Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neni Sri Wahyuni
Abstrak :
Setiap pekerja memiliki risiko sosial ekonomi yaitu risiko kehilangan sebagian atau seluruh penghasilan yang disebabkan oleh sakit, kecelakaan, cacat, usia tua, atau meninggal dunia. Jaminan sosial ketenagakerjaan hadir sebagai hak setiap pekerja untuk mendapatkan perlindungan dalam menghadapi risiko sosial ekonomi yang tidak hanya dihadapi saat masih aktif bekerja, tetapi juga setelah mencapai masa pensiun. Idealnya, setiap pekerja terdaftar sebagai peserta jaminan sosial ketenagakerjaan sampai dengan mencapai usia pensiun. Tetapi pada kenyataannya banyak pekerja yang keluar dari kepesertaan saat usia produktif bahkan saat masih aktif bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lamanya dan karakteristik kepesertaan aktif tenaga kerja penerima upah dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Penelitian ini menggunakan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta dengan metode penelitian yang digunakan adalah analisis data lifetime berupa grafik fungsi ketahanan untuk analisis deskriptif, dan model regresi cox untuk analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lamanya masa kepesertaan aktif adalah selama 43 bulan. Keenam variabel bebas yang terdiri dari jenis kelamin, usia, upah, skala usaha perusahaan, tingkat risiko lingkungan kerja, dan jenis lapangan usaha, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya masa kepesertaan.
Individuals face different risk and vulnerabilities in every stage on their lives. The risk is also occur to workers, who have social and economic risk i.e. the risk of losing some or all of the income caused by sickness, accident, disability, old age, or death. The labor social security comes as the right of every worker to get protection against the socio economic risks not only faced while still actively working but also after retirement. Ideally, every worker is registered as a participant of the labor social security up to retirement age. But in reality many workers are out of membership during the productive age even while still actively working. This study aims to see the duration and characteristics of active participation of wage earner workers in the labor social security program. This study uses the data of participation BPJS Employment DKI Jakarta with research method used is lifetime analysis in the form of graph of survival function for descriptive analysis, and cox regression model for inferential analysis. The results showed that the average duration of active membership is for 43 months. The six independent variables consisting of sex, age, wage, size of enterprise, work environment risk, and industrial classification, significantly influence the duration of membership.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Rahmah
Abstrak :
Latar Belakang: Prevalensi pasien yang mengalami perburukan kondisi klinis di ruang perawatan sebesar 15 – 20% yang menyebabkan luaran serius yaitu kematian. Kejadian mortalitas pada kelompok pasien tersebut dapat dipengaruhi dari poin skor NEWS yang tinggi. Tujuan: Mengetahui hubungan NEWS terhadap kejadian mortalitas pada pasien yang diaktivasi pemanggilan TMRC di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Metode: Desain kohort retrospektif pada pasien dewasa yang dilakukan aktivasi pemanggilan TMRC di seluruh area rumah sakit kecuali ruang operasi, perawatan intensif, dan departemen emergensi. Sampel terpilih dengan metode total sampling dan analisis menggunakan survival Kaplan-meier dan analisis multivariat Cox extended model. Hasil : Terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada pasien yang dilakukan pemanggilan TMRC dengan skor NEWS tinggi pada waktu kurang dari 15 hari risiko mortalitas meningkat sebesar aHR 2,86, 95% CI 2,18–3,77, p-value 0,000 pada mereka yang tidak memiliki penyakit hati kronik setelah dikontrol dengan sepsis. Sedangkan, pada pasien dengan skor NEWS tinggi yang memilliki penyakit hati kronik meningkat risiko mortalitasnya menjadi aHR 4,17, 95% CI 1,39–12,44, p-value 0,01 setelah dikontrol dengan sepsis. Kesimpulan: Skor NEWS tinggi pada waktu kurang dari 15 hari memiliki peningkatan risiko mortalitas sebesar hampir 3 kali lipat pada mereka yang tidak memiliki penyakit hati kronik. Sedangkan, pada pasien yang memilliki penyakit hati kronik meningkat risiko mortalitasnya menjadi 4 kali setelah dikontrol dengan sepsis. ......Background: The patients