Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yayang Bayu Tria Arisandi
Abstrak :
Angiografi Koroner dan Intervensi Koroner Perkutan Transradial adalah salah satunya pengobatan penyakit jantung koroner. Penggunaan akses transradial ini bisa menimbulkan beberapa komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambarannya komplikasi akses radial pada angiografi pasca koroner dan/atau pasien Intervensi Koroner Perkutan di salah satu rumah sakit rujukan nasional. Penelitian dilakukan secara retrospektif menggunakan desain penampang berurutan pengambilan sampel melibatkan 111 responden. Hasil penelitian menunjukkan kejadian itu Komplikasi akses radial terjadi pada 33 (29,7%) responden dengan jenis komplikasi ini bervariasi yaitu obstruksi arteri radial (5,4%), spasme arteri radial (8,1%), perdarahan area insersi (8,1%), hematoma area insersi (10,8%) dan ekimosis (23,4%). Studi ini merekomendasikan perlunya peran perawat, terutama dalam asesmen dan pemantauan pasien untuk mendeteksi komplikasi setelah angiografi Intervensi Koroner dan/atau Perkutan. ......Coronary Angiography and Transradial Percutaneous Coronary Intervention is one of the treatments for coronary heart disease. The use of transradial access can cause several complications. This study aims to describe the complications of radial access in post-coronary angiography and/or Percutaneous Coronary Intervention patients at one of the national referral hospitals. The study was conducted retrospectively using a sequential cross-sectional design. Sampling involved 111 respondents. The results showed that the incidence of radial access complications occurred in 33 (29.7%) respondents with varied types of complications, namely radial artery obstruction (5.4%), radial artery spasm (8.1%), bleeding. insertion area (8.1%), insertion area hematoma (10.8%) and ecchymosis (23.4%). This study recommends the need for a nurse role, especially in the assessment and monitoring of patients to detect complications after coronary and/or percutaneous interventional angiography.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deka Hardiyan
Abstrak :
ABSTRAK
Kecemasan merupakan masalah yang sering dialami pasien sebelum angiografi koroner. Intervensi yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan sebelum angiografi koroner yaitu pemberian terapi komplementer dan alternatif. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh aromaterapi lavender terhadap tingkat kecemasan, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, frekuensi nadi, dan frekuensi napas pada pasien angiografi koroner. Desain penelitian quasi eksperimen pretest posttest with control group. Metode pemilihan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah 36 responden, dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi diberikan aromaterapi lavender, sedangkan kelompok kontrol diberikan intervensi standar rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan pada kedua kelompok terjadi penurunan yang bermakna (p < 0,05; α 0.05) pada skor kecemasan, frekuensi nadi, dan frekuensi napas. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol setelah diberikan intervensi, namun kelompok intervensi menunjukkan selisih rerata lebih besar dibanding kelompok kontrol. Aromaterapi lavender direkomendasikan sebagai terapi untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien angiografi koroner dengan memperhatikan faktor eksternal ketika aromaterapi lavender diberikan.
ABSTRACT
Anxiety is frequent problem in patients undergoing coronary angiography. Intervention that can be used to reduce anxiety levels before coronary angiography is complementary and alternative therapy. The purpose of this study was to identified the effect of lavender aromatherapy towards anxiety level, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, heart rate, and respiratory rate of coronary angiography patient. Study design was quasi experiment with pretest posttest control group. The sample selection used consecutive sampling method with 36 respondents, divided into intervention and control group. The intervention group was given lavender aromatherapy, while the control group with standard hospital intervention. The results suggest that in both group there was a significant effect (p < 0,05; α 0.05) towards anxiety level, heart rate, and respiratory rate. There was no significant difference between intervention and control group after intervention, but the intervention group showed higher mean difference than control group. Lavender aromatherapy is recommended as one of therapy to reduce anxiety levels of coronary angiography patient by considering the external factors when lavender aromatherapy has given.
