Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Komari Oetomo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Rakhmat Putra
Abstrak :
Skripsi ini bermaksud untuk menjelaskan kebangkitan ideologi yang menyelubungi latar sosial di balik kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 2016. Fenomena yang disertai oleh kebangkitan populisme hampir di seluruh penjuru dunia ini telah dinamakan oleh para pengamat sebagai Trumpisme. Menurut beberapa studi, fenomena ini jamak disorot media arus utama sebagai manifestasi isu personalitas dan identitas sosial partisan yang memikat perhatian massa terhadap gelagat maupun retorika vulgar Donald Trump atas kehendaknya untuk merengut kursi kepresidenan. Akan tetapi, penulis mendapati bahwa temuan studi-studi itu mengabaikan preseden historis pemicu rentetan masalah sosial yang memantik kebangkitan fenomena tersebut. Dengan memakai metode Analisis Tematik dan teori ideologi Karl Mannheim untuk menelaah watak ideologis sistem politik dan ekonomi Amerika Serikat yang termuat dalam film The Big Short (2015) dan Vice (2018), peneliti mengajukan ‘narasi tandingan’ untuk menyanggah wacana populer rekaan media arus utama yang membingkai kebangkitan Trumpisme sebagai fenomena personalitas dan balas dendam gerakan politis reaksioner yang tipikal. Dengan demikian, peneliti berargumen bahwa Trumpisme adalah kulminasi mutakhir rentetan masalah sosial yang dipicu oleh kejayaan neokonservatisme dalam tubuh politik Amerika Serikat ketika Perang Teror Global dikumandangkan dan simtom krisis neoliberalisme pada Resesi Besar 2008 yang menuai berbagai perlawanan massal terhadap hegemoni globalisme. ......This thesis intends to explain the emergence of ideology that undergird the social background behind Donald Trump's victory as President of the United States in 2016. This phenomenon, accompanied by the rise of populism in almost all corners of the world, has been referred to by pundits as Trumpism. According to several studies, the phenomenon is often highlighted by the mainstream media as a manifestation of personality and partisan social identity issues that attract mass attention towards Donald Trump's vulgar attitude and rhetoric on his own accord in order to won over the presidency. However, I find that the findings of these studies ignore the consequential historic precedents beneath the concatenation of social problems that ignited the rise of the phenomenon. By using Thematic Analysis and Karl Mannheim's theory of ideology to examine the ideological characters of United States political and economic systems contained within The Big Short (2015) and Vice (2018), I proposes a 'counter-narrative' to refute the popular discourse created by the mainstream media that frames the rise of Trumpism as a phenomenon of personality and typical reactionary retaliation. Thus, I argue that Trumpism is the latest culmination of a series of social problems that were triggered by the triumph of neoconservatism in the United States political body when the Global War on Terror was inaugurated and the symptoms of the crisis of neoliberalism in the Great Recession of 2008 which resulted in mass resistance to the hegemony of globalism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffry
Abstrak :
Penelitian ini dilandasi oleh keinginan untuk mendeskripsikan keragaman pada komik Indonesia yang diterbitkan sekitar tahun 1990-an dan sekaligus menganalisis berbagai tema yang muncul di dalamnya. Penelitian ini juga didasari oleh keinginan untuk memperlihatkan bahwa komik Indonesia masih bertahan di tahun 1990 bahkan mulai bangkit kembali. Pada pertengahan tahun 90-an komik lokal Indonesia. Kebangkitannya ini salah satunya dlipicu dan didorong oleh keinginan untuk bersaing dengan komik terjemanan yang asing yang masuk ke Indonesia. Tema yang menonjol dalam komik Indonesia selama ini, adalah pertempuran antara baik dan buruk yang biasanya selalu menampilkan tokoh pahlawan sebagai manusia super. Komik yang muncul pada tahun 90-an menampilkan