prevalence who experience worsening clinical conditions on the general ward is 15-20%, which causes a serious outcome, namely death. Mortality events in this group of patients who were called rapid response team were influenced by high NEWS score points. Objective: To determine the association between NEWS and mortality in patients who have called TMRC at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Methods: This study used a retrospective cohort design from patients data who have called TMRC in all hospital areas except the operating room, intensive care, and emergency room. The sample was selected using total sampling, analyzed using Kaplan-meier survival analysis and cox extended model analysis. Results: Patients who have called TMRC with a high NEWS score in less than 15 days had increased risk of mortality aHR 2,86, 95% CI 2,18–3,77, p-value 0,000 in those who did not have chronic liver disease. Meanwhile, in patients with a high NEWS score who had chronic liver disease the risk of mortality increased to aHR 4,17, 95% CI 1,39–12,44, p-value 0,01 after being controlled with sepsis. Conclusion: A high NEWS score at less than 15 days had almost 3-fold increased risk of mortality in those without chronic liver disease. Meanwhile, in patients who have chronic liver disease, the risk of mortality increases to 4 times after being controlled with sepsis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fia Azzhara
Abstrak :
Pemerintah telah merekomendasikan pemakaian Kontrasepsi Pasca Persalinan yang tepat waktu yaitu 2 bulan setelah melahirkan, karena secara aktif mampu mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan dan kehamilan yang berjarak dekat dengan persalinan sebelumnya, yang dapat berimplikasi terhadap kematian bayi dan kematian ibu. Namun cakupan KB Pasca Persalinan masih rendah yaitu sebesar 30,23%. Penelitian ini bertujuan untuk menilai waktu memulai penggunaan kontrasepsi pasca persalinan di antara wanita kawin usia reproduksi di Indonesia dan mengidentifikasi determinannya dengan menggunakan analisis Regresi Cox. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan desain cross sectional, dan menggunakan sampel 2.459 wanita kawin usia subur yang melahirkan dalam 12 bulan sebelum wawancara. Estimasi Kaplan Meier menunjukkan bahwa probabilitas kumulatif kelangsungan wanita yang menggunakan kontrasepsi pasca persalinan di Indonesia sampai akhir pengamatan bulan ke-11 yaitu 79,9% dengan median survival time yaitu 3 bulan. Analisis regresi cox extended menunjukkan bahwa wanita dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi; wanita dengan status ekonomi menengah bawah, menengah, dan menengah atas; wanita yang bertempat tinggal di perkotaan; wanita yang melakukan hubungan seksual dalam 2 bulan setelah melahirkan; dan wanita yang mendapatkan dukungan suami adalah faktor yang mempengaruhi waktu mulai penggunaan kontrasepsi pasca persalinan. Oleh karena itu, perlu peningkatan kegiatan pemerataan sosialisasi, kualitas, dan kapasitas fasilitas pelayanan KB di daerah yang tertinggal, terpencil dan perbatasan; serta memperbaiki masalah klaim pelayananan kontrasepsi pasca persalinan di fasilitas kesehatan dengan pemisahan penggantian klaim untuk biaya persalinan dan pemasangan alat kontrasepsi pada calon akseptor agar penggunaan kontrasepsi pasca persalinan yang tepat waktu dapat disegerakan. ......The government has recommended the timely use of Postpartum Contraception, which is 2 months after giving birth because it can actively reduce unwanted pregnancies and pregnancies that are close to previous deliveries, which can have implications for infant mortality and maternal mortality. However, the coverage of Postpartum Family Planning is still low at 30.23%. This study aims to assess the time to start postpartum contraceptive use among married women of reproductive age in Indonesia and identify its determinants using Cox Regression analysis. This study used IDHS 2017 data with a cross-sectional design and used a sample of 2,459 married women of childbearing age who gave birth within 12 months before the interview. Kaplan Meier's estimation shows that the cumulative probability of survival of women using postpartum contraception in Indonesia until the end of the 11th month of observation is 79.9% with a median survival time of 3 months. Cox extended regression analysis shows that women with secondary and higher education levels; women with lower middle, middle and upper middle-class economic status; women who live in urban areas; women who have sexual intercourse within 2 months after giving birth; and women who get husband's support are factors that influence the time to start using postpartum contraception. Therefore, it is necessary to increase socialization, quality, and capacity of family planning service facilities in underdeveloped, remote, and border areas; as well as fix the problem of claims for postpartum contraceptive services at health facilities by separating claim reimbursement for delivery costs and installing contraceptives for prospective acceptors so that timely use of postpartum contraception can be expedited.