Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
William Suryajaya
"Perkembangan teknologi memungkinkan untuk pembuatan model studi secara digital menggunakan intraoral scanner. Data dari model studi ini kemudian bisa dicetak menggunakan mesin cetak 3 Dimensi. Tesis ini membahas akurasi ukuran linier gigi khususnya lebar mesio-distal, interkaninus, intermolar serta Analisis Bolton model studi digital hasil pindaian intraoral scanner Trios, dan model studi resin hasil cetakan printer 3D Formlabs 2 dengan model studi plaster hasil pengecoran bahan cetak alginat dengan dental stone tipe II sebagai pembanding. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Data pengukuran antar model studi dianalisa secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar komponen pengukuran linier dan analisa Bolton model studi digital dan model studi resin tidak berbeda secara signifikan secara statistik. Jika terdapat perbedaan secara statistik, perbedaan ini tidak signifikan secara klinis karena perbedaannya tidak lebih dari 1,1 mm. Model studi digital hasil pindaian intraoral scanner Trios dan resin hasil cetakan printer 3D Formlabs 2 cukup akurat untuk keperluan diagnosa dan penentuan rencana perawatan jika dibandingkan dengan model studi plaster hasil pengecoran bahan cetak alginat dengan dental stone tipe 2.

In the advent of digital technology, it is possible to create digital dental model using intraoral scanner. The stereolithographic data collected from the scanner, subsequently, can be printed into 3-Dimensional dental model in resin material. This study aims to evaluate the accuracy of digital model scanned by Trios intraoral scanner and 3-Dimensional dental model printed from Formlabs 2 printer in linear measurements and Bolton analysis compared to plaster dental model obtained by pouring alginate impression with type II dental stone. This is a cross-sectional observational analytical study. The data were collected by measuring each type of the dental models. The result of this study shows that most of the linear measurements and Bolton analysis components analyzed in this study were not significantly different. Significant difference on some components are rendered clinically insignificant. Hence, the results of this study suggests that digital dental model and 3-Dimensional printed dental model may be used interchangeably in comparison to plaster dental model for diagnostic and treatment planning purpose."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Kurnia
"Model studi digital 3D diperkenalkan seiring dengan perkembangan teknologi digital. Penelitian ini dilakukan untuk menilai keandalan model studi digital yang dipindai dengan menggunakan perangkat pemindai laser yang dikembangkan oleh STEI ITB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan model studi digital 3D dengan model studi konvensional. Dua belas subyek dengan geligi berjejal ringan sampai sedang dicetak sebanyak dua kali dengan menggunakan alginat dan polyvinylsiloxane. Cetakan alginat dicor untuk menghasilkan model studi konvensional dan cetakan polyvinylsiloxane dipindai untuk menghasilkan model studi digital. Kemudian dilakukan pengukuran lebar mesiodistal gigi dan indeks ketidakteraturan Little (LII) pada model studi konvensional secara manual dengan kaliper digital dan pada model studi digital secara digital. Lalu analisa Bolton dilakukan pada masing-masing studi model menggunakan data pengukuran lebar gigi. Setiap pengukuran dilakukan dua kali untuk menguji variasi antar pengukuran (uji intra-observer). Pengukuran pada model studi konvensional dan digital dibandingkan dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Ditemukan tidak terdapat perbedaan bermakna antara pengukuran lebar mesiodistal gigi pada model studi konvensional dengan model studi digital (p>0.05). Uji t tidak berpasangan juga tidak menemukan perbedaan bermakna antara model studi konvensional dan digital pada analisa Bolton (p=0.603) dan LII (p=0.894). Dapat disimpulkan bahwa pengukuran pada model studi digital sama akurat dengan model studi konvensional.

Three-dimensional digital study models were introduced following advances in digital technology. This study was carried out to assess the reliability of digital study models scanned by laser scanning device assembled by STEI ITB. The aim of this study was to compare digital study models and conventional models. Twelve sets of dental impressions were taken from patients with mild to moderate crowding. The impressions were taken twice, one with alginate and the other with polyvinylsiloxane. The alginate impressions were made into conventional models and the polyvinylsiloxane impressions were scanned to produce digital models. Mesiodistal tooth width and Little?s irregularity index (LII) were measured manually with digital callipers on the conventional models and digitally on digital study models. The Bolton analysis was performed on each study models. Each method was carried out twice in order to check for intra-observer variability. The reproducibility (comparison of the methods) was assessed by using independent samples t test. Mesiodistal tooth width between conventional and digital models were not significantly different (p>0.05). Independent samples t test did not identify statistically significant differences for Bolton analysis and LII (p=0.603 for Bolton and p=0.894 for LII). The measurements on digital study models are as accurate as the measurements on conventional study models.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library