Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ketut Ayu Miladewi
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita memiliki beberapa tujuan yaitu: untuk mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya; untuk memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit; dan untuk memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Tugas khusus dari praktek kerja profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita berjudul "Analisis Kesesuaian Dosis Dianeal untuk Pasien Pediatri di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Periode Bulan Juli 2016". Tugas khusus ini memiliki tujuan untuk menganalisis kesesuaian dosis dianeal pada pasien pediatri di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dengan dosis dianeal yang dianjurkan pada Kidney Disease Outcomes Quality Initiative KDOQI. ......Pharmacists Professional Practice at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital has 3 main purposes to understand the duties and responsibilities of pharmacists in hospital pharmaceutical care activities in accordance with provisions and ethics pharmacy especially service and health services generally to earn knowledge, skills, and practical experience to carry out pharmacist practices in the hospital and to learn about the strategy to develop pharmaceutical care activities in hospital and have a real picture about problem solving activities inside hospital. The Title of spesific assignment is "The analysis of Dianeal's dose in pediatric patients at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital July 2016 Period". The purpose of this specific assignment is to identify the dose of dianeal in pedaitric patients at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital based on guideline from Kidney Disease Outcomes Quality Initiative KDOQI.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Adelina Palmarum
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Adelina Palmarum SinagaNPM : 1506814803Program Studi : Profesi ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Periode September-Oktober 2016Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita RSAB Harapan Kita bertujuan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit dalam manajemen pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik serta memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman bagi calon apoteker untuk melakukan praktek pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Tugas khusus yang diberikan yaitu menganalisis waktu tunggu resep racikan dan non racikan pada pasien rawat inap dan pasien rawat jalan di Depo Farmasi 1 RSAB Harapan Kita. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 tahun 2008.Kata kunci : Rumah sakit, Anak dan Bunda Harapan Kita, Praktek Kerja Profesi, Calon Apotekerix 56 : 12 LampiranDaftar Acuan : 16 2005-2016
ABSTRACT
Name Adelina Palmarum SinagaStudy Program ApotecharyTitle Internship at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Period September October 2016Internship at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita was intended for apothecary student to know and apply the pharmacist role, duty and responsibility in hospital and also to have knowledge, skills and real experience to do pharmaceutical care practice in hospital. The particular task that is given to apothecary student is to do assessing the waiting time of prescription on inpatient and out patients at Depo Farmasi 1 Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita based on Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 Tahun 2008.Keyword s hospital, Anak dan Bunda Harapan Kita, internship, Apothecaryix 56 pages 12 appendicesBibliography 16 2005 2016
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Della Prasetya
Abstrak :
Praktek kerja profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita periode 18 Juli- 27 Agustus 2016 bertujuan untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan perundangan dan etika pelayanan farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya. Memiliki wawasan, pengetahuan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek pelayanan kefarmasian. Memahami gambaran nyata permasalahan praktek kefarmasian dan penyelesaian dalam pengembangan pratek kefarmasian di rumah sakit. Tugas khusus pada praktek kerja profesi ini adalah evaluasi penggunaan cefotaxime generik dengan cefotaxime bermerek dagang berdasarkan lama dan biaya perawatan. ......The aims of internship at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital period July, 18th August, 27th 2016 are to understand the roles, duties, and responsibilities clinical pharmacist in hospital according to regulations and ethics in particular pharmaceutical care and health care in general. Having insight, knowledge, skill, and practical experience for doing pharmaceutical care in hospital. Having an example about pharmaceutical care problem and learning strategies that can implemented in pharmaceutical care development. The special assignment in this internship is evaluation of the use of generic cefotaxime compare with branded cefotaxime by the length of stay and cost.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Puji Lestari
