Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syara Nabila
"Pandemi Covid-19 yang terjadi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sektor pekerjaan. Namun, angka kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin menurun membuat pemerintah melonggarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan aktivitas yang kembali normal, pekerja yang saat masa pandemi melakukan pekerjaan dari rumah, saat ini mulai kembali bekerja di kantor. Oleh karena itu, pekerja di Indonesia termasuk di DKI Jakarta harus mampu membenahi diri agar dapat bangkit dari keterpurukan setelah masa pandemi. Dengan adanya daya resiliensi, pekerja mampu menghadapi perubahan dan bangkit dari keadaan yang tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang signifikan memengaruhi daya resiliensi pekerja di Jakarta dan juga untuk mengetahui pola hubungan antara daya resiliensi dengan faktor-faktor lain yang signifikan. Metode yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dan analisis korespondensi berganda. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat dua faktor yang signifikan memengaruhi daya resiliensi pekerja di Jakarta, yaitu kinerja dan daya juang. Dalam penelitian ini juga terlihat bahwa pekerja di Jakarta yang memiliki daya resiliensi yang tinggi memiliki kinerja dan daya juang yang tinggi. Sedangkan pekerja di Jakarta dengan daya resiliensi yang rendah cenderung memiliki kinerja dan daya juang yang rendah. Selain itu, pekerja di Jakarta yang memiliki daya resiliensi yang sedang memiliki kinerja dan daya juang yang sedang juga.

The Covid-19 pandemic that occurred had a significant impact on the employment sector. However, the declining number of Covid-19 cases in Indonesia has made the government reduce the policy of Enforcing Restrictions on Community Activities (PPKM). With activities returning to normal, workers who during the pandemic period worked from home, are now starting to return to work in the office. Therefore, workers in Indonesia including DKI Jakarta, must be able to improve themselves so that they can rise from the slump after the pandemic. With resilience, workers are able to face changes and rise from unpleasant circumstances. This study aims to determine what factors significantly affect the resilience of workers in Jakarta and also to determine the pattern of the relationship between resilience and other significant factors. The methods used are Partial Least Square (PLS) and multiple correspondence analysis. This research concluded that there are two factors that significantly affect the resilience of workers in Jakarta, namely performance and adversity quotient. This research also found that workers in Jakarta with have high resilience have high performance and adversity quotient. Meanwhile, workers in Jakarta with low resilience tend to have low performance and adversity quotient. In addition, workers in Jakarta who have moderate resilience have moderate performance and adversity quotient as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Aulia Hamdani
"Kepuasan hidup merupakan hal penting dalam kehidupan yang mencakup banyak aspek antara kualitas hidup individu secara keseluruhan, kebahagiaan, kesejahteraan dan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan, hubungan, dan kesehatan. Penelitian ini membahas tentang analisis faktor-faktor yang menjelaskan kepuasan hidup pada mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dua pulau dengan pesebaran mahasiswa Indonesia terbanyak, yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan total mahasiswa sebanyak 5.951.663 mahasiswa. Penelitiian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang signifkan menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Adapun faktor yang diduga menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera adalah dukungna sosial, harga diri, rasa syukur, kecanduan ponsel pintar, IPK, pendapatan, jenis kelamin, usia, domisili, dan rumpun studi. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS) untuk meneliti faktor-faktor yang signifikan menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, serta metode Analisis Korespondensi berganda untuk meneliti karakteristik mahasiswa berdasarkan tingkat kepuasan hidupnya. Hasil akhir dari penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor yang menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, yakni dukungan sosial, harga diri, IPK, kecanduan ponsel pintar, dan pendapatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk diimplentasikan guna meningkatkan kepuasan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, ataupun mahasiswa didik.

