Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ratna Agustina Tirtasari
Abstrak :
ABSTRAK
Upacara gut merupakan salah satu ritual yang sampai saat ini masih bertahan di Korea Selatan. Dalam pelaksanaan upacara gut terdapat beberapa peralatan yang wajib digunakan seperti: pakaian, lukisan dewa dan roh leluhur, serta makanan sebagai sesaji untuk para dewa dan roh leluhur. Masing-masing dari peralatan itu
memiliki nilai tersendiri untuk masyarakat Korea yang melaksanakan upacara tersebut. Tujuan penulisan jurnal ini adalah menjelaskan simbol-simbol apa saja yang ada di dalam peralatan upacara gut yang secara eksplisit berkaitan dengan unsur-unsur animisme dan dinamisme dalam konteks pemujaan dewa dan roh leluhur. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analitis dalam kajian pendekatan semiotika untuk mengetahui hubungan upacara gut dengan simbol animisme dan dinamisme. Penelitian dilakukan dengan menganalisis fungsi dan makna peralatan yang digunakan di dalam upacara gut, terutama peralatan yang digunakan pada altar dan pakaian, serta warna-warna dominan yang digunakan pada saat upacara. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa pada beberapa peralatan yang digunakan untuk mengiringi upacara gut memiliki nilai
makna yang berkaitan erat dengan penghormatan roh leluhur atau dewa yang ada di dalam tradisi animisme dan dinamisme.
ABSTRACT
The gut ceremony is one of the rituals that still survive in South Korea until now. In the gut ceremony implementation, there are several instruments which must be used, such as clothes, paintings of gods and ancestral spirits, and food as offerings for the gods and ancestral spirits. Each of these instruments has a philosophical value for Korean audience itself. The purpose of writing this paper is to explain several symbols in the gut ceremony instrument which has explicit relation to the elements of animism and dynamism in the context of gods and ancestral spirit worship. This research use analytical description method in the study of semiotic approach to find out the relation between gut ceremony and animism and dinamism symbols. This research conducted with analyzing the function and the meaning of instrumental tools used in the ceremony, especially on the altar, costume, and dominant colorduring in the gut ceremony. Then, from the results of the study we know that in each instrumental tool used in the gut ceremony has a philosophical value that is closely related to the respect of ancestors spirit or gods in the tradition of animism and dynamism.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Glenn Allen
Abstrak :
Perilaku eksploitatif atas alam seringkali berkaitan dengan kegiatan ekonomi ekstraktif. Untuk memperoleh lebih banyak produksi dan pertumbuhan berarti bahan baku dari alam harus diubah menjadi komoditas. Dalam tesis ini saya mengemukakan bahwa aktivitas eksploitatif atas alam juga bisa merupakan akibat diskontinuitas dalam kosmologi dengan sepenuhnya mengadopsi nilai-nilai baru, moralitas dan rasionalitas budaya baru yang kemudian menjadi dominan. Agama (dalam hal ini Kristen) berperan besar dalam mengubah ontologi animistik yang tidak melihat status hierarkis antara manusia dan alam menjadi ontologi dualistik yang menampilkan manusia sebagai makhluk istimewa di antara yang lain. Namun demikian, sebagai upaya untuk ikut serta dalam pelestarian alam, ontologi baru yang dominan ini melalui konsep penatagunaan, menempatkan manusia sebagai peran sentral dalam menjaga keseimbangan alam.
......Exploitative behavior over nature often relates to the extractive economic activities. To gain more production and growth means raw materials from nature must be converted into a commodity. In this thesis I argued that exploitative activity over nature could also be a result of discontinuity in cosmology by fully adopting new values, morality and rationality of a new culture that later became dominant. Religion (in this case Christianity) plays a big role in changing animistic ontology that sees no hierarchical status between human and nature into dualistic ontology that presents human as special beings among the others. Nevertheless, as an attempt to participate in nature conservation, this new dominant ontology through the concept of stewardship, places human as a central role in keeping the balance of nature.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library