Abstrak :
Di industri rumah sakit, permintaan akan jasa pelayanan rumah sakit di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dan makin berkembang di masa datang seiring dengan makin meningkatnya jumlah penduduk, makin tingginya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan yang baik. Prospek industri rumah sakit di Indonesia akan makin baik jika ditunjang oleh stabilitas ekonomi makro dan kondisi sosial politik yang terkendali. Untuk dapat terus bersaing, tiap rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kualitas mereka, yang dinilai dari sumber daya manusia yang profesional, fasilitas dan prasarana yang memadai, serta peralatan medis dan pelayanan yang berkualitas. Untuk itu rumah sakit harus selalu mengukur kinerjanya dalam rangka pencapaian visi dan misi mereka. Konsep pengukuran kinerja selama ini hanya berfokus pada ukuran keuangan dan kurang memperhatikan aspek-aspek eksternal organisasi seperti tingkat kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan sebagainya sehingga perusahaan yang hanya berorientasi pada profit tidak dijamin keberadaannya dalam persaingan global yang hypercompetitive. Bagaimanapun juga, berfokus hanya pada ukuran keuangan dapat mengaburkan tanda-tanda yang berkaitan dengan peningkatan lanjutan dan aktivitas inovasi. Gagasan untuk menyeimbangkan pengukuran kinerja berdasarkan aspek keuangan dan non-keuangan tersebut melahirkan konsep Balanced Scorecard (BSC). Melalui BSC, para manajer perusahaan dapat mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan masa depan, mengukur apa yang telah diinvestasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja di masa depan, dan menilai apa yang telah dibina dalam intangible asset (Mirza, 1997: 14). RSAB Harapan Kita, sebagai salah satu bentuk rumah sakit khusus, juga menghadapi persaingan yang makin ketat, di mana untuk dapat terus bertahan RSAB Harapan Kita juga dituntut untuk dapat meningkatkan kualitasnya yang harus dapat diukur dengan pengukuran kinerja yang dikaitkan dengan visi dan misi RSAB Harapan Kita. Penyusunan BSC pada RSAB Harapan Kita masih sederhana dan terdapat banyak kekurangan karena pemahaman tentang konsep ini masih relatif baru. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap proses penyusunan dan penerapannya serta memberi masukan bagaimana penyusunan BSC yang seharusnya. Ruang lingkup penelitian dalam karya akhir ini dibatasi hanya pada BSC level corporate dan level bagian yaitu Bagian Rawat Inap Ibu RSAB Harapan Kita sehingga nantinya akan terlihat apakah BSC untuk level corporate telah ditranslasikan secara baik untuk level bagian dan apakah BSC yang disusun di level bagian bisa menjadi umpan balik untuk level corporate atau mendukung pencapaian BSC level corporate. Penelitian dalam karya akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi proses penyusunan dan penerapan BSC pada RSAB Harapan Kita, menilai proses yang telah dilakukan RSAB Harapan Kita dalam mengimplementasikan konsep BSC apakah telah sesuai dengan teori yang ada, serta merekomendasikan tindakan yang perlu dilakukan agar proses penyusunan dan penerapan BSC memberikan manfaat yang optimal bagi RSAB Harapan Kita. Jenis penelitian dalam karya akhir ini adalah deskriptif eksploratif dengan pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan karya akhir ini menggunakan dua metode penelitian, yaitu pertama, penelitian lapangan yang dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi dan wawancara, dan kedua, studi kepustakaan. Dari pembahasan daiam bab IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. RSAB Harapan Kita pada saat ini merupakan rumah sakit dengan sifat kegiatan sosial, profesional, dan profit, yang berada dalam tahap pertumbuhan (growth) dalam siklus hidupnya. Hal ini tergambar dalam salah satu tujuan perusahaan yaitu pertumbuhan pendapatan. 2. Belum terdapat strategi yang mendukung tema strategi "meningkatkan nilai pelanggan", dalam proses bisnis internal RSAB Harapan Kita, padahal salah satu misi yang ingin dicapai RSAB Harapan Kita adalah memberikan pelayanan Ibu dan Anak yang bertaraf internasional, di mana dari penjelasan visinya tampak bahwa yang dimaksud bertaraf internasional adalah mempunyai kualitas pelayanan medis dan manajemen yang berorientasi pada pelanggan sesuai standar internasional. 3. Proses penyusunan BSC di RSAB Harapan Kita adalah terbalik dan belum sepenuhnya mengikuti prosedur/langkah-langkah penyusunan BSC. Ini menggambarkan bahwa di RSAB Harapan Kita masih terdapat gap antara konsep BSC dari sudut pandang RSAB Harapan Kita dengan teori yang ada, atau dengan kata lain, pemahaman atas konsep BSC oleh RSAB Harapan Kita masih kurang memadai. 