Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, Hillas
London : Pitman Medical, 1977
615.329 SMI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kucers, A.
London : Heinemann Medical, 1972
615.329 KUC u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferreira de Almeida, Augusto
Basel,: Recom,, 1991
615.329 FER a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati Ummi Masitha
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Astuti Mirasanti
Abstrak :
Pneumonia merupakan masalah kesehatan anak di seluruh dunia. Terapi antibiotik digunakan secara empiris karena sulitnya pengambilan sampel langsung dari sumber infeksi. Namun, di era resistensi antibiotik ini, identifikasi patogen spesifik bermanfaat untuk pemberian antimikroba yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil mikroorganisme penyebab pneumonia pada anak dan sensitivitasnya terhadap antibiotik empiris yang diberikan. Penelitian ini merupakan suatu studi potong lintang terhadap 106 pasien di RSCM yang dirawat dengan pneumonia sepanjang Juli 2018 – Juni 2020. Data demografi serta jenis mikroorganisme, daftar sensitivitasnya, dan antibotik yang digunakan diambil dari rekam medis. Mayoritas mikroorganisme yang tumbuh adalah kuman Gram negatif dengan jenis kuman terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa (38,3%). Antibiotik terbanyak yang digunakan adalah sefotaksim (37,7%) dan sensitivitas mikroorganisme terhadap antibiotik empiris adalah sebesar 17,3%. Perbaikan klinis didapatkan pada 35,8% subjek dan amikasin memiliki tingkat sensitivitas terbesar dari mikroorganisme yang tumbuh (65,4%). Pemeriksaan biakan setelah atau pada 5 hari perawatan memiliki rasio odds 1,264 kali untuk memiliki etiologi berupa polimikroba (p=0,641). pengambilan sampel dari saluran napas bawah untuk biakan pada hari rawat ke-13 dan selanjutnya memiliki rasio odds sebesar 6,328 kali lebih tinggi untuk tumbuhnya jamur (p=0,014). Angka mortalitas pada penelitian ini sebesar 35,8%. Angka mortalitas pada subjek yang mengalami sepsis lebih tinggi dibandingkan pada subjek yang tidak mengalami sepsis (rasio odds 4,222 (95%IK 1,792-9,947); p=0,0001).
Pneumonia is one of child health problem in the world. Antibiotic therapy is used empirically due to difficulty in obtaining sample from the source of infection. However, in this antibiotic resistance era, identification of specific pathogen is more beneficial. We aimed to identify microorganisms causing pneumonia in children and their sensitivity towards empiric antibiotic. This is a cross sectional study examined 106 patients hospitalized with pneumonia during July 2018 - June 2020. Baseline characteristics, species of microorganisms, their sensitivity pattern, and antibiotics used were obtained from medical record. Most microbes were Gram negative species. The most common bacteria was Pseudomonas aeruginosa (38.3%). The most frequently used empiric antibiotic was cefotaxime (37.7%) and microorganisms' sensitivity towards empiric antibiotic was 17.3%, Clinical improvement was shown in 35.8% subjects. Amikacin had the highest sensitivity rate (65.4%). Culture performed on the 5th day of admission onwards had higher odds for multiple growth (OR 1.264, p=0,641) while culture performed on the 13th day of admission onwards had higher odds for the growth of fungi (OR 6.328, p=0,014). Mortality rate was 35,8%. Mortality rate was higher in subjects with sepsis (OR 4.222; 95% CI 1.792-9.947; p=0.0001).
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bekti Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Dalan upaya pencarian senyawa metabolit sekunder baru yang bersifat antibiotik, telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antibiotik Aspergillus clavatus UICC 312 yang dibiakkan dengan pengocokan dan tanpa pengocokan terhadap beberapa mikroorganisne penguji. Penelitian ini bertujuan menbandingkan aktivitas antibiotik hasil fermentasi dengan pengocokan dan tanpa pengocokan; serta meneliti aktivitas antibiotik kapang tersebut terhadap bakteri, khamir dan kapang lainnya. Asp. clavatus UICC 312 dibiakkan pada medium Potato Dextrose Broth, dengan pengocokan 112,5 rpm dan tanpa pengocokan; diinkubasi selama 6 hari pada suhu 30oC. Pengujian aktivitas antibiotik, dilakukan dendan menggunakan cylinder assay method terhadap bakteri Alcaligenes faecalis UICC B-5, Bacillus subtilis UICC B-11, Escherichia coli UICC B-15, Micrococcus Luteus UICC B-25, Proteus vulgyaris UICC B-39, Pseudomonas solanacearum .UlCC B-23 dan Staphylococus aureus UICC B-28; khamir Candida albicans UICC Y-29, C. tropicalis UICC Y-7 dan kapang Geotrichun candidum UICC 255.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metabolit sekunder Asp. clavatus UICC 312 bersifat antibiotik terhadap semua bakteri penguji, tetapi tidak bersifat antibiotik bahkan merangsang pertumbuhan khamir dan kapang penguji. Hetabolit sekunder yang dihasilkan dengan cara pengocokan menpunyai aktivitas antibiotik lebih besar dibandingkan dengan tanpa pengocokan; perbedaan terlihat sangat nyata pada pengujian terhadap bakteri Bacillus subtilis UICC B-11, Escherichia coli UICC B-15 dan Pseudomonas solanacearum UICC B-23. Sensitivitas bakteri penguji tidak berbeda nyata terhadap aktivitas antibiotik Asp clavatus UICC 312 dengan pengocokan; tetapi berbeda nyata terhadap aktivitas antibiotik Asp. clevatus UICC 3I2 tanpa pengocokan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bowater, Laura