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Mutiara Phoenna Arifin
Abstrak :
ABSTRAK
Pada perkembangan bidang finansial, perusahaan dengan inovasi teknologi finansial sedang berkembang di Indonesia dan menjadi salah satu pilihan layanan untuk pengajuan kredit. Setiap kegiatan kredit apapun tipenya akan selalu memiliki risiko yang dapat terjadi dan perlu di atur dengan baik oleh perusahaan agar tidak menimbulkan kerugian. Karya akhir ini menjelaskan mengenai analisis estimasi peluang kejadian gagal bayar pada perusahaan teknologi finansial fintech yang memberikan kredit mikro kepada pemilik usaha UMKM. Analisis yang dilakukan menggunakan metode Kaplan-Meier dan Nelson-Aalen untuk mengetahui estimasi peluang survival kredit di PT Amartha Mikro Fintek. Serta dilakukan analisis beberapa kategori kelompok data observasi, berdasarkan tenor, sektor bisnis, jumlah anggota peminjam, dan plafond pinjaman. Secara umum hasil yang diperoleh menunjukkan peluang untuk bertahan pada performa pinjaman yang baik akan lebih besar pada awal masa pinjaman dan mulai mengalami penurunan performa kredit mulai dari minggu ke-30 waktu pinjaman. Pada pemilihan model terbaik menggunakan standar error SE dan mean absolute deviation MAD mendapatkan hasil yang tidak berbeda metode Kaplan-Meier dan Nelson-Aalen.
ABSTRACT
In its development in financial industry, company with financial technology innovation is developing in Indonesia, and become an option for credit submission service. Any credit activity will always have risks that can occur and need to be manage by the company management. This analytical study provide estimation of default probability at fintech which give micro credit for small business owner. This study use Kaplan Meier and Nelson Aalen as method to find survival credit probability estimation in PT Amartha Mikro Fintek. This study will also provide analitycal for categories of observational data groups, such as loan term period, borrower rsquo s business sector, numbers of member borrower, and loan ceiling. In general the results obtained is survival probability will be greater in the early time periods of loan, and began to experience a decline in credit performance starting from the 30th week of the loan. For selection best model, this study used standard error SE and mean absolute deviation MAD for best model criteria, the result show that Kaplan Meier and Nelson Aalen method just slightly difference.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gonoga, Sizi Lia
Abstrak :
Kegagalan kontrasepsi mempunyai konsekuensi negatif diantaranya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas maternal. Kegagalan kontrasepsi dipengaruhi oleh faktor individu dari pengguna dan kualitas alat/metode kontrasepsi. Salah satu faktor individu adalah faktor budaya yang dapat dilihat dari keberdayaan perempuan dalam peningkatan kualitas kesehatan, termasuk dalam penggunaan kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asosiasi keberdayaan perempuan pada kegagalan kontrasepsi di Indonesia. Sumber data yang digunakan adalah hasil SDKI 2017 dengan unit analisis periode penggunaan alat kontrasepsi sampai dengan perempuan hamil saat menggunakan alat kontrasepsi. Variabel tidak bebas adalah durasi penggunaan kontrasepsi. Variabel bebas adalah kepemilikan aset, partisipasi dalam keputusan rumah tangga, pendidikan, status bekerja, umur, status tempat tinggal, jumlah anak, metode kontrasepsi, alasan penggunaan kontrasepsi, penggunaan internet, serta indeks kekayaan. Keberdayaan perempuan dilihat dari indeks keberdayaan perempuan yang diukur dari empat indikator yaitu kepemilikan aset atas nama istri, keputusan dalam rumah tangga secara sendirian, bekerja dibayar dengan cash, dan bersekolah minimal SMP. Indeks keberdayaan perempuan dihitung menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA). Data dianalisis dengan menggunakan metode survival analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberdayaan perempuan signifikan berasosiasi negatif dengan kegagalan kontrasepsi. Keempat faktor keberdayaan perempuan berpengaruh signifikan terhadap kegagalan kontrasepsi setelah dikontrol dengan faktor sosioekonomi, demografi, dan lingkungan. Variabel yang berasosiasi positif dengan kegagalan kontrasepsi adalah partisipasi dalam keputusan rumah tangga, pendidikan, status tempat tinggal, dan penggunaan internet. Variabel yang berasosiasi negatif dengan kegagalan kontrasepsi adalah kepemilikan aset, status bekerja, jumlah anak, metode kontrasepsi, serta indeks kekayaan. ......Contraceptive failure has negative consequences including unwanted pregnancies and abortions which can cause maternal morbidity and mortality. Contraceptive failure is influenced by individual factors from the user and the quality of the contraceptive method/device. One of the individual factors is the cultural factor which can be seen from the empowerment of women in improving the quality of health, including in the use of contraception. This study aims to analyze the association of women's empowerment with contraceptive failure in Indonesia. The data source used is the results of the 2017 IDHS with the unit of analysis from the period of using contraception to when women become pregnant while using contraception. The dependent variable is the duration of contraceptive use. The independent variables are asset ownership, participation in household decisions, education, employment status, age, residence status, number of children, contraceptive methods, reasons for using contraception, internet use, and wealth index. Women's empowerment is seen from the women's empowerment index which is measured from four indicators, namely asset ownership in the name of the wife, making decisions in the household alone, working paid with cash, and attending at least junior high school. The women's empowerment index is calculated using the Principal Component Analysis (PCA) method. Data were analyzed using survival analysis method. The results of the analysis show that women's empowerment has a significant negative association with contraceptive failure. The four factors of women's empowerment have a significant effect on contraceptive failure after controlling for socioeconomic, demographic, and environmental factors. Variables that are positively associated with contraceptive failure are participation in household decisions, education, residence status, and internet use. Variables that are negatively associated with contraceptive failure are asset ownership, working status, number of children, contraceptive methods, and wealth index.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Fatrani Rufaidah
Abstrak :
Latar belakang: Pada pertengahan tahun 2021, Indonesia mengalami lonjakan kasus COVID-19 dengan infeksi berat yang berdampak pada peningkatan jumlah kematian. Hipertensi diketahui menjadi salah satu penyakit penyerta yang paling banyak dimiliki oleh pasien COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh hipertensi secara independen terhadap mortalitas COVID-19 di RSUD Pasar Minggu periode tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan data yang digunakan berasal dari rekam medis pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Sampel terpilih dengan metode simple random sampling dan analisis yang digunakan adalah analisis survival Kaplan-meier dan analisis multivariat Cox proportional-hazards regression. Hasil: Hasil yang didapatkan yaitu probabilitas kumulatif survival pasien dengan hipertensi lebih rendah dibandingkan dengan pasien tanpa hipertensi (50,6% dengan 62,7%, log-rank test=0,007). Selain itu, hipertensi secara independen meningkatkan risiko mortalitas pada pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSUD Pasar Minggu periode tahun 2021 (aHR=1,721; 95% CI 1,109-2,677; p-value 0,015). Kesimpulan: Dengan demikian, seiring dengan perjalanan waktu pandemi COVID-19 ini diharapkan rumah sakit dapat tetap melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap pasien dengan komorbiditas terutama hipertensi sehingga dapat terus menurunkan angka kematian akibat COVID-19. ......Introduction: In Mid-2021, Indonesia encountered a surge of severe cases of COVID-19 resulting in an increased number of death. Hypertension is well-known as one of the most