Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elsan Arvian
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemetaan metafora pada teks politik dan hukum dalam Tajuk Rencana surat kabar “Kompas”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini mengaplikasi tiga teori dalam ranah linguistik, yakni semiotik, semantik kognitif dan analisis komponen dari Cruse (2004) dan analisis komponen Nida (1974)). Proses pertama, terbentuknya metafora dari sudut perubahan tanda bahasa. Kedua, dilanjutkan dengan konsep metafora menurut pandangan metafora kognitif. Pada tahapan ini ranah sumber metafora tubuh manusia dianalisis berdasarkan kelompoknya masing-masing. Kemudian, dilanjutkan dengan analisis makna untuk menemukan atom makna ranah sumber metafora dan kemudian dipetakan ke ranah target. Hasil analisis makna menunjukkan bahwa ranah-ranah sumber metafora tubuh manusia dari ungkapan metaforis bersifat konkret dan kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari para pemakai bahasa, seperti (i) ranah sumber kaki, (ii) ranah sumber lidah, (iii) ranah sumber wajah, (iv) ranah sumber tubuh, (v) ranah sumber dagu, (vi) ranah sumber mata, (vii) ranah sumber bibir, dan (viii) ranah sumber tangan.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the mapping metaphor in political and law texts in Editorial of Kompas daily newspaper. This research is a qualitative method. Theory is used to analyze the data, I apply three theories in the linguistics field, namely the semiotics, cognitive semantics and componential analysis. The first, the forming process of the metaphor from the signs emergence point of view. Secondly, based on the concept of metaphor in the view of cognitive metaphor. At this stage the source domain of the metaphor of the human body is analyzed by each group into its kinds. And at last, the analysis of meaning to find the source of the atomic meaning of metaphor and then mapped to the target domain. The results of the analysis indicate that the meaning of the source domains of the human body metaphor metaphorical expression is concrete and is often encountered in the daily lives of the users of the language, namely the source domain (i) leg, (ii) tongue, (iii) face, (iv) body, (v) chin, (vi) eye, (vii) lips, and (viii) hand.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T36871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi Solih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh modal sosial terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia menggunakan data Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan 2012. Modal sosial dan kesejahteraan dihitung menggunakan metode Analisis Komponen Utama atau PCA. Kesejahteraan didekati oleh indeks kekayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kontrol: jenis kelamin Kepala Rumah Tangga (KRT), umur KRT, pendidikan KRT, daerah tempat tinggal, dan lapangan pekerjaan KRT signifikan mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga. Modal sosial sebagai variabel bebas utama juga signifikan positif mempengaruhi kesejahteraan. Semakin tinggi modal sosialnya maka akan semakin sejahtera. ...... This research aims to study the effect of social capital on household welfare in Indonesia using Susenas data of Socio-cultural and Educational Module 2012. Welfare and social capital calculated using Principal Component Analysis or PCA. Welfare was approached by a wealth index. The results showed that the control variables: gender, age, education of head of household (KRT), area of residence, and employment of KRT significantly affect household welfare. Social capital as the main independent variable was also significantly positively affect welfare. The higher the social capital will be more welfare.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marajohan, Ervin Jongguran
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal sosial (trust, network, dan norm), modal manusia, modal finansial, dan faktor sosio demografi terhadap probabilitas seseorang untuk bekerja sebagai wirausaha dengan menggunakan data Susenas 2012. Pembentukan variabel modal sosial menggunakan metode Analisis Komponen Utama. Hasil pengujian probit menunjukan bahwa dari 3 (tiga) variabel modal sosial, variabel network dan norm secara statistik berpengaruh signifikan terhadap probabilitas bekerja sebagai wirausaha, sedangkan variabel trust tidak. Penelitian ini juga menemukan bahwa modal manusia dan modal finansial berpengaruh signifikan terhadap probabilitas bekerja sebagai wirausaha. Ditemukan juga bahwa probabilitas berwirausaha lebih besar pada individu laki-laki, kawin dan di perdesaan. ...... This reasearch aims to study the effect of three variables of social capital (trust, networks, and norm), human capital, financial capital and socio-demographic factors on the probability of/propensity for working as an entrepreneur based on Susenas 2012. Social capital variables are constructed using principal components analysis (PCA). The probit regression results show that of the three social capital variables, only network and norm that statistically have significant effect on the probability of working as an entrepreneur, while trust does not. This study also find that human capital and financial capital have significant effect on the probability of working as an entrepreneur. It is also found that individuals with the characteristics of male, married status and rural residence have higher propensity to work as an entrepreneur.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarani Girindraswari
