Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Presidential system with multiparty system has been argued as a weak combination. Having latin America countries as vigorous examples of the instability for the two mixtures, several scholars of comparative politics,including Juan Linz and Arend Lijphart,argued that presidential democracies are inherently less stable and representative than parliamentary regimes..."
JUILPEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis, Alan, 1951-
Hoboken: Wiley Blackwell, 2015
004.21 DEN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Anandito
"Tesis ini membahas analisis dan perancangan Computer Assisted Surgery (CAS) untuk robot ortopedi yang menggunakan metode Rod and Screw Correcive Manipulation (RSCM) dengan tujuan hasil analisis dan perancangan dapat dipergunakan untuk pembuatan prototipe. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan: analisis kebutuhan, analisis sistem dan perancangan sistem.
Hasil penelitian menerangkan bahwa masukan sistem ini didefinisikan sebagai nilai pengukuran yang dilakukan oleh robot ortopedi, dan keluarannya merupakan tampilan pada layar monitor yang memberikan nilai tekanan, besar sudut koreksi tulang belakang dan amplitudo keadaan syaraf. Proses untuk mendapatkan keluaran dibuat sesederhana mungkin sehingga proses berjalan cepat dan tepat.

This thesis discusses the analysis and design of Computer Assisted Surgery (CAS) for orthopedic robot using Rod and Screw Corrective Manipulation (RSCM) methods with the purpose, that the analysis and design can be used for prototyping. This research was carried out in phases: requirements analysis, system analysis and system design.
The results explained that the input defined as the value of measurements made by the orthopedic robot, and its output is the display on the monitor which gives the value of pressure, the angle of correction and the amplitude of spinal nerves. The process to get the output was made as simple as possible so the process goes quickly and accurately.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusnita Rahman
"

Latar Belakang: Melasma merupakan bercak hiperpigmentasi yang sebagian besar terdapat pada wajah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kadar hormon tiroid secara bermakna lebih tinggi pada pasien melasma. Akan tetapi, belum terdapat penelitian yang menjelaskan perbedaan kadar hormon tiroid pada gradasi derajat keparahan melasma.

Tujuan: Mengetahui perbandingan kadar hormone tiroid pada derajat melasma yang berbeda yaitu pada melasma ringan atau sedang-berat yang dinilai dengan mMASI dan Janus II facial analysis system.

Metode: Empat puluh delapan perempuan disertakan sebagai subjek penelitian potong lintang ini. Sampel dipilih menggunakan metode consecutive sampling. Subjek dinilai derajat keparahan melasma secara subjektif menggunakan skor mMASI di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUPN Cipto Mangunkusumo setelah diagnosis ditegakkan. Pemeriksaan dikonfirmasi menggunakan alat Janus II facial analysis system di RSPAD Gatot Subroto. Subjek penelitian kemudian diperiksa hormon tiroid FT4 dan TSH.

Hasil: Berdasarkan skor mMASI, 24 pasien (50%) didiagnosis sebagai melasma derajat ringan dan 24 pasien (50%) didiagnosis sebagai melasma derajat sedang. Sebanyak 2 pasien (4%) juga didiagnosis dengan hipertiroid subklinis dan 1 pasien (2%) didiagnosis dengan hipotiroid subklinis. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara derajat melasma berdasarkan mMASI dengan kadar TSH dan FT4 serum. Pemeriksaan Janus menggunakan modalitas cahaya polarisasi memiliki korelasi positif dengan kadar FT4 serum (r = 0,3, p = 0,039) dan skor mMASI (r = 0,314, p = 0,03).

Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kadar TSH serum antar berbagai derajat melasma berdasarkan penilaian mMASI dan Janus II facial analysis system. Kadar FT4 serum memiliki korelasi positif dengan hasil penilaian Janus II facial analysis system menggunakan modalitas cahaya polarisasi.

 

 



Background:

Melasma is characterized by hypermelanosis manifested mostly on facial area. Previous studies have shown that thyroid hormone level was significantly higher in melasma patient. However, no studies has defined comparison of thyroid hormone level on varying severity of melasma yet.

Aim

To study comparison of thyroid hormone level across varying severity of melasma, between mild and moderate-severe melasma, evaluated using mMASI and Janus II facial analysis system.

Metode:

Forty eight women included in this cross-sectional study. Samples were included using consecutive sampling method. The severity of melasma was measured subjectively using mMASI score in Dermatology and Venereology Outpatient Clinic of Cipto Mangunkusumo General National Hospital after the diagnosis of melasma has been made. The measurement was confirmed using Janus II facial analysis system in Gatot Subroto General Army Hospital. Lastly, we measured the level of FT4 and TSH of each patients.

