Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryanti Takarinawati Arief
Abstrak :
Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Juncto Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan dimana pada saat pemberlakuannya telah banyak Yayasan yang berdiri dan menjalankan kegiatannya maka hal tersebut memberikan dampak tersendiri terhadap pemberlakuannya. Yayasan-yayasan yang ada itu harus melakukan penyesuaian Anggaran Dasarnya terhadap Undang-Undang Yayasan dan Undang-undang perubahannya tersebut. Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah mengenai dampak berlakunya Undang-Undang Yayasan dan Undang- Undang perubahannya terhadap yayasan-yayasan yang sudah ada, dimana di dalam pembahasannya meliputi tentang eksistensi, kegiatan dan kekayaan dari yayasan-yayasan yang sudah ada tersebut. Penulisan ini menggunakan metode yuridis normatif yaitu menitikberatkan pada peraturan yang berlaku, referensi dan literatur-literatur serta peraturan pelaksana dalam prakteknya. Dari hasil penelitian ini, tampak bahwa masih sangat diperlukan peran aktif pemerintah untuk mensosialisasikan Undang-Undang Yayasan dan Undang-Undang perubahannya serta peraturan lain yang terkait kepada masyarakat dan juga kepada instansiinstansi yang terkait dengan kegiatan yayasan agar masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dapat memahami benar ketentuan-ketentuan yang berlaku dan dampak yang ditimbulkannya akibat pemberlakuan dari Undang-Undang Yayasan dan Undang-Undang perubahannya tersebut. ......With the enactment of Law Number 16 Year 2001 amended Act Number 28 Year 2004 on the Foundation at which time its enforcement has been a lot of foundations that stand up and run their operations, it gives a disparate impact against its enforcement. Existing foundations had to make adjustments to the Law Foundation and the amendments thereto. Main issues to be discussed in this paper s about the impact of the enactment of amendments to the Law Foundation and the foundations that already exist, where in the discussion include the existence, activities and wealth of foundations that already exist such. This writing method that focuses on the normative juridical regulations, and literature references as well as the implementing regulations in practice. From these results, it appears that is still very necessary role of government actively to promote the Foundation Act and amendments thereto and other relevant regulations to the public and also to agencies associated with the activities of the foundation so that the public and the parties concerned can understand the true applicable provisions and their impact due to the implementation of the Law foundation and the amendments thereto.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28728
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Tri Andalia
Abstrak :
Belakangan ini di Jepang timbul pandangan bahwa bahasa Jepang sedang mengalami perusakan oleh pemakainya atau ???(????)??(??)? yaitu banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh penggunanya. Kesalahan penggunaan yang kerap dilakukan oleh anak muda Jepang dalam ragam bahasa lisan ini dapat menimbulkan kebingungan bagi pembelajar bahasa Jepang. Salah satu kesalahan penggunaan yang menarik perhatian penulis adalah penggunaan kata ??????(????). Dalam kelas kata bahasa Jepang terdapat istilah ??(????) dan ??(????), dimana ??(????)adalah kata yang dapat berdiri sendiri, dapat berubah bentuk dan dapat menjadi predikat, yaitu verba ??(???), adjektiva _i ??(????) ?(?)dan adjektiva _na ??(????) ??(???). Lalu ??(????)adalah kata yang dapat berdiri sendiri, tidak dapat berubah bentuk dan dapat menjadi subjek, kelas kata yang termasuk di dalamnya adalah nomina ??(???). Jika ??(????) berkonjugasi dengan ??(????), maka ??(????) tersebut akan berubah menjadi bentuk ?(??) ??(????), sedangkan jika berkonjugasi dengan sesama ??(????), akan mengambil bentuk. Kata ???adalah adjektiva _i ??(????) ?(?) , yaitu termasuk golongan ??(????), sehingga jika berkonjugasi dengan ??(????) akan mengambil bentuk ?(??) ??(????), dan jika berkonjugasi dengan sesama ??(????) akan mengambil bentuk, namun sekarang banyak sekali ditemui penggunaan ??(????) + ??(????)yang tidak mengikuti aturan tata bahasa sebagaimana dijelaskan di atas, yaitu kata ???tidak berubah menjadi bentuk ???(??????) yaitu ???, melainkan tetap berbentuk ???. Dari berbagai teori dan spekulasi yang berkembang, di antaranya tentang penyederhanaan bunyi rentetan vokal di bahasa Jepang dan teori fungsi tutur, penulis membuat hipotesis yang akan menjadi dasar dalam pembuatan kuesioner, ???? untuk meneliti penggunaan bentuk ???? ??ini di kalangan penutur asli bahasa Jepang. Dasar hipotesis adalah adanya penyederhanaan bunyi rentetan vokal /oi/ menjadi /e/, teori fungsi bahasa yang dipaparkan Cook, dan teori konteks dalam wacana Hall.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajeng Nareswari Tunjungputri
