Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulthani Adil Mangatur
"Keinginan masyarakat menyimpan uangnya pada investasi yang lebih berisiko saat ini semakin tinggi. Salah satu yang menjadi investasi primadona adalah dalam bentuk saham. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dengan kode perdagangan saham PGAS adalah saham BUMN dengan likuiditas tinggi dalam transaksi harian BEI, sehingga selalu dipilih oleh investor lokal maupun asing. Dengan bisnis di bidang penjualan gas bumi, perusahaan memiliki prospek positif yang berpotensi memberikan keuntungan para pemegang sahamnya. Namun demikian, tentunya investor tetap harus mempertimbangkan kelayakan harga perusahaan. Analisa fundamental dengan pendekatan top-down dan analisa teknikal akan dipergunakan dalam mencari harga wajar saham PGAS sehingga risiko bagi investor diminimalisir. Berdasarkan analisa fundamental maka diperoleh harga wajar sahamnya senilai Rp. 4.725 dan analisa teknikal memperkirakan saham ini dalam kondisi uptrend dengan target Rp. 4.400 - Rp. 4.800. Dengan demikian, bila dibandingkan dengan kondisi harga saat analisa dilakukan maka rekomendasinya adalah buy.

Nowadays, people are getting more interested in risky investment. One of the most attractive forms of this kind of investment for the investors is the share trading. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, a public listed state-owned company with the ticker of PGAS in Bursa Efek Indonesia, has high liquidity in daily trading so that it always attracts many local and foreign investors. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk's core business is delivering natural gas to the end user, a field which so far has always given its investors a positive yield on their investments. However, it is still necessary for every investor to mull over the value of each company in which s/he would like to invest. For this purpose, a fundamental analysis with a top-down approach along with a technical analysis should be applied to determine the fair price of the PGAS share so that the risks for the investors could be minimized. The fundamental analysis shows that the fair price of PGAS share is about Rp 4,725,- whilst the technical analysis predicts that the sentiment toward this share is improving, ascending the trading trend of the stock within the price target of Rp 4,400,- to Rp 4,800,-. The gap between its actual value and the value at which the stock has been traded at the time this study was conducted shows how investors could multiply the value of their investments by buying the PGAS? share, so that the recommendation for the investors would be buy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nul Zulhadi, Author
"ABSTRAK
Kondisi ekonomi Makro memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan dunia usaha di Indonesia pada umumnya. PEMILU pertama kali pemilihan Presiden secara langsung membawa sentimen positif pada bursa saham di Indonesia termasuk saham Bank Mandiri. Kondisi perbankan nasional secara umum membaik terlihat dari peningkatan porsi kredit yang diberikan, peningkatan dana pihak ketiga dan meningkatnya rasio permodalan.
Bank Mandiri merupakan bank BUMN yang sangat strategis bagi Indonesia. Sejak mega merger 4 bank Pemerintah yang melahirkan Bank Mandiri, injeksi kas yang digunakan untuk membeli Obligasi Pemerintah RI sebesar Rp 178 triliun, hingga IPO Bank Mandiri pada tahun 2003, Bank Mandiri menimbulkan berbagai opini kontroversi mengingat besamya biaya dan potensi biaya tambahan yang dikeluarkan Pemerintah.
Saat ini saham bank Mandiri memiliki kapitalisasi pasar dan saham teraktif no 2 yang terbesar di pasar modal kita selain itu bank ini merupakan 10 besar Perusahaan ditinjau dari besamya asset perusahaan yang go publik. Namun jika ditinjau secara relative valuation saham bank ini terbilang murah dibandingkan dengan saham bank-bank besar lainnya seperti Danamon dan BCA. Berdasarkan analisa yang kami lakukan secara teknikal maupun fundamental saham bank Mandiri temyata dapat memberikan keuntungan yang memadai. Dari penelitian yang kami lakukan terhadap saham BankMandiri, Bank Danamon dan BCA temyata dalam melakukan investasi saham bila kita menggunakan analisa teknikal pada saat kondisi pasar bullish, imbal hasil yang kita dapatkan masih lebih besar dari pada sistem trading buy and hold. Apalagi jika kita menggabungkan analisa fundamental dengan teknikal maka investasi saham yang kita lakukan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Kondisi pasar saham yang sedang bullish karena besarnya pengaruh sentimen positif terutama akibat PEMILU Presiden secara langsung serta sentiment negatif akibat harga minyak yang melonjak serta peningkatan suku bunga FED di Amerika Serikat telah menyebabkan IHSG naik turun secara signifikan, akibat harga saham bergerak volatile, ternyata penggunaan analisa teknikal sangat bermanfaat.
Fluktuasi harga saham menimbulkan risiko serta peluang mendapatkan return yang cukup besar. Penggunaan signal beli dan jual dalam analisa teknikal sangat membantu pengambilan keputusan investasi. Dalam investasi jangka pendek secara teknikal Bank Mandiri ternyata menghasilkan return yang lebih besar dibandingkan Bank Danamon dan BCA padahal ke dua bank tersebut mempunyai kesehatan yang lebih baik dilihat dari segi NPL.
Berdasarkan hasil valuasi harga saham Bank Mandiri dengan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) diperoleh harga saham Mandiri sebesar Rp 1.897 per lembar saham pada akhir tahun 2004, sedangkan harga saham Bank Mandiri saat penutupan pada akhir tahun 2004 adalah sebesar Rp 1.925 per lembar. Atas analisa tersebut diketahui intrinsic value saham bank Mandiri lebih rendah dari harga pasarnya. Namun perlu diingat bahwa intinsic value ini diperoleh dengan metode valuasi FCFE yang sangat bergantung pada berbagai asumsi yang digunakan dalam melakukan proyeksi Cashflow perusahaan di masa depan dan besarnya expecteted rate of return yang diinginkan investor.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library