Results:

Based on mMASI score, 24 patients (50%) were diagnosed as mild melasma and 24 patients (50%) were diagnosed as moderate-severe melasma. As many as two patients (4%) were also diagnosed with subclinical hyperthyroidism and one patient (2%) with subclinical hypothyroidism. There is no assosciation between severity of melasma and level of TSH and FT4. Janus examination using polarisasi light modalities has weak positive correlation with level of FT4 (r = 0,3, p – 0,039) and darkness score of mMASI (r = 0,3, p = 0,03).

Conclusion:

There is no association between TSH and varying severity of melasma. Using mMASI and Janus. FT4 level has weak positive correlation with Janus facial analysis system examiniton results on polarisasi light modalities.

 

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Natalia
"Pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di Indonesia pada pasar otomotif nasional belum signifikan. Padahal, pemerintah Indonesia telah merilis target ambisius untuk mencapai penetrasi kendaraan listrik yang ramah lingkungan sebanyak 2,8 juta unit hingga 2025, yang terdiri dari 2,1 juta unit sepeda motor dan 700 ribu unit mobil. Tujuan ini telah dibuat sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2030 dan sebagai strategi diversifikasi energi untuk menjaga ketersediaan energi dan memenuhi konsumsi domestik. Pasar otomotif nasional memiliki dinamika keterkaitannya yang unik di antara konsumen, produsen, dan pemerintah setempat, serta saling ketergantungan antara para aktor yang ada dalam adopsi massal kendaraan listrik. Melalui pandangan holistik, makalah ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar adopsi kendaraan listrik nasional dan mengeksplorasi kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi peningkatan adopsi kendaraan lisrik dari berbagai sudut pandang di tengah kemungkinan ketidakpastian dengan menggunakan pendekatan dinamika sistem. Pandangan besar sistem dari segi komponen, koneksi, dan aspek kontekstual ditelaah untuk mengembangkan model konseptual dinamika kendaraan listrik nasional sebagai diagram lingkaran sebab akibat. Berdasarkan hasil empiris, biaya kendaraan, infrastruktur, dan aspek sosial yang dirasakan mempengaruhi adopsi kendaraan listrik nasional memainkan peran penting dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik di pasar Indonesia.

Adoption growth of electric vehicles in Indonesias automotive market has not been significant. Whereas Indonesia government had released ambitious target to achieve environmentfriendly electric vehicle penetration as much as 2,8 million units until 2025, in which consists of 2,1 million units motorcycle and 700 thousand units car. This goal has been made as form of governments commitment to reduce national greenhouse gases GHG emission in 2030 and as strategy of energy diversification to maintain energy availability and fulfill domestic consumption. National automotive market has its own unique dynamic of interrelationship among local consumers, producents, and government, as well as the interdependencies between those actors that exist in electric vehicle mass adoption. Through holistic view, this paper aims to analyze the market structure of national electric vehicle adoption and explore government policies that potentially affect the growth of electric vehicle adoption from multiple points of view in the middle of possible uncertainties using system dynamics approach. Big view of the system from component, connection, and contextual aspects are provided to develop conceptual model of national electric vehicle dynamics as causal loop diagram. Based on empirical results, the vehicle cost, infrastructure, and perceived social aspect influence national electric vehicle adoption play key role of increasing electric vehicle adoption in Indonesia market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Pamungkas
"

Integrasi aplikasi e-Filing dengan aplikasi perpajakan lainnya menjadi salah satu tahapan dalam mencapai inisiatif strategis yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam Rencana Strategis (Renstra) DJP. Berdasarkan data layanan pengaduan (Lasis) yang telah dilakukan proses pengolahan masih terdapat permasalahan terkait integrasi aplikasi e-Filing dengan aplikasi perpajakan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis dan desain terhadap integrasi aplikasi e-Filing dengan aplikasi perpajakan lainnya yang ada di DJP. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menitikberatkan wawancara dan studi dokumen. Dari penelitian ini dihasilkan daftar usulan peningkatan terkait integrasi aplikasi e-Filing. Berdasarkan hasil validasi daftar usulan peningkatan, diketahui bahwa kebutuhan integrasi dengan e-SPT dan e-Faktur, integrasi dengan data SIDJP sebagai data prepopulated, dan integrasi dengan data pembayaran memiliki skala kebutuhan yang tinggi. Sebagai alat pembuktian konsep (Proof of Concept) terkait usulan peningkatan maka dilakukan pengerjaan prototipe. Prototipe yang dikerjakan memiliki cakupan web service data prepopulated PPh Pasal 23/26, web service data prepopulated harta, dan web service pencarian data untuk validasi NTPN. Tahapan prototipe adalah perancangan, pembuatan, dan validasi. Dari hasil validasi yang dilakukan, validator menerima atas prototipe yang telah dibuat.


