Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Camellia permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
Analisa likuiditas sangat penting dilakukan oleh bank terutama dalarn menjaga kewajiban pembayaran yang dilakukan bank setiap hari untuk kepentingan para nasabah. Kegagalan dalam memenuhi kewajibannya tersebut akan berakibat fatal. Sedangkan analisa profitabilitas adalah analisa yang ditujukan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabititas yang dicapai oleb bank yang bersangkutan

Pada saat krisis, industri perbankan mengalami masalah yang semakin rumit, terutama dalam menjaga agar banknya tidak kebabisan likuiditas, dimana likuiditas merupakan tolok ukur pertama untuk menetapkan kepercayaan terhadap suatu bank, yang sudah hilang akibat knisis yang berkepanjangan.

Oleh karena itu setiap bank perlu melakukan pengelolaan likuiditas dan profitabilitas agar kineija bank dapat diperbaiki sehingga bank yang bersangkutan tetap dapat bertahan dan bersaing serta dapat menaikkan peringkat banknya menjadi yang lebib baik.

Adapun permasalahan utama yang dihadapi olek Bank CIC pada sat ini adalah bagaimana melakukan pengelolaan likuiditas yang baik agar banknya tidak mengalami kesulitan likuiditas, selain Itu ketatnya persaingan dalam industri perbankan pada saat ini juga merupakan masalah yang tidak kalah penting sehingga perlu dianalisis bagaimana lingkungan indu sth dañ bank yang bersangkutan sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan dan hamb atan agar dapat tetap bersaing diantara bank-bank yang ada di Indonesia.

Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa sejauhmana pengelolaan likuiditas bank CIC dibandingkan dengan benchmarknya yaitu Bank BCA, hingga tetap mampu bertahan menghadapi gempuran bilamana terjadi rush pada bank mengingat krisis kepercayaan yang makin rendah dari masyarakat terhadap bank-bank di Indonesia, menganalisa bagaimana kondisi profitabilitas dari Bank CIC pada rentang waktu terjadinya krisis ekonomi dibandingkan dengan benchmarknya, kemudian menganalisa lingkungan industry Bank CIC guna mengantisipasi adanya persaingan serta hambatan dan tantangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup CIC dalam mempertahankan posisi banknya dan dapat menaikkan peringkat banknya menjadi lebih baik, begitupun juga dilihat bagaimana lingkungan industry dari bank BCA.

Hasil dari analisa likuiditas yang dilakukan terhadap kedua bank menyimpulkan bahwa kondisi likuiditas dan Bank CIC antara tahun 1997 hingga 1999 secara keseluruhan meningkat. Teqadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak menggoyahkan posisi likuiditas dan Bank CIC, karena dari analisa yang dilakukan terhadap beberapa rasio terlihat bahwa CIC sangat berhati-hati dalam menempatkan dananya pada pos-pos yang menghasilkafl dan mengurangi persentase dana yang akan ditempatkan pada kredit, sehingga kemampuan CIC untuk membayar kewajibannya kepada para nasabah meningkat

Sedangkan dari analisa likuiditas yang dilakukan terhadap Bank BCA dapat disimpulkan bahwa antara tahun 1997-1998, kondisi likuiditas BCA sedikit menurun, sehubungan dengan terjadinya rush pada BCA, disamping itu karena BCA memiliki deposan dalam jumiah yang banyak, dimana semakin banyak deposan dengan suku bunga yang tinggi akan semakin sulit bagi BCA untuk melunasi kewajibannya.

Menurunnya likuiditas pada tahun tersebut yang ditandai dengan menurunnya rasio short term securities deposit menandakan bahwa jumlah dana yang ditempatk path surat berharga berkurang (tabel 4.6) dan dana yang ada cenderung ditempatkan untuk membiayai kredit (terjadi kenaikan pemberian kredit anta.ra 1997-1998) dimana kredit merupakan asset yang paling tidak liquid dan beresiko besar karena adanya kemungkinan terjadinya kredit macet.

Namun pada tahun 1999 kondisi likuiditas BCA sudah mulai meningkat yang mana kemampuan dari BCA untuk membayar kewajibannya kepada para nasabah juga meningkat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi dan kebijakan yang dilakukan BCA untuk memperketat pemberian kredit.

Dari analisa profitabilitas yang dilakukan terhadap kedua bank, secara umum kondisi profitabilitas tahun 1998 kedua bank tersebut agak terganggu, hal ini disebabkan karena menurunnya kinerja perbankan akibat dan adanya kebijakan suku bunga tinggi,, banyaknya kredit macet yang menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi kedun bank tersebut. Akan tetapi pada tahun 1999, kondisi profitabilitas sudah mulai meningkat sewing dengan menurunnya beban bunga yang harus ditanggung dan membaìknya kondisi perekonomian Indonesia yang sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perbankan.

Hasil dan analisa lingkungan industri yang dilakukan terhadap kedua bank tersebut tidak jauh berbeda, karena kedua bank tersebut bergerak dalam industni yang sama akan tetapi karena perbedaan ukuran dalam bal asset, yang ditandai dengan banyaknya jumlah kantor cabang, nagabah dan lain-lain indikator antara kedua bank tersebut maka Bank CIC dan Bank BCA memiliki perbedaan dalain faktor ancanian pendatang barn, dunana hambatan masuknya pendatang barn Yang dinilal dan segi skala ekonomis, keunggulan yang bukan disebabkan oleh kemampuan finansial seria akses jalur distribusi menyebabkan hambatan masuk bagi pendatang baru untuk dapat menyaingi bank CIC relatif rendah, sedangkan bagi Bank BCA tinggi karena BCA sudah memiliki skala ekonomi yang sangat besar sehingga dibutuhkan investasi yang sangat besar untuk dapat menyaingi BCA.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library