Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Layla Izzatul Khuriyati
Abstrak :
Salah satu pelayanan unggulan di RSMH adalah pelayanan kemoterapi terpadu.Sebagai salah satu sumber daya dalam mendukung pelayanan tersebut adalah persediaan farmasi yang termasuk di dalamnya adalah obat Kemoterapi yang relative mahal. Dalam melakukan pengendalian persediaan RSUP Dr. Mohammad Hoesin belum mengklasifikasikan obat berdasarkan nilai pemakaian, nilai investasi dan kekritisan obat melalui metode tertentu. Maka dalam penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengendalian obat kemoterapi melalui pendekatan Analisis ABC Indeks Kritis di ruang pencampuran Kemoterapi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini menggunakan desain riset operasional dengan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 83 item obat, untuk kelompok A(60%-30%- 10%) item obat kemoterapi adalah Paxus 100 mg injeksi. dengan nilai investasi sebesar Rp. 3.220.525.650,- dari total investasi Rp 33.509.826.356,-. Analisis Indeks Kritis kelompok A (70%-20%-10%) dengan nilai investasi sebesar Rp 11.045.150.780,- dari keseluruhan nilai investasi Rp 33.509.826.356,- terdiri dari 6 jenis item yaitu : Holoxan 1 gram injeksi, Leocovorin injeksi, Doxorubicin 50 mg injeksi, Brexel 20 mg injeksi, Brexel 80 mg injeksi dan Paxus 100 mg injeksi. Sedangkan kelompok A ( 80%-10%-10%) atau senilai Rp. 12.472.877.428,- dari total nilai investasi Rp. 33.509.826.356,- terdiri dari 8 item yaitu: Carboplatin 150 mg injeksi Holoxan 1 gram injeksi, Leocovorin injeksi, Doxorubicin 50 mg injeksi, Brexel 20 mg injeksi, Brexel 80 mg injeksi dan Paxus 100 mg injeksi, dan Taxotere 20 mg injeksi. Metode Analisis ABC Indeks Kritis ini dapat membantu rumah sakit dalam merencanakan kebutuhan obat dengan mempertimbangkan pemakaian, nilai investasi, kekritisan obat untuk melakukan efisiensi biaya rumah sakit. ......One of the featured services at RSMH is integrated chemotherapy services. One of the resources in support of these services is a pharmaceutical supplies including the Chemotherapy drugs are relatively expensive. In conducting the inventory control Dr. Mohammad Hoesin Hospital not classify drugs based on user value, investment value and criticality of drugs through certain methods. So in this study aims to conduct chemotherapy drug control approach ABC Analysis Critical Index in the Cytostatica Handling Room of Pharmacy Instalation Dr. Mohammad Hoesin Hospital Palembang. This study design using operational research with quantitative and qualitative descriptive analysis. The results showed that out of 83 drug items, for group A (60% -30% -10%) is a Paxus 100 mg injection. with an investment of IDR. 3,220,525,650, - of the total investment of IDR. 33,509,826,356, -.Critical Index Analysis group A (70% -20% -10%) with an investment of IDR. 11,045,150,780, - of the total investment value of IDR 33,509,826,356, - consists of six types of items, namely: Holoxan 1 gram injection, Leocovorin injection, doxorubicin 50 mg injection, Brexel 20 mg injection, Brexel 80 mg injection and Paxus 100 mg injection. While the group A (80% -10% -10%) or IDR. 12,472,877,428, - of the total investment value of IDR. 33,509,826,356, - consists of eight items, namely: Carboplatin 150 mg injection, Holoxan 1 gram injection, Leocovorin injection, doxorubicin 50 mg injection, Brexel 20 mg injection, 80 mg injection Brexel and Paxus 100 mg injection, and Taxotere 20 mg injection. Critical Index ABC Analysis method can assist the hospital in a drug needs planning to consider: consumption, investment value, the criticality of drugs for hospital cost efficiency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Octaviany
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran proses pengendalian persediaan obat antibiotik di RS Meilia pada tahun 2014 dengan menggunakan metode analisis ABC indeks kritis. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitat if. Data yang digunakan adalah data pemakaian obat antibiotik di bulan Januari s/d Desember 2014 dan hasil pengisian kuesioner nilai kritis obat. Hasil penelit ia n menunjukkan kelompok A hasil analisis ABC indeks kritis terdiri dari 10 item obat antibiotik dengan nilai investasi sebesar Rp 2.114.748.870,- (39.91%). Kelompok B terdiri dari 45 item dengan nilai investasi sebesar Rp 2.380.506.460,- (44.92%). Kelompok C terdiri dari 110 item dengan nilai investasi sebesar Rp 803.183.274,- (15.17%). Analisis persediaan pada kelompok A dilakuka n dengan menghitung EOQ dan ROP. Tiga metode peramalan digunakan pada penelitian ini yaitu Single Smoothing Exponential, Moving Average 3 periode, dan Weighted Moving Average 3 periode. Pemilihan metode peramalan yang akan digunakan dengan mempertimbangkan tingkat akurasi data yang dihasilkan dan pengaruh hasil peramalan pada besaran biaya rumah sakit. ......The purpose of this research is to analyze antibiotics inventory control using ABC critical index method at Meilia Hospital in 2014. The design of this research is a descriptive quantitative research. In this research the data is based on the consumed antibiotics in January to December 2014 and the critical index value of antibiotic s. The result showed that the group A consisted of 10 items with a value of Rp 2.114.748.870,- (39.91%). The group B consisted of 45 items with a value of Rp 2.380.506.460,- (44.92%). The group C consisted of 110 items with a value of Rp 803.183.274,- (15.17%). An inventory control analysis was done by calculat ing EOQ and ROP of the group A. The three methods of forecasting were used in this research, i.e Single Smoothing Exponential, 3 period Moving Average, and 3 period Weighted Moving Average. Forecasting method that will be used is determined by the level of accuracy and the influence of forecast result on hospital cost.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth Aryani Santoso
Abstrak :
Mutu pelayanan farmasi dapat dilihat dari tersedianya obat-obat dengan tepat dan efisien. Pemenuhan obat tersebut dilakukan melalui siklus logistik yang terdiri dari proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan serta pengendalian. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih adanya masalah dalam pemenuhan obat di unit farmasi dan logistik yang ditandai dengan masih ditemukannya stock out sebesar 0,5%-1% dari total pembelanjaan obat setiap bulannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor input yaitu man, money, method,material dan machines terhadap seluruh proses logistik dalam upaya pemenuhan ketersediaan obat di RSIA Keluarga Kita. Desain penelitian pada penelitian ini berupa deskriptif analitik. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan menerapkan analisis ABC Indeks Kritis, Economic Order Quantity (EOQ) maupun Reorder Point (ROP) sebagai metode pengendalian logistik obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pemenuhan ketersediaan obat dan kejadian stok out bisa dikelola dengan melakukan perbaikan seluruh proses pada siklus logistik terutama pada proses pengendalian perencanaan, penganggaran, dan pengadaan. ...... The quality of pharmaceutical services can be measured from the availability of medicine in-time and efficient. The supply of the medicines is done through a logistic cycle consisting of planning, budgeting, procurement, storage, distribution, maintenance, deletion and control processes. This research was motivated by the issue in the medicines lack of availability in pharmacy and logistics unit which is marked by the finding of stock out of 0.5% -1% of total expenditure of medicines every month. The purpose of this research is to identidy the input factor that is man, money, methods, materials and machines to the entire logistics process in an effort to ensure the availability of medicine stocks at RSIA Keluarga Kita. The research design is descriptive analytic. This research is qualitative and quantitative by applying ABC analysis of Critical Index, Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) as method of medicine logistic control. The results show that there are many factors that influence the availability of the medicines and the occurrence of stock outs can be managed by improving the entire process in the logistics cycle, especially in the process of controlling in planning, budgeting, procurement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Ernita Banggai
Abstrak :
Tesis ini membahas analisis pengendalian persediaan obat anti infeksi menggunakan metode ABC Indeks Kritis dan unsur-unsur pengendalian manajemen yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi investasi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan bahwa pimpinan rumah sakit perlu membuat pedoman mengenai metode pengendalian persediaan obat yang tepat dan akurat untuk diterapkan di rumah sakit; perlunya dilakukan optimalisasi sistem informasi dan pelaporan farmasi rumah sakit; penambahan tenaga apoteker penanggung jawab gudang farmasi; serta perlu dilakukan perbaikan profil formularium untuk bentuk sediaan obat agar penggunaan formularium lebih optimal.
