Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Tyagita Rani Caesara
"Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan silabus BIPA untuk tujuan akademik umum berdasarkan analisis kebutuhan pemelajar. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan, wawancara, pengisian kuesioner, dan penelaahan laporan pengajaran. Hasil analisis dari penelitian menunjukkan bahwa pemelajar memerlukan silabus gabungan untuk dapat mengakomodasi kebutuhan berbahasa mereka. Silabus gabungan yang disusun berperan membekali pemelajar untuk mengikuti perkuliahan reguler di universitas.

The aim research is to make a BIPA syllabus for general academic purposes based on student?s needs analysis. This research use a qualitative method. Technique in collecting data with observation, interview, questionnaires, and analysis on teaching report. Analysis from the research showed that student needs a mixed syllabus to acomodate their language needs. The syllabus? role is to give tools for student to join a regular course at university."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28309
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ariviani Frijanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan pelatihan
di DJA dapat memenuhi kebutuhan kompetensi para pegawai . Penelitian
dilakukan di Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan RI,
pada bulan April sampai dengan Mei 2012.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif eksplanasi, dengan
melibatkan 12 orang informan yang dipilih berdasarkan kebutuhan penelitian.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam
dengan pegawai DJA yang telah mengikuti pelatihan dan Bagian Kepegawaian
sebagai pihak penyelenggara pelatihan. Keabsahan data dilakukan dengan metode
tianggulasi, yaitu dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum menyelenggarakan pelatihan,
Bagian Kepegawaian telah melakukan analisis kebutuhan pelatihan yang
disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi. Menurut wawancara yang dilakukan
penulis kepada informan ditemukan bahwa pelatihan diselenggarakan di DJA
telah dilakukan dapat memenuhi kebutuhan pegawai DJA untuk pelatihan yang
menunjang kemampuan softskills namun masih kurang untuk pelatihan yang
menunjang kemampuan hardskills.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai
pelatihan dan bagaimana kontribusinya terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan pegawai khususnya pegawai pada sektor publik.

ABSTRACT
This research aims to determine the contribution of training against
performance achiever of Directorate General of Budget.The research was
conducted at Directorate General of Budget (DGB), Ministry of Finance of the
Republic of Indonesia from April to May 2011. The method chosen is
qualitative explanatory with 12 informants specifically chosen to the
research?s requirement. In depth interviews were conducted with DGB employees
who had attended trainings and officers from HR Division who organized them.
The result indicates that training that implemented in DGB do the training need
analysis based on competency. A number of softskill trainings that serve purpose
in the employees? but no serve for hardskills yet.
This research is hoped to be able to enrich existing researches on training and its
relation to performance, especially in public sector. Further reasearches
should employ explorative method to provide deeper understanding about
factors affecting the commitment of public sector employees."
2012
T30325
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Schoggers, Maria Fransisca Antonelly
"ABSTRAK
Nama : Maria Fransisca Antonelly SchoggersProgram studi : Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan RumahSakit Umum Daerah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017-2022Tesis ini membahas perhitungan kebutuhan SDM kesehatan khususnya dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, bagi RSUD di Kabupaten Kayong Utara tahun 2017-2022. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dan bersifat deskriptifanalitik. Peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan analisis beban kerja dengan memproyeksikan data-data yang ada, membuat analisis kesenjangan serta melakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi riil di Kabupaten Kayong Utara. Hasil penelitian menyimpulkan masih adanya kekurangan tenaga terutama dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan apoteker. Saran yangdiberikan adalah pengajuan program wajib kerja dokter spesialis, pemberian insentif yang layak, pembekalan bagi tenaga-tenaga di Puskesmas yang akandirekrut ke Rumah Sakit melalui pendidikan dan pelatihan.