The integration of e-Filing applications with other tax applications is one of the stages in achieving strategic initiatives determined by the Directorate General of Tax (DGT) in the DGT's Strategic Plan (Renstra). Based on data complaint service (Lasis) which has been processed, there are problems related to the integration of the e-Filing application with other tax applications. The purpose of this study is to conduct an analysis and design of the integration of e-Filing applications with other taxation applications in the DGT. This type of research is qualitative by focusing interviews and document studies. Output from this research is a list of proposed improvements related to the integration of e-Filing applications. Based on the list proposed improvements validation, integration with e-SPT and e-Faktur, integration with SIDJP as prepopulated data, and integration with payment have high of requirement. Prototye is required as a proof of concept related to the list proposed improvement. The scope of prototypes are web service for prepopulated data PPh Article 23/26, web service for prepopulated of data assets, and web service for NTPN validation. Prototype stages are design, development, and validation. From the results of the validation, validators accept the prototypes.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rafli
"Pesisir Bali Selatan secara geografis menghadap Samudra Hindia dengan garis pantai yang cukup luas merupakan daerah yang rawan terjadinya perubahan garis pantai. Garis pantai didefinisikan sebagai batas pertemuan antara permukaan daratan dan permukaan air laut, batas itu dapat bervariasi bentuknya dan dapat berubah dari tahun ke tahun karena sifatnya yang dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik litologi, perubahan tutupan lahan, geomorfologi serta arah arus dan tinggi gelombang laut terhadap laju perubahan garis pantai di Bali Selatan tahun 1995-021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan Remote Sensing dan teknologi GIS. Citra satelit yang digunakan adalah Landsat 5 TM, Landsat 7 ETM+, Landsat 8 OLI/TIRS dan Sentinel 2A. Interpretasi otomatis dilakukan melalui pemanfaatan rasio band dan perubahan garis pantai diperoleh dengan analisis digital shoreline analysis system (DSAS). Abrasi pantai rata-rata terjadi di Kabupaten Tabanan bagian barat, Gianyar bagian timur dan Badung bagian selatan dengan karakteristik wilayah pesisir dengan gelombang yang cukup tinggi, dekat batuan asal vulkanik dengan karakteristik pantai berwarna hitam karena kandungan zat besi dan tidak terdapat mangrove serta terjadi pada wilayah dengan pengelolaan pantai yang kurang baik. Akresi pantai rata-rata terjadi di leher Bali Selatan yaitu di bagian tengah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, hal ini karena karakteristik aluvial yaitu wilayah yang dekat dengan ekosistem mangrove sehingga sedimentasi yang terbawa arus laut terputus di wilayah ini dan ditambah dekat dengan muara sungai yang banyak membawa sedimen.