This thesis discusses the inventory control analysis of anti-infection drug using ABC and Criticality Indexing method and management control elements that can increase the effectiveness and efficiency of drug investment at Prof. Dr. Sulianti Saroso Hospital, specializing in infectious diseases. This is a quantitative and qualitative study with cross-sectional design. The results of the study propose that hospital administrators need to create a guidance regarding precise and accurate drug inventory control method to be applied; the need for optimization of information system and hospital pharmacy reporting; addition of pharmacists in charged of the pharmaceutical warehouse; and the need to create a better profile of the drug formularium to improve its optimal use.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insan Mulyardewi
Abstrak :
Riset operasi ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian obat di RSU Zahirah tahun 2010. Sebagai pendahuluan dilakukan penelitian kualitatif mengenai siklus logistik obat, terutama perencanaan dan pengendaliannya. Dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Langkah kedua, melakukan analisis ABC dan analisis ABC indeks kritis. Langkah ketiga, melakukan peramalan pemakaian obat kelompok A indeks kritis, dengan menggunakan 10 metode time series yang terdapat pada program WinQSB Versi 2.0, metode terbaik dipilih berdasarkan parameter bias terkecil. Hasil peramalan dari metode tersebut menunjukkan perkiraan pemakaian obat di tahun 2010. Berdasarkan informasi ini, jumlah pesanan ekonomis (EOQ) dan titik pesan kembali (ROP) dapat dihitung. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa RSU Zahirah telah melakukan perencanaan obat, tetapi pelaksanaannya belum baik. Pengendalian obat yang dilakukan oleh RSU Zahirah menggunakan sistem minimum dan maksimum untuk semua jenis obat. Dari analisis ABC indeks kritis diperoleh 60 item obat dalam kelompok A, 433 kelompok B, dan 884 kelompok C. Kelompok A memiliki 14,86% dari jumlah investasi obat keseluruhan dan 12,27% dari seluruh pemakaian obat. Dari 10 metode time series hanya 7 yang dapat di terapkan di RSU Zahirah. Melalui hasil peramalan didapat EOQ (Economic Order Quantity), ROP (Reorder Point) dan OI (Order Interval). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertama, perencanaan obat di RSU Zahirah belum dilaksanakan secara optimal. Kedua, pengelompokan obat berdasarkan analisis ABC indeks kritis dapat membantu pengendalian obat. Ketiga, peramalan menggunakan metode time series yang akurat dapat membantu RSU Zahirah memperkirakan investasinya pada tahun berikutnya. Keempat, pemesanan obat setiap dua minggu merupakan yang terbaik bagi RSU Zahirah.
This operation research is to find out drug planning and controlling at Zahirah General Hospital in 2010. The first step of this research was qualitative one, about drug logistic cycle of Zahirah General Hospital, mainly on planning and controlling. It was done by deep interviews and observations. The second step was conducting ABC and ABC critical index analyses. The third step was forecasting the use of group A Critical Index drugs in 2010 by using the 10 time series method of WinQSB 2.0 Version program, the best method is chosen by the smallest bias parameter. Based on this information, Economic Order Quantity (EOQ) and Re Order Point (ROP) were calculated. The result of this research showed that Zahirah General Hospital had conducted drug planning but it was not done satisfactorily. The drug controlling carried out by Zahirah General Hospital was using maximum and minimum method for all kind of drugs. ABC critical index analysis showed 60 drug items in group A, 433 drug items in group B, and 884 drug items in group C. Group A had 14.86% of all the drug investment value and 12.27% of all drug usage value. From the 10 time series methods only seven could be applied to Zahirah General Hospital, the result of which showed EOQ, ROP and OI. It could be concluded that firstly, drug planning of Zahirah General Hospital has not been carried out optimally. Secondly, drug grouping based on ABC critical index analysis can help controlling the drug. Thirdly, accurate time series forecasting can help Zahirah General Hospital estimate their investment for the following year. Fourthly, drug order every two weeks is the best time span for Zahirah General Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31413
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library