ABSTRACT
Name Maria Fransisca Antonelly SchoggersStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle Analysis of Human Resources Needs in Hospital of NorthKayong Regency on 2017-2022 This thesis discusses the calculation of the health human resource requirement especially the specialist doctors, general practitioners, dentists, nurses, midwives,dental nurses, pharmacists and pharmaceutical technicians, for hospitals in North Kayong District 2017-2022. This research is operational research and is analytical descriptive. Researcher do calculations using workload analysis by projecting existing data, making gap analysis and making adjustments based on real conditions in North Kayong District. The results concluded that there are still shortages of personnel, especially specialists, general practitioners, dentists and pharmacists. The advice given is the submission of compulsory programs of specialist doctors, the provision of appropriate incentives, the provision of personnel at the Puskesmas to be recruited to the hospital through education and training."
2017
T48645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ine Rahmawati
"Tesis ini membahas tentang peta kompetensi yang dimiliki oleh tenaga perpustakaan Sekolah Dasar kategori Sekolah Standar Nasional (SSN) dan analisis kebutuhan pelatihan dengan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan metode Importance Performance Analysis yang melihat kesenjangan antara kemampuan aktual dan kemampuan ideal.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa kesenjangan antara kemampuan aktual dan kemampuan ideal terjadi pada semua kompetensi. Guna mengatasi kesenjangan tersebut diperlukan pelatihan. Kompetensi manajerial, kompetensi pengelolaan informasi, dan kompetensi kependidikan berada pada kuadran tiga. Artinya, tenaga perpustakaan sekolah dasar memiliki kebutuhan pelatihan kritis untuk kategori tiga kompetensi tersebut. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial berada pada kuadran dua. Hal ini berarti bahwa tenaga perpustakaan sekolah dasar memerlukan pelatihan untuk pengembangan sebagai penguatan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai tenaga perpustakaan sekolah. Kompetensi pengembangan profesi berada pada kuadran satu. Untuk jenis kompetensi ini, tenaga perpustakaan sekolah dasar memiliki kebutuhan pelatihan cukup."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26797
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Kusyana
"Sumber daya manusia merupakan adalah satu unsur yang penting dalam upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP). Jumlah, jenis maupun kualitas sumber daya sangat berhubungan dengan mutu pelayanan di Puskesmas Dengan Tempat Perawatan. Tenaga keperawatan di Puskesmas DTP memegang peranan penting dalam kelancaran operasional dan kualitas pelayanan yang ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah tenaga keperawatan yang sesuai untuk Puskesmas DTP.
Hasil penelitian yang didapatkan yaitu ; jumlah waktu kegiatan keperawatan langsung adalah 42,64 % - 63,50 % dan untuk kegiatan keperawatan tak langsung adalah 11,71 % - 24,77 %. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di Puskesmas DTP sebagai berikut; untuk Puskesmas DTP Rajamandala adalah 3 orang, Puskesmas DTP Banjaran Nambo adalah 12 orang dan untuk Puskesmas DTP Cicalengka adalah 10 orang.

The most important element for health service in Primary Health Center with in patient is human resource. The quantity, types and reliable man power is closely related to quality of services in the "Primary Health Service with in patient". Nurses in Primary Health Service with in patient, play significant role on deciding smoothness in operational and service quality. In line with that argument, this research was geared to find the appropriate number of nurses in the word in the Primary Health Service with in patient.
