field research, dengan cara mengadakan wawancara dengan pejabat-pejabat yang penulis anggap mengetahui dan menguasai bidangnya dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
2. Library research, yaitu pengumpulan data untuk melengkapi isi skripsi. Dimana data-data diambil dari perpustakaan melalui buku-buku, majalah dan peraturan-peraturan hukum serta catatan-catatan kuliah yang pernah penulis terima selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
C. Hal-hal yang ditemukan dalam praktek.
1. Dalam praktek pembelian pesawat terbang disertai dengan saling kepercayaan saja.
2. Dari segi Hukum peraturan-peraturan yang telah ada untuk mengatur masalah-masalah tersebut tidak begitu kuat.
3. Dengan adanya Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 13/S/1971, rupanya hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakan mendesak saja tanpa mengingat dasar hukum yang berlaku.
4. Akibatnya peraturan itu agak sukar untuk diterapkan.
5. Pemerintah dalam hal ini Menteri Perhubungan dalam membuat peraturan tidak mempertimbangkan dan tidak memperhatikan efek sampingan dalam hubungannya dengan aspek-aspek yang lainnya.
D. Kesimpulan dan saran.
Kesimpulan
Karena letak geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, maka dibutuhkan pesawat udara yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan akan alat angkutan yang tepat. Perlu adanya lembaga hukum yang menampung dan mengatur perkembangan-perkembangan yang terjadi khususnya dalam dunia penerbangan dewasa ini.
Saran-saran
1. Perlu dibuatnya undang-undang tersendiri yang mengatur mengenai jual-beli pesawat terbang untuk memperlancar perkembangan dunia penerbangan.
2. Di dalam membuat peraturan perlu diperhatikan aspek-aspek lain yang mempengaruhi dan efek sampingan yang mungkin timbul.
3. Perlu diperhatikan mengenai syarat-syarat pendaftaran pesawat terbang, agar dapat dengan mudah dioperasikan sesuai dengan keinginan dari pada pemiliknya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Bangun Wiguna
"Penelitian ini membahas mengenai pembutan serious simulation game peranan manajemen armada dalam distribusi. Manajemen armada merupakan salah satu faktor penting dalam distribusi karena berkaitan dengan kapasitas distribusi, penjadwalan pengiriman dan pemeliharaan kendaraan. Belum adanya serious simulation game yang membahas peranan manajemen armada. Penelitian ini menggagaskan media pembelajaran manajemen armada menggunakan serious simulation game. Penelitian ini menggunakan media permainan papan sebagai sarana pembuatan permainan. Berdasarkan hasil ketika menjalankan permainan, serious simulation game peranan manajemen armada ini sudah cukup menggambarkan dan dapat menyampaikan poin pembelajaran yang terdapat pada permainan.

This research discusses the designing of serious simulation game the role of fleet management in distribution and logstic. The main factors in transportation are the distribution capacity, operational of fleet, and fleet maintenance. Those are the top element in fleet management. Serious simulation games that concern in distribution and logistic has not reach the fleet management factors. This paper answer the need of learning media in teaching the role of fleet management in distribution and logistic. This research use board game as a media in building the game. The pilot testing result of this game shows that this game can accommodate the learners need in fleet management role in distribution and logistic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Setio Leksono
"Indonesia merupakan salah satu negara eksportir Crude Palm Oil (CPO) di dunia dan dalam beberapa tahun terakhir volume ekspor CPO Indonesia mengalami peningkatan. Dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah Indonesia nomor 80 tahun 2018 yang mewajibkan penggunaan angkutan laut nasional untuk kegiatan ekspor CPO membantu meningkatkan produktifitas industri pelayaran nasional melalui pengadaan armada kapal dan juga akan mengubah model bisnis yang tadinya menggunakan incoterm Free On Board (FOB) menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF), dimana model bisnis CIF akan lebih menguntungkan pihak Indonesia sebagai pihak eksportir. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan armada kapal yang memadai. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kebutuhan perencanaan armada kapal untuk memenuhi kebutuhan ekspor CPO Indonesia rute Dumai-Kandla  dalam hal jumlah kapal, kapasitas kapal dan kecepatan kapal. Dengan menggunakan metode optimasi linear programming dimana meminimalkan total biaya operasional dan perhitungan menggunakan persamaan yang ada sehingga didapatkan nilai yang optimal. Hasil pada penelitian ini didapatkan rencana armada kapal yang dibutuhkan yaitu jumlah kapal baru sebanyak 16 sampai 25 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 10000 DWT dan kecepatan 15,5 knot. Apabila menyewa kapal dibutuhkan, maka dibutuhkan dalam jumlah 8 sampai 13 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 20000 DWT dan kecepatan 13.8 knot. Dilanjutkan dengan initial design dimana berfungsi sebagai acuan estimasi biaya apabila ingin melakukan pengadaan kapal baru.

