Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Natasha Aprilia
Abstrak :
Dalam sejarah kesusastraan Cina, Dinasti Tang (618-907) dicatat sebagai periode keemasan dalam hal kesusastraan di Cina, khususnya bidang puisi. Penyair-penyair besar seperti Du Fu, Wang Wei, Meng Haoran, dan Bai Juyi muncul pada masa itu dan menghasilkan banyak puisi. Penelitian ini akan secara khusus membahas empat puisi yang dihasilkan oleh李白Li Bai. Dari sekian banyak puisi yang diciptakan Li Bai, saya memilih empat buah puisi yang memiliki gambaran tentang arak. Munculnya arak dalam puisi-puisi Li Bai membuahkan sebuah pertanyaan mengenai situasi seperti apa yang sesungguhnya digambarkan oleh arak tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa arak yang diangkat dalam empat puisinya merepresentasikan dua hal, yaitu arak digunakan sebagai sarana menghibur atau menyenangkan diri, dan arak menjadi sajian khusus saat akan berpisah dengan teman dekat. Selain itu, didapat pula gambaran yang cukup kuat bahwa tokoh aku liris dalam puisi mengadakan interaksi atau dialog dengan alam.
In the history of Chinese literature, the Tang Dynasty (618 - 907) was recorded as the golden period in terms of literature in China, especially in the field of poetry. Great poets such as Du Fu, Wang Wei, Meng Haoran, and Bai Juyi appeared at that time and produced many poems. This study will specifically address the four poems composed by 李白 Lǐ Bai. Of the many poems composed by Li Bai, I chose four poems that contained images of wine. The appearance of the wine in Li Bais poems led to a question to what kind of situation the wine actually described. The results of this study indicate that the wine raised in four of his poems represents two things, namely wine used as a means of entertaining or pleasing themselves, and wine becomes a special dish when parting with close friends. In addition, a strong picture of lyrical characters in the poems have an interaction or dialogue with nature.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraeni Marta
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji beberapa aspek yang berkaitan dengan keberadaan usaha arak gelap, baik yang menyangkut industri ataupun perdagangannya. Dalam usaha mengungkap keberadaan industri arak gelap, penulis mengungkap juga pabrik arak legal sebagai pembanding, yang ditujukan untuk memperjelas pengkajian tema tersebut di atas. Segi-segi yang akan dibahas dalam Skripsi ini ialah; Asal-usul, kebiasaan, dan perkembangan minuman arak di Cirebon; profil usaha arak gelap di Cirebon; serta kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah kolonial terhadap minuman keras.
1997
S12523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Amien Rahman Mahendra
Abstrak :
Dinamika kehidupan masyarakat Dusun Poncol telah lama berkait erat dengan Arak Jowo yang telah menjadi identitas dan komoditas. Proses konstruksi identitas Arak Jowo di Dusun Poncol yang berlangsung dalam waktu lama tidak hanya melibatkan pemasak Arak Jowo sebagai produsen tetapi juga masyarakat Dusun Poncol dan masyarakat lain di sekitar Kabupaten Ngawi. masyarakat Dusun Poncol dan masyarakat lain terjadi dalam praktik konsumsi dan jual beli Arak Jowo yang diproduksi oleh pemasak Arak Jowo di Dusun Poncol. Namun, pemasak Arak Jowo sebagai bagian masyarakat Dusun Poncol ini terpaksa harus kehilangan pekerjaannya karena terbitnya Perda nomor 10 tahun 2012 Kabupaten Ngawi dan implementasinya dengan bentuk penertiban gabungan yang berlangsung pada tahun 2018. Pasca penertiban berlangsung, pemasak Arak Jowo merasa bimbang karena keahlian utama yang mereka kuasai dilarang untuk dilakukan lagi berdasarkan peraturan hukum formal yang berlaku. Pasca penertiban, pemasak Arak Jowo mengalami dilema dalam memahami identitas sosial mereka dan cara memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka. Penertiban juga meninggalkan trauma dan bagi ketakutan pemasak Arak Jowo Dusun Poncol terlebih tentang kekacauan terhadap orang luar. Kondisi liminal memaksa pemasak Arak Jowo merasakan kondisi yang serba sulit baik untuk tetap melakukan aktivitas produksi Arak Jowo maupun meninggalkan