Life satisfaction is an important thing in life that includes many aspects between an individual's overall quality of life, happiness, well-being and is related to various aspects of life such as work, relationships, and health. This study discusses the analysis of factors that explain life satisfaction in college students on Java Island and Sumatra Island. Two islands with the largest distribution of Indonesian students, namely Java Island and Sumatra Island with a total of 5,951,663 students. This research aims to examine the factors that significantly explain the life satisfaction of college students on Java Island and Sumatra Island. The factors that are thought to explain college student life satisfaction on Java Island and Sumatra Island are social support, self-esteem, gratitude, smartphone addiction, GPA, income, gender, age, domicile, and study group. The statistical method used in this study is the Partial Least Square (PLS) method which is used to examine the factors that significantly explain the life satisfaction of college students on Java Island and Sumatra Island combined with Multiple Correspondence Analysis method will be used to examine the characteristics of students based on their level of life satisfaction. The result of this study shows that social support, self-esteem, GPA, smartphone addiction, and income explain the life satisfaction of students in Java and Sumatera Islands.The result of this study is expected to be used to be implemented to increase life satisfaction, both for oneself, family, or students."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Muchid Ariyanto
"Mahasiswa merupakan calon generasi penerus bangsa, yang dengan ilmu pengetahuan serta pengalamannya di dunia perkuliahan dapat membuat Indonesia menjadi negara yang dipandang oleh negara lain. Hal ini tidak dapat terwujud apabila mahasiswa sebagai calon penerus bangsa memiliki moral yang buruk sejak dini. Moral yang buruk tersebut dilakukan oleh mahasiswa karena banyaknya tekanan dalam hidupnya yang menimbulkan munculnya rasa stres.
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktor-faktor apa saja yang memengaruhi tingkat stres mahasiswa Universitas Indonesia, mengetauhi kecenderungan seseorang melakukan coping stres sesuai dengan gejala-gejala stres yang muncul, serta mengetauhi profile mahasiswa yang mengalami tingkat stres tinggi dan cenderung melakukan coping negatif.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square, Analisis Korespondensi Berganda, Uji Independensi Chi-Square atau Crosstab, dan Statistika Deskriptif. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu 1026 mahasiswa Universitas Indonesia yang diambil dengan cara purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi tingkat stres mahasiswa Universitas Indonesia adalah status menikah orang tua, tingkat religi, apakah ada rahasia rahasia, apakah pernah mengalami bully fisik , bully verbal, cyber bullying, self image atau kepercayaan diri, tipe pergaulan, serta bersama siapa seseorang menghabiskan waktu luangnya.

Students are the future of our nation. The knowledge and experiences students gained throughout their academic years, especially in college, could determine the respectability of Indonesia among other countries. Hence, it is crucial for students to maintain good ethics since it is related to students'ability to perform well throughout college. However, good ethics could be more difficult to maintain if the student experienced a certain level of pressure that results in stress.
The purpose of this study is to examine the students of Universitas Indonesia stress factors, to identify one's tendency to cope with stress according to one's appearing symptoms of stress, and to identify the characteristics of the students with high level of stress and tendency to do negative coping.
The analysis methods used in this study are Partial Least Square, Multiple Correspondece Analysis, and Chi Square Independence Test or Crosstab. This research used primer data which is consist of 1026 University of Indonesia's students that collected with purposive sampling.
The result of this study shows that the significant factors that affect the students of Universitas Indonesia stress level are parents marital status, religiosity, whether or not one keeps secret s , whether or not one had experienced physical bullying, verbal bullying, and or cyber bullying, self image or self confidence, type of socialization, and with whom one spends one's leisure time.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaidan Rahmat Wibawa
"Kesehatan mental menjadi salah satu permasalahan yang terjadi pada masyarakat di daerah perkotaan. Akses terhadap ruang terbuka hijau memiliki dampak yang positif terhadap kesehatan mental masyarakat di perkotaan. Salah satu bentuk dari ruang terbuka hijau yang dapat diakses oleh masyarakat di daerah perkotaan adalah taman. Hingga tahun 2021, Provinsi DKI Jakarta telah memiliki 2.556 ruang terbuka hijau dengan 1.446 di antaranya adalah taman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang signifikan terhadap minat pengunjung untuk berkunjung ke taman di wilayah perkotaan dan karakteristik pengunjung yang berkunjung ke taman di wilayah perkotaan dengan Tebet Eco Park sebagai studi kasus. Faktor-faktor yang diduga signifikan menjelaskan minat pengunjung untuk datang ke Tebet Eco Park adalah jenis kelamin, usia, moda transportasi, daerah tempat tinggal, rekan berkunjung, tujuan berkunjung, aksesibilitas taman, fasilitas taman, estetika taman, dan suasana taman. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS) dan Analisis Korespondensi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga variabel yang signifikan terhadap minat berkunjung yaitu variabel aksesibilitas taman, estetika taman, dan suasana taman. Temuan lainnya adalah bahwa pengunjung yang memiliki minat berkunjung tinggi menganggap bahwa aksesibilitas taman, estetika taman, dan suasana taman merupakan hal yang penting, sedangkan pengunjung yang memiliki minat berkunjung rendah menganggap bahwa estetika taman dan suasana taman merupakan hal yang tidak penting.