Indonesia is one of the worlds major exporters of Crude Palm Oil (CPO) and in recent years the volume of Indonesias CPO exports has increased. With the issuance of Indonesian government policy number 80 of 2018 which requires the use of national sea transportation for CPO export activities helps increase the productivity of the national shipping industry through the procurement of a fleet of ships and will also change the business model that used the Free On Board (FOB) to Cost, Insurance and Freight (CIF), where the CIF business model will be more profitable for Indonesia as an exporter. To support this policy an adequate fleet of ships is needed. This study aims to determine the needs of the fleet planning to meet the needs of Indonesias CPO export Dumai - Kandla route in terms of number of ships, ship capacity and speed of the ship. By using linear programming optimization method which minimizes total operational costs and calculations using existing equations so that the optimal value is obtained. The results of this study found that the fleet plan required is the number of new ships of 16 to 25 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 10000 DWT and a speed of 15.5 knots. If renting a vessel is needed, namely the number of vessels of 8 to 13 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 20000 DWT and a speed of 13.8 knots. Followed by the initial design which serves as a reference for estimating costs if you want to procure new ships."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malna Widahta Musad
"ABSTRACT
Analisis kebutuhan armada angkutan umum berbasis jalan pada lingkup trayek ditinjau menggunakan permintaan tertinggi pada trayek sehingga mungkin terdapat potensi kelebihan pasokan jika perbedaan permintaan cukup drastis di tiap segmen trayek. Sehingga, penelitian ini mencoba menjawab apakah terdapat potensi kelebihan pasokan, seberapa signifikan perbedaan hasil perhitungan jumlah armada pada lingkup trayek dengan lingkup jaringan, dan implikasinya pada karakteristik operasional headway dan faktor muat. Penelitian dilakukan dengan membangun perangkat bantu analisis. Kemudian dengan perangkat tersebut jumlah armada tiap trayek dihitung dengan permintaan tertinggi tiap trayeknya, selanjutnya kapasitas statis tiap segmen dihitung dan dianalisis efisiensinya pada jaringan dengan parameter faktor muat rerata seluruh segmen. Jika faktor muat rerata berada dibawah nilai ideal dari rujukan, maka kebutuhan armada di tiap trayek akan dioptimasi dengan Metode Heuristik dan Metode Generalized Reduced Gradient (GRG). Hasil menunjukkan, perhitungan jumlah armada dengan lingkup trayek membutuhkan 2257 hingga 3578 armada dan lingkup jaringan membutuhkan 1644 hingga 2673 armada. Headway rerata perhitungan lingkup trayek adalah 3 menit dan hasil lingkup jaringan adalah 5 menit. Hasil perhitungan lingkup trayek untuk faktor muat rerata adalah sebesar 38%, lebih rendah ketimbang hasil lingkup jaringan yaitu 79%. Metode terbaik untuk optimasi jumlah armada pada lingkup jaringan adalah Metode GRG dengan titik awal iterasi adalah hasil perhitungan jumlah armada dari Metode Heuristik.  Dari penelitian ini, perangkat bantu analisis telah dikembangkan, juga dapat disimpulkan terdapat kelebihan pasokan sebesar 54% jumlah armada dengan perhitungan jumlah armada lingkup trayek dibandingkan dengan lingkup jaringan, serta karakteristik operasional headway dan faktor muat rerata lingkup jaringan lebih tinggi dibandingkan hasil perhitungan lingkup trayek.

