Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palmer, Catherine (Catherine A.)
New York: Routledge, 2018
306.481 9 PAL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joep Spiertz
"Subak di Bali merupakan suatu organisasi sosial masyarakat yang biasanya dikaitkan dengan norma-norma dan sistem pengetahuan orang Bali. Dalam melihat organisasi tersebut untuk dikaji dalam kajian Antropologi Hukum, hal yang harus dilakukan oleh peneliti adalah menentukan dalam konteks apa suatu institusi semacam itu dilihat. Pentingnya menentukan konteks permasalahan secara cepat bertujuan untuk menghindari penjelasan yang terlalu panjang lebar tentang keterkaitan antara sub-sub sistem dalam kebudayaan itu sendiri."
1989
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Trostle, James A
"This book reveals unexamined assumptions and shows how sociocultural context influences measurement of disease."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2005
614.4 TRO e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
""Researchers have long had an interest in dental morphology as a genetic proxy to reconstruct population history. Much interest was fostered by the use of standard plaques and associated descriptions that comprise the Arizona State University Dental Anthropology System, developed by Christy G. Turner, II and students. This system has served as the foundation for hundreds of anthropological studies for over 30 years. In recognition of that success, this volume brings together some of the world's leading dental morphologists to expand upon the concepts and methods presented in the popular The Anthropology of Modern Human Teeth (Cambridge University Press, 1997), leading the reader from method to applied research. After a preparatory section on the current knowledge of heritability and gene expression, a series of case studies demonstrate the utility of dental morphological study in both fossil and more recent populations (and individuals), from local to global scales."--Publisher's website."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
599.943 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Katubi
"Tindak tutur meminta maaf merupakan tindak tutur yang mengemban fungsi perbaikan jika berkaitan dengan permintaan maaf retrospektif. Sementara itu, tindak tutur meminta maaf dapat mengemban fungsi pelunakan jika berkaitan dengan permintaan maaf antisipatoris atau prospektif. Penelitian ini bertolak dari tindak tutur meminta maaf sebagai tindak retrospektif.
Agar penutur dan petutur tidak kehilangan muka, dalam interaksi penutur perlu memilih strategi meminta maaf. Dengan menggunakan parameter solidaritas dan kekuasaan dalam tiga jenis pelanggaran, penelitian ini melihat strategi meminta maaf dan ungkapannya dalam bahasa Indonesia oleh kelompok etnis Minangkabau. Setelah itu, hasil penelitian dianalisis dari perspektif gender.
Responden penelitian ini berjumlah 196 orang yang terdiri atas 102 responden wanita dan 94 responden pria. Semua responden berusia 27--50 tahun dan semuanya staf pengajar di Universitas Bung Hatta, Padang. Hal itu dimaksudkan agar ada kesamaan kelompok usia, latar sosial, dan profesi karena variabel itu turut berperan dalam penelitian bahasa dan gender.
Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan strategi meminta maaf yang digunakan oleh responden kelompok wanita dan pria. Perbedaan penggunaan strategi itu tampak, baik pada pelanggaran I, II, dan III maupun secara keseluruhan berdasar penghitungan statistik uji F.
Perbedaan penggunaan strategi meminta maaf itu dapat dijelaskan dari perspektif gender. Dalam pandangan adat Minangkabau, wanita dikonstruksi secara berbeda dengan pria dalam konteks sosial budaya. Salah satu aturan dan pantangan yang harus dipatuhi wanita Minangkabau adalah aturan dan pantangan berbahasa. Aturan seperti itu tidak ditemukan pada kelompok pria. Oleh sebab itu, sangat mungkin perbedaan itu berpengaruh terhadap penggunaan strategi berbahasa, termasuk meminta maaf."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albany: State University of New York Press, 2005
599.9 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Design is a key site of cultural production and change in contemporary society. Anthropologists have been involved in design projects for several decades but only recently a new field of inquiry has emerged which aims to integrate the strengths of design thinking and anthropological research. This book is written by anthropologists who actively participate in the development of design anthropology. Comprising both cutting-edge explorations and theoretical reflections, it provides a much-needed introduction to the concepts, methods, practices and challenges of the new field. Design Anthropolog."
New York: Bloomsbury, 2013
306.47 DES
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Renny S. Azwar
"ABSTRAK
Sampai sekarang ini, Jakarta telah berkembang menjadi kota metropolitan dengan penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan kebudayaan. Mereka menempati tempat-tempat pemukiman yang tersebar di seluruh wilayah kota Jakarta. Ditinjau dari segi penyebaran geografis, proses asimilasi antara kelompok-kelompok sosial telah terjadi di Jakarta, yang menjadikannya kota dengan bermacam-macam kelompok minoritas tanpa kebudayaan yang dominan, sehingga Jakarta disebut sebagai "melting pot" dari bermacam-macam suku bangsa.1
Mungkin pernyataan itu tidak sepenuhnya benar, karena di tengah-tengah penduduk kota Jakarta yang dianggap memiliki "metropolitan super culture" ini,2 terdapat suatu kelompok kecil masyarakat yang berbeda dari penduduk di sekitarnya dari segi sejarah, tradisi dan adat-istiadatnya. Masyarakat Jatinegara Kaum ini masih tetap berusaha untuk menjaga keaslian mereka.
Masyarakat Jatinegara Kaum menyatakan sebagai keturunan asli Pangeran Jayakarta, berasal dari Banten yang kemudian menetap di Jakarta. Dikelilingi oleh berbagai macam suku bangsa yang menggunakan dialek Jakarta, masyarakat ini, yang sebagian besar pemakai bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari dalam keluarga, seakan-akan terisolasi dari dunia luar, bagaikan "suatu pulau di tengah laut". Kekhasannya inilah yang mendorong untuk mengetahui lebih jauh tentang masyarakat tersebut.