common comorbidities in COVID-19 patients. This study aims to examine the impact of hypertension independently on COVID-19 mortality at Pasar Minggu Hospital in 2021. Method: This study used a retrospective cohort design from the medical records of confirmed cases of COVID-19. The sample was selected using simple random sampling, analyzed using Kaplan-meier survival analysis and cox proportional-hazards regression analysis. Results: The result of this study found that the cumulative probability survival of COVID-19 patient’s with hypertension was lower than without hypertension (50.6% vs 62.7%, log-rank test=0.007). In addition, hypertension independently increased the risk of mortality in COVID-19 patients hospitalized at Pasar Minggu Hospital throughout 2021 (aHR = 1.721; 95% CI 1,109-2,677; p-value 0,015). Conclusion: Thus, along with the passage of time for the COVID-19 pandemic, we hoped that health-care provider would continue to treat patients with hypertension and other comorbidities firmly in order to reduce the COVID-19 mortality rate.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luvena Bertha Salsabila
Abstrak :
Analisis competing risk merupakan bentuk khusus dari analisis survival yang menggunakan lebih dari satu event yang diamati dalam suatu waktu. Pendekatan yang paling populer untuk analisis competing risk adalah dengan Cumulative Incidence Function (CIF). CIF menggabungkan pendekatan product-limit dan sebab-akibat yang bersaing. Model Fine-Gray merupakan model hazard proporsional untuk pemodelan CIF dengan kovariat atau variabel dan menjadikan kurva CIF sebagai fungsi subdistribusi. Preeklamsia adalah suatu kondisi yang terkadang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai protein dalam urin (proteinuria). Pada studi tentang preeklamsia sebelumnya telah menggunakan beberapa metode, yaitu mulai dari analisis regresi logistik biner, lalu dilanjutkan dengan analisis regresi logistik multivariat, hingga analisis survival. Namun, studi-studi terdahulu ini belum dapat memprediksi ketika ibu hamil memiliki resiko bersaing untuk mengalami preeklamsia atau tidak pada suatu waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi subdistribusi hazard atau dalam arti probabilitas mengalami suatu kejadian pada suatu waktu, mengingat bahwa belum ada kejadian lainnya yang terjadi atau bahwa kejadian yang bersaing terjadi sebelum suatu waktu tersebut. Dalam kasus preeklamsia ini, subdistribusi hazard-nya yaitu tingkat kejadian sesaat dari ibu hamil yang mengalami preeklamsia dengan kejadian bersaing non-preeklamsia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari salah satu rumah sakit di Jakarta divisi obstetri dan ginekologi. Pengukuran yang digunakan meliputi karakteristik maternal, pengukuran biofisik dan biokimia. Hasil pada penelitian ini adalah konstruksi model Fine-Gray pada analisis competing risk dan dapat mengidentifikasi faktor-faktor risiko preeklamsia pada ibu hamil di Indonesia dengan metode regresi Fine-Gray. ......Competing risk analysis is a special form of survival analysis that uses more than one event that is observed at a time. The most popular approach to competing risk analysis is the cumulative incidence Function (CIF). CIF combines a competitive product-limit and cause-and-effect approach. The Fine-Gray model is a proportional hazard model for CIF modeling with covariates or variables and makes the CIF curve a subdistribution function. Preeclampsia is a condition that sometimes occurs in pregnant women. This condition is a complication of pregnancy characterized by increased blood pressure accompanied by protein in the urine (proteinuria). Preeclampsia is the highest cause of maternal death in Indonesia. Nevertheless, preeclampsia mortality can be reduced by early detection of risk factors through prenatal care at least six times during pregnancy. Previous studies on preeclampsia have used several methods, starting from binary logistic regression analysis, followed by multivariate logistic regression analysis, to survival analysis. However, these previous studies have not been able to predict when pregnant women have a competing risk of developing preeclampsia or not at a certain time. This study aims to predict the hazard subdistribution or in terms of the probability of experiencing an event at a time, given that no other event has occurred or that a competing event occurred before that time. In this case of preeclampsia, the hazard subdistribution