Mental health is one of the problems that occur in people in urban areas. Access to green open space has a positive impact on the mental health of people in urban areas. Parks are a form of green open space in urban areas that can be accessed by the public. Until 2021, DKI Jakarta Province has 2,556 green open spaces with 1,446 of them being parks. This study aims to analyze the factors that are significant to the interest of visitors to visit parks in urban areas and the characteristics of visitors who visiting parks in urban areas with the Tebet Eco Park as a case study. The factors that are thought significantly explain the interest of visitors to come to Tebet Eco Park are gender, age, mode of transportation, area of residence, visiting partners, purpose of visiting, park accessibility, park facilities, park aesthetics, and park atmosphere. The statistical method used in this study is the Partial Least Square (PLS) method and the Correspondence Analysis. The results of this study indicate that there are three variables that are significant to interest in visiting, namely the variables of park accessibility, garden aesthetics, and park atmosphere. Another finding is that in this study it was shown that visitors who have a high interest in visiting consider that the accessibility of the park, the aesthetics of the park, and the atmosphere of the park are important. Meanwhile, visitors who have a low interest in visiting consider that the aesthetics of the park and the atmosphere of the park are unimportant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taza Luzia Viarindita
"

Mahasiswa diharapkan mampu menjadi sumber daya manusia berkualitas dalam bidang pendidikan. Demi terwujudnya harapan tersebut, mahasiswa dituntut untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan akademis maupun non-akademis. Dalam hal ini banyak mahasiswa merasa stres. Stres akademik yang dialami juga bervariasi, mulai dari stres akademik rendah, sedang, maupun tinggi. Dalam upaya menurunkan stres akademik pada mahasiswa, perlu diketahui variabel-variabel yang signifikan menjelaskan stres akademik pada mahasiswa. Terdapat variabel-variabel demografi,  internal maupun eksternal seperti gender, self-efficacy, hardiness, prokrastinasi akademik, kecemasan terhadap Covid-19, dukungan sosial teman sebaya, dan dukungan sosial orangtua yang diduga dapat menjelaskan stres akademik pada mahasiswa. Selain itu akan dilihat pola hubungan antara stres akademik dan variabel-variabel yang signifikan. Penelitian ini dilakukan pada masa Covid-19 sehingga terdapat variabel seperti kecemasan terhadap Covid-19. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dan analisis korespondensi berganda.  Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa S1 FMIPA Universitas Indonesia dengan jumlah 610 mahasiswa. Sampel diambil menggunakan teknik quota sampling. Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel-variabel yang signifikan menjelaskan stres akademik adalah gender, self-efficacy, prokrastinasi akademik, kecemasan terhadap Covid-19, dan dukungan sosial orangtua. Penelitian ini juga menujukkan bahwa mahasiswa dengan stres akademik tinggi diketahui memiliki kebiasaan menunda waktu pengerjaan tugas akademik yang tinggi, tingkat kecemasan terhadap Covid-19 yang tinggi , dan tingkat kepercayaan diri (self-efficacy) yang rendah. Selain itu mahasiswa yang memiliki stres akademik rendah memiliki kebiasaan menunda waktu pengerjaan tugas akademik yang rendah, tingkat kecemasan terhadap Covid-19 yang rendah, tingkat kepercayaan diri (self-efficacy) yang tinggi, dukungan sosial orangtua yang tinggi, dan cenderung dialami oleh gender laki-laki.


