Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Aditiyawarman
Abstrak :
Peningkatan keselamatan dan efisiensi dalam industri minyak dan gas bumi di Indonesia masih memerlukan pendekatan yang canggih untuk memelihara sistem perpipaan yang ada. Disertasi ini membahas penerapan metode Risk Based Inspection (RBI) dengan dukungan teknologi machine learning (ML) dan deep learning (DL) untuk mengembangkan model yang mampu mengidentifikasi akar permasalahan dan solusi untuk menanggulangi kegagalan tersebut. Penelitian dilakukan pada sampel ex-spool berdiameter 16’’ melalui pengujian metalografi dan penggunaan algoritma AdaBoost, Random Forests, dan Gradient Boosting. Metode klasifikasi masalah dilakukan berdasarkan prinsip K-Means Clustering dan Gaussian Mixture Model dan penelitian divalidasi menggunakan metode k-fold cross-validation. Model yang dihasilkan mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis kegagalan ke dalam 3 kelompok sesuai jenis risikonya masing-masing serta memberikan beragam metode pemeliharaan material yang lebih ekonomis. Program artificial intelligence ini diharapkan mampu meningkatkan keselamatan dan keandalan operasi perpipaan minyak dan gas di Indonesia melalui penerapan berbagai metode pemeliharaan pipa di masa depan. ......Improving safety and efficiency in the oil and gas industry in Indonesia still requires a sophisticated approach to maintain the existing piping systems. This dissertation discusses the application of the risk-based inspection (RBI) method with the support of machine learning (ML) and deep learning (DL) technology to develop a model that is able to identify the potential root-cause and its solutions to overcome these failures. The research was carried out on a 16'' diameter ex-spool sample through metallographic testing and the use of AdaBoost, Random Forests, and Gradient Boosting algorithms. The problem classification method was carried out based on the principles of K-means clustering and the Gaussian Mixture Model, while the research was validated using the k-fold cross-validation method. The resulting model is able to identify and classify types of failure into three groups according to each type of risk and provides a variety of more economical material maintenance solutions. It is hoped that this artificial intelligence program can support efforts to increase the safety and reliability of oil and gas pipeline operations in Indonesia through the application of various pipeline maintenance methods in the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lebang, Meychel Triarlions
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas analisis tegangan yang dilakukan pada sebuah Vertical Leaf Filter dan fokusnya pada baut pengunci tutup filter. Metode yang digunakan adalah uji kekerasan material baut, pemeriksaan permukaan patahan secara visual, dan simulasi-stress analysis dengan menggunakan software Inventor. Hasil yang didapat adalah properties material baut Tensile Strength mempunyai nilai 831,45 MPa. Permukaan patahan baut memperlihatkan patahan ulet. Tegangan maksimum Von Mises yang dialami baut saat bekerja dengan tekanan internal filter melonjak hingga 6 bar diperkirakan dibawah 200 MPa. Kesimpulan yang didapat bahwa kekuatan baut pada kondisi genuine sangat kuat menahan beban tersebut.
ABSTRACT
This purpose of this study is to discusses stress analysis performed on a Vertical Leaf Filter focused on its locking bolt. The method used are bolt material hardness testing to estimate tensile strength, and stress simulation of bolt. The results indicating that bolt material is estimated to have 831.45 MPa Tensile Strength. Maximum Von Mises stress suffering on bolt with internal pressure filter spiked up to 6 bar is estimated of 200 MPa. This study concluded that genuine bolts are strong enough to withstand their load during operation including sudden high pressure load.
2017
S66850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjojo Adi Prakoso
Abstrak :
Pada tanggal 18 Desember 2018 terjadi kegagalan dinding penahan tanah sisi timur dari sebuah galian basemen di Jalan XYZ, Surabaya. Tipe dinding penahan tanah yang digunakan adalah contiguous bored piles yang diperkuat dengan beberapa lapis angkur tanah. Kegagalan dinding penahan tanah terjadi saat kedalaman galian sekitar 12 m, dan kegagalan ini mengakibatkan kelongsoran total Jalan XYZ sepanjang sekitar 50 m dan kelongsoran sebagian halaman dari dua (2) gedung tetangga yang berada di seberang Jalan XYZ. Tujuan dari pelaksanaan praktik keinsinyuran ini adalah untuk mengevaluasi aspek teknis penyebab kegagalan dinding penahan tanah, serta mengevaluasi aspek manajemen keselamatan konstruksi dan mengevaluasi persoalan etika yang terjadi dalam konteks kegagalan dinding penahan tanah. Metode praktik keinsinyuran yang dilaksanakan mengacu pada tujuan tersebut di atas. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dan kemudian analisis dan sintesis mekanisme kegagalan dengan acuan teknis SNI 8460:2017. Metode yang digunakan selanjutnya adalah melakukan studi komparasi hasil pengumpulan data dan sintesis mekanisme kegagalan terhadap dokumen PerMen PUPR RI 10/2021 untuk aspek manajemen keselamatan konstruksi dan dokumen Kode Etik Insinyur 2021 dari PII untuk aspek etika. Berdasarkan analisis numerik dan sintesis yang dilakukan, diketahui bahwa kegagalan dinding penahan tanah sisi timur merupakan konsekuensi dari kegagalan angkur tanah, sedang kegagalan angkur tanah diakibatkan oleh pergerakan horizontal dinding penahan tanah dan oleh penurunan tanah di belakang dinding. Dari evaluasi berbasis SNI 8460:2017 diketahui sejumlah batas ijin telah terlampaui, tetapi hal ini tidak ditindak lanjuti selama pelaksanaan lanjutan proyek pembangunan. Evaluasi manajemen keselamatan konstruksi berbasis Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2021 menunjukkan temuan berupa ketidaksesuaian dalam bidang keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan dari proyek pembangunan. Evaluasi aspek etika berbasis Kode Etik Insinyur 2021 dari Persatuan Insinyur Indonesia menunjukkan temuan berupa dugaan awal tidak dipenuhinya Aturan Praktik dan Tata Laku Insinyur. ......On December 18, 2018, a failure of the east side retaining wall of a basement excavation occurred. The excavation was part of a construction project located on Jalan XYZ, Surabaya. The type of retaining wall used was contiguous bored piles supported by layers of ground anchors. The failure o occurred when the excavation depth was about 12 m, and this failure resulted in a ground failure of Jalan XYZ for about 50 m long and partial ground failure of two (2) neighboring buildings across Jalan XYZ. The purpose of this engineering practice study is to evaluate the technical aspects causing the retaining wall failure, as well as to evaluate construction safety management aspects and related ethical issues in the context of retaining wall failure. The method for the engineering practice study is developed to the objectives mentioned above. The method included data collection, as well as analysis and synthesis of failure mechanisms, primarily referenced to SNI 8460:2017. The method also included a comparative study on the results of data collection and synthesis of failure mechanisms referenced to the Minister of PUPR RI Regulation 10/2021 for aspects of construction safety management and to the 2021 PII Engineer Code of Ethics for ethical aspects. Based on the numerical analysis and synthesis performed, it is known that the failure of the east side retaining wall was a consequence of ground anchor failure, while ground anchor failure was caused by horizontal movement of the retaining wall and by subsidence of the soil behind the wall. Based on SNI 8460:2017, it was found that a number clauses had been exceeded, but this was not followed up during the construction. Evaluation of construction safety management based on the Minister of PUPR RI Regulation 10/2021 showed findings in the form of non-compliance in the aspects of construction engineering safety, occupational safety and health, public safety, and environmental safety of development projects. An evaluation of the ethical aspects based on the 2021 PII Engineer Code of Ethics showed findings in the form of initial indications of non-compliance with the Engineers' Rules of Practice and Conduct.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfy Faluthi Firdaus
Abstrak :
ABSTRAK
Peralatan penukar panas tipe shell and tube merupakan peralatan yang berfungsi untuk mentransfer panas di antara dua atau lebih fluida. Di industri pengolahan minyak, peran peralatan ini sangatlah penting. Kegagalan pada alat penukar panas akan berdampak terhadap keandalan, ketersediaan, dan keamanan peralatan secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian finansial. Oleh karena itu, penyelidikan perlu dilakukan untuk mengetahui akar penyebab kegagalan tabung penukar panas, sehingga kegagalan yang serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. Penyelidikan dilakukan pada bagian shell dan tube yang meliputi pengamatan lapangan, pengukuran dimensi, pengamatan visual, serta melakukan pengujian tidak merusak menggunakan die penetran.