beragam tema. Hal ini ini disebabkan komik yang terbit tahun 90-an terdiri atas berbagai jenis yang lebih bervariatif daripada dekade sebelumnya. Kecenderungan sepeni itu bisa jadi dipengaruhi oleh konteks sosial politik dan ekonomi pembacanya. Pada tahun 90-an terdapat gejala kompetisi yang mendorong dan memunculkan berbagai ragam dan jenis komik, di antaranva komik laga dan kepahlawanan yang memunculkaln komik silat-super hero. komik cerita rakyat-legenda, komik wayang, humor-komedi, drama keluarga, roman remaja, horor-misteri dan komik dektektif-petualangan. Komik sebagai media ekspresi ini menjadi ajang media bagi komikus muda tahun 90-an yang digunakan untuk menumpahkan segala inspirasi dan imajinasi mereka. Berdasarkan adanya berbagai fenomena di atas, maka perlu kiranya disusun dan dikaji keragaman jenis dan tema yang terdapat pada komik Indonesia yang muncul pada tahun 90-an. Hal itu dirasa perlu untuk mendata dan menyusun sejarah perkembangan komik di Indonesia- Sebab sampai saat ini dirasakan masih sangat kurang informasi dan data mengenai keberadaan dan kondisi komik Indonesia. Beberapa masalah itulah yang juga melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah melanjutkan dua penelitian sebelumnya, yaitu Komik Indonesia Menjelang Kemerdekaan. Kajian tema dan bahasa (199311994) serta Komik Indonesia 1950-1970-an: Analisis Kebahasan dan Sosiologi (1997/1998). Menginventarisasi dan mendokumentasikan komik-komik yang terbit selama tahun 1990-an. Mengkaji keberagaman jenis kemunculannya dan menganalisis aspek tematiknya baik pada komik strip maupun buku komik. Kontribusi penelitian. Penelitian ini akan menghasilkan perian jenis dan tema yang terkandung dalam komik Indonesia tahun 90-an. Hasil perian ini dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melihat perkembangan komik Indonesia sebelum maupun sesudahnya. Dengan demikian penelitian akan memberikan sumbangan yang berarti, khususnya bagi wacana social, budaya, politik dan ekonomi dalam melihat perkembangan dan perubahan masyarakat lewat media komik. Di samping itu data yang terkumpul akan dapat digunakan untuk penelitian sejenis yang memperhatikan aspek lain yang terkandung di dalamnya. seperti aspek gratis, aspek estetika, aspek ideologis dan aspek pendidikan.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Roza Albareta
Abstrak :
ABSTRAK
Sebuah rancangan prosedur operasional standar POS untuk requirement engineering pada pengembangan perangkat lunak di Subdirektorat Integrasi Pengolahan Data Subdit IPD , Badan Pusat Statistik BPS , telah dihasilkan. BPS merupakan lembaga pemerintah non kementrian yang bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan sensus dan survei. POS requirement engineering disusun menggunakan soft system methodology SSM yang telah dimodifikasi dan scrum sebagai metode pengembangannya. Kebutuhan POS dirancang berdasarkan studi literatur, SBOK trade; Guide sebagai referensi best practice, serta penelitian sebelumnya untuk menentukan tahapan proses requirement engineering pada scrum. Wawancara dengan analisis tematik juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan organisasi BPS akan POS requirement engineering. Rancangan POS requirement engineering yang dihasilkan terdiri dari tiga buah POS, yaitu POS Tahap Inisiasi, POS Tahap Pengembangan, dan POS Tahap Perencanaan Iterasi. Konsep POS requirement engineering divalidasi kepada narasumber di Subdit IPD BPS yang telah mengikuti pelatihan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode scrum. Selain itu, hasil rancangan POS juga divalidasi kepada Kepala Subdit IPD BPS dan menunjukkan bahwa rancangan POS dapat diimplementasikan namun memerlukan dukungan pimpinan dalam pelaksanaannya. Hasil rancangan POS requirement engineering ditujukan untuk standarisasi proses requirement engineering pada pengembangan perangat lunak di Subdit IPD BPS. Dengan dihasilkannya rancangan POS requirement engineering ini, diharapkan perangat lunak yang dihasilkan oleh Subdit IPD BPS menjadi berkualitas.