The result were that the amount of time nursing care for direct care activities were 42,64 % - 63,50 % and for the indirect care activities were 11,71 % - 24,77 %. Based from that findings, number of nurses required for the Primary Health in patient Banjaran Nambo were 12 persons and for the Primary Health Service with in patient Cicalengka was 10 persons.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chatarina Rusmiyati
"ABSTRAK
Penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir pantai, masih menggantungkan hidup menjadi nelayan. Nelayan ibarat sekelompok masyarakat miskin tinggal di wilayah kumuh pinggiran pantai, dan sulit untuk bisa mewujudkan menjadi masyarakat sejahtera. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan pelayanan sosial bagi keluarga nelayan miskin. Kajian dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman, subjek 30 keluarga nelayan miskin dan petugas penyuluh lapangan yang mendampingi nelayan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa kondisi keluarga nelayan miskin di Padang Pariaman memiliki pendapatan rendah di bawah upah minimum regional kabupaten Rp 1.630.000,-, dengan jumlah tanggungan lebih dari tiga orang. Tingkat pendidikan rendah yaitu SD/sederajatnya. Sebagian besar memiliki rumah diperoleh dari warisan orang tua dan ada yang menumpang di rumah orang tua atau mertua. Kondisi rumah sebagian permanen dan sebagian semi permanen. Berkait layanan kesehatan, ketika sebagian besar memanfaatkan fasilitas puskesmas, sebagian berobat ke dokter umum atau mantri kesehatan. Kebutuhan makan cukup terpenuhi, ada yang makan tiga kali sehari dan ada yang dua kali sehari. Pelayanan dan pendampingan sosial yang dibutuhkan nelayan miskin antara lain pelatihan dan motivasi guna menambah wawasan, pengetahuan, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan; Penyuluhan manajemen keuangan agar dapat mengelola keuangan keluarga termasuk membiasakan menabung; serta pemberian bantuan modal dan pendampingan agar nelayan berani menambah modal untuk mengembangkan usaha. Kementerian Sosial agar lebih mengotimalkan peran penyuluh sosial dalam memberi pendampingan dan pelayanan sosial yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup nelayan, memotivasi dan memberi tambahan keterampilan bagi nelayan dan keluarganya agar kualitas dan kesejahteraan hidup mereka meningkat"
Yogyakarta: B2P3KS, 2016
300 JPKS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Farani
"ABSTRAK
Salah satu aplikasi e-Government yang dibangun oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung reformasi birokrasi adalah Sistem Informasi Manajemen Pengadaan Langsung (SIMPeL). Aplikasi ini mulai dibangun pada tahun 2013 dengan tujuan untuk memfasilitasi proses pengadaan langsung secara elektronik. Terdapat dua jenis pengadaan langsung yang dapat dilaksankan melalui aplikasi SIMPeL, yaitu pengadaan langsung dengan Surat Perintah Kerja (SPK) dan pencatatan pembelian untuk pembelian dengan menggunakan kuitansi. Aplikasi ini dibangun secara internal dengan pengembangan secara bertahap. Dalam pengembangan aplikasi SIMPeL, Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan belum memiliki dokumen perencanaan maupun cetak biru yang baik. Hal ini menjadi kendala dalam pengembangan aplikasi SIMPeL untuk menyesuaikan dengan perubahan kebijakan pengadaan barang/jasa dan perubahan kebijakan internal Kementerian Keuangan terkait pengelolaan sistem informasi. Pada saat ini aplikasi SIMPeL membutuhkan perbaikan dari sisi proses bisnis untuk menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan perbaikan dari sisi teknis yang berkaitan dengan bahasa pemograman yang digunakan aplikasi sudah tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Keuangan. Penelitian ini melakukan perancangan spesifikasi kebutuhan pengembangan SIMPeL dengan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) terbatas untuk tahapan requirement pada fase inception dan elaboration. Dari penelitian ini, dihasilkan dokumen artifak kebutuhan aplikasi SIMPeLyang terdiri dari Requirement Management Plan, Stakeholder Requests, Vision, Software Requirements Specification, Use Case Specification, Supplementary Specification, dan Glossary. Kebutuhan yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari 38 Stakeholder Requests, 24 Needs, 18 fitur utama, dan 35 use case.