The South Bali coast is geographically facing the Indian Ocean with a reasonably vast coastline, which is an area that is prone to shoreline changes. The coastline is defined as the boundary between the land surface and sea level, and the edge can vary in shape and can change from year to year because of its dynamic nature. This study aimed to determine the effect of lithology, land cover change, geomorphology, current direction, and sea wave height on the shoreline change rate in South Bali in 1995-2021.  The method used in this study was to utilize Remote Sensing and GIS technology. The satellite images used are Landsat 5 TM, Landsat 7 ETM+, Landsat 8 OLI/TIRS and Sentinel 2A. Automatic interpretation is carried out using band ratios and shoreline changes obtained by digital shoreline analysis system (DSAS) analysis. Changes in the coastline on the coast of South Bali from 1995 - 2021 are spatially and temporally influenced by several variables. On average, coastal abrasion occurs in the western part of Tabanan Regency, eastern Gianyar and southern Badung with the characteristics of a coastal area with high waves, near rocks of volcanic origin with black beach characteristics due to iron content and no mangroves and occurs in areas of volcanic origin. with poor coastal management. On average, coastal accretion occurs in the neck of South Bali, namely in the central part of Badung Regency and Denpasar City, this is due to alluvial characteristics, namely areas close to mangrove ecosystems so that sedimentation carried by ocean currents is interrupted in this area and added close to the mouth of many rivers. carry sediment. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Kamelia Aisya
"Kebijakan pemulihan ekonomi yang terlalu bias kepada sektor finansial perlu diimbangi upaya perbaikan di sektor rid. Dalam situasi krisis ini agribisnis perikanan telah menunjukkan stabilitas pertumbuhan secara signifikan yaitu bisa tumbuh lebih dari 15 persen per tahun, dimana sektor lainnya yang tidak berbasis domestic resources berguguran dan sulit bangkit kembaii_ Perikanan yang sudah selayaknya diberikan peluang untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang barb dan lebih besar, perlu dikaji faktorfaktor yang mempengaruhi peningkatan ekspornya. Sehubungan dengan itu, dalam tesis ini akan dilihat bagaimana pengaruh kebijakan moneter yang telah dilakukan pemerintah melalui transmisi kebijakan moneter untuk meningkatkan ekspor perikanan Indonesia baik sebelum krisis maupun pada periode recovery ekonomi.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar hipotesis penelitian awal terbukti, yaitu bahwa variabel pendapatan luar negeri, tingkat produksi, dan nilai tukar riil berpengaruh secara positif terhadap ekspor perikanan Indonesia. Sedangkan variabel harga ekspor berpengaruh secara negatif terhadap nilai ekspor perikanan Indonesia.
Hasil-hasil model ekonometrik menunjukkan bahwa nilai tukar riil mempengaruhi ekspor perikanan secara nyata. Pada umumnya dampaknya baru terasa setelah dua periode. Persamaan-persamaan dugaan memberikan indikasi bahwa nilai tukar riil yang lebih tinggi (depresiasi rupiah) akan menaikkan ekspor perikanan.
Dalam studi ini ditemukan hipotesis bahwa perubahan-perubahan suku bunga mempengaruhi nilai tukar rill dart tingkat inflasi melalui transmisi kebijakan moneter yang selanjutnya kemudian akan mempengaruhi ekspor perikanan secara negatif pada periode observasi sebelum krisis ekonomi dan periode recovery ekonomi. Kebanyakan pemilik perusahaan perikanan di Indonesia adalah peminjam, sehingga suku bunga yang lebih rendah akan menurunkan biaya produksi dan selanjutnya akan menaikan keuntungan. Pada saat krisis ekonomi walaupun tingkat suku bunga dan inflasi sangat tinggi, tetapi keuntungan dari adanya depresiasi nilai tukar lebih tinggi dari pada biaya produksi yang dibiayai oleh bunga dan tingkat inflasi yang tinggi.
Suku bunga berpengaruh pada periode observasi recovery. Hal ini disebabkan karena nilai tukar tidak lagi terlalu terdepresiasi, dimana hal tersebut akan mengurangi keuntungan, di sisi lain tingkat suku bunga dan inflasi, walaupun tidak setinggi pada periode krisis ekonomi, tetapi rnasih cukup tinggi sehingga biaya produksi juga masih tinggi. Perusahaan perikanan yang kebanyakan peminjam akan memperhitungkan besamya keuntungan yang diraih akibat depresiasi nilai tukar dengan biaya produksi yang dibiayai dengan bunga dan inflasi yang tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangabean, Gm Judha Raja
"ABSTRAK
Indonesia memiliki populasi keempat terbesar di dunia, namun tingkat inklusi keuangan Indonesia masih rendah yaitu 49%. Salah satu jenis teknologi finansial yang mendapatkan adopsi massa dan menjadi awam di Indonesia adalah uang elektronik. Uang elektronik adalah alat pembayaran non-tunai yang beroperasi di platform digital. Uang elektronik dapat mengatasi faktor terbesar penyebab mayoritas orang Indonesia belum memiliki jasa keuangan yaitu jarak fisik yang harus ditempuh untuk mencapai suatu lembaga keuangan. Dua alternatif kebijakan yang dapat diterapkan oleh Bank Indonesia adalah Bantuan Sosial Non-Tunai (BPNT) beserta pendidikan keuangan, dan yang kedua adalah Strategi Nasional Inklusi Keuangan Indonesia. Penelitian ini mencoba melakukan analisis kebijakan berbasis model dan merumuskan strategi untuk Bank Indonesia. Hasil simulasi menunjukkan bahwa Strategi Nasional Inklusi Keuangan Indonesia adalah opsi yang lebih tepat dan berdampak untuk meningkatkan adopsi uang elektronik di kaum awam. Bantuan sosial dan pendidikan keuangan dapat meningkatkan transaksi uang elektronik dan pengguna aktif uang elektronik. Model sistem dinamis yang dibangun juga dapat digunakan untuk mengeksplorasi kompleksitas dinamika masalah uang elektronik di Indonesia.

ABSTRACT
ndonesia has the fourth-largest population in the world, however still a developing country with 49% financial inclusion level. One type of financial technology that is gaining rapid adoption and becoming mainstream in Indonesia is electronic money. Electronic money is an alternative non-cash payment tool, especially for payments micro to retail, and its digital platform means it could tackle the physical distance to travel to a financial institution, which is the most significant factor Indonesian people are financially excluded. Two possible alternatives of intervention by Central Bank of Indonesia are Social Assistance (BPNT) through electronic money and financial education, and National Financial Inclusion Strategy. This research attempts to conduct model-based policy analysis and formulate a strategy for Central Bank of Indonesia. The simulation result shows that the National Financial Inclusion Strategy is the more robust option and more suitable to increase electronic money adoption. Social assistance and financial education are critical to boosting electronic money transactions and active electronic money users. The system dynamics model can also be used to explore the complexity of the dynamics of the electronic money problem in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>