4. Penerapan BSC di RSAB Harapan Kita masih secara "me too" (perusahaan kami juga sudah menerapkan BSC). Hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukan BSC yang sesuai dengan teori yang ada, baik di level corporate maupun di level bagian (dalam karya akhir ini Bagian Rawat Inap Ibu), dalam artian tidak ada strategy map, ukuran-ukuran, serta initiatives strategy tetapi hanya sebatas penggunaan empat perspektif dalam BSC saja, dengan tolok ukur kinerja yang hanya menggunakan tolok ukur kinerja berdasarkan Indikator Kinerja BUMN (Departemen Kesehatan). 5. Penentuan objectives dalam rangka pembuatan BSC di Bagian Rawat Inap Ibu RSAB Harapan Kita masih banyak yang tidak tepat. 6. Proses komunikasi BSC di RSAB Harapan Kita belum dapat terlaksana seeara optimal karena pemahaman tentang konsep BSC itu sendiri masih kurang memadai. 7. Sistem kompensasi yang berlaku di RSAB Harapan Kita telah disusun yaitu pemberian insentif atau kompensasi berdasarkan peran dan kontribusi SDM namun dalam penerapannya insentif diberikan berdasarkan indeks kehadiran. Dengan kata lain, RSAB Harapan Kita belum menghubungkan sistem kompensasi langsung dengan BSC karena memang tolok ukur untuk BSC tersebut belum ada. 8. Selama ini proses feedback and learning yang dilakukan melalui pertemuan rutin telah memfokuskan pada implementasi perencanaan strategis. 9. BSC di RSAB Harapan Kita belum efektif karena belum ada standar ukuran kinerja. Dan pelaksanaannya mendapat kendala berupa budaya kerja yaitu budaya kerja pegawai negeri (PNS) yang merupakan budaya birokrat, di mana bawahan sangat tergantung dari atasannya, padahal di tingkat manajemen sendiri masih kecil keinginan untuk melaksanakan BSC. Dalam karya akhir ini, penulis mengalami keterbatasan dalam memperoleh informasi langsung dari Direksi sehingga data dan informasi hanya diperoleh dari Kepala Komite Pengkajian dan Pengembangan (untuk level corporate) dan Kepala Bagian Rawat Inap lbu (untuk level bagian) RSAB Harapan Kita. Kemudian Penulis menyarankan: 1. Dilakukan edukasi tentang konsep BSC. Proses edukasi ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan seminar tentang konsep BSC, membaca buku yang berkaitan dengan konsep BSC dan perkembangannya,mengikuti berita di berbagai media massa, atau meminta jasa konsultan (baik dari perusahaan konsultan maupun dari lembaga-lembaga pendidikan bisnis) sehingga anggota organisasi khususnya manajemen lebih memahami konsep dan kegunaan BSC dan pada akhirnya dapat mengkomunikasikan BSC kepada para karyawan di bawahnya 2. Karena strategy im'p dan ukuran BSC RSAB Harapan Kita ternyata belum ada, penulis menyarankan RSAB Harapan Kita untuk menggunakan strategy map dan ukuran BSC yang telah penulis buat. Untuk ukuran yang diusulkan, merupakan pelengkap dari indikator kinerja BUMN yang telah ada. 3. Agar dapat tercapai sistem kompensasi yang terkait dengan BSC maka penulis menyarankan agar sistem kompensasi yang akan diberlakukan di RSAB Harapan Kita harus lebih menekankan pada pencapaian kinerja tim. Hal ini ditujukan untuk lebih meningkatkan semangat bekerja sama antar profesi dan unit kerja, di mana untuk suatu organisasi rumah sakit hal ini sangat dibutuhkan. 4. Agar dapat membangun Strategy-Focused Organization maka disarankan eksekutif RSAB Harapan Kita untuk memimpin dalam hal-hal berikut ini: menciptakan iklim perubahan di perusahaan yang mendukung pendayagunaan para karyawan, visi untuk menuju terjadinya perubahan, dan proses tata kelola (governance) yang mendorong komunikasi, diskusi interaktif, dan pembelajaran strategi. 5. Bagian Rawat Inap ibu dalam menentukan misinya, walaupun telah selaras dengan misi operasional RSAB Harapan Kita, harus menambahkan satu misi operasional lagi yang berkaitan dengan perspektif keuangan yaitu "memperoleh pertumbuhan pendapatan melalui perluasan pelayanan rawat map ibu dan efisiensi serta efektifitas biaya". 6. Bagian Rawat Inap Ibu yang berada di bawah direktorat pelayanan, di mana direktorat telah ditetapkan sebagai pusat pendapatan (revenue center) namun dalam pernyataan tujuan, target, dan sasaran terlihat bahwa bagian ini juga dituntut untuk melakukan efisiensi dan efektifitas biaya dalam rangka menurunkan biaya maka menurut penulis akan lebih tepat jika bagian ini ditetapkan sebagai profit center. 7. Agar dapat mengimplementasikan strateginya maka RSAB Harapan Kita tidak hanya sekedar menerapkan BSC tetapi juga harus menerapkan levers of control 8. Untuk tujuan pengembangan ilmu, disarankan dilakukan penelitian lebih jauh tentang penerapan levels of control di RSAB Harapan Kita.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esty Widiartini
Abstrak :
