Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmalia Lusida
Abstrak :
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Kejadian BBLR sebesar 6,2% di Indonesia memiliki dampak jangka panjang yang sangat serius dan kompleks. Penelitian di dunia menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara faktor di tingkat individu, rumah tangga dan masyarakat dengan kejadian BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk melihat interaksi antara ketiga tingkat tersebut secara bersamaan menggunakan analisis multilevel. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analisis regresi logistik multilevel. Variabel paritas, jumlah kunjungan ANC, dan komplikasi kehamilan di tingkat individu memiliki hubungan dengan kejadian BBLR di Indonesia, sedangkan variabel tingkat rumah tangga dan tingkat masyarakat tidak memiliki hubungan dengan kejadian BBLR di Indonesia. Hasil analisis multilevel didapatkan responden yang memiliki risiko (paritas 1 atau ≥4, ANC < 4, memiliki komplikasi kehamilan, terdapat anggota keluarga yang merokok di dalam rumah, dan memiliki akses fasilitas kesehatan yang sulit) memiliki peluang 1,618 kali (MOR = 1,618) melahirkan BBLR. Variabel yang menjadi determinan kejadian BBLR yaitu kunjungan ANC pada tingkat individu dengan AOR sebesar 3,096 (95% CI = 1,655 – 5,792). Pelaksana program diharapkan dapat menyediakan kunjungan rumah bagi ibu yang tidak melaksanakan ANC sesuai jadwal atau bagi ibu yang tergolong berisiko dan belum pernah melakukan ANC. ......Globally, low birth weight (LBW) is a public health problem. In Indonesia, increasing the prevalence of LBW by 6.2 percent has a very substantial and complex long-term consequence. Worldwide research has established a relationship between individual, household, and community-level factors and the occurrence of LBW. The purpose of this study was to examine the relationship between the three levels simultaneously through multilevel analysis. This study used a cross-sectional approach and multilevel logistic regression analysis. Parity, number of ANC visits, and pregnancy problems in individual level all correlate with the incidence of LBW in Indonesia, however household and community characteristics do not correlate with the incidence of LBW in Indonesia. Multilevel analysis revealed that respondents at risk (parity 1 or 4, ANC ≤4, pregnancy problems, family members who smoke in the house, and limited access to health services) have a 1.618 times chance of LBW (MOR = 1.618). ANC visits at the individual level were determinant factor of LBW, with an AOR of 3.096 (95% CI = 1.655–5.792). Program implementers were expected to be able to conduct home visits for mothers who do not complete ANC on schedule or who were categorized as at risk but have never received ANC.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Qurani Sam
Abstrak :
Lebih dari 500.000 ibu yang meninggal tiap tahunnya disebabkan karena komplikasi pada kehamilan. Meskipun pada kenyataannya komplikasi obstetric menjadi kejadian yang tidak dapat diramalkan dan menyebabkan sekitar lebih dari 90% kematian ibu pada saat atau sekitar persallinan. Maka dari itu, pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengganggap semua kehamilan berisiko. Salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menurunkan angka kejadian maternal mortality di Indonesia yakni dengan mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepatuhan kunjungan dan kelengkapan antenatal care (ANC) dengan kejadian komplikasi obstetri sehingga selanjutnya dapat dilakukan perencanaan penanggulangan secara lebih efektif dalam hal menurunkan kematian ibu di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan design penelitian potong lintang. Sampel pada penelitian ini adalah ibu berumur 15-49 tahun yang memiliki anak 5 tahun terakhir yang memenuhi kriteria inklusi dengan mengambil total sampling. Hasil permodelan akhir analisis multivariat cox regresi dimana diperoleh adanya hubungan kepatuhan dan kelengkapan ANC yang signifikan secara statistik terhadap komplikasi obstetric dengan nilai PR sebesar 1,33 (95%CI 1,22-1,46) dengan nilai p 0,0001. Maka dapat disimpulkan, ada hubungan kepatuhan kunjungan dan kelengkapan ANC terhadap komplikasi obstetric di Indonesia setelah dikontrol oleh variabel umur, paritas, riwayat komplikasi, dan pendidikan. ......More than 500,000 mothers died each year due to complications in pregnancy. Even though obstetric complications