Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ateng Muljadi
Abstrak :
Kehamilan yang pada dasarnya adalah suatu proses fisiologis, dapat pula menimbulkan gangguan atau kelainan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan secara teratur yang disebut Pemeriksaan Antenatal. Rumah Sakit Sumber Waras yang merupakan rumah sakit swasta di daerah Jakarta Barat juga memberikan pelayanan antenatal, dan diharapkan pasien-pasien yang melakukan pemeriksaan antenatal di Rumah Sakit Sumber Waras akan melahirkan juga di Rumah Sakit Sumber Waras. Tetapi kenyataannya, dari tahun ke tahun jumlah ini semakin menurun, sehingga ingin dicari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan ini terutama pada pasien-pasien yang mengikuti Paket Bersalin tetapi tidak melahirkan di Rumah Sakit Sumber Waras. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan kamar bersalin oleh Pasien Paket Bersalin di Rumah Sakit Sumber Waras. Kerangka Konsep yang dipakai adalah bahwa Pemanfaatan Kamar Bersalin di Rumah Sakit Sumber Waras dipengaruhi oleh 2 aspek yaitu : 1). Aspek Pemakai Jasa yang terdiri dari umur ibu, jarak rumah ke Rumah Sakit, paritas ibu, jumlah anak hidup, pendidikan ibu, pendidikan suami, pekerjaan ibu, pekerjaan suami, dan risiko kehamilan 2). Aspek Pemberi Jasa Layanan yang terdiri dari Tarif Paket Bersalin, Sikap Pelayanan Admision, Sikap Pelayanan Perawat, Sikap Pelayanan Dokter, Kenyamanan Ruang Tunggu, dan Kenyamanan Ruang Periksa. Desain penelitian yang dilakukan adalah cross-sectional, dan analisa penelitian ini adalah deskriptif dan analitik. Hipotesa yang ingin ditegakkan adalah apakah ada hubungan yang bermakna antara faktor-faktor yang terdapat pada pemakai jasa dan pemberi jasa layanan terhadap pemanfaatan kamar bersalin di Rumah Sakit Sumber Waras. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Sumber Waras dengan sampel 110 responden yaitu ibu-ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal dan ikut Paket Bersalin di Rumah Sakit Sumber Waras yang terdiri dari 79 ibu yang melahirkan di RS Sumber Waras dan 31 ibu yang melahirkan di luar RS Sumber Waras. Hasil penelitian ini dianalisa sehingga menghasilkan distribusi frekuensi dan analisa bivariat. Dari hasil analisa ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan kamar bersalin di Rumah Sakit Sumber Waras dipengaruhi oleh faktor umur ibu, pendidikan ibu dan pendidikan suami.Dan sebagai saran untuk meningkatkan pemanfaatan kamar bersalin Rumah Sakit Sumber Waras oleh pasien Paket Bersalin maka diharapkan pihak manajemen dapat lebih memberikan perhatian kepada pasien Paket Bersalin ini berdasarkan umur, pendidikan responden dan suami responden, sehingga diharapkan pasien-pasien yang sudah ikut Paket Bersalin mau memanfaatkan kamar bersalin RS Sumber Waras sebagai tempat melahirkan. ...... The Factors Which Are Related To the Utility of Delivery Room by "Special Price Package for Delivery Patients" At Sumber Waras HospitalPrincipally pregnancy is a physiological process that sometimes could cause some disorders or anomalies, which are threatening, to the lives of mother and fetus. That is why; the pregnant mother needs some evaluation of her pregnancy periodically that is called antenatal care service. Sumber Waras Hospital as a private hospital at West Jakarta has such antenatal care service, which the pregnant mother could have antenatal care for her pregnancy. This service of antenatal care is bundled with delivery service, which is called "special price-package for delivery patients." The management of Sumber Waras Hospital assumes that the pregnant mothers who take their antenatal care should deliver their babies at Sumber Waras Hospital. In fact, the numbers of the pregnant mothers who have taken their antenatal care at Sumber Waras Hospital and have delivered their babies at the same hospital; have decreased in the last several years. The objectives of this research attempts to find the factors, which influenced the utility of delivery room, especially for "special price-package for delivery patients" at Sumber Waras Hospital. Conceptual thinking that has been used is that the utility of delivery room at Sumber Waras Hospital has been influenced with two aspects: 1. Aspects of the users (mother's age, the distance of the hospital from home, mother's parities, the sum of living children, mother's / husband's education, mother's / husband's professions, and the risk of pregnancy). 