Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafidh Erry Priyanto
Abstrak :
Gedung Bank of America Plaza adalah gedung yang sudah dibangun di San Diego, California, Amerika Serikat. Gedung tersebut merupakan gedung dengan satu sistem penahan beban lateral (single system), yaitu EBF (Eccentrically Braced Frame). Tinggi dari gedung tersebut melampaui batas limit yang sudah ditetapkan untuk gedung dengan satu sistem penahan beban lateral untuk EBF, yaitu 48 meter berdasarkan SNI 1726:2012 tentang Perencanaan Gedung Tahan Gempa. Metode untuk pengecekan awal struktur adalah metode pengecekan Demand/Capacity (D/C) Ratio (DCR) dan nilai DCR harus kurang dari 1 (satu). Dari hasil pengecekan DCR, struktur memiliki penampang profil baja bervariasi. Pada kolom bagian plaza1 dan plaza2, ada beberapa yang harus menggunakan pelat tambahan pada sayap profil untuk menambah kekuatan nominal terhadap beban aksial. Nilai gaya geser dasar seismik respon spektrum kurang dari 0,85 kali dari gaya geser dasar sesimik statik ekivalen, sehingga beban lateral yang digunakan harus diskalakan dan diperbesar berdasarkan SNI 1726:2012 Nilai drift terbesar pada arah x terjadi pada story11, yaitu sebesar 2,026 inchi. Nilai drift terbesar pada arah y terjadi pada story11, yaitu sebesar 1,478 inchi. Karena nilai drift izin yang didapatkan dari hasil perhitungan SNI 1726:2012 adalah 2,584 inchi, nilai drift maksimum struktur memenuhi syarat berdasarkan peraturan SNI 1726:2012. Oleh karena itu, struktur tersebut bisa aman dibangun terhadap beban gempa dengan proses desain yang benar sesuai dengan SNI 1726:2012. ......Bank of America Plaza building is a building that built in San Diego, California, United States of America. The building is single system seismic resisting type bulding (Eccentrically Braced Frame). The height of building is overlimit of the standard SNI 1726:2012 for EBF single system building, the limit is 48 meters. The first method to early check design is Demand/Capacity (D/C) Ratio (DCR) method and the value of DCR must be below of one. From the result of DCR check, the structure has variation of steel profile. For column in plaza1 and plaza2, there are additional steel plate in flange for the improvement of nominal capacity for internal axial force. Respon spectrum’s seismic base shear is below of 0,85 times of static equivalent’s seismic base shear, so lateral force must be scale up based on SNI 1726:2012. Drift maximum in axis x is 2,026 in and drift maximum in axis y is 1,478 in. Because drift limit based on SNI 1726:2012 is 2,584 in, drift maximum of structure is satisfy the condition for allowable drift. Therefore, based on SNI 1726:2012, the structure is safe to be built for seismic load and right design process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Given Tohho
Abstrak :
Peningkatan penggunaan teknologi dalam dunia konstruksi memunculkan konsep Building Information Modeling (BIM) yang sedang mark digunakan untuk mempermudah kegiatan konstruksi. BIM memungkinkan terjadinya pertukaran data antar disiplin ilmu secara cepa begitu juga dlaam hal analisis, desain, dan proses konstruksi di lapangan. Penerapan BIM akan dilakukan dalam proses analisis dan desain struktur dengan ketidakberaturan untuk melihat efektifitas dan kinerja BIM dalam proses pemodelan dan analisis struktur. Studi kasus yang dilakukan pasda penelitian iini merupakan Hanggar Laboratorium Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia dengan 5 tingkat yang memiliki ketidakberaturan torsi, diskontinuitas diafragma, dan ketidakberaturan massa. Perangkat lunak yang digunakan dalam penlitian ini adalah Autodesk Revit 2023 sebagai pemodelan dan ETABS 21 sebagai analisis struktur. Pertukaran data dan model dilakukan dalam kedua perangkat lunak untuk melihat integrasi BIM dari kedua perangkat lunak tersebut. Struktur Hanggar didesain berdasarkan gaya gempa menggunakan metode statik ekivalen, respon spektrum, dan analisis riwayat waktu linear untuk melihat perbedaan respon struktur dari masing-masing metode analisis gempa. Respon spektrum menunjukan respon yang dominan dalam hal story drift, story displacement, story shear, dan overturning moment secara garis besar dibandingkan metode analisis rwiayat waktu linear. Beban respon spektrum memeberikan penambahan kebutuhan penulangan sebesar 1.39% (1821.72 kg). Daripada beban riwayat waktu linear. Terdapat perbedaan biaya sebesar Rp 30,740,815.62 akibat perbedaan kedua metode analisis tersebut. Integrasi BIM memiliki kelebihan dalam melakukan pertukaran data antar software namun memiliki kekurangan dalam sisi akurasi dan pemindahan data tulangan. ......The increasing use of technology in the construction industry has introduced the concept of Building Information Modeling (BIM), which is widely utilized to streamline construction activities. BIM enables the exchange of data across various disciplines quickly, as well as facilitates analysis, design, and on-site construction processes. The implementation of BIM will be carried out in the analysis and design processes of structures with irregularities to assess the effectiveness and performance of BIM in modeling and analyzing structures. The case study conducted in this research focuses on the Laboratory Hangar of the Civil Engineering Department at the University of Indonesia, which consists of 5 levels and exhibits torsional irregularities, diaphragm discontinuities, and mass irregularities. The software used in this study includes Autodesk Revit 2023 for modeling and ETABS V 21 for structural analysis. Data and model exchange are performed between both software platforms to evaluate the BIM integration between them. The Hangar structure is designed based on seismic forces using the equivalent static method, response spectrum analysis, and linear time history analysis to observe the structural response differences between each seismic analysis method. The response spectrum analysis indicates a predominant response in terms of story drift, story displacement, story shear, and overturning moment compared to the linear time history analysis method. The response spectrum load necessitates an additional reinforcement requirement of 1.39% (1821.72 kg) compared to the linear time history load. There is a cost difference of Rp 30,740,815.62 due to the disparity between the two analysis methods. BIM integration has the advantage of data exchange between software platforms but lacks accuracy and rebar data transfer capabilities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan dunia konstruksi, konsep Building Information Modelling (BIM) semakin banyak digunakan terutama di Indonesia. Konsep BIM ini akan diterapkan pada proses analisis dan desain struktur dengan ketidakberaturan untuk melihat efektifitas BIM dalam proses modelling dan analisis struktur. Studi kasus pada penelitian ini adalah Tower Laboratorium Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia  10 tingkat yang memiliki ketidakberaturan torsi, diskontinuitas diafragma, sudut dalam, ketidakberaturan massa, dan ketidakberaturan kekakuan. Konsep integrasi BIM akan diterapkan pada Autodesk Revit 2023 sebagai software modelling dan ETABS Versi 21 sebagai software analisis struktur. Struktur akan di desain berdasarkan gaya gempa respon spektrum, dan riwayat waktu linear untuk melihat perbedaan respon struktur. Ditemukan bawah beban gempa respon spektrum memberikan respon yang lebih besar pada arah Y, sedangkan beban gempa riwayat waktu linear memberikan respon yang lebih besar pada arah X. Beban gempa respon spektrum memberikan tambahan kebutuhan penampang sebanyak 0.64% (21 m3) dan penambahan kebutuhan penulangan sebanyak 1.35% (7805 kg) daripada beban gempa riwayat waktu linear. Terdapat perbedaan biaya sebesar Rp173.442.791 akibat perbedaan metode analisis. Integrasi BIM memiliki kelebihan dalam melakukan pertukaran data antar software namun memiliki kelemahan dalam sisi akurasi pemindahan data tulangan. ...... Along with developments in the world of construction, the concept of Building Information Modeling (BIM) is increasingly used, especially in Indonesia. The BIM concept will be applied to the process of analysis and design of structures with irregularities to see the effectiveness and performance of BIM in the process of modeling and structural analysis. The case study in this research is a Tower Laboratory of the Department of Civil Engineering Universitas Indonesia with 10 levels and having torsional irregularities, diaphragm discontinuity, re entrant corner, mass irregularities, and stiffness irregularities. The BIM integration concept will be applied to Autodesk Revit 2023 as a modeling software and ETABS V21 as a structural analysis software. The structure will be designed based on response spectrum and linear time history to see differences in structural response. It was found that the spectrum response earthquake load gave a greater response in the Y direction, while the linear time history earthquake load gave a greater response in the X direction. The spectrum response earthquake load gave an additional cross section requirement of 0.64% (21 m3) and additional reinforcement requirements as much as 1.35% (7805 kg) of the linear time history earthquake load. There is a difference in costs of IDR 173,442,791 due to differences in analytical methods. BIM integration has advantages in exchanging data between software but has weaknesses in terms of the accuracy of transferring reinforcement data.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library