Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutopo Widjaja
"Pendahuluan
Angka kematian dan angka kesakitan karena penyakit infeksi khususnya pada bayi dan anak balita, masih sangat tinggi di Indonesia. Hasil survai LitBangKes Republik Indonesia (1980) menunjukkan angka kematian spesifik pada golongan umur 1 - 4 tahun sebesar 19,6 per 1000. Angka kematian yang paling besar terjadi pada golongan umur di bawah satu tahun yaitu 90,3 per 1000 kelahiran hidup. Sebab kematian yang paling menonjol pada golongan umur tersebut ialah : diare (24,1%), infeksi saluran pernafasan (22,1%) dan tetanus neonatorum (20%) . Penyakit-penyakit ini sebenarnya dapat dicegah melalui imunisasi. Diperkirakan imunisasi dapat mencegah 31.5% kematian bayi dan 22,72 kematian anak balita (1).
Program imunisasi melalui Pengembangan Program Imunisasi (PPI) telah dilaksanakan sejak tahun 1977 dan telah meliputi Iebih dari 45,000 desa. Hasil cakupan imunisasi melalui program ini masih belum mencapai sasaran yang diharapkan. Pada tahun 1985 sebagai berikut : BCG 52% , DPT2 37% , DPT3 11% , TT2 24% , Polio-3 10% , Campak 11,7%, sedangkan WHO memperkirakan hasil yang dicapai ialah DPT3 6% dan Polio-3 7%. Angka tersebut menunjukkan drop out imunisasi ulang DPT dan polio masih tinggi.
Zat-zat imunopotensiator diketahui mempunyai efek meningkatkan reaksi imunitas iubuh terhadap imunogen. Levamisol adalah salah satu imunopotensiator non-spesifik yang telah diketahui mampu meningkatkan baik fungsi imonitas selular maupun humoral. Dilaporkan obat tersebut efektif untuk : a) mencegah dan mengobati infeksi menahun rekuren di kulit, mukosa, mata, saluran pernafasan, juga infeksi sistemik yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan sebagainya ; b) menghilangkan anergi pasca infeksi virus dan riketsia ; c) mengobati penyakit reumatik, termasuk artritis reumatoid, lupus eritematosus sistemik dan sindrom Reiter ; d) menekan angka kekambuhan pada penderita kanker, terutama setelah operasi, radioterapi atau kemoterapi. Penggunaan levamisol sebagai ajuvan dalam imunisasi telah pula dilaporkan oleh beberapa peneliti, baik pada pada hewan percobaan maupun pada manusia.
Tujuan penelitian untuk membuktikan manfaat levamisol sebagai ajuvan dalam meningkatkan sintesis zat anti-tetanus. Bila levamisol terbukti mampu meningkatkan sintesis zat anti-tetanus, maka manfaat ini diharapkan akan mempercepat tercapainya kadar zat anti yang optimal, walaupnn terjadi drop out."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Widyaningsih
"Salah satu aplikasi lapisan TiOa yaitu untuk menghilangkan
iemak/minyak dan kotoran {seif cleaning) pada suatu permukaan benda dan
untuk mencegah kaca berkabut {anti fogging) akibat penguapan air.
Penggunaan TiOa tersebut berkaitan dengan saiah satu sifat khas TiOa yaitu
superhidrofilik, dimana sebagai parameter ditunjukkan dengan kecilnya sudut
kontak antara suatu permukaan benda dengan cairan (<10°). Pada penelitian
ini Ti02 diiapiskan pada permukaan kaca dengan metode so!-gei, kemudian
disinari lampu uitravioiet (10 VV, 30 W, dan 36 W) dengan vanasi waktu
penyinaran. Permukaan hidrofiiik pada kaca yang diiapisi TiOa dapat diperoleh
waiaupun intensitas cahaya UV yang.diberikan sangat kecii. Diamati semakin
besar intensitas cahaya UV, maka semakin cepat permukaan hidrofiiik Ti02
tercapai, terbukti dengan sudut kontak yang lebih cepat mengecii.
Jika pelapisan hanya terdiri dari Ti02 keadaan superhidrofilik ini akan hiiang
jika cahaya UV yang diberikan pada permukaan Ti02 dihentikan. Oleh karena
itu Ti02 diiapiskan pada kaca yang telah diiapiskan Si02. Seiain berfungsi
untuk menahan air pada strukturnya, SiOa juga berfungsi menahan terjadinya
difusi ion Na dari kaca ke iapisan Ti02 yang dapat mengurangi aktivitas Ti02.