become unpredictable events and caused more than 90% of maternal deaths at or around delivery. Therefore, the approach taken is to assume all pregnancies are risky. One of the strategies that can be used to prevent and reduce the incidence of maternal mortality in Indonesia is to find out whether there is a relationship between compliance and completeness antenatal care (ANC) with the incidence of obstetric complications so that further management planning can be done more effectively in terms of lowering maternal mortality in Indonesia. This study used secondary data from the Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017 with a cross-sectional design. The sample in this study were mothers aged 15-49 years who had children in the last 5 years who were eligible with the inclusion criteria by taking total sampling. The results of the final modeling of multivariate cox regression analysis showed that there was a relationship between ANC compliance and completeness with obstetric complications with a PR value of 1.33 (95% CI 1.28-1.46) with a p-value of 0.0001. So it can be concluded, there is a relationship between compliance and completeness of ANC to obstetric complications in Indonesia after being controlled by age, parity, history of complications, and education.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniena Diva
Abstrak :
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan yang dilakukan selama kehamilan yang dimana tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, dan mampu mendeteksi dini komplikasi dan penyakit yang dialami ibu hamil. Namun, kunjungan ANC di 5 provinsi di Indonesia masih belum sesuai dengan rekomendasi WHO (minimal 4 kali dengan pola ideal 1-1-2). Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan analisis data sekunder SDKI 2012. Sampel penelitian adalah wanita yang pernah melahirkan 5 tahun terakhir yang menjadi responden dalam SDKI 2012 di 5 Provinsi di Indonesia. Analisis bivariat digunakan regresi logistik sederhana dan analisis multivariabel digunakan regresi logistik berganda. Hasil bivariat memperlihatkan bahwa ada tren peningkatan kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO pada pendidikan ibu (pvalue=0.0001), status ekonomi (pvalue=0.0001), dan pendidikan suami (pvalue= 0.0001). Hasil multivariabel memperlihatkan prediktor kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO adalah usia ibu saat hamil > 35 tahun, pendidikan ibu rendah, status ekonomi rendah, dan dukungan suami. Oleh karena itu, disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan pentingnya kunjungan ANC sesuai dengan rekomendasi WHO terutama pada ibu hamil usia > 35 tahun, pendidikan rendah, dan status ekomomi rendah, serta pemberdayaan suami. ...... Antenatal care is a service that given during pregnancy in which health workers must be able to ensure that the pregnancy is normal, and is able to detect early problems and illnesses experienced. However, ANC in 5 provinces in Indonesia does not comply with WHO recommendations (at least 4 times with the ideal pattern 1-1-2). This study used cross sectional design by using Indonesia Health Demographic and Health Survey 2012. The sample was women who had delivered last 5 years in 5 provinces in Indonesia. Bivariate analysis used simple logistic regression and multivariable analysis used multiple logistic regression. Bivariate results show that there is an increasing trend ANC visit does not comply with WHO recommendations on the education of the mother (pvalue = 0.0001), economic status (pvalue = 0.0001), and husband education (pvalue = 0.0001). Results showed predictors of ANC visit does not comply with WHO recommendations is the age of the mother during pregnancy > 35 years old, low maternal education, low economic status, and lack of husband support. Health worker sholud focus on increasing knowleadge, especially on age of the mother during pregnancy > 35 years old, low maternal education, and low economic status, and husband.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zainoel Arifin
Abstrak :