ABSTRACT
A design of Standard Operating Procedure SOP for requirement engineering in software development in Data Processing Integration Subdirectorate Statistics Indonesia was resulted. Statistics Indonesia is non ministerial government institution that is responsible for conducting statistical surveys. SOP for requirement engineering was designed using modified soft systems methodology SSM . Scrum method is used as an approach. The needs of SOP is derived from literature, SBOK trade Guide as best practice, and previous research to determine the process in scrum. Interview with thematic analysis was also conducted to determine the needs of requirement engineering SOP from the organizations. The design of requirement engineering SOP consists of three steps Initiation, Development, and Iteration Planning. Concepts of requirement engineering SOP have been validated to the interviewees in Data Processing Integration Subdirectorate, who have had training software development using scrum. Futhermore, The design of SOP has been validated to the Chief of Data Processing Integration Subdirectorate. The result from validation process show that the design of SOP for requirement engineering can be implemented in Data Processing Integration Subdirectorate, but still need the support from high level management. The result is aimed to standardize the process of requirement engineering in Data Processing Integration Subdirectorate. With this SOP design, software produced by Data Processing Integration Subdirectorate is expected to achieve the quality.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Armon
Abstrak :
Dalam dekade terakhir, metode komunikasi lewat pengiriman pesan instan atau aplikasi chat mengalami peningkatan popularitas yang cukup drastis. Perkembangan hal ini menghasilkan peningkatan jumlah chatbot yaitu software yang didesain untuk menciptakan interaksi antara pengguna atau manusia dan komputer yang menggunakan bahasa yang serupa dengan percakapan biasa antara dua manusia. Dengan meningkatnya jumlah chatbot dalam berbagai bidang industri teknologi, makin diperlukan atensi lebih terhadap karakteristik-karakteristik yang mempengaruhi usability pada chatbot untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Diperlukan kumpulan karakteristik usability chatbot yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas usability chatbot dari bidang manapun. Discord merupakan aplikasi chat dengan jumlah pengguna chatbot yang tinggi namun masih belum ada penelitian yang mengevaluasi chatbot pada aplikasi tersebut. Untuk melakukan evaluasi ini, digunakan beberapa metode yaitu systematic literature review yang menghasilkan list karakteristik usability chatbot secara umum, usability testing dengan 7 partisipan untuk mendapat umpan balik secara langsung dari pengguna aplikasi chatbot musik Hydra pada Discord, data 105 pengguna Discord lewat chatbot usability questionnaire untuk memperoleh sebuah nilai kuantitatif mengenai usability chatbot Discord, dan thematic analysis untuk menentukan umpan balik pengguna yang dapat diubah menjadi perbaikan usability Discord. Hasil penelitian berupa list karakteristik chatbot dari SLR, CUQ score untuk usability chatbot dan usulan perbaikan beberapa fitur chatbot Hydra yang fokus kepada merepresentasikan informasi dengan lebih baik, pemberian umpan balik efektif atas command yang diberikan, membuat chatbot yang lebih manusiawi dalam cara berkomunikasi. ......In the last decade, communication methods via instant messaging or chat applications have increased in popularity quite drastically. This development has resulted in an increase in the number of chatbots, namely software designed to create interactions between users or humans and computers that use a language similar to an ordinary conversation between two humans. With the increasing number of chatbots in various fields of the technology industry, more and more attention is needed on the characteristics that affect the usability of chatbots to improve the user experience. A collection of chatbot usability features is needed that can be used to evaluate the usability quality of chatbots from any field. Discord is a chat application with a high number of chatbot users, but there is still no research evaluating chatbots in this application. To carry out this evaluation, several methods were used, namely a systematic literature review that results in a list of chatbot usability characteristics, usability testing with 7 participants to get direct feedback from users of the Hydra music chatbot application on Discord, data on 105 Discord users via a chatbot usability questionnaire to obtain a quantitative assessment of the usability of the Discord chatbot, and a thematic analysis to determine user feedback that can be turned into improvements to Discord usability. The results of the evaluation of the research are in the form of suggestions for improving several Hydra chatbot features that focus on better representing information, providing effective feedback on commands given, making chatbots more humane in the way they communicate.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyda Nabila
Abstrak :