Penyusunan Rencana Strategis bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Kementrian Kesehatan merupakan salah satu langkah pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan adanya Renstra diharapkan UPT dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dalam rangka mewujudkan good governance. Tujuan penelitian adalah memberi masukan tentang kesesuaian dan kesenjangan antara Perencanaan Strategis RSAB Harapan Kita dengan Renstra Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010-2014 melalui analisis yang mendalam terhadap Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan StrategiRSAB Harapan Kita terhadap Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kementrian Kesehatan denganmetodekualitatifmelaluistudikepustakaan, telaahdokumen danwawancara mendalam dengan para informan. Hasil penelitian : Visi RSAB Harapan Kita sejalan dengan Visi Kementrian Kesehatan namun belum memberikan gambaran sebagai rumah sakit pendidikan. Misi sejalan dengan Misi kementrian kesehatan, perlu dipertajam dengan mencantumkan program unggulan yang akan membuat RSAB Harapan Kita menjadi Rumah Sakit terkemuka. Tujuan RSAB Harapan Kita sejalan dengan Tujuan Kementrian Kesehatan, perlu dipertajam juga dengan program unggulan yang akan dikembangkan. Sasaran belum menggambarkan kondisi yang akan dicapai namun merupakan kegiatan yang dilakukan. Strategi RSAB Harapan Kita belum diuraikan secara jelas sehingga program dan kebijakan yang ditetapkan tidak mengacu pada strategi tertentu sesuai posisi RSAB Harapan Kita pada diagram SWOT. Dari 23 Program RSAB Harapan Kita, sebagian sudah sejalan dengan program Kementrian Kesehatan dan sebagian program kementrian Kesehatan belum terakomodir meskipun dalam implementasinya sudah dilaksanakan. Indikator kinerja yang dibuat belum dapat memberikan gambaran terhadap kinerja Harapan Kita yang sebenarnya. Saran untuk manajemen agar melakukan penyempurnaan Renstra terutama pada perumusan strategi perlu dibuat dengan perumusan strategi yang rinci dan jelas agar program yang ditetapkan dapat lebih operasional dan memiliki indikator kinerja yang dapat diukur. Manajemen mulai mempersiapkan rancangan renstra untuk periode selanjutnya dengan merujuk kepada renstra Kementrian Kesehatan dan peraturan yang berlaku terkait penyusunan renstra. ...... Preparation of the Strategic Planning for the Technical Implementation Unit (UPT) within the Ministry of Health is one step in the implementation of the Government Performance Accountability System (SAKIP). The Strategic Planning of the UPT is expected to performa the duties properly in order to achieve good governance. The research objective is to provide input about the suitability and the gap between the Strategic Planning of RSAB Harapan Kita to theMinistry of Health's Strategic Planning in 2010-2014 through a deep analysis of the Vision, Mission, Goals, Objectives and Strategies RSAB Harapan Kita to Vision, Mission, Goals, Objectives and Strategy of The Ministry of Health with qualitative methods through literature study, document review and in-depth interviews with informants. The results: Vision RSAB Harapan Kita in line with the vision of the Ministry of Health but has yet to provide an overview of the teaching hospital. The mission is in line with the mission of the ministry of health, need to be sharpened by including the flagship program that will make RSAB Harapan Kita Hospital became prominent. RSAB Harapan Kita?s objectives in line with the purpose of the Ministry of Health, also need to be sharpened with a flagship program that will be developed. Not describe the condition of the target to be achieved but is an activity undertaken. The strategy of RSAB Harapan Kita has not been spelled out clearly so that the programs and policies set does not refer to a particular strategy according to the position at the RSAB Harapan Kita SWOT diagram. Of the 23 programs RSAB Harapan Kita, partly in line with the Health Ministry program and most programs have not been accommodated despite the Health Ministry in its implementation have been conducted. Performance indicators made yet to provide an overview of the actual performance of the RSABHarapan Kita. Suggestions:for management to improve strategic planning, especially in the formulation of the strategy to be made with a detailed strategy formulation and clear so that the program can be operationally defined and have measurable performance indicators. Management began preparing a draft strategic plan for the next period with reference to the Ministry of Health strategic plan and regulations related strategic planning.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himmah Aliyah Fiddien
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan standar pelayanan farmasi; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit; memiliki gambaran tentang permasalahan praktik kefarmasian di Rumah Sakit serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Tugas khusus yang diberikan berjudul Evaluasi Penggunaan Prolepsi pada Pasien dengan Diagnosis Epilepsi Periode Juli 2016. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah mengevaluasi penggunaan prolepsi pada pasien epilepsi di depo farmasi 1 RSAB Harapan Kita periode Juli 2016 berdasarkan kesesuaian dosis. ......Profession Internship at Harapan Kita Anak dan Bunda Hospital was intended to make student understand roles and responsibilities of pharmacist role in hospital understand managerial activities of pharmaceutical products, