Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Petras, James
Jakarta: C-Books, 2003
982 PET at
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Peoples Empowerment Consortium (PEC), 2007
355.009 NUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
A November 2008 ruling of the supreme court of Argentina has chalenged the country's statutory system of trade union monopoly. That the "most representative" union be granted such exclusive powers and rights as to marginalize others within the same industry was found to be inconsistent both with the principle of "Free and democratic trade union organization" enshrined in the ....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Selvage, Donald R.
Yogyakarta: Prismasophie, 2004
923.2 SEL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra R. Goepito
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu wilayah walaupun kecil namun mampu menghasilkan berbagai komoditi sudah pasti dipertahankan mati-matian oleh pemiliknya itulah yang menyebabkan mengapa Inggris dan Argentina sama-sama menganggap bahwa negara nya merupakan pemilik sah kepulauan Falkland sebuah gugusan pulau-pulau kecil di Atlantik Selatan Sengketa mengenal kawasan ini yang secara resmi diakui oleh dunia international sejak masalah kedaulatan atas daerah ini diajukan oleh Argentina kesidang umum PBB tahun 1965 akhirnya pecah menjadi konflik terbuka setelah Argentina menduduki Falkland pada April 1982.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Putu Eva Wishanti
Abstrak :
Abstract
Dalam berbagai praktek di era kolonial maupun dalam rezim ekonomi Washington Consensus yang telah lalu, air mengalami komodifikasi menjadi barang ekonomi. Privatisasi muncul sebagai mekanisme yang mewadahinya, dengan dukungan perusahaan asing transnasional. Argentina muncul sebagai negara dengan ruang lingkup dan nilai investasi terbesar di dunia dalam privatisasi air pada dekade 1990-an. Hal ini menarik seiring bervariasinya dinamika benturan kepentingan yang terlibat antara negara, institusi keuangan internasional, pebisnis, dan masyarakat sipil. Dengan kerangka neo-liberalisme serta tata kelola dan keamanan sumber daya alam, tulisan ini mengangkat perdebatan dan kritik privatisasi air Argentina dengan kajian kualitatif. Permasalahan utamanya ialah seputar peran rezim ekonomi global yang memiliki kekuatan untuk mengarahkan perilaku negara.
Abstract
Water resources has long been transformed by economic actors from being public goods into being more economically valued assets. The late Washington Consensus regime facilitated the conversion, including what occured in Argentina, the largest nation with water privatization project during the 1990s. Central domain of this research are the relations among business-government-global economic regime while putting the state as the level of analysis, by using the neo-liberalism and water security governance as tools of investigation. The water business has direct and indirect allegation to state sovereignity and behaviour, by observing the relatively stronger function of TNCs in water privatization.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T 30370
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Banyualam Permana
Abstrak :
Menurut prinsip necessity, negara dapat dibenarkan melanggar hukum internasional jika ada ancaman terhadap kepentingan esensial negara. Untuk melindungi perekonomian dalam krisis, Argentina mengeluarkan kebijakan yang melanggar perlindungan investor dalam BIT. Argentina digugat ke ICSID dan terjadi variasi putusan, ada putusan yang membenarkan necessity dan ada pula putusan yang menolak. Tulisan ini meninjau penerapan prinsip necessity dikaitan dengan sengketa investasi yang terjadi. Penulis menelusuri perkembangan necessity dan penerapannya dalam sengketa, lalu meninjau pertimbangan Majelis Arbitrase ICSID. Necessity menurut Pasal 25 Draft Articles sulit diterapkan dalam sengketa investasi karena perumusan yang limitatif. Necessity lebih mudah diterapkan dalam BIT yang bersifat lex specialis, yaitu Pasal XI BIT AS - Argentina.
According to necessity principle, state can be excused for breach of international law if there are threats to the essential interest of the State. To protect its economy during crisis, Argentine enacted policies that violate investor protection in BIT. Argentine was sued to ICSID, and awards are varied. Some Tribunals accept Argentine's necessity defense, and some others don?t. This thesis revisits the application of necessity principle in the context of investment disputes. Author will trace the development of necessity and its application in various disputes, then analyze related ICSID Tribunal awards. Necessity according Article 25 Draft Articles is considered inapplicable in the context of investment dispute because of its strict formulation. Invocation of necessity is considered less difficult if stipulated in BIT as lex specialis, in this particular case is Article XI of US - Argentina BIT.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S62468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunca Mas
Jakarta: PEC, 2007
982.064 NUN rt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>