2017
T47762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Hendri Apul
Abstrak :
Ambulasi dini merupakan suatu prosedur untuk mempercepat kemampuan pasien berjalan atau bergerak secara normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh ambulasi dini 2 jam dan 8 jam terhadap kejadian perdarahan pada pasien pascaangiografi koroner diagnostik di bangsal kardiologi, ruangan RB3 dan VIP RSUP Haji Adam Malik, Medan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi experimental dengan consecutive sampling, terdiri dari 18 responden diberikan ambulasi dini 2 jam sebagai kelompok intervensi dan 17 responden diberikan ambulasi 8 jam sebagai kelompok kontrol. Data dianalisis secara univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan Kolmogorov- Smirnov. Hasil penelitian ini menunjukkan semua responden tidak mengalami perdarahan pada kedua kelompok baik sebelum maupun sesudah ambulasi (p=1; 𝛂=0,05). Kesimpulan tidak ada perbedaan ambulasi dini 2 jam dan 8 jam terhadap kejadian perdarahan pada pasien pascaangiografi koroner diagnostic. Hasil penelitian ini dapat dilaksanakan sebagai intervensi keperawatan pada pasien pascaangiografi koroner diagnostic untuk mengurangi rasa tidak nyaman seperti sakit punggung, masalah eliminas. ......Early ambulation is a procedure to expedite the patient's ability to walk or move normally. The purpose of this study was to assess the effect of early ambulation 2 hours and 8 hours on the incidence of bleeding in patients with coronary pascaangiografi diagnostics in cardiology ward, and a VIP room, RB3 room In general hospital center Medan Haji Adam Malik. This study uses Quasiexperimental research design with a consecutive sampling, consisted of 18 respondents provided an early ambulation two hours as the intervention group and 17 respondents provided ambulate 8 hours as a control group. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis using Wilcoxon test and Kolmogorov-Smirnov. The results of this study showed all of the respondents did not experience bleeding in both groups both before and after ambulation (p = 1; α = 0.05). The conclusion there was no difference in early ambulation 2 hours and 8 hours on the incidence of bleeding in patients with coronary diagnostic pascaangiografi. The results of this study can be implemented as a nursing intervention in patients with coronary diagnostic pascaangiografi to reduce discomfort such as back pain, the problem of elimination.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
Abstrak :
Penyakit kardiovaskuler yang dikenal sebagai penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Sebanyak sepertiga hingga setengah dari penyakit jantung merupakan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Katerisasi jantung dengan tujuan diagnosis yang dikenal sebagai angiografi koroner adalah salah satu prosedur yang paling umum dilakukan pada porang dewasa. Pemeriksaan ini merupakan baku emas untuk diagnosis PJK dengan meminimalkan sayatan bedah (minimum invasive) sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi dan tingkat mortalitas daripada prosedur invasive lain. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP merupakan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Staf di unit farmasi seperti apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan tentang obat-obat saja naum juga jenis-jenis BMHP agar dapat memaksimalkan pelayanan secara efektif dan efisien, khususnya dalam tindakan CAG. BMHP yang digunakan dalam tindakan CAG terdiri dari sheath, guiding wire, dan kateter. Berdasarkan akese ke pembuluh darah, jenis sheath dibagi menjadi sheath transradial dan transfemoral. Jenis-jenis guiding wire dibagi berdasarkan bentuk tipnya menjadi straight tip (ujung lurus), J tip, dan angled tip. Berdasarkan bentuknya yang menyesuaikan anatomi dan fungsi, kateter diagnostik dibagi menjadi Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, dan Pigtail. ......Cardiovascular disease, known as heart disease, is a leading cause of death worldwide. Approximately one-third to half of heart diseases are coronary heart disease (CHD). Coronary angiography, a diagnostic procedure commonly performed in adult patients, is a gold standard for CHD diagnosis, minimizing surgical incisions (minimally invasive) and reducing the risk of complications and mortality compared to other invasive procedures. The management of pharmaceutical preparations, medical devices, and Single-Use Medical Materials (BMHP) is a standard pharmaceutical service in hospitals. Pharmacy unit staff, including pharmacists and pharmaceutical technicians, are expected to possess knowledge not only about medications but also about various single-use medical material to maximize service effectiveness and efficiency, especially in coronary angiography (CAG) procedures. BMHP used in CAG procedures consist of sheaths, guiding wires, and catheters. Based on vascular access, sheaths are categorized as transradial and transfemoral sheaths. Guiding wires are classified based on the shape of their tips, which include straight tip, J-tip, and angled tip. Diagnostic catheters are divided into various types, such as Judkins, Amplatz, Multipurpose, Tiger, and Pigtail, designed to conform to anatomy and function.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library