is the transient incidence rate of pregnant women experiencing preeclampsia with competing events of non-preeclampsia. This study uses the Fine- Gray regression approach, with competing incidences of pregnant women with preeclampsia and without preeclampsia. This study was utilizing secondary data obtained from a hospital in Jakarta, obstetrics and gynecology division. The measurements used include maternal characteristics, biophysical and biochemical measurements. The result of this study is the construction of the Fine-Gray model on competing risk analysis and can identify risk factors for preeclampsia in pregnant women in Indonesia using the Fine-Gray regression method.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Yuliana
Abstrak :
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun, capaian ASI eksklusif Indonesia relatif rendah yaitu berkisar 30-50%. Penelitian ini bertujuan untuk menilai durasi menyusui di antara wanita usia reproduksi di Indonesia dan untuk mengidentifikasi determinan yang terkait dengan durasi ASI eksklusif pada tingkat individu dan kelompok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 1109 ibu dari bayi usia 1-5 bulan. Data diperoleh dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 dan dianalisis menggunakan analisis survival. Estimasi Kaplan Meier menunjukkan bahwa probabilitas kumulatif kelangsungan bayi disusui tanpa pemberian tambahan makanan/minuman lainnya yaitu 22,9% dengan median time yaitu 5 bulan. Analisis regresi cox extendend menunjukkan bahwa ibu yang bekerja, tidak inisiasi menyusui dini dan status ekonomi menengah adalah penentu yang mempengaruhi penghentian pemberian ASI tanpa tambahan makanan/minuman lainnya lebih awal. Prediktor utama penghentian adalah ibu bekerja pada waktu pengamatan kurang dari 3 bulan (HR=1,35 95% CI 1,05 – 1,73). Program promosi menyusui eksklusif di Indonesia harus memberikan perhatian khusus kepada ibu yang bekerja dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. ......The World Health Organization recommends at least 6 months of exclusive breastfeeding (EBF). In fact, the rate of exclusive breastfeeding in Indonesia is relatively low, which is around 30-50%.This study was aimed to assess the duration of breastfeeding among women of reproductive age in Indonesia and to identify determinants associated with duaration of exclusive breastfeeding at the individual and group levels. This study used a cross-sectional design with a sample of 1109 mothers of infants aged 1-5 months. Data were obtained Indonesian Health Demographic Survey 2017 and analyzed using survival analysis. The Kaplan-Meier survival estimate showed that the cumulative survival probability breastfeding without supplementary feeding was low (22.9%) with a median time survival of 5 months. Cox extendend regression analysis showed that working mothers, no early initiation of breastfeeding and middle economic status were significant determinants of early cessation of breastfeeding without supplementary feeding. The main predictor of cessation was working mothers at observation times of less than 3 months (HR=1.35 95% CI 1.05 – 1.73). Then, we recommend that the exclusive breastfeeding-promotion programs in Indonesia should give special attention to working mothers and create a supportive work environment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnaini Fitri
Abstrak :
Pemberian ASI Eksklusif merupakan salah satu bentuk investasi modal manusia yang dilakukan pada tahap awal kehidupan dan mempengaruhi kondisi modal manusia di masa mendatang seperti capaian pendidikan dan pekerjaan (Martorell, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara peran tenaga kesehatan dan otonomi kesehatan perempuan terhadap kelangsungan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan unit analisisnya anak lahir hidup terakhir  berusia 0-5 bulan yang tinggal bersama ibu berstatus kawin atau hidup bersama. Metode analisis yang digunakan adalah Survival Analysis Model Regresi Gompertz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel bebas utama yaitu variabel peran tenaga kesehatan dalam memberi tahu ibu tentang menyusui (counsel breastfeeding) dan mengamati ketika ibu menyusui (observe breastfeeding) dan  variabel otonomi kesehatan perempuan signifikan berhubungan  dengan kelangsungan pemberian ASI eksklusif.  Resiko anak yang ibunya diberi tahu tentang menyusui (counsel breastfeeding) dan diamati ketika menyusui (observe breastfeeding) oleh tenaga kesehatan untuk gagal mendapatkan ASI eksklusif adalah 0,77 kali lebih rendah dibandingkan anak yang ibunya tidak mendapatkan counsel breastfeeding dan observe breastfeeding dari tenaga kesehatan.  Resiko untuk gagal mendapatkan ASI eksklusif adalah 0,84 kali lebih rendah pada anak yang ibunya memiliki otonomi kesehatan tinggi dibandingkan pada anak yang ibunya memiliki otonomi kesehatan rendah. Variabel bebas lain yang signifikan menurunkan resiko kegagalan ASI eksklusif adalah umur ibu, status bekerja ibu, urutan kelahiran dan indeks kekayaan rumah tangga. Sedangkan variabel keberadaan wanita yang lebih tua di rumah tangga dan klasifikasi wilayah tempat tinggal tidak signifikan. ......Exclusive breastfeeding is one of the human capital investment that is carried out in the early stages of life and affects future human capital conditions such as educational and employment achievements (Martorell, 2017). This study aims to understand the association between the role of health personnel and women's healthcare autonomy on the continuity of exclusive breastfeeding in Indonesia. IDHS 2017 data is used to understand this issue and the unit analysis limiting to the last infant aged 0-5 months who lives with the mother who is married or living together. The results showed that the two main independent variables, the role of health personnel in informing mothers about breastfeeding (counsel to breastfeed) and observing when the mother was breastfeeding (observe breastfeeding) and women's healthcare autonomy were significantly related to the continuity of exclusive breastfeeding. The risk of children whose mothers were informed about breastfeeding and observed when breastfeeding by health personnel to fail to get exclusive breastfeeding was 0.77 times lower than children whose mothers did not receive breastfeeding advice and observation from health workers. The risk of children to fail exclusive breastfeeding was 0,84 times lower in children whose mothers have high healthcare autonomy compared to children whose mothers had low healthcare autonomy. Another significant independent variable related to the continuity of exclusive breastfeeding is maternal age, mother's working status , birth order and wealth index. While presence older women in the household, maternal education and place of resident are not significant.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekowira Susilo
Abstrak :
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan resesi ekonomi yang diikuti dengan kenaikan tingkat penganguran secara signifikan. Pemerintah berupaya melakukan intervensi untuk meminimalisir dampak tersebut, salah satunya melalui Program Kartu Prakerja. Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh Program Kartu Prakerja dan faktor kontekstual terhadap durasi menganggur di Indonesia. Sakernas Agustus 2020 menjadi sumber data utama penelitian ini dengan unit analisis penduduk usia 15-64 tahun yang termasuk angkatan kerja pada level mikro serta 34 provinsi pada level makro. Metode analisis yang digunakan adalah Propensity Score Matching dan Analisis Survival Multilevel. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja cenderung memiliki durasi menganggur yang lebih panjang. Selain itu, faktor kontekstual Tingkat Pengangguran Terbuka dan Upah Minimum Provinsi berpengaruh negatif terhadap durasi mencari kerja, sedangkan prevalensi Covid-19 tidak memiliki hubungan signifikan. ......The Covid-19 pandemic has caused an economic recession, includes a significant increase in unemploment. The government seeks to minimize this impact, one of which is the Kartu Prakerja Program. This study aims to analyze the effect of the Kartu Prakerja Program and contextual factors on the duration of unemployment in Indonesia. Sakernas August 2020 is the main data source for this research with an unit of analysis are the population 15-64 years of age who the labor force in micro level and 34 provinces in macro level. The empirical methodology, we used Propensity Score Matching and Multilevel Survival Analysis. Our results of the inferential analysis show that the Kartu Prakerja Program tends to have a longer duration of unemployment. In addition, the contextual factors of the Unemployment Rate and the Minimum Wage of Province have a negative effect on the length of job search, while the prevalence of Covid-19 does not have a significant relationship.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>