Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
Abstrak :
Salah satu aspek yang terdapat pada standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas yaitu pengelolaan sediaan farmasi, dimana dalam pengelolaan sediaan farmasi, terdapat perencanaan kebutuhan dan pengadaan sediaan farmasi, serta dilakukan proses seleksi sediaan farmasi yang akan digunakan di Puskesmas, yang akan menghasilkan Formularium Puskesmas, yang mengacu pada Daftar Obat Esesnsial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional, serta mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya, data mutasi sediaan farmasi, dan rencana pengembangan. Formularium Puskesmas harus ditinjau secara berkala untuk melihat perbandingan penggunaan obat yang diresepkan pada periode sebelumnya dengan periode sekarang agar sesuai dengan tren penyakit dan kebutuhan obat di Puskesmas. Daftar obat-obatan pada Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah pada periode sebelunnya beberapa diantaranya mengalami dead stock, terjadi pengalihan pengobatan, dipilihnya terapi lain yang digunakan, dan perubahan tren kasus penyakit. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah untuk periode 2022 khususnya pada kelas terapi antiinfeksi serta antimigren dan antivertigo. Melalui tugas khusus ini, diketahui pembaharuan daftar obat pada Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah tahun 2022 untuk kelas terapi antiinfeksi terdapat sembilan item obat yang ditambahkan dan delapan item obat yang dihapus dari daftar obat dikarenakan pola peresepan obat dan penambahan terapi obat mengikuti Formularium Nasional edisi terbaru, dan untuk kelas terapi antimigren dan antivertigo terdapat satu jenis obat yang dihapus dari daftar obat dikarenakan pola peresepan obat. ......One of the aspects in the pharmaceutical service standards at the Puskesmas is the management of pharmaceutical preparations, which include planning for the needs and procurement of pharmaceutical products, as well as a selection process for pharmaceutical preparations to be used at the Puskesmas, which will produce a Puskesmas Formulary. The Puskesmas formulary must be reviewed periodically to see a comparison of the use of drugs prescribed in the previous period with the current period so that it is compatible with disease trends and drug needs at the Puskesmas. In the previous period of Puskesmas Kecamatan Palmerah Formulary, some of the medicine that listed in the Formulary were dead stocks, there was a transfer of treatment, other therapies were chosen, and changes in the trend of disease cases. Therefore, this study was conducted to determine changes in the Formulary of the Puskesmas Kecamatan Palmerah for the 2022 period, especially in the class of antiinfection and antimigraine-antivertigo therapy. Through this research, it was discovered that the updating of the drug list at the Puskesmas Kecamatan Palmerah Formulary for 2022 for the class of antiinfection therapy included nine drug items added and eight drug items removed from the drug list due to the pattern of drug prescribing and addition of drug therapy following the latest edition of the National Formulary, and for the class of antimigraine and antivertigo therapy, there was one drug items that was removed from the drug list due to drug prescribing patterns.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zahra Syahidah
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang bagian atas atau bawah saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Tingginya prevalensi ISPA akan mempengaruhi pola penggunaan antiinfeksi di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola penggunaan antiinfeksi pada pasien ISPA di tiga puskesmas di Kota Depok tahun 2015. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pengambilan data secara retrospektif dari resep pasien, Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO), dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan metode Anatomical Therapeutical Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD). Antiinfeksi diklasifikasikan berdasarkan ATC dan kuantitas dihitung dalam satuan DDD/1000 pasien perhari. Kualitas dinyatakan dalam jenis obat yang termasuk dalam Drug Utilization 90% (DU 90%). Sampel adalah resep pasien ISPA periode Januari-Desember 2015. Berdasarkan hasil analisis, kuantitas antiinfeksi yang digunakan di Puskesmas Cipayung sebanyak 0,9496 DDD/1000 pasien perhari, di Puskesmas Limo sebanyak 0,7590 DDD/1000 pasien perhari, dan di Puskesmas Bojongsari sebanyak 0,6483 DDD/1000 pasien perhari. Antiinfeksi yang termasuk dalam DU 90% di Puskesmas Limo adalah amoksisilin, kotrimoksazol, dan sefadroksil, sedangkan antiinfeksi yang termasuk dalam DU 90% di Puskesmas Cipayung dan Puskesmas Bojongsari adalah amoksisilin. Persentase kesesuaian penggunaan antiinfeksi dengan formularium nasional di Puskesmas Bojongsari adalah 71,43%, di Puskesmas Limo adalah 70%, dan di Puskesmas Cipayung adalah 63,64%.
ABSTRACT
Acute Respiratory Infections (ARI) is an acute infection that attacks the upper or lower respiratory tract caused by viruses or bacteria. Prevalence of ARI will affect the pattern of anti-infection use in healthcare facilities. This research aimed to evaluate the usage pattern of anti-infection for ARI patients at three Puskesmas in Depok City in 2015. A design of this research use descriptive analytic with a retrospective data collection taken from patients? prescriptions, Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO), and Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). This analysis are done through quantitative and qualitative using ATC/DDD (Anatomical Therapeutical Chemical/Defined Daily Dose) method. The anti-infection classification are based on ATC, and the quantity are counted by DDD/1000 patients per day. The quality are stated in Drug Utilization 90% (DU 90%). The sample are the prescriptions of ARI patients within period of January till December 2015. Based on the output of the analysis, the anti-infection used at Puskesmas Cipayung are 0,9496 DDD/1000 patients per day, at Puskesmas Limo are 0,7590 DDD/1000 patients per day, and at Puskesmas Bojongsari are 0,6483 DDD/1000 patients per day. The anti-infection included in DU 90% at Puskesmas Limo are amoxicillin, cotrimoxazole, and cefadroxil, while the anti-infection included in DU 90% at Puskesmas Cipayung and Puskesmas Bojongsari are amoxicillin. The percentages of compatibility of anti-infection usage with national formulary at Puskesmas Bojongsari is 71,43%, at Puskesmas Limo is 70% and at Puskesmas Cipayung is 60,64%. ;;
2016
S65397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library