2. Aspect of the provider (fee for delivery package, the attitude of the admission officers 1 nurses 1 doctors related to services, the convenience of the waiting room and delivery room). The research design is cross-sectional. The analyses of the research have used descriptive and analytic methods. Hypothesis presumed whether any significant correlation between user's factors and provider's factors to the utility of delivery room of Sumber Waras Hospital. Analyses have been done for distribution of frequencies and bivariate. The results are the utility of' the delivery room of Sumber Waras Hospital has been influenced by the mother's age factor, mother's and husband's education. The suggestion in increasing the utility of the delivery room of Sumber Waras Hospital by the special price package for delivery patients, that should be done by the hospital management is giving special attention for the package in categories such as : mother's age, mother's and husband's education. So that the pregnant mothers who take special price package for delivery will utilized the delivery room of Sumber Waras Hospital in the future.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Arimunastri
Abstrak :
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh para petugas kesehatan di Indonesia di era globalisasi dan persaingan bebas, adalah peningkatan mutu layanan kesehatan. Salah satu dimensi mutu adalah tingkat kepatuhan petugas terhadap standar pelayanan yang sudah ditentukan. Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah proyek penerapan kegiatan quality assurance, yang dilaksanakan di enam puskesmas yaitu, Babelan I, Cibarusah, Kedung Waringin, Sriamur, Tambun dan Tarumajaya. Dari hasil penelitian pada tahun 2000, terbukti bahwa nilai kepatuhan bidan terhadap standar antenatal care (ANC) masih rendah, yaitu 67,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya tingkat kepatuhan bidan terhadap standar ANC di Puskesmas Sriamur dan Cibarusah. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kualitatif, melalui teknik wawancara secara intensif terhadap responden berikut: bidan yang bertugas di BPKIA puskesmas, bidan koordinator puskesmas, kepala puskesmas, dan ketua tim jaminan mutu kabupaten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakpatuhan bidan terhadap stadar ANC dapat disebabkan oleh: a) masih rendahnya pengetahuan bidan terhadap standar ANC; b) dimensi mutu yang lebih luas belum benar-benar dipahami oleh bidan; c) kesulitan memberikan penyuluhan kepada bidan; dan d) kurangnya kesempatan bagi bidan untuk menggunakan daftar tilik karena banyaknya jumlah pasien. Di samping itu, kurangnya pengawasan dari kepala puskesmas kepada bidan dan kurangnya komitmen pimpinan di Dinas Kesehatan Kabupaten untuk membina puskesmas, juga berperan sebagai penyebab ketidakpatuhan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka beberapa hal yang dapat disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten adalah meningkatkan pengetahuan bidan dengan cara mengadakan pelatihan penyegaran penggunaan daftar tilik dengan penambahan materi tentang peningkatan dimensi mutu yang lebih luas. Saran kepada Kepala Puskesmas Cibarusah adalah peninjauan ulang frekuensi hari buka BP KIA, agar pasien tidak terlalu menumpuk, pengaktifan kembali kelompok kerja jaminan mutu di puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten. Sedangkan saran untuk Departemen Kesehatan adalah pengajian ulang penggunaan daftar tilik oleh bidan dan pedoman penilaian yang ada. Hal ini terutama mengenai instrumen petunjuk wawancara dengan ibu hamil tentang antenatal, misalnya dengan cara menyederhanakan istilah-istilah kedokteran, sehingga lebih mudah dimengerti oleh pasien. Di samping itu, sebaiknya diterapkan manajemen mutu terpadu (total quality management) di puskesmas, dengan pendekatan untuk terciptanya perubahan yang positif dan pengembangan organisasi secara menyeluruh.