Dari pengamatan pada bagian shell, tidak tampak ada tanda kerusakan pada bagian luar maupun dalam, sedangkan pengamatan pada bagian tube tampak tanda kerusakan sehingga dilakukan pengujian metalografi dengan mikroskop optik dan pemindaian mikroskop elektron, dan analisis komposisi kimia.

Hasil analisis menyimpulkan bahwa akar penyebab kegagalan pada tube adalah karena retak korosi retak tegang (stress corrosion cracking), yang disebabkan oleh kombinasi dari lingkungan kerja asam dan tegangan tarik.
ABSTRACT
Shell and tube type heat exchanger is the equipment that functioned to transfer heat between two or more fluids. In the oil processing industry, the role of this equipment is very important. Failure of the heat exchanger will have an impact on the overall reliability, availability and safety of the equipment, which in turn can cause financial losses. Therefore, an investigation needs to be carried out to find out the root cause of the failure of the heat exchanger tube, so that similar failures do not recur in the future. Investigations were carried out on the shell and tube sections which included field observations, dimensional measurements, visual observations, as well as non-destructive testing using die penetrants.

From observations on the shell, there were no visible signs of damage either on the outside or inside, while observations on the tube showed signs of damage so metallographic testing with optical microscop and scanning electron microscop, and chemical composition analysis were carried out.

The results of the analysis concluded that the root cause of failure in the tube is due to stress corrosion cracking, which is caused by a combination of acid working environment and tensile stress.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library