Salah satu usaha untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengenal sastra lisan masyarakat ini (terutama cerita-cerita rakyatnya), karena dipandang dari sudut antropologi, sastra lisan mencerminkan semacam otobiografi suatu masyarakat.3
Dikemukakan selanjutnya bahwa sastra lisan memberikan suatu Cara untuk mengenal suatu kebudayaan dari dalam ke luar, bukan dari luar ke dalam. Di samping itu, sastra lisan dapat menunjukkan bagaimana suatu masyarakat memandang dirinya sendiri. Pandangan atas diri sendiri ini penting bagi siapa pun yang ingin mengenal dan memahami suatu masyarakat.
Dalam kehidupan sastra, sastra lisan tidak dapat diabaikan sebab merupakan bagian dari keseluruhan kehidupan sastra. Sastra lisan mempunyai kemungkinan untuk berperan sebagai kekayaan budaya, khususnya kekayaan sastra, sebab sastra lisan telah membimbing anggota masyarakat ke arah apresiasi, pemahaman gagasan dan peristiwa puitis berdasarkan praktek yang telah menjadi tradisi selama berabad-abad. Selain itu juga sebagai dasar komunikasi antara pencipta dan masyarakat, dalam arti ciptaan yang berdasarkan sastra lisan akan lebih mudah diganti sebab ada unsurnya yang sudah dikenal oleh masyarakat.
Setiap masyarakat di dunia memiliki kebudayaan. Batasan tentang kebudayaan sangat beraneka ragam, tergantung dari sudut pandang yang dipengaruhi minat dari masing-masing perumus batasan. Di antara perumusan-perumusan batasan tentang kebudayaan, sebagaimana yang telah dikumpulkan oleh Kroeber dan Kluckhohn, dapat dikemukakan pendapat Tylor yang banyak mempengaruhi pandangan-pandangan ilmuwan lain tentang kebudayaan, yaitu bahwa "Kebudayaan atau peradaban adalah satu keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, seni, hukum, moral, adat istiadat, kemampuankemampuan dan kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat."5 Dari sudut pandang bahasa, Voegelin dan Harris menyatakan bahwa : "Bahasa adalah bagian?"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musafirah Haina
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang citra Indonesia di mata Seo Mi-suk dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak yang terdapat dalam kumpulan esai Jeokdoesoui Sanchaek karyanya sendiri. Esai ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata, perasaan, dan pendapat pengarang terhadap kebudayaan mentalitas Indonesia yang santai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra Indonesia di mata Seo Mi-suk, sebagai penulis dari Korea, yang terdapat dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode antropologi sastra untuk menganalisa citra Indonesia yang terdapat dalam esai dari segi manusia dan kebudayaan dalam berbagai aspeknya. Temuan dari penelitian ini adalah pengarang pada awalnya mempunyai citra negatif terhadap kebudayaan mentalitas santai Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, citra ini berubah menjadi positif dan pengarang bahkan dapat memaknai kebudayaan mentalitas santai tersebut sebagai pelajaran untuk lebih bersabar dan menghargai hidup.

ABSTRACT
This study reviews the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak which is included in her book collection of essays, Jeokdoesoui Sanchaek. This essay was written based on real experiences, feelings and opinion of the author towards the culture of Indonesia relaxed mentality. The purpose of this study was to find out the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk, as Korean writer, in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak by Seo Mi suk. In conducting this study, the writer used the anthropological literature to analyze the image of Indonesia in the essay in terms of human and culture within its various aspects. The result of this study is that the author initially had a negative image of the culture of Indonesia relaxed mentality. However, over time, the image turned into a positive one and the author could even interpret the culture of the relaxed mentality as a lesson to be more patient and respect the value of life."
2017
S69619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musafirah Haina
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang citra Indonesia di mata Seo Mi-suk dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak yang terdapat dalam kumpulan esai Jeokdoesoui Sanchaek karyanya sendiri. Esai ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata, perasaan, dan pendapat pengarang terhadap kebudayaan mentalitas Indonesia yang santai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra Indonesia di mata Seo Mi-suk, sebagai penulis dari Korea, yang terdapat dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode antropologi sastra untuk menganalisa citra Indonesia yang terdapat dalam esai dari segi manusia dan kebudayaan dalam berbagai aspeknya. Temuan dari penelitian ini adalah pengarang pada awalnya mempunyai citra negatif terhadap kebudayaan mentalitas santai Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, citra ini berubah menjadi positif dan pengarang bahkan dapat memaknai kebudayaan mentalitas santai tersebut sebagai pelajaran untuk lebih bersabar dan menghargai hidup.

ABSTRACT
This study reviews the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihakwhich is included in her book collection of essays, Jeokdoesoui Sanchaek. This essay was written based on real experiences, feelings and opinion of the author towards the culture of Indonesia relaxed mentality. The purpose of this study was to find out the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk, as Korean writer, in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak by Seo Mi suk. In conducting this study, the writer used the anthropological literature to analyze the image of Indonesia in the essay in terms of human and culture within its various aspects. The result of this study is that the author initially had a negative image of the culture of Indonesia relaxed mentality. However, over time, the image turned into a positive one and the author could even interpret the culture of the relaxed mentality as a lesson to be more patient and respect the value of life."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library