Abstrak :
Latar Belakang: Salah satu upaya penatagunaan antibiotik untuk membatasi resistensi antibiotik adalah penilaian kualitas penggunaan antibiotik. Sampai saat ini kualitas dan ketepatan penggunaan antibiotik belum pernah dinilai dengan instrumen yang terbukti dapat diterapkan di Indonesia. Salah satu perangkat indikator kualitas (IK) penggunaan antibiotik yang direkomendasikan adalah IK yang dilaporkan oleh Den Bosh dkk. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai properti klinimetrik, yang mencakup kemampuukuran, kemamputerapan, performa, reliabilitas antarpengamat, koefisien korelasi antar nilai kemamputerapan berbagai IK, serta nilai potensi peningkatan dari 11 IK berdasarkan van den Bosch dkk. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu pada periode 1 Agustus 2022 sampai dengan 2 Februari 2023. Pasien rawat inap dewasa yang mendapatkan antibiotik empirik karena kecurigaan mengalami infeksi dan memenuhi kriteria akan diinklusi. Hasil: Pada 500 pasien rawat inap dewasa di 2 RS, seluruh IK memiliki missing data <10%. Sebanyak 10 IK memiliki kemamputerapan >10%. Sejumlah 4 IK memiliki performa ≥70%. Potensi peningkatan >30% didapatkan pada 6 IK. Seluruh IK memiliki koefisien kappa >0,6, dan tidak didapatkan korelasi yang bermakna antar-IK. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan pentingnya penilaian properti klinimetrik dari IK yang telah dikembangkan sebelumnya sebelum digunakan dalam praktik klinis sehari-hari sebagai bagian dari program penatagunaan antibiotik di Indonesia. Ke- 10 IK dalam penelitian ini memiliki kemamputerapan yang baik untuk rumah sakit rujukan pemerintah di Jakarta. Sebanyak 4 IK telah memiliki performa yang baik, dan 6 IK dengan potensi peningkatan yang baik dapat menjadi prioritas intervensi. Reliabilitas antar pengamat untuk seluruh indikator baik, tanpa adanya korelasi antar-IK. ......Background: One of the efforts of antibiotic stewardship for limiting antibiotic resistance is the assessment in the quality of antibiotic use. To date, the quality and appropriateness of antibiotic use have not been assessed using proven instruments in Indonesia. One recommended tool of quality indicators (QIs) for antibiotic use is the QIs reported by Den Bosch et al. Objective: The aim of this study is to assess QIs that measure the clinimetric properties, which include measurability, applicability, performance, inter-observer reliability, correlation coefficients between different QIs, and potential improvement values of 11 QIs based on Den Bosch et al. Methods: This study is an observational study with a cross-sectional design conducted at Cipto Mangunkusumo General Hospital (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, RSCM) and (Rumah Sakit Umum Daerah, RSUD) Pasar Minggu Regional Hospital from August 1, 2022, to February 2, 2023. Adult inpatients who received empiric antibiotics due to suspected infection and meeting the inclusion criteria will be included. Results: In 500 inpatients in 2 hospitals, all QIs demonstrated <10% of missing data. Ten QIs showed an applicability of >10%. Four QIs showed performance scores of ≥70%, while six QIs had potential for improvement scores of >30%. All QIs displayed kappa coefficient >0,6, and no significant correlations are found between QIs. Conclusion: This study demonstrated the importance of the clinimetric properties assessment of previously developed QIs before their use in daily clinical practice as part of antibiotic stewardship programme in Indonesia. Ten QIs demonstrated good applicability for government referral hospitals in Jakarta. Four QIs already had good performance scores, and 6 QIs with good improvement potential can be intervention priorities. The interobserver reliability for all indicators are good, without any correlations between QIs.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library