Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wim Andrian
Abstrak :
PT Apexindo Pratama Duta Tbk. merupakan salah satu anak perusahaan PT Medco Energi Intemasional Tbk. yang bergerak di bidang penyediaan jasa pemboran minyak, gas dan panas bumi baik di darat maupun lepas pantai. Sejak pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 10 Juli 2002, harga saham dengan kode APEX ini telah mengalami perubahan yang signifikan. Mulai dari harga perdana sebesar Rp. 550 perlembar, harga meningkat hingga sempat mencapai Rp. 700 per Iembar pada akhir Agustus. Namun setelah itu, harga mulai mengalami downtrend, hingga menyentuh nilai terendahnya sebesar Rp. 330 . di pertengahan November. Pada hari trasaksi terakhir di tahun 2002, APEX akhimya ditutup pada posisi Rp. 365 per saham. Terlepas dari penurunan harga, Apexindo terus membukukan kinerja yang relative memuaskan. Eerdasarkan hal ini, penulis merasa perlu untuk melakuan valuasi guna menentukan berapa harga yang layak untuk APEX setelah sekitar enam bulan tercatat di bursa. Valuasi juga dianggap perlu karena Apexindo kini tengah melakukan investasi besar-besaran dengan memperbaiki dan membangun tiga rig lepas pantai yang sudah barang tentu akan memberikan tarnbahan pendapatan yang sangat signifikan di masa mendatang. Berdasarkan valuation menggunakan model discounted cash flow dengan pendekatan two-stage free cash flow to firm, akhimya diketahui bahwa nilai wajar APEX adalah sekitar Rp. 1,725. Penulis berpendapat bahwa perbedaan nilai yang sangat mencolok ini antara harga pasar dan hasil valuasi antara lain disebabkan oleh kondisi bursa masih kurang bergairah akibat situasi ekonomi, politik, hukum dan keamanan negara yang belum kondusif, kurangnya penerapan good corporate governance, terutama dalam hal transparansi serta masih minimnya pengetahuan masyarakat umum mengenai industri pemboran minyak, gas dan panas bumi. Dalam rangka mencapai nilai wajamya, penulis menyarankan agar Apexindo senantiasa melakukan efisiensi biaya operasi guna meningkatkan marjin labanya. Selain itu manajemen juga harus mulai memikirkan kiat-kiat pemasaran yang baru untuk mengurangi ketergantungan perseroan terhadap hanya satu klien besar. Masalah good corporate governance juga sudah layak untuk mulai diperhatikan. Satu altematif yang bisa diambil adalah dengan melakukan rights issue. Selain menambah jumlah saham beredar, cara ini juga akan mendukung good corporate governance melalui transparansi, sejalan dengan bertambahnya jumlah saham beredar, cara ini juga bisa membantu perseroan mendapatkan dana untuk membangun rig baru. Apexindo juga perlu sering menyelenggarakan presentasi seputar ruang lingkup usahanya karena masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai industri pemboran.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nur Indah Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Thiaridae adalah famili Mollusca air tawar terbesar diantara famili Mollusca lainnya. Tingginya variasi intra dan antar spesies dalam famili Thiaridae dapat menyulitkan proses identifikasi. Kesulitan tersebut disebabkan karakter morfologi yang dimiliki anggota famili Thiaridae memiliki tingkat kemiripan yang tinggi. Metode kuantitatif digunakan untuk dijadikan dasar pembedaan spesies di dalam famili Thiaridae. Metode kuantitatif yang digunakan adalah analisis morfometrik dengan mengukur dimensi cangkang, menghitung sudut apex cangkang dan menghitung Relative Aperture Area cangkang. Metode ini dilakukan terhadap dua spesies dari Famili Thiaridae yang secara kualitatif memiliki kesamaan karakter morfologi, yaitu Stenomelania punctata dan Stenomelania plicaria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter morfometrik sudut apex cangkang dapat digunakan untuk membedakan antara kedua jenis Stenomelania tersebut. Sudut apex cangkang Stenomelania punctata lebih besar dibandingkan dengan sudut apex cangkang Stenomelania plicaria. Sudut apex cangkang Stenomelania punctata memiliki rata rata sebesar 25o sedangkan sudut apex cangkang Stenomelania plicaria memiliki rata rata sebesar 17o.
ABSTRACT
Thiaridae has the largest amount amng freshwater Mollusca family. The high variation of intraspecies and interspecies in the Thiaridae family can complicate the identification process. The difficulty is due to the high similarity of Thiaridae 39 s morphological characters. Quantitative methods are used as the basis for species distinctions within the Thiaridae family. The quantitative methods that is used is the morphometric analysis by measuring the dimensions of the shell, calculating the apex angle of the shell, and the Relative Aperture Area of the shell. This method is performed on two species of the Thiaridae family that have similar morphological characters, Stenomelania punctata and Stenomelania plicaria. The result showed that morphometric angle of apex shell can be used to distinguish the two types of Stenomelania. The apex shell angle of Stenomelania punctata is larger than the apex shell angle of Stenomelania plicaria. The apex shell angle of Stenomelania punctata has an average of 25o while the apex shell angle of the Stenomelania plicaria has an average of 17o.
2017
S69731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhabidin
Abstrak :
Cangkang rusak pada Gastropoda dapat disebabkan oleh rendahnya derajat keasaman dan serangan predator. Penelitian tentang cangkang rusak pada Gastropoda air tawar di Situ Mahoni belum banyak dikaji. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui jenis-jenis yang mengalami kerusakan dan tipe kerusakan pada jenis tersebut. Sampel Gastropoda diambil di bagian inlet, midlet, outlet di Situ Mahoni dengan Peterson Grab dan diukur panjang (tinggi) cangkang. Terdapat beberapa jenis yang ditemukan dan memperlihatkan kerusakan cangkang yaitu Bellamya javanica, Pila sp., Pomacea canaliculata, Melanoides tuberculata, M. granifera, M. riqueti dan Thiara scabra. Pola yang kerusakan cangkang yang teramati di inlet, midlet, dan outlet adalah erosi pada apeks dan hilangnya bagian apeks kebanyakan pada ukuran sedang.
Damage of shell on Gastropods can be caused by low pH and predator attack. Not so many investigation on damage shell of freshwater Gastropods at Situ Mahoni has been done. The aim of research is to know species performing damage condition and the type of conditions recorded. Samples were taken in inlet, midlet, and outlet at Situ Mahoni using Peterson Grab and measured for shell length (shell height). Some species found and possessed damage are Bellamya javanica, Pila sp., Pomacea canaliculata, Melanoides tuberculata, M. granifera, M. riqueti, and Thiara scabra. Pattern of shell damage in inlet, midlet and outlet are erotion on apex and apex removal recorded mostly on medium size.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library