ABSTRAK Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi ( 420 per 100.000 kelahiran hidup) biia dibandingkan dengan negara - negara Asean. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan pre eklampsi/eklamsi, yang sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan pemeliharaan dan pengawasan antenatal secara dini dan teratur oleh tenaga kesehatan. Cakupan pelayanan antenatal lengkap ( K4 ) menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) tahun 1992 baru 38,2 %, sedangkan di Kabupaten Serang selama 5 tahun terakhir tidak pemah mencapai target 70 %. Sehingga perlu diperoleh informasi hubungan faktor provider terutama manajemen ANC dengan cakupan K4, meskipun masih ada faktor lain yang berhubungan dengan cakupan K4 seperti faktor dari klien dan lingkungan. Disain penelitian ini adalah "cross-sectional", dengan sampel 40 Puskesmas yang ada di Kabupaten Serang periode tahun 1996 f 1997. Untuk mengetahui hubungan manajemen ANC dengan cakupan K4 dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik "chi-square", dengan p = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara rencana kerja tahunan Puskesmas ( POA Puskesmas ), aktifitas peran lintas sektoral dan keberadaan Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS ) Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) dengan cakupan K4, masing - masing dengan nilai p = 0.00039, p = 0,00444 dan p = 0,03843. Memperhatikan hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan agar setiap Puskesmas di Kabupaten Serang dapat membuat rencana kerja upaya meningkatkan cakupan K4, melalui upaya - upaya khusus yang lebih baik dan terarah dengan bantuan asistensi dari Dinas Kesehatan. Agar Kepala Puskesmas dapat mengambil peran lebih aktif untuk meningkatkan aktifitas peran lintas sektoral. Juga setiap Puskesmas diharuskan membuat PWS KIA dan menyampaikan hasil analisisnya kepada lintas sektoral terkait. Disamping itu juga agar setiap tenaga pelaksana ANC, mampu memberikan penyuluhan dan melaksanakan pelayanan antenatal dengan baik serta membina Posyandu sebagai tempat pelayanan antenatal terdepan. Daftar kepustakaan : 26 ( 1977 -1997 )
ABSTRACT Correlation between the Management of Ante-Natal Care ( ANC ) with Complete Ante Natal Care ( K4 ) Coverage in District of Serang 1996/1997According to the Indonesia National and Health Survey ( INHS, 1994 ) the maternal mortality rate in Indonesia is still high ( 390 per 100.000 live birth ) as compared to the other ASEAN countries. Major causes of maternal deaths are hemorrhage, infection and pre eclampsia/ eclampsia. These causes are proved could be prevented by early and routine antenatal care. The National coverage of k4 according to the Indonesia Household health Survey in 1992 was 38,2 %, while in Serang District the planned target of k4 which was 70 %, has never been achieved through these last 5 years. The low achievement of K4 could be caused by 3 major factors : the provider, the client and the environment. This study is only focusing on one factor which is the provider, since it relates closely to the management of ANC. The design of this research is cross-sectional, using total Sub-district Health Centre (40 ) which is located in Serang District, during the period of 1996/1997. Analysis used was chi-square statistic test, with p = 0,05. Significant correlation were proved between the low K4 coverage with a) Sub-district Health Centre plan of action ( POA) ; b) The role of other sectors ; c) and with the Mother and Child Health ( MCH) local area monitoring ( LAM ). Therefore it is suggested/recommended that every Sub-district health centre in the District of Serang should conduct POA on ANC to increase the K4 coverage with close guidance and supervision by the District Health Office. The head of Sub-district Health Centre should be able to take a more active role to stimulate and encourage the participation of inter-sectors. Every Sub-district Health Centre should develop use the MCH-LAM, analyzed the data and send result to inter-sectors. Furthermore, every ANC provider should be able to conduct health education, provide better ante-natal care maximum use of the integrated health post (Posyandu) as a place of primary ante-natal care. References 26( 1977-1997)