Cambridge: UK Royal Society of Chemistry, 2017
616.014 BOW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Panca Satriawan
Abstrak :
Latar Belakang : Insidens Pneumonia HCAP semakin meningkat dengan angka mortalitas yang tinggi. Tatalaksana optimal dapat menurunkan angka mortalitas , salah satunya Time to First Antibiotic Delivery (TFAD). Pengaruh TFAD pada pasien pneumonia HCAP belum banyak diteliti. Tujuan : Mendapatkan informasi perbedaan kesintasan 30 hari pasien pneumonia HCAP dewasa terhadap TFAD. Metode : Penelitian kohort retrospektif berbasis analisis kesintasan pasien pneumonia HCAP RSCM periode Januari 2011-Desember 2014. Dilakukan ekstraksi data rekam medis jarak waktu pemberian dosis awal antibiotika di IGD, derajat keparahan pneumonia dan faktor perancu, kemudian dicari data mortalitas 30 hari. Derajat keparahan menggunakan Skor CURB-65. TFAD dikelompokkan menjadi TFAD ≤4 jam dan > 4 jam. Perbedaan kesintasan ditampilkan dalam kurva Kaplan Meier. Perbedaan kesintasan diuji dengan Log-rank test, batas kemaknaan <0,05. Analisis multivariat dengan Cox?s proportional hazard regression untuk menghitung adjusted hazard ratio (dan interval kepercayaan 95%-nya) dengan koreksi terhadap variabel perancu. Hasil : Dari 170 subjek, dalam 30 hari sebanyak 51 subjek (40,5%) meninggal pada kelompok TFAD> 4jam dan 4 subjek (9,1%) meninggal pada kelompok TFAD ≤4jam. Median kesintasan seluruh subjek adalah 25 hari (IK95% 24-27), kelompok TFAD ≤4jam 29 hari (IK95% 27-31) dan kelompok TFAD > 4 jam 24 hari (IK95% 22-26) dengan log rank p 0,01. Kesintasan 30 hari kelompok TFAD ≤4jam sebesar 90,9% sedangkan kelompok TFAD > 4 jam 59,5%. Crude HR pada kelompok TFAD > 4 jam 5,293 (IK95% 1,912-14,652). Setelah dilakukan adjustment terhadap variabel perancu didapatkan fully adjusted HR pada kelompok TFAD> 4 jam sebesar 7,137 (IK95% 2,504-30,337). Simpulan : Terdapat perbedaan kesintasan 30-hari pasien HCAP dewasa pada kelompok TFAD > 4 jam , semakin lama jarak waktu pemberian antibiotik awal, semakin buruk kesintasan 30-harinya. ...... Background : The incidence of pneumonia HCAP is increasing with a high mortality rate. Optimal management can reduce mortality, one of which Time to First Antibiotic Delivery (TFAD). TFAD influence on pneumonia patients with HCAP has not been widely studied. Objective : Obtain information about the differences in 30-day survival adult patients with pneumonia HCAP against TFAD. Methods : A retrospective cohort study based on analysis of the patient's survival against pneumonia HCAP period January 2011 to December 2014. Extraction of data from the medical records of the interval initial dose of antibiotics in the ED, the severity of pneumonia and confounding factor, then look for the data in 30-day mortality. Severity using CURB-65 score. TFAD divided into two groups, TFAD ≤4 hours and> 4 hours. Differences in survival is shown in Kaplan Meier. The difference in survival were tested by the log-rank test, with significance limit p<0.05. Multivariate analysis with Cox's proportional hazards regression to calculate adjusted hazard ratio (and its 95% CI) with correction for confounding variables. Results : Of the 170 subjects, within a period of 30 days by 51 subjects (40.5%) died in the group TFAD> 4 hours and 4 subjects (9.1%) died in the group TFAD ≤4 hours. Mean survival of the whole subject is 25 days (IK95% 24-27), the group TFAD ≤4jam 29 days (IK95% 27-31) and group TFAD> 4 hours 24 days (IK95% 22-26) with a log-rank p 0.01 , 30-day survival in the group TFAD ≤4jam by 90.9% while the TFAD> 4 hours 59.5%. Crude HR group TFAD> 4 hours of 5.293 (1.912 to 14.652 IK95%). After adjustment for confounding variables obtained fully adjusted HR group TFAD> 4 hours amounted to 7.137 (2.504 to 30.337 IK95%). Conclusions : There are differences in 30-day survival of adult patients with HCAP group TFAD> 4 hours; the longer the interval initial antibiotic treatment, the worse the 30-day survival.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Glasby, John S.
Abstrak :
Buku yang berjudul "Dictionary of antibiotic-producing organisms" ini ditulis oleh John S. Glasby. Buku ini merupakan sebuah kamus yang berhubungan dengan organisme.
New York: Ellis Horwood, 1992
R 615.329 GLA d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>