Midwives Compliance Study on the Use of Antenatal Care Service Standard A Qualitative Analysis on Midwives Cibarusah and Sriamur Public Health Centers, Districts of Bekasi, 2003One of the most important aspects in the era of globalization and free competition to be improved is public health service by the health service officer, One of quality dimension to be improved is the willingness of the health officer to obey the standard health service procedures. Bekasi, is one of the cities where the quality assurance activity project is to be done. This project was assigned in six public health centers, named Tambun, Cibarusah, Babelan I, Sriamur, Tarumajaya, and Kedung Waringin. Based on the research conducted in year 2000, it was showed that the value of midwife compliance to the standard antenatal care (ANC) was still Iow, i.e. 67.7%. The objective of this research was to study factors determining the low value of midwife obedience to the standard ANC at Cibarusah and Sriamur Public Health Centers. In this research, a qualitative study design was used, by doing intensive interviews to the following despondences: informant midwives who work at BPKIA public health centers, the coordinator of midwives at public health centers, the head of public health centers, and the team leader of quality assurance in the city. The results showed that incompliance of midwives to the ANC standard procedures were caused by: a) the minimum knowledge of the midwives about ANC standard procedures; b) the minimum understanding of the midwives about general quality dimension; c) the difficulties to give any training to the midwives, and d) the low opportunity for the midwives to use vitiating lists, due to the large number of patients. Furthermore, the minimum control to midwives by the head of public health centers was also took into account in the midwife disobedience to ANC standard procedure. Based on these results, it is suggested to Bekasi Health Office to improve knowledge of the midwives by conducting some training about technical aspects, the use of visiting lists, and broader quality dimension. In addition, it is suggested to The Head of Cibanisah Public Health Center to reconsider the frequency of open days in BPKIA in such away, that there is not too many patients come in one day or another; and to activate the quality assurance working group in public health center and city health office. Furthermore, it is suggested to the National Health Department to reevaluate the use of visiting lists (by the midwives) and to reconsider evaluation procedures, especially how to interview pregnant mothers about antenatal care. This, can be done by simplifying some medical language or terms for better understanding. The application of total quality management in public health centers by approaching it with general organization changes and development should be done.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Jap
Abstrak :
Pada era globalisasi dan persaingan bebas termasuk dalam bidang pelayanan kesehatan saat ini, maka peningkatan mutu pelayanan menjadi sesuatu yang mutlak harus diperhatikan oleh para petugas kesehatan. Salah satu dimensi mutu adalah kepatuhan petugas terhadap standar pelayanan. Semakin tinggi kepatuhan petugas penyelenggara pelayanan kesehatan terhadap standar, maka akan semakin tinggi pula mutu pelayanan tersebut terhadap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan antenatal care (standar dari Depkes RI tahun 1997) yang merupakan salah satu kegiatan pokok di Puskesmas. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana hubungan kepatuhan bidan dengan karakteristik bidan serta faktor eksternal lainnya yang berhubungan, dan faktor paling dominan yang berhubungan dengan kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan antenatal care. Jenis penelitian adalah cross sectional, dilakukan di Puskesmas se Kabupaten Sanggau pads bulan Oktorber 2000 sampai dengan Nopember 2000. Sampel penelitian adalah seluruh bidan yang bertugas di 27 Puskesmas se-Kabupaten Sanggau, sebanyak 30 orang. Analisis yang digunakan adalah chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kepatuhan bidan di Kabupaten Sanggau masih sangat rendah, terutama pada komponen kegiatan pemberian tindakan/terapi. Dari analisis bivariat didapat faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan bidan adalah usia, pengetahuan, sikap, dan supervisi. dan analisis multivariat didapat bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan bidan adalah supervisi. Dari hasil ini disarankan terutama kepada para kepala puskesmas agar melakukan supervisi internal kepada bidan di wilayah kerjanya secara kontinu dan berkesinambungan, minimal 3 bulan sekali, dalam rangka bimbingan teknis dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan bidan dalam memberikan pelayanan antenatal di puskesmas. ......Global era and free competition have great influence on today's health services. For that reason, the quality of services is undoubtedly becoming highly considered by health workers. One of quality dimensions is the providers? compliance to the service standard. The higher compliance of the provider health service the higher the quality of service to the patient will be. This study aims to obtain the description of level midwives' compliance to antenatal care service standard (issued by Ministry of Health Republic of Indonesia,1997) that is one of public health center main activities. Moreover, this study was also focused on investigating the correlation between midwives' compliance to the standard and their characteristics as well as other external factors that correlate, and factor that predominant midwives' compliance to the antenatal care service standard. This study, a cross sectional one, was carried out at all public health centers in Sanggau District from October 2000 to November 2000. The samples were all midwives serving at all of public health centres in Sanggau district, which were 30 peoples. The analysis techniques employed were chi square and logistic regression. The study results show that level of midwives' compliance to the standard is low, particularly on treatment/therapy item. Age, knowledge, attitude and supervision were significance correlated to midwives compliance while supervision was found as a predominant factor. This study recommends chiefs of public health centers to perform internal supervision on midwives throughout their work area regularly and continuously at least once within three months, to give technical guidance and to improve the midwives knowledge and skills in providing antenatal care service at public health centers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library