Global Software Development (GSD) adalah metode pengembangan perangkat lunak dengan tim yang tersebar secara geografis di seluruh dunia. GSD merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari, karena perkembangan teknologi dan perangkat lunak yang semakin meluas. Persentase tenaga kerja Indonesia yang terlibat dalam GSD hanya 0.2%. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kompetensi software engineer GSD berbasis KSA (knowledge, skill, & attitude). Penelitian ini mengumpulkan daftar kompetensi KSA menggunakan teknik Systematic Literature Review (SLR), kemudian dilakukan validasi pakar melalui Focus Group Discussion menggunakan kuesioner. Kuesioner kemudian diolah menggunakan Fuzzy Delphi Method untuk mengetahui kompetensi mana saja yang disepakati para pakar. Berdasarkan hasil konsensus pakar, terdapat sepuluh kompetensi GSD yang terdiri dari empat knowledge, empat skill, dan dua attitude. Keempat kompetensi knowledge yang diterima dan diurutkan berdasarkan peringkat tertinggi, yaitu virtual team management, software distribution method, project management, dan information security. Selain itu, keempat kompetensi skill yang diterima dan diurutkan berdasarkan peringkat tertinggi, yaitu collaboration & coordination, programming skill, foreign language skill, dan intercultural communication. Kemudian kedua kompetensi attitude yang diterima, yaitu trust dan cultural sensitivity/awareness. Kompetensi yang telah mencapai konsensus, selanjutnya dicari hubungan keterkaitannya menggunakan fitur cluster analysis pada NVIVO 12 Plus. Berdasarkan analisis, relasi terkuat merupakan kompetensi skill, yaitu intercultural communication (skill) dan collaboration & coordination (skill) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,9. Kemudian relasi terkuat kedua merupakan kompetensi knowledge, yaitu project management (knowledge) dan foreign language skill (knowledge) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,714. Sedangkan kompetensi attitude berada di peringkat ketiga, yaitu relasi antara trust (attitude) dan virtual team management (knowledge) dengan nilai Jaccard’s coefficient 0,714. Langkah terakhir yaitu menyusun rekomendasi menggunakan SLR dan analisis tematik. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan dua kompetensi teratas dari knowledge, yaitu virtual team management dan software distribution method; kompetensi teratas dari skill, yaitu collaboration & coordination; dan kompetensi teratas dari attitude, yaitu trust. Selain itu, rekomendasi juga diberikan untuk meningkatkan dua kompetensi yang memiliki relasi tertinggi, yaitu intercultural communication dan collaboration & coordination. ......Software Development (GSD) is a software development method with teams that are spread geographically across the world. GSD is a phenomenon that cannot be avoided, because of the development of technology and software that is increasingly widespread. The percentage of Indonesian workers involved in GSD is only 0.2%. Based on these problems, the purpose of this study is to identify the competency of GSD software engineer based on knowledge, skill, and attitude. This study compiled a list of KSA competencies using the Systematic Literature Review (SLR) technique, then expert validation was conducted through Focus Group Discussion using a questionnaire. The questionnaire is then processed using the Fuzzy Delphi Method to find out which competencies are agreed upon by the experts. Based on the expert consensus, there are ten GSD competencies consisting of four knowledges, four skills, and two attitudes. The four competencies of knowledge sorted by the highest rank, are virtual team management, software distribution methods, project management, and information security. In addition, the four competencies of skill sorted by the highest rank, are collaboration & coordination, programming skills, foreign language skills, and intercultural communication. Then the two competencies of skill sorted by the highest rank, are trust and cultural sensitivity/awareness. The ten competencies then searched for relationship using cluster analysis feature of NVIVO 12 Plus. Based on the analysis, the strongest relation is a skill competency, namely intercultural communication (skill) and collaboration & coordination (skill) with Jaccard's coefficient value of 0.9. Then the second strongest relation is knowledge competency, namely project management (knowledge) and foreign language skills (knowledge) with Jaccard's coefficient value of 0.714. While attitude competency is ranked third, namely the relationship between trust (attitude) and virtual team management (knowledge) with Jaccard’s coefficient value of 0.714. This research produces recommendations to improve the two top competencies of knowledge, namely virtual team management and software distribution method; top competency of skills, namely collaboration & coordination; and the top competency for attitude, namely trust. In addition, recommendations are also given to improve two competencies that have the highest relations, namely intercultural communication and collaboration & coordination.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library