Terbukti dari hasii penelitian bahwa perubahan hidrofiiik menjadi hidrofobik
kaca yang diiapisi Si02-Ti02 iebih lama dibandingkan kaca yang hanya diiapisi
TiO-,, *
Studi Fenomena..., Muthia Widyaningsih, FMIPA UI, 2003
Pada penelitian ini pelapisan TiOa pada kaca dilakukan dengan metode sol-gel,
dimana iarutan prekursor diratakan pada permukaan kaca dengan teknik
pencetakkan. Ti02 yang dihasilkan diketahui strukturnya dengan XRD,
sedangkan keadaan superhidrofilik dik"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Putra Wicaksono
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih dimana keadaan normal sekitar 120/80 mmHg. Hipertensi jika dibiarkan dapat mengakibatkan penyakit yang lebih berbahaya seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal. Saat ini untuk mengurangi tekanan darah maka dapat digunakan obat seperti ACE inhibitor, Alpha-2 receptor agonist, dan Captoril. Reaksi terhadap obat-obat hipertensi beragam, namun jika dikonsumsi lebih dari yang dianjurkan dapat menimbulkan efek samping seperti mual, diare, sakit kepala, dan berat badan turun atau naik secara drastis. Oleh karena itu diperlupakan kajian tentang jamu anti aterosklerosis memiliki kemampuan menurunkan tekanan darah. Jamu antiaterosklerosis terdiri dari daun tanjung (Mimusops elengi L.), daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.), dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza L.). Daun tanjung mempunyai kemampuan antioksidan yang tinggi dengan nilai IC50 (inhibitory concentration 50) sebesar 10,6, dan memiliki keaktifan anti kolesterol dapat menurunkan kolesterol sebanyak 36%. Daun belimbing mempunyai kemampuan antioksidan yang sedang dengan nilai IC50 sebesar 75,43, dan sebagai antihiperglikemik dapat menurunkan gula darah sebesar 42 mg/dl. Temulawak mempunyai kemampuan antioksidan yang sedang dengan nilai IC50 sebesar 70,3, dan sebagai hepatoprotector dapat menurunkan kadar ALT (Alanine transaminase) sebanding dengan 80% kurkumin, dan kadar AST (Aspartate transaminase) sebanding dengan 85% kurkumin. Kombinasi dari ketiga jenis tumbuhan tersebut dijadikan formula jamu antiaterosklerosis yang memiliki efek anti hipertensi, dengan dosis 52,8 mg/200g dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 22,03% dan menurunkan tekanan darah diastolik sebesar 25,14%.
Hypertension or high blood pressure is a condition when a person blood pressure is higher than 130/80 mmHg, where normal blood pressure is around 120/80 mmHg. Hypertension if leave alone could cause further complication such as stroke, heart attack, and kidney failure. Today, the common medicine to decrease blood presure is ACE inhibitor, Alpha-2 receptor agonist, and Captoril. Reaction to these medicines is varied if these medicine is consumed over the recommended dosage could cause nausea, diarrhea, headache, and drastic fluctuation of weight. According to this there is a need for literature review for anti-atherosclerosis herbs has the ability to decrease blood pressure. Anti-atherosclerosis herbs consist of tanjung leaves (Mimusops elengi L.), starfruit leaves (Averrhoa carambola L.), and curcuma (Curcuma xanthorrhiza L.). Tanjung leaves have high antioxidant potential with IC50(inhibitory concentration 50) as high as 10.6, and the ability as an anti-cholesterol and could decrease 36% of cholesterol level. Starfuit leaves have moderate antioxidant potential with IC50 as high as 75.43, and act as anti-hyperglicemic agent and could decrease bloos sugar level as much as 42 mg/dl. Curcuma have moderate antioxidant potential with IC50 as high as 70.3, and act as hepatoprotector and could deacrease ALT (Alanine transaminase) level as much as 80% of curcumin, and decrease AST (Aspartate transaminase) level as much as 85 of curcumin. The combination of the three herbs is formulated as anti-atherosclerosis herbs which have hypotensive effect. With a dose of 52.8 mg/200 g the herbs could deacrease 22.03% of systolic blood pressure and deacrease 25.14% of diastolic blood pressure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fedyani Saifuddin
"Salah satu persoalan dalam filsafat ilmu sosial adalah bagaimana menjelaskan (explain) tindakan-tindakan manusia yang beranekaragam secara ilmiah. Apakah kita dapat menerapkan metode-metode ilmu alam atau ada cara lain yang lebih tepat untuk menjelaskannya? Para ilmuwan sosial masih terus berupaya menemukan the best way untuk menjelaskan gejala-gejala sosial meskipun mereka tetap belum puas. Thomas Kuhn berpendapat bahwa ilmu sosial-tidak seperti ilmu alam-masih terlibat dalam diskusi metodologi yang tidak habis-habisnya karena belum mampu mencapai suatu kesepakatan mengenai paradigma-paradigma umum untuk membatasi masalah-masalah dan prosedur penelitian. Artikel ini berusaha mendiskusikan pandangan interpretive dari Clifford Geertz dalam mengkaji kebudayaan dan masyarakat serta kedudukannya dalam konstelasi metodologi ilmu sosial. Ada dua alasan mengapa perlu mendiskusikan masalah ini: (1) pandangan interpretive terhadap gejala-gejala sosial merupakan perkembangan penting dalam ilmu sosial selama dua dasawarsa; (2) C. Geertz yang banyak dipengaruhi teori sistem Talcott Parsons telah mengembangkan gagasan yang kaya dan luar biasa tentang bagaimana melihat dan menganalisis kebudayaan dan masyarakat. Perhatiannya tidak hanya pada masalah antropologi tetapi juga pada ilmu sosial umumnya."