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilannya dengan kejadian kematian neonatal. Angka kematian neonatal di suatu daerah dapat dijadikan sebagai salah satu indikator dalam keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. Selain faktor penyebab langsung, juga terdapat berbagai faktor pemicu terjadinya kematian neonatal. Faktor tersebut meliputi faktor sosial ekonomi, faktor ibu, faktor pelayanan kesehatan, faktor neonatal, faktor persalinan dan pelayanan postnatal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kematian neonatal adalah kelengkapan kunjungan ANC, kunjungan neonatal, usia ibu, penolong persalinan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan tempat persalinan. Responden yang mengalami komplikasi kehamilan mulas sebelum 9 bulan memiliki peluang sebesar 1,021 untuk mengalami kematian neonatal, responden yang mengalami komplikasi kehamilan perdarahan berlebihan memiliki peluang sebesar 1,170 kali untuk mengalami kematian neonatal, responden yang mengalami kommplikasi kehamilan demam memiliki peluang sebesar 1,153 kali untuk mengalami kematian neonatal, , responden yang mengalami komplikasi kehamilan kejang memiliki peluang sebesar 1,036 kali untuk mengalami kematian neonatal, responden yang mengalami komplikasi kehamilan dengan tanda bahaya lebih dari satu jenistanda bahaya seperti hipertensi, kepala pusing, posisi janin sungsang, dan oedema memiliki peluang sebesar 1,276 kali untuk mengalami kematian neonatal. Dan yang berkaitan dengan komplikasi kehamilan, diharapkan pemerintah melakukan upaya deteksi dini terhadapa komplikasi pada kehamilan dan perlu diikuti dengan pemantauan yang berkelanjutan pada kepatuhan ibu terhadap anjuran dari petugas kesehatan ......This thesis discusses the pregnant women who experience complications during pregnancy with the incidence of neonatal mortality. Neonatal mortality rate in an area can be used as an indicator of the success of health care and health development programs. In addition to the direct causes, there are also many factors triggering the occurrence of neonatal mortality. These factors include socioeconomic factors, maternal factors, health service factors, neonatal factors, factors childbirth and postnatal care. This study used cross sectional design by using multiple logistic regression analysis. The results of this study indicate that the cause of neonatal mortality is completeness ANC, visit neonatal, maternal age, birth attendants, maternal education, maternal employment and the place of delivery. Respondents who experienced pregnancy complications heartburn before 9 months have a chance at 1,021 to experience neonatal death, respondents who experienced pregnancy complications excessive bleeding have a chance at 1,170 times to experience neonatal death, respondents who experienced kommplikasi pregnancy fever has the opportunity for 1,153 times to experience neonatal deaths , respondents who experienced pregnancy complications seizures have a chance at 1,036 times to experience neonatal death, respondents who experienced pregnancy complications with danger signs of more than one jenistanda hazards such as hypertension, headache, fetal position, breech presentation, and edema have a chance at 1,276 times to experience neonatal death. And associated with complications of pregnancy, it is expected the government to make efforts terhadapa early detection of complications in pregnancy and should be followed by continuous monitoring on compliance mother against the advice of health officials.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaneu Nuraineu
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Yaneu NuraineuProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Hubungan Sikap dan Motivasi Bidan Desa dengan KualitasPelayanan Antenatal Care ANC di Kabupaten Lebak Tahun2017.Pelayanan Antenatal Care ANC yang berkualitas adalah pelayanan yang sesuaidengan standar, dalam penerapannya terdiri dari 10T. Tenaga kesehatan yangpaling berperan memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil adalah bidan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap dan motivasi bidandesa terhadap kualitas pelayanan ANC di Kabupaten Lebak, penelitian inimenggunakan penelitian observasi analitik dengan rancangan ldquo;cross sectional rdquo;dengan jumlah sampel 164 bidan di desa. Terdapat 123 75,0 respondenmemiliki sikap baik terhadap kualitas pelayanan ANC K4 dengan nilai p=0,002 p< 0,05 dan OR=11,02 berarti ada hubungan yang kuat, sikap dengan kualitaspelayanan ANC K4, lebih dari separoh responden memiliki motivasi yang kurangterhadap kualitas pelayanan ANC yaitu 108 65,9 responden, diperoleh nilai?=0,012 dan OR=2,55 berarti ada hubungan motivasi dengan kualitas pelayananANC K4. Diharapkan Dinas Kesehatan bersama puskesmas mengoptimalkanprogram/kegiatan yang ada, melakukan pembinaan teknis dan monev yangterjadwal dan berkelanjutan, kemudian hasilnya dilakukan feedback.Kata kunci :Kualitas pelayanan ANC, bidan, sikap dan motivasi.