One e-Government application developed by the Ministry of Finance to support bureaucratic reform is the Direct Procurement Management Information System (SIMPeL). This application began to be built in 2013 with the aim to facilitate the direct procurement process electronically. There are two types of direct procurement that can be carried out through the SIMPeL application, namely direct procurement with Work Order (SPK) and recording of purchases for purchases using receipts. This application is built internally with gradual development. In developing the SIMPeL application, the Bureau of Management of State Property and Procurement does not yet have a good planning document or blueprint. This has become an obstacle in the development of the SIMPeL application to adjust to changes in procurement policies and changes in internal policies of the Ministry of Finance related to information systems management. At this time the SIMPeL application requires improvements in terms of business processes to adjust to applicable regulations and improvements in technical terms relating to the programming language used by the application is not in accordance with the standards set by the Ministry of Finance. This research designs the specification of the development needs of SIMPeL using the Rational Unified Process (RUP) method is limited to the requirements phase in the inception and elaboration phases. From this research, requirement analysis artifact documents that produced consisted of Requirement Management Plans, Stakeholder Requests, Vision, Software Requirements Specification, Use Case Specification, Supplementary Specification, and Glossary. The requirements generated from this research consisted of 38 Stakeholder Requests, 24 Needs, 18 main features, and 35 use cases"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rudolf Soukotta
"Pelatihan adalah suatu usaha untuk meminimalkan kesenjangan antara kemampuan yang dituntut dengan kemampuan aktual yang dimiliki oleh seorang karyawan. Memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan menjadi penting agar kesenjangan tersebut dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Diperkuat dengan pertimbangan kondisi ekonomi yang belum stabil saat ini, maka perusahaan dituntut untuk memperhatikan efektivitas pelatihan yang diberikan. Sehingga investasi yang dikeluarkan untuk pelatihan tersebut memenuhi tujuan yang diharapkan.
Untuk dapat melihat efektivitas pelatihan, maka penyusunan program pelatihan harus dilakukan secara menyeluruh yang dimulai dengan melakukan tahap training need analysis” (TNA). TNA bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan agar pelatihan yang diberikan memenuhi tuntutan dan harapan dari perusahaan. Salah satu perusahaan yang saat ini ingin menyelaraskan tujuan organisasinya dengan program pelatihan yang diberikan adalah PT. RST. Melalui masalah yang dihadapi, yaitu dengan terjadinya penurunan kualitas yang disebabkan oleh faktor material dan manusia, perusahaan berusaha melakukan langkah-langkah penanggulangan. Untuk permasalahan material dilakukan pembenahan manajemen material balok dari segi kualitas maupun sistem penyimpanan dan aliran barang. Sedangkan untuk masalah manusia, Departemen SDM melakukan analisis lebih lanjut sehingga ditemukan adanya permasalahan dalam supervisi para kepala seksi terhadap bawahannya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut Departemen SDM diminta untuk melakukan suatu desain pelatihan efektif yang dimulai dengan melakukan TNA.
TNA dilakukan untuk menggali dan menganalisis kebutuhan pelatihan yang ada berkaitan dengan perbaikan kualitas supervisi pada level kepala seksi di PT. RST. Dari hasil penggalian dan analisis tersebut diharapkan akan dapat diketahui aspek-aspek apa saja yang perlu ditampilkan dalam pelatihan dan metode-metode yang dibutuhkan agar para kepala seksi tersebut dapat meningkatkan kualitas supervisinya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses TNA ini dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan berbagai pihak terkait (misal, para kepala divisi,kepala departemen, kepala seksi, dan staf), mengadakan diskusi kelompok, menyebarkan kuesioner, dan melakukan studi literatur terhadap analisis jabatan kepala seksi.
Dari hasil pengumpulan data, didapatkan bahwa masih terdapatnya potensi yang dapat dikembangkan melalui pelatihan karena masih terdapat kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi aktual para kepala seksi. Sehingga disusunlah suatu rekomendasi terhadap hasil yang diperoleh dari pengumpulan data. Namun tidak semua kebutuhan tersebut difasilitasi dalam 1 (satu) program pelatihan, dalam hal ini pelatihan kepemimpinan. Ada beberapa kebutuhan pelatihan yang harus difasilitasi melalui suatu program pelatihan tersendiri mengingat kompleksitas kebutuhan materinya. Pelatihan kepemimpinan tersebut akan fokus pada pengenalan beberapa materi berkaitan dengan kebutuhan yang ada disertai tugas atau simulasi yang mengarah ke implementasi materi. Usulan materi pelatihan, metode evaluasi, dan kriteria instruktur diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam rangka penyelesaian masalah perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>