Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Medina Andayanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5213
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dave Christian
"Penelitian ini membahas unsur semiotika dan semantik yang terdapat dalam fenomena internet yaitu meme internet atau meme. Meme yang dianalisis dalam penelitian ini berupa gambar meme dengan teks atau takarir caption berbahasa Jerman yang menyiratkan depresi yang terdapat dalam media sosial Facebook pada laman Stramme Memes f r deutsche Teens. Pembahasan dilakukan dengan mendeskripsikan gambar meme dan kemudian menganalisis gambar dari segi nonverbal melalui kajian semiotik dengan menggunakan teori semiosis Peirce dan dari segi verbal melalui kajian semantik dengan menggunakan jenis atau ragam makna, yang menyebut suatu macam makna tertentu yang dilihat dari sudut pandang atau kriteria tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kajian semantik dan semiotik dapat dinilai bahwa gambar meme yang dianalisis dapat memiliki nilai humor, walaupun memberi kesan yang negatif karena mereferensikan secara eksplisit tentang depresi melalui teks atau suasana gambar, dan juga secara implisit tentang pengakhiran hidup diri sendiri melalui kajian gambar atau makna di balik kata atau frasa tertentu.

This research discusses about semiotic and semantic elements that are found in the internet phenomenon called internet meme or meme. Memes that will be analyzed in this research are in the form of images with text or caption in German that implies depression and are found on the Facebook page Stramme Memes f r deutsche Teens. Analysis will be conducted by describing the images. The images then will be analyzed from nonverbal aspect through semiotic view using Peirces semiosis theory and from verbal aspect through semantic view using types of meaning, i.e. meaning that is viewed from a certain point of view or criteria. The research is conducted by using qualitative method with literature study. The result demonstrates that through semiotic and semantic view, it can be concluded that the six meme images that are analyzed could have humor values, even though they are giving negative impression by referencing depression explicitly through the text or the tone, and implicitly referencing suicide all is done through the study of the images and the meaning behind certain words or phrases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shangdieva Djoen Narasmara
"Penelitian ini membahas tentang tren busana “Men in Skirt” sebagai bentuk perlawanan terhadap stigma toxic masculinity di Rusia. Penggunaan rok oleh laki-laki pada beberapa tahun ke belakang kian menuai kontroversi di mana cara berpakaian tersebut dianggap tidak sesuai dengan konstruksi sosial atas pemaknaan maskulinitas, terutama di negara Rusia di mana maskulinitas laki-laki gencar dipropagandakan melalui media dan cenderung masih tertutup pada satu pemahaman sehingga fenomena ini menjadi permasalahan tersendiri ketika dijadikan senjata bagi para kaum penentang toxic masculinity dalam melawan stigma yang berlaku. Data yang diperoleh berasal dari publikasi-publikasi dan artikel internet dengan kata kunci Men in Skirt, Boys in Skirt, serta Мужчины в Юбках dan akan diteliti dengan metode etnografi trend dalam penelitian media sosial. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis fenomena berdasarkan teori The Fashion System dari Roland Barthes dan teori maskulinitas dari Dr. Terry A. Kupers (2005). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya pemaknaan dari tren Men in Skirt sebagai sebuah upaya perlawanan terhadap stigma maskulinitas yang memenjarakan kaum laki-laki dari kebebasan berekspresi.

This study discusses the "Men in Skirt" fashion trend as a form of resistance to the stigma of toxic masculinity in Russia. The use of skirts by men in recent years has sparked controversy where the way of dressing is considered inconsistent with the social construction of the meaning of masculinity, especially in Russia where male masculinity is heavily propagated through the media and the tendency is closed to one meaning, so that this phenomenon becomes a problem when it is used as a weapon for opponents of toxic masculinity in fighting the prevailing stigma. The data obtained comes from internet publications and articles with the keywords Men in Skirt, Boys in Skirt, and Мужчины в Юбках and will be investigated using trend ethnographic methods in social media research. In this study the writer will analyze the phenomenon based on the theory of The Fashion System from Roland Barthes and the theory of masculinity from Dr. Terry A. Kupers (2005). The result of this research is the finding of the meaning of the Men in Skirt trend as a way to fight against the stigma of masculinity that imprison men from freedom of expression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ayu Prameswari
"Berbagai majalah perempuan seringkali menyuguhkan konstruksi tradisional gambaran perempuan melalui sampul depan dari majalah. Memiliki karakter yang feminin, selalu diasosiasikan dengan pekerjaan domestik, dan menjadi objek adalah stereotipe perepmpuan yang seringkali digambarkan pada sampul majalah. Jessica Young (2011), yang melakukan penelitian mengenai representasi gender pada sampul majalah, menegaskan bahwa gambaran perempuan dan laki-laki masih terkonstruksi secara tradisional. Akan tetapi, pada Women's Adventure, stereotipe feminin pada perempuan telah terdekonstruksi. Penemuan-penemuan menunjukkan bahwa para perempuan pada sampul depan majalah tersebut diberikan sisi karakter maskulin serta tidak dijadikan sebagai objek semata. Penampilan fisik, kekuatan fisik, kegiatan di tempat terbuka, olahraga, dan alam adalah komponen-komponen pada berbagai sampul majalah yang digunakan untuk menunjukkan sisi maskulin para perempuan. Akan tetapi, majalah tersebut seringkali menggunakan warna-warna yang termasuk dalam warna-warna yang melambangkan sifat feminin. Dengan menggunakan semiotik analisis untuk mengidentifikasi elemen-elemen pada sampul majalah, penelitian ini meyakini bahwa Women's Adventure mencoba untuk menentang sekaligus menguatkan kembali konstruksi tradisional perempuan. Dalam kata lain, majalah tersebut mengkomunikasikan maskulinitas perempuan dengan memanfaatkan elemen-elemen pada sampul majalah. Penelitian ini berkontribusi dalam penelitian lebih lanjut mengenai ideologi gender yang ditampilkan pada sampul-sampul pada majalah.

Many women’s magazines represent traditional construction of women image through the front covers of the magazines. Women in the covers are being stereotyped as having feminine characteristics, being associated with domestic works, and being objectified. Conducting research about gender representation in magazine covers, Jessica Young (2011) argues that women and men are still traditionally constructed. However, in Women’s Adventure, the feminine stereotypes of women are being deconstructed. The findings show that the women in the front covers are attributed with masculine characteristics and not being objectified. Physical appearance, physical strength, outdoor activities, sports, and nature are components in the covers used to display the masculine side of women. However, the magazine often uses colors which are considered as feminine colors. By using semiotic analysis to examine the elements of the magazine covers, this research argues that Women’s Adventure both challenges and reaffirms the traditional construction of women. In other words, the magazine communicates female masculinity by utilizing the elements of the covers. This research will contribute in further study regarding gender ideology presented in magazine covers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Noviansyah
"Skripsi ini berisi analisis semantik dan semiotik pada iklan kampanye perlindungan hewan berbahasa Jerman yang dibuat oleh organisasi pecinta hewan NOAH-Menschen fur Tiere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna semantik pada unsur verbal iklan dan jenis tanda semiotika yang terdapat pada unsur nonverbal iklan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, makna semantik yang sering muncul pada unsur verbal iklan adalah makna referensial, yaitu makna yang berkaitan dengan objek rujukan dan konteksnya. Selain makna referensial, makna yang juga sering muncul adalah makna afektif negatif untuk memberikan penekanan bahwa hewan-hewan di dunia saat ini sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Makna semantik lainnya yang juga muncul pada penelitian ini adalah makna afektif positif, makna intralingual-paradigmatik, makna asosiatif, dan makna kolokatif. Dari segi semiotika, jenis tanda yang sering muncul pada unsur nonverbal iklan adalah ikon. Gambar-gambar pada iklan dibuat menyerupai bentuk aslinya, untuk memudahkan pembaca mengerti maksud dari iklan tersebut. Selain ikon, tanda yang muncul pada iklan adalah simbol dan indeks.

This thesis discusses semantic and semiotic analysis about animal welfare by NOAH Menschen fur Tiere. The purpose of this thesis is to explain the semantic meaning and semiotic sign appear on the advertisements. Based on the analysis, the semantic meaning the most often appear is referential meaning, which is the meaning that related to the object and its context. Beside of referential meaning, the other semantic meaning that also appear the most is the negative affective meaning, the function is to emphasize the reader that the animals in the world are in danger. The other semantic meanings that appear are positive affective meaning, intralingual paradigmatic meaning, associative meaning, and collocative meaning. There are also the semiotic sign appear in the advertisements, such as icon. The pictures are made similar like the real object to make it easy to understand. Beside of icon, the semiotic sign that also appear are symbol and index.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herny Mulyani
"Teater merupakan baqian kehidupan manusia yang selalu terkait dan terlibat dalam segala aspek kehidupan. Disadari atau tidak, disengaja ataupun tidak, dari sejarah ketika kehidupan dimulai dan peradaban menyentuh kehidupan manusia, maka terjadilah teater. Bahkan menurut para ahli, teater pada zaman nenek moyang, teater berupa upacara-upacara persembahan, kurban, kelahiran dan kematian. Dalam perkembangannya teater sebagai seni dimulai pada tiga babak, teater tradisional, teater modern dan teater kontemporer. Walaupun sekarang tidak jelas lagi batasan nyata antara ketiganya, Bengkel Teater Rendra dianggap mewakili sebagai bentuk teater modern dan juga kontemporer yang tidak meninggalkan kaidah-kaidah tradisi. Melihat pertunjukkan-pertunjukkan dari Bengkel teater Rendra, dapat dilihat bahwa Rendra dengan kelompok yang diusungnya herusaha untuk menipiskan batas-batas tersebut. Melalui interpretasi subjektif yang' ditangkapnya Rendra berusaha merepresentasikan realitas simbolik yang dianggap mewakili realitas objektif. Salah satu pementasan yang spektakuler adalah "Kereta. Kencana?, sebuah pementasan yang' mengandalkan kepiawaian dua aktor saja dengan setting yang sangat sederhana. Dalam pementasan yang naskah aslinya berbahasa Perancis (les Chaises) dan. ditulis oleh 'seorang' hiran Rumania, terdapat representasi simbolik yang diajukan oleh Bengkel Teater Rendra. Seperti layaknya orang yang bercinta -meminjam istilah rendra- pementasan ini hanyalah Sebuah penawaran, suatu proposal yang diajukan kepada khalayak, sebuah proses kreativitas, dengan pengamatan dan perenungan yang panjang. Apakah khalayak -dalam hal ini penonton akan menerimanya sebagai suatu ajuan, kritik ataupun hihuran, terlepas dari kemampuan interpretasi, pengalaman dan imajinasi penonton sendiri. Seperti sebuah pepatah umum dalam teater, suatu pementasan teater adalah sebuah rumah berpintu banyak, semua tamu dipersilahkan masuk lewat pintu mana saja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Riska Nizam
"Masyarakat Belanda telah mengenal dongeng-dongeng populer sejak lama. Pada tahun 2008, sebuah buku kumpulan dongeng terbit di Belanda. Buku ini terdiri dari tujuh dongeng populer yang kisahnya telah dimodifikasi oleh Naema Tahir dengan memberikan sentuhan-sentuhan Islami pada tiap kisahnya. Analisis terhadap karya Tahir ini bertujuan untuk menemukan dan memaknai simbol dan tanda-tanda Islami yang terdapat dalam ketujuh dongeng tersebutdengan menggunakan pendekatan semiotika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library