Students are expected to be able to become quality human resources in the field of education. In order to realize these hopes, students are required to participate in various academic and non-academic activities. In this case, many students feel stressed. The academic stress experienced also varies, ranging from low, medium, or high academic stress. In an effort to reduce academic stress in students, it is necessary to know the variables that significantly explain academic stress in students. There are demographic variables, internal and external such as gender, self-efficacy, hardiness, academic procrastination, anxiety about Covid-19, peer social support, and parental social support which are thought to explain academic stress in students. Apart from that, we will see the pattern of relationship between academic stress and significant variables. This research was conducted during the Covid-19 era so there were variables such as anxiety about Covid-19. The method used in this research is the multiple linear regression method and multiple correspondence analysis. The sample in this research was undergraduate students from the FMIPA University of Indonesia with a total of 610 students. Samples were taken using quota sampling technique. The research results show that the variables that significantly explain academic stress are gender, self-efficacy, academic procrastination, anxiety about Covid-19, and parental social support. This research also shows that students with high academic stress are known to have a habit of delaying work on academic assignments, high levels of anxiety about Covid-19, and low levels of self-confidence. In addition, students who have low levels of academic stress have a habit of delaying the time for doing academic assignments, low levels of anxiety about Covid-19, high levels of self-efficacy, high parental social support, and tend to be experienced by gender man.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Jumajitin
"Strategi pendekatan yang jelas dan terarah kepada masyarakat dalam gerakan KB seyogyanya dilandasi informasi dan analisis yang akurat berdasarkan data hasil survei kemasyarakatan. Tugas akhir ini mempelajari pola hubungan antara latar belakang keluarga terhadap kesadaran ber-KB berdasarkan hasil data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tabun 1994 pada 1805 rumah tangga di DKI Jakarta. Hubungan antara latar belakang keluarga yang ditinjau dari pendidikan, pekerjaan dan agama, terhadap kesadaran ber-KB yang dalam hal ini diwakili oleh frekuensi kelahiran, jumlah anak yang diinginkan, alat kontrasepsi yang digunakan dan yang disukai, serta lama ibu menyusui, dianalisis berdasarkan metode Analisis Korespondensi. Metode ini digunakan untuk menampilkan profil dari kategori-kategori setiap pasangan variabel kualitatif pada sebuah bidang peta konfigurasi, sehingga pola hubungan antar setiap dua variabel tersebut dapat dianalisis. Hasil dari penelitian ini menampilkan pola kecenderungan yang khas antara kedua karakteristik di atas dan diharapkan hasil ini dapat memberikan masukan yang berarti bagi pemerintah khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menetapkan kebijakan selanjutnya di dalam gerakan KB ini. Dengan pengertian bahwa perlu diambil kebijakan yang tepat, sebagai contoh yaitu agar lebih diupayakan peningkatan peranan dan partisipasi kaum pria atau para suami dalam gerakan KB, karena terlihat eksistensi suami menentukan proses pengambilan keputusan istri, khususnya dalam penentuan jumlah anak dan pemilihan metode kontrasepsi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Wiji Rahayu
"Narkoba adalah salah satu obat-obatan yang seringkali digunakan di dalam dunia kedokteran sebagai obat bius karena memiliki efek penenang dan penahan rasa sakit. Efek-efek tersebut merupakan salah satu alasan yang mengundang banyak orang untuk mencoba dan menggunakan narkoba di luar indikasi medik. Penggunaan narkoba tanpa pengawasan memiliki akibat yang sangat buruk, mulai dari ketergantungan hingga munculnya penyakit-penyakit yang mengakibatkan kematian. Peredaran narkoba yang sulit dideteksi mengakibatkan narkoba mudah dijangkau oleh semua kalangan, tidak terkecuali pelajar, mulai dari SMA hingga perguruan tinggi. Dalam penelitian ini, penulis akan mengidentifikasi faktor-faktor yang menjelaskan tingkat kecenderungan pemakaian narkoba pada siswa/i SMA Negeri ABC Jakarta. Penulis juga akan melihat pola hubungan antara tingkat kecenderungan pemakaian narkoba dan faktor-faktor lain yang signifikan. Data yang digunakan merupakan data primer yang berjumlah 198 responden dari tiga kelas di tingkat 10 dan 11 di SMA Negeri ABC Jakarta. Metode yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dan analisis korespondensi berganda. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat tiga faktor yang menjelaskan secara signifikan tingkat kecenderungan pemakaian narkoba pada siswa/i SMA Negeri ABC Jakarta, yaitu kecenderungan minum minuman keras, loneliness, dan lingkungan sosial. Penelitian ini juga menemukan bahwa siswa/i SMA Negeri ABC Jakarta dengan kecenderungan pemakaian narkoba yang tinggi memiliki kecenderungan minum minuman keras yang tinggi dan berasal dari lingkungan sosial yang buruk. Selain itu, siswa/i SMA Negeri ABC Jakarta dengan tingkat kecenderungan pemakaian narkoba yang rendah cenderung memiliki tingkat loneliness yang rendah.

Illegal drugs are a set of substances which are typically used in medical purposes as anesthesia due to its calming and painkiller effects. These effects are one of the reasons people are allured to try and use illegal drugs without medical prescription. The usage of illegal drugs without supervision has severe effects, from addiction to life-threatening diseases. Illegal drugs distribution which are hard to be detected will cause illegal drugs to be easier reached by everyone, including students, from high school to university. On this research, author will identify factors explaining the tendency level of illegal drug usage on SMA Negeri ABC Jakarta students. Author will also observe relational pattern between tendency level of illegal drug usage and other significant factors. The data used is primary data totaling 198 respondents from three classes in grade 10th and 11th in SMA Negeri ABC Jakarta. The method used is Partial Least Square (PLS) and double correspondent analysis. This research found that there are three significant factors affecting the tendency level of illegal drugs usage in SMA Negeri ABC Jakarta students, namely alcohol usage, loneliness, and environment tendencies. This research also found that SMA Negeri ABC Jakarta students with high tendency level of illegal drugs usage have high tendency in drinking alcohols too and are from bad social environment. Moreover, SMA Negeri ABC Jakarta students with low tendency in illegal drugs usage has a low loneliness levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library