ABSTRACT
Fleet number calculation on a route scope is using a highest demand on the route segment so that there may be excess supply potential if the demand difference is quite drastic in each of route segment. Thus, this study attempts to answer whether there is an oversupply potential, how significant the result difference between fleet calculations on the scope of the route with the network scope, and the implications on the operational characteristics of the headway and load factors. The research was conducted by building analytical tools. Then the tool calculates the number of fleets per route, then the static capacity of each segment is calculated and its efficiency on the network is analyzed with the average load factor of all segments parameter. If the average load factor is below the ideal value, then the fleet number in each route will be optimized with the Heuristic Method and Generalized Reduced Gradient (GRG) Method. The results show, the calculation of the number of fleets with the scope of the route requires 2257 to 3578 fleets and the scope of the network requires 1644 to 2673 fleet. The average headway of the route scope calculation is 3 minutes and the result of the network scope is 5 minutes. The calculation of route scope for average load factor is 38%, lower than the result of network scope that is 79%. The best method for optimizing the number of fleets on a network's scope is the GRG Method with the starting point of the iteration is the calculation results of the Heuristic Method. From this research, the analytical tool has been developed. Also from the research, it can be concluded that there is an oversupply about 54% of the fleet number calculations based on the route scope compared to the network scope, and the operational characteristics of the headway and the load factor of the network scope is higher than the route scope calculation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adha Mahmeru Bala Putra
"This study discusses the strategies to deal with fleet planning issuesat Garuda Indonesia, the legacy air carrier of Indonesia. This is conducted to choose the right aircraft to replace the old plane and to decide the suitable ownership type, whether it is the capital lease (purchase) or operating lease. It only focuses on China and Saudi Arabia routes, the largest share for the long-haul route for Garuda Indonesia. Moreover, it will use forecasted demand of passengers on those routes in 2019-2028 period. This study uses two forecasting models for this purpose. First is a regression model with the population in each country as the independent variable, and second is the Winters model that is suitable for data with trend and seasonality characteristics, such as airline passengers. The performances of both methods are analysed using forecast errors, which are mean squared error (MSE), mean absolute deviation (MAD), mean absolute percentage error (MAPE) and Tracking Signal. Furthermore, for choosing the right aircraft and the right type of ownership, this study uses Integer programming method.The results show that Winters model is more suitable for China route, while the regression model is more suitable for Saudi Arabia route. Both results imply that Garuda Indonesia should anticipate the growth of passengers by increasing the capacity and balancing it with the financial condition. At the end of this study, it can be concluded that investing in the operating lease is more dominant than investing to purchase new aircrafts.  

Studi ini membahas strategi untuk menangani masalah perencanaan armada di Garuda Indonesia, yang merupakan maskapai penerbangan utama Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk memilih pesawat yang tepat untuk menggantikan pesawat lama dan memilih jenis kepemilikannya, apakah dengan pembelian atau sewa operasi, yang disesuaikan dengan perkiraan permintaan penumpang pada Garuda Indonesia pada rute China dan Arab Saudi, yang mana merupakan bagian terbesar untuk rute jarak jauh untuk Garuda Indonesia, pada periode 2019-2028. Penelitian ini menggunakan dua model peramalan. Pertama adalah model regresi dengan populasi di masing-masing negara sebagai variabel independen, dan kedua adalah model Winter yang cocok untuk data dengan tren dan karakteristik musiman, seperti penumpang pesawat. Kinerja kedua metode dianalisis menggunakan kesalahan perkiraan, yaitu mean squared error(MSE), mean absolute deviation(MAD), mean absolute percentage error(MAPE) dan Tracking Signal. Selanjutnya, untuk memilih pesawat yang tepat dan jenis kepemilikan yang tepat, penelitian ini menggunakan metode pemrograman Integer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Winter lebih cocok untuk rute Cina, sedangkan model regresi lebih cocok untuk rute Arab Saudi dan kedua hasil menyiratkan bahwa Garuda Indonesia harus mengantisipasi pertumbuhan penumpang dengan meningkatkan kapasitas dan diimbaingi dengan kondisi keuangan. Pada akhir penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa berinvestasi dalam sewa operasi lebih dominan daripada berinvestasi untuk membeli pesawat baru.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasse, David A.
"ABSTRAK
Perum Pelabuhan II yang berdiri sejak tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1983 dan mengalami perubahan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1985 membawahi pelabuhan Tanjung Priok sebagai cabang utamanya. Dari sejumlah bidang usaha yang dikelola oleh cabang Pelabuhan Tanjung Priok terdapat 2(dua) jenis pelayanan jasa yang memerlukan penanganan sehingga secara ekonomi maupun secara yuridis dapat terlaksana sebagaimana mestinya yaitu kegiatan-kegiatan pemanduan (piloting) dan penundaan (towing) kapal-kapal niaga di dalam wilayah perairan wajib pandu dan wajib tunda yang sudah ditetapkan batas-batasnya oleh Pemerintah. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.159/K/PHB- 1 74 tanggal 25 Apr11 1974 dan Nomor KM. 92/PR.302/PHB- 1 85 tanggal 11 April 1985 daerah wajib pandu ~ dan wajib tunda di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari perairan-perairan pandu A, B, C dan D namun hingga sekarang perairan-perairan pandu C dan D tersebut belum dapat dilayani dengan alasan bahwa armada pemanduan Tanjung Priok berupa kapal tunda, kapal pandu dan kapal kepil yang masing-masing sebanyak 13, 8 dan 8 unit belum memadai baik kuantitatif maupun kualitatif. Keadaan terakhir inilah yang mengundang perhatian penulis untuk melakukan penelitian yang bertujuan menganalisa aspek-aspek ekonomi management dan hukum disertai dengan penyusunan langkah-langkah managerial menuju sistim pengelolaan armada pemanduan yang lebih berdayaguna dan berhasilguna dengan selalu berpedoman pada prinsip-prinsip perusahaan menurut kebijaksanaan Pemerintah."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>