aktivitas tersebut dan memulai aktivitas baru pengganti Arak Jowo. ......The dynamics of the life of the Dusun Poncol people has long been closely related to Arak Jowo which has become an identity and a commodity. The process of constructing the identity of Arak Jowo in Dusun Poncol which took a long time did not only involve the cooks of Arak Jowo as producers but also the people of Dusun Poncol and other communities around Ngawi Regency. The people of Dusun Poncol and other communities are involved in the practice of consuming and buying and selling Arak Jowo produced by Arak Jowo cooks in Dusun Poncol. However, the cooks of Arak Jowo, as part of the Dusun Poncol community, were forced to lose their jobs due to the issuance of Regional Regulation number 10 of 2012 of Ngawi Regency and its implementation in a combined form of control which took place in 2018. After the control took place, the cooks of Arak Jowo felt confused because the main expertise they mastery is prohibited from being carried out again based on the applicable formal legal regulations. After the control, the cooks of Arak Jowo experienced a dilemma in understanding their social identity and how to meet their family's economic needs. The control also left trauma and fear for the cooks of Arak Jowo Dusun Poncol especially about chaos towards outsiders. This liminal condition forced the cooks of Arak Jowo to experience difficult conditions both to continue to carry out Arak Jowo production activities and to leave these activities and start new activities to replace Arak Jowo.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bintang Listia Anggoro
Abstrak :
Ciu Bekonang adalah minuman beralkohol tradisional yang memiliki kaitan erat dengan desa Bekonang. Ciu merupakan arak tradisional yang telah ada lebih dari seabad melekat dalam setiap aspek masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan Ciu Bekonang dari masa ke masa, baik sebagai komoditas ekonomi maupun sebagai produk budaya, terutama dalam kaitannya dengan budaya minum di Sukoharjo. Penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka berbasis anotasi bibliografi dengan melakukan telaah dari data-data sekunder yang membahas Ciu Bekonang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perkembangannya sejak zaman kolonial hingga sekarang, selalu ada upaya dari otoritas untuk melakukan pengaturan terhadap ciu. Pengaturan ini antara lain dilatari oleh anggapan bahwa Ciu Bekonang adalah minuman keras dan produk “gelap”. Kendati demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa Ciu Bekonang tetap bertahan dan dipertahankan oleh para pengrajin dan peminum. Fenomena pemertahanan produksi dan budaya minum ciu yang ada di Sukoharjo dan sekitarnya ini tidak hanya menjadi bentuk ekspresi identitas kultural, namun juga menjadi praktik dimana identitas sosial secara aktif dikonstruksi, diwujudkan, dan ditransformasikan oleh pembuatnya dan peminumnya. ......Ciu Bekonang is a traditional liquor that has close ties to Bekonang village. Ciu is a traditional beverage that has existed for more than a century and is embedded in every aspect of society. This study aims to find out the evolving history of ciu Bekonang from time to time, both as an industry, commodity, and cultural product, especially in relation to drinking culture in Sukoharjo. The author used a literature study research method based on bibliographic annotations by reviewing secondary data that discusses the Bekonang ciu. The research results show that the existing authorities, even since the colonial era, have attempted to regulate ciu. This arrangement is motivated by, among other things, the assumption that Ciu Bekonang is liquor and a "dark" product. However, this research shows that Ciu Bekonang survives and being maintained by ciu makers and drinkers. The phenomenon of maintaining production and drinking culture of ciu is not only seen as an expression of cultural identity, but also as a practice in which social identity is actively constructed, realized, and transformed by ciu makers and ciu drinkers.
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library