ABSTRACT
Name Yaneu NuraineuStudy Program Public Health SciencesTitle Relationship Attitude and Motivation Village Midwife To QualityAntenatal Care Service ANC in Lebak District Year 2017.A qualified Antenatal Care Service ANC is a service that complies with the standards,in its application consisting of 10T. The most important health worker providing healthservices to pregnant women is midwife. This study aims to find out the correlationbetween attitude and motivation of village midwife to ANC service quality in LebakRegency. This research use analytic observation research with cross sectional design with164 sample of midwives in the village. There are 123 75,0 respondents have goodattitude toward service quality of ANC K4 with value p 0,002 p
2017
T48518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidyna Dwi Puspa
Abstrak :
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini cukup tinggi. Pada tahun 2015, AKI di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya penurunan Angka Kematian Ibu yaitu dengan mendorong ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC (Antenatal Care) secara lengkap. Penelitian ini dilakukan untuk mendiagnosis determinan kelengkapan kunjungan ANC pada ibu hamil di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional dan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sampel Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil di Indonesia yang melakukan kunjungan ANC lengkap pada tahun 2017 sebesar 78,2%. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda pada penelitian ini diketahui bahwa umur, pendidikan ibu, paritas, kehamilan yang diinginkan, kuintil kekayaan, paparan media informasi, kepemilikan asuransi kesehatan, dan dukungan suami sebagai determinan kelengkapan kunjungan ANC. Pendidikan ibu dan kuintil kekayaan menjadi faktor yang paling dominan berhubungan dengan kelengkapan kunjungan ANC. ...... The maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is currently quite high. In 2015, the MMR in Indonesia reached 305 per 100,000 live births. One of the efforts to reduce the MMR is to encourage pregnant women to make a complete ANC (Antenatal Care) visit. This study was conducted to diagnose the determinants of the completeness of ANC visits to pregnant women in Indonesia. This study is a quantitative study using a cross-sectional design and the data used in this study is the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) data. This study shows that the proportion of pregnant women in Indonesia who visited the complete ANC in 2017 was 78.2%. Based on the results of multiple logistic regression tests, it is known that age, mothers education, parity, desired pregnancy, wealth quintile, exposure to information media, health insurance ownership, and husbands support as determinants of completeness of ANC visits. Mothers education and wealth quintile are the most dominant factors related to the completeness of ANC visits.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anifatun Mu Asyaroh
Abstrak :
[Pemanfaatan antenatal care (ANC) yang baik dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Di Indonesia, pemanfaatan ANC diukur melalui tiga dimensi, yaitu frekuensi kunjungan 4 kali atau lebih, kunjungan K4, dan komponen ANC yang lengkap. Angka kunjungan antenatal minimal 4 kali sudah mencapai 88%. Namun, cakupan kunjungan K4 dan kelengkapan komponen pelayanan antenatal cenderung masih rendah (74% dan 13%) dari target 95% yang harus dicapai pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemanfaatan ANC (frekuensi kunjungan, cakupan kunjungan K4, dan komponen layanan antenatal) di Indonesia tahun 2012, dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) 2012 dan desain penelitian cross sectional. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa status ekonomi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan dan kunjungan K4 yang dilakukan oleh ibu, setelah dikontrol variabel umur, status kawin, pendidikan ibu, pendidikan pasangan, jarak, paparan media, pengetahuan ibu, dan dukungan suami. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelengkapan pemanfaatan komponen antenatal yang diterima oleh ibu adalah pengetahuan ibu, setelah dikontrol variabel umur, pendidikan ibu, pendidikan pasangan, dan dukungan pasangan. ......Good utilization of antental care (ANC) can reduce maternal and neonatal mortality. In Indonesia, the utilization of ANC is measured by three dimensions: frequency of visits, timing (K4 visits: once in 1st trimester, once in 2nd trimester, and twice in 3rd trimester), and component of ANC. Proportion of woman who had four or more ANC visits was about 88%. However, coverage of K4 visits (74%) and completeness of component of ANC tends to be low than the target (95%) that must be reached in 2014. The aim of this study is to examine determinant of utilization of ANC (frequency of visits, K4 visit, and components of ANC services) in Indonesia 2012, using Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) data 2012 and the cross-sectional research design. Multivariate analysis showed that the economic status is the main factors of four or more ANC visits and K4 visits, after controlled by mothers age, marital status, mothers education, partners education, distance, media exposure, maternal knowledge, and partners support. The factors that most influence on the completeness of component of ANC received by the mother is a mothers knowledge, after controlled by mothers age, maternal education, partners education, and partners support., Good utilization of antental care (ANC) can reduce maternal and neonatal mortality. In Indonesia, the utilization of ANC is measured by three dimensions: frequency of visits, timing (K4 visits: once in 1st trimester, once in 2nd trimester, and twice in 3rd trimester), and component of ANC. Proportion of woman who had four or more ANC visits was about 88%. However, coverage of K4 visits (74%) and completeness of component of ANC tends to be low than the target (95%) that must be reached in 2014. The aim of this study is to examine determinant of utilization of ANC (frequency of visits, K4 visit, and components of ANC services) in Indonesia 2012, using Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) data 2012 and the cross-sectional research design. Multivariate analysis showed that the economic status is the main factors of four or more ANC visits and K4 visits, after controlled by mother’s age, marital status, mother's education, partner’s education, distance, media exposure, maternal knowledge, and partner’s support. The factors that most influence on the completeness of component of ANC received by the mother is a mother's knowledge, after controlled by mother’s age, maternal education, partner’s education, and partner’s support.]
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Hanifah
Abstrak :
[ABSTRAK Angka cakupan K1 dan K4 di wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Cimanggis pada tahun 2013 adalah sebesar 99,4% dan 91%. Dukungan suami merupakan salah satu faktor yang berperan penting terhadap kesehatan ibu pada masa kehamilan, termasuk pada kunjungan ANC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat dukungan suami pada kunjungan ANC istri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rencangan Rapid Assessment Procedure (RAP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berperan terhadap dukungan suami pada kunjungan ANC istri, dan tingkat pendapatan suami paling memiliki peran terhadap dukungan suami. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk mendorong suami sehingga suami dapat memberikan dukungan secara maksimal kepada istri.
ABSTRACT , In the Cimanggis Public Health Center working area, Coverage of both ANC1 and ANC4 was 99,4% (2013) and 91% (2014) respectively. The husbands? support is one of the factors that play an important role in mothers? health seeking behavior during pregnancy, including ANC visit. This study aims to assess predisposing, enabling, and reinforcing factors of the husbands? support towards their wives? ANC visit. This study used a qualitative method research using a Rapid Assessment Procedure design. The result of this study shows that those three factors play an important role to the husbands? support towards their wives? ANC visit. In addition, the level of income is estimated to play the most important role towards the husbands? support. It is recommended for the health care personnel to encourage the husbands so that they feel more supported by health care personnel. Thus, they are expected to provide optimum support for their wives.]
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>