Abstrak :
Sinonimi merupakan kemiripan makna beberapa kata. Pada penelitian ini dibahas hubungan sinonimi antara kata koi ? dan ai ? yang memiliki padanan kata yang sama dalam bahasa Indonesia, yakni lsquo;cinta rsquo;, dengan tujuan untuk menjelaskan perbedaan dan kemiripan makna antara kata koi ? lsquo;cinta rsquo; dan ai ? lsquo;cinta rsquo;. Peneliti menggunakan lirik lagu sebagai data dan data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis komponen makna dan normalitas relatif. Kedua kata tersebut merupakan sinonim karena memiliki komponen makna yang sama, tetapi juga memiliki komponen makna pembeda yang dikelompokan berdasarkan i partisipan, ii waktu, iii sifat makna, iv penuansaan, dan v kemampuan berkonjugasi. ...... Synonymy is similarity in meaning. This study is discussing the synonymy between koi and ai which has same translation in English, lsquo love rsquo , with explaining differences and similarity between koi lsquo love rsquo and ai lsquo love rsquo as the purpose. This study used Japanese songs lyrics as the data and the data is analyzed using componential analysis and relative normality. Both words are synonym to each other because having some components in common, but they also have different components which can be divided into groups based on i participants, ii time, iii meaning characters, iv ingestion, and v the ability to conjugate.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Safira
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini menjelaskan hubungan sinonimi daijoubu ??? dan heiki ?? berupa perbedaan makna pada kedua kata, penggunaan kedua kata dalam percakapan sehari-hari, berpotensi atau tidak berpotensi subtitusi dalam dialog kalimat, dan kedua kata yang bersinonim dalam kalimat Bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan analisis komponen makna, metode subtitusi, dan wawancara semi-terstruktur kepada informan penutur asli Bahasa Jepang. Berdasarkan pencermatan pada sebelas data yang mengandung kata daijoubu dan heiki pada masing-masing jenis maknanya, diperoleh persamaan makna yaitu tidak mengkhawatirkan masalah atau suatu hal buruk yang terjadi , dan juga diperoleh perbedaan makna penggunaan di kedua kata. Pada kata daijoubu, yakni i mengungkapkan kondisi dari segi fisik, dan ii memiliki kesan yang sopan dan ramah terhadap lawan bicara. Pada kata heiki, yakni I mengungkapkan kondisi dari segi perasaan atau psikologis, dan II tidak tepat digunakan kepada atasan atau berpangkat tinggi.
The purpose of this research is to explain synonymy relation between noun daijoubu and heiki such as different meaning which are have same contents, using the noun words in normal dialogue each day, and potential or not potential substituted in the Japanese dialog sentences. This research using compositional analysis and substitution method along with semi structured interview to Japanese native speaker as informant. Scrutiny toward eleven data which has in the word daijoubu and heiki contents, obtained similarity meaning do not worrying the problem nor bad thing happened . In addition, there are differences in the meaning of use, in the word daijoubu is i expressing the physical condition, and ii has polite and friendly impression. In the word heiki is I expressing the feelings conditions or psychological, ii unappropriately used to the superiors or higher rank.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqa Fatika Fajrianti
Abstrak :
Prinsip parsimoni adalah prinsip yang menyatakan bahwa jika terdapat beberapa penjelasan untuk suatu fenomena, maka penjelasan paling sederhanalah yang harus dipilih. Prinsip ini digunakan dalam analisis data untuk memilih model yang paling efisien dalam menjelaskan variabilitas data dengan parameter seminimal mungkin. Namun pada beberapa kondisi, data bisa saja melibatkan pengukuran atau variabel yang cukup banyak. Data berdimensi tinggi dapat menyebabkan kompleksitas dan kesulitan dalam analisis, sehingga reduksi dimensi pada data penting untuk dilakukan. Principal Component Analysis (PCA) adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan reduksi dimensi, dengan mengekstraksi variabel baru dan mengurangi pengaruh dari variabel yang tidak relevan. Namun, metode PCA tidak toleran terhadap missing value, sehingga algoritma Nonlinear Iterative Partial Least Squares (NIPALS) dapat digunakan dalam mengatasi data yang mengandung missing value. Performa dari algoritma NIPALS dievaluasi menggunakan nilai normalized root mean square error (NRMSE) dan koefisien korelasi Pearson. Kemudian, performa dari algoritma ini dibandingkan dengan dua metode lain, meliputi Probabilistic Principal Component Analysis (PPCA) dan SVDImpute. Setelah dilakukan percobaan sebanyak seratus kali pada data survei COVIDiSTRESS, didapatkan hasil bahwa algoritma NIPALS memiliki performa yang lebih baik dan stabil dalam melakukan reduksi dimensi dibandingkan SVDImpute dan PPCA pada data dengan missing value sebesar 1% hingga 15%. ......The principle of parsimony, states that if there are multiple explanations for a phenomenon, the simplest explanation should be chosen. This principle is applied in data analysis to select the most efficient model that explains the variability of the data with minimal parameters. However, in some cases, the data may involve a large number of measurements or