2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Iman Sulaeman
"Rekayasa karpet yang membersihkan sendiri, anti bakteri, dan bebas bau dilakukan dengan melapisi kitosan-titania nanokomposit pada karpet bulu sintetis. Nanokomposit disintesis dengan menambahkan kitosan ke TiO2 dengan menggunakan metode impregnasi basah. Nanokomposit kemudian ditandai dengan FTIR untuk menentukan ikatan yang terjadi, UV-Vis DRS untuk menentukan celah pita energi, dan SEM-EDX untuk menganalisis morfologi dan komposisi.
Tes disinfeksi koloni E. coli dilakukan dengan menggunakan nanokomposit yang disintesis di bawah fotoreaktor akrilik untuk menganalisis kemampuan disinfektan. Setelah mendapatkan komposisi nanokomposit paling optimal berdasarkan tes, nanokomposit terbaik kemudian dilapisi di atas karpet. Serangkaian tes dilakukan pada karpet, termasuk uji pembersihan sendiri dengan mencelupkan karpet ke suspensi lumpur, uji fotodegradasi metilen biru, dan uji degradasi amonia.
Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa sejumlah ikatan terjadi antara kitosan dan TiO2, sementara UV-Vis DRS menunjukkan bahwa nanokomposit yang disintesis memiliki nilai celah pita 3,11 eV. Tes desinfeksi E-coli menunjukkan bahwa komposisi nanokomposit terbaik adalah konsentrasi kitosan 3wt%, sedangkan pembersihan sendiri, fotodegradasi metilen biru, dan uji degradasi amonia menunjukkan bahwa penambahan 0,67v% tetraetil ortosilikat adalah penambahan paling optimal dalam pelapisan nanokomposit pada permukaan karpet.

A self-cleaning, anti bacterial, and odor free carpet engineering is conducted by coating chitosan-titania nanocomposite on a synthetic fur carpet. The nanocomposite is synthesized by adding chitosan to TiO2 by means of wet impregnation method. The nanocomposite is then characterized by FTIR to determine the bonds that occur, UV-Vis DRS to determine the energy bandgap, and SEM-EDX to analyze the morphology and composition.
An E. coli colony disincfection test is done using the synthesized nanocomposite under an acrylic photoreactor to analyze its disinfectant ability. After obtaning the most optimum nanocomposite composition based on the test, the best nanocomposite is then coated on the carpet. A series of tests is done to the carpet, including the self-cleaning test by dipping the carpet to mud suspension, methylene blue photodegradation test, and amonia degradation test.
The FTIR characterization result shows that a number of bonds occured between chitosan and TiO2, while UV-Vis DRS shows that the synthesized nanocomposite has a bandgap value of 3.11 eV. The E-coli disinfection test shows that the best nanocomposite composition is of the 3wt% chitosan concentration, while the self-cleaning, methylen blue photodegradation, and amonia degradation test shows that addition of 0.67v% tetraethyl orthosilicate is the most optimum addition in the nanocomposite coating on the carpet surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seiring berjalannya waktu, pelan tapi pasti Jurnal Integritas KPK menyapa lagi pembaca yang budiman pada Vol 3. Edisi 1 tahun 2017. Berbeda dengan Volume sebelumnya, kali ini Jurnal INTEGRITAS menampilkan topik utama tentang Korupsi di Sektor Swasta dan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi (Corporate Criminal Liability). Topik ini dirasa perlu untuk dibahas secara khusus karena sangat sedikit literatur yang membahas masalah corporate criminal liability padahal keberadaan pertanggungjawaban korporasi telah diakui dan tersebar dalam sejumlah peraturan perundang-undangan, seperti: (i) UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, (ii) UU Kehutanan,
(iii) UU Tindak Pidana Korupsi, (iv) UU Tindak Pidana Pencucian Uang, (v) UU Perikanan; dan sejumlah Peraturan Perundangan- Undangan lainnya. Sayangnya sampai dengan sekarang sangat sedikit korporasi yang dimintai pertanggungjawaban pidana atas kejahatan yang mereka lakukan."
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi RI, 2017
364KOMI001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yeva Rosana
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T6477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aquisition Alfa Supermarket (AS) by PT Carrefour Indonesia (PT CI) returns to enliven the modern market retail situation after decision KPPU in the year 2005...."
JHB 27 : 1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>