variables. High-dimensional data can lead to complexity and difficulties in analysis, therefore dimensionality reduction is important. Principal Component Analysis (PCA) is one method that can be used for dimensionality reduction by extracting new variables and reducing the influence of irrelevant variables. However, PCA is not tolerant to missing values, so the Nonlinear Iterative Partial Least Squares (NIPALS) algorithm can be used to handle data with missing values. The performance of the NIPALS algorithm is evaluated using the normalized root mean square error (NRMSE) and Pearson correlation coefficient. Subsequently, the performance of this algorithm is compared with two other methods, including Probabilistic Principal Component Analysis (PPCA) and SVDImpute. After conducting a hundred trials on the COVIDiSTRESS survey data, it was found that the NIPALS algorithm performed better and was more stable in dimension reduction compared to SVDImpute and PPCA algorithms on data with missing values ranging from 1% to 15%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarore, Jennifer Jeromiah
Abstrak :
Macaca fascicularis merupakan primata yang sering digunakan sebagai hewan uji dalam penelitian, sehingga kondisi fisiologisnya harus diperhatikan karena berpengaruh terhadap hasil penelitian, terutama penelitian tentang pertumbuhan. Standarisasi berat badan dan morfometri membantu penelitian tentang pertumbuhan, namun standarisasi tersebut memerlukan sampel yang banyak agar hasil tidak bias. Penangkaran milik PT Indo Biomedical, Jonggol memiliki banyak M. fascicularis dan belum memiliki standar data morfometri dan berat badan, sehingga dapat dilakukan penelitian penentuan standar data berat badan dan morfometri di penangkaran tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan standar data karakter morfometri dan berat badan M. fascicularis. Jumlah hewan yang digunakan sebanyak 698 ekor dengan rincian 175 ekor bayi, 248 ekor infan, 209 ekor juvenil, dan 66 ekor pra-dewasa. Parameter yang diukur yakni berat badan, tinggi duduk, panjang ekor, panjang lengan atas, panjang lengan bawah, panjang paha, dan panjang betis. Hasil pengolahan data dengan metode Analisis Komponen Utama (AKU) menunjukkan bahwa individu bayi dan infan M. fascicularis memiliki parameter standar terbaik lengan bawah, sedangkan individu juvenil dan pra-dewasa memiliki parameter standar terbaik lengan atas. Hasil uji-T terhadap rerata data morfometri dan berat badan M. fascicularis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan morfologi yang nyata antara individu jantan dan betina M. fascicularis pada kelompok umur pra-dewasa. ......Macaca fascicularis is a kind of primate that often used as animal model in research, therefore, physiological condition must be considered because the influence of the result of research. Standardization of weight and morphometry assist research on growth, but these standards require that many samples that the results are not biased. Captive owned by PT Indo Biomedical, Jonggol has a lot of M. fascicularis and did not yet had data standard morphometry and weight, therefore it can be done research determination standardization of weight and morphometry in there. The purpose of this study was to get a M. fascicularis basic standard characteristics of morphometrics and body weight. The number of animals observed were 698 consisting of 175 babies, 248 infants, 209 juveniles, and 66 sub-adults. The parameters were included body weight, body length, tail length, upper arm length, forearm length, thigh length, and calf length. The Principal Component Analysis (PCA) showed that the individu of M. fascicularis of the babies and the infants age-group had the best forearm length parameter measurement standard, while the juveniles and the sub-adults age-group of M. fascicularis had the best upper arm length as their best parameter measurement standard. The result of processing data used T-test of mean of morphometrics and body weight indicated there was real significance of morphological differences between male and female individuals of M. fascicularis sub-adult age groups.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1605
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Febiola
Abstrak :
Polisemi merupakan keadaan di mana suatu kata/leksem memiliki lebih dari satu makna yang berkaitan. Bahasa Mandarin adalah bahasa yang berlimpah dengan kata berpolisemi (多义词), salah satunya leksem/kata 发 fā. Penelitian ini membahas makna dasar dan makna perluasan leksem 发 fā, dan sumbangsih makna pada kata majemuk/frase yang mengandung leksem 发 fā melalui analisis komponen makna oleh teori Nida (1975). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dari sumber data utama 现代汉语词典 Xiàndài Hànyǔ Cídiǎn (Kamus Bahasa Cina Modern). Data yang dihimpun adalah 16 makna leksem 发 fā dan 24 kata majemuk atau frase yang mengandung leksem 发 fā. Dari hasil analisis ditemukan komponen bersama (common component) yang mengaitkan keseluruh makna-makna yang dimiliki leksem 发 fā adalah komponen [+perbuatan] [+perubahan keadaan]. 24 data kata majemuk atau frase juga diklasifikasikan berdasarkan sumbangsih salah satu dari 16 makna leksem 发 fā. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa makna leksem 发 fā dikekalkan pada setiap kata majemuk/frase yang mengandung leksem 发 fā. ......Polysemy is a condition in which a word/lexeme has more than one related meanings. Mandarin is a language that has abundant of polysemous words (多义词), one of which is lexeme 发 fā. This paper discuss the core meaning and the extension meanings of lexeme 发 fā, and the meaning contribution in compound words/phrases that contain lexeme 发 fā through the componential analysis of meaning by Nida’s theory (1975). The research method used is descriptive qualitative method from the main data source 现代汉语词典 Xiàndài Hànyǔ Cídiǎn (Contemporary Chinese Dictionary). The collected data are 16 meanings of lexeme 发 fā and 24 compound words or phrases that contain lexeme 发 fā. The result of the analysis found that the common component that links all the meanings of lexeme 发 fā are [+action] [+change of state]. 24 compound words or phrases are also classified based on the contribution of one of the lexeme 发 fā’s 16 meanings. This study also found that the meaning of lexeme 发 fā is retained in every compound word/phrase that contains lexeme 发 fā.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Dwita Elkarima
Abstrak :
Sinonimi adalah hubungan antarkata yang bermakna mirip. Penelitian ini membahas mengenai sinonimi dua adjektiva bahasa Jepang, yaitu kirei (綺麗) dan suteki (素敵). Meskipun memiliki beberapa padanan kata yang berbeda dalam bahasa Indonesia, para pemelajar asing yang belum terbiasa dengan penggunaan bahasa Jepang cukup kesulitan membedakan penggunaan kedua kata tersebut dalam kalimat. Oleh karena itu, penulis berfokus dalam menjelaskan kemiripan dan perbedaan maknanya serta mencermati potensi substitusi kedua kata tersebut. Dalam penelitian ini, lirik lagu digunakan sebagai data dan dianalisis menggunakan analisis komponen makna Nida dan normalitas relatif Cruse. Penelitian ini berbasiskan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kuesioner dan wawancara sebagai instrumen pendukung analisis. Berdasarkan hasil analisis terhadap dua belas data, kata kirei (綺麗) dan suteki (素敵) memiliki kesamaan makna ‘keindahan yang enak dipandang’ dan juga perbedaan komponen maknanya yang dikelompokkan berdasarkan: (i) kata yang berkolokasi, (ii) penuansaan, dan (iii) sifat makna. ......Synonymy is a relation of words that have similarity in meaning. This study discusses the synonymy of two Japanese adjectival nouns, kirei (綺麗) and suteki (素敵). Both are quite difficult to be distinguished the difference of using in sentences especially for foreign students who are not familiar with Japanese even though there are several word equivalents for both words in English. Therefore, this study focuses on explaining the similarities and differences in their meanings and the potential for their substitution. In this study, Japanese song lyrics is used as the data, and the data is analyzed using Nida’s componential analysis theory and Cruse’s relative normality concept. This study is based on qualitative research that using the questionnaire and interview methods to support the analysis. Based on the results of the analysis of twelve data, the words kirei (綺麗) and suteki (素敵) have the same component of ‘lovely’ and also different components which can be divided based on: (i) collocation, (ii) nuances, and (iii) meaning characters.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nickyta Cahaya Putri
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji komponen makna verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan makna enam verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’, yakni verba sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, dan sinta berdasarkan komponen maknanya. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana makna konseptual keenam verba tersebut dan bagaimana perbedaan makna keenam verba yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Analisis komponen makna digunakan untuk mencari tahu perbedaan keenam objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, keenam verba memiliki makna konseptual yang sama dari tiga kamus yang digunakan sebagai data primer. Kedua, perbedaan keenam verba ini dibagi ke dalam 4 kategori komponen maknanya, yakni objek yang diikuti oleh verba, tujuan pemakaian, posisi objek, dan asal kata. Terdapat 1 komponen umum dan 13 komponen pembeda dari keenam verba yang dianalisis. ......This research examines componential meaning of Korean verb which have the semantic relation of ‘to use’. The purpose of this research is to describe the difference in meaning of the six Korean verbs that have semantic relation of ‘to use’ based on the componential meaning, namely sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, and sinta. This research aims to answer two questions, which are how is the conceptual meaning of the six verbs and how is the meaning differences between the six verbs which are the object of this research. This research is a qualitative research which uses a descriptive analysis method. Componential analysis of meaning is used to find out the difference between those six research objects. This research concludes that the six verbs have the same conceptual meaning with three different dictionaries used as a primary data. Furthermore, the differences between those six verbs differ based on the categories, which are the object that followed by the verb, the purpose of the usage, the position of the object, and the origin of the word. In this research, there is 1 common component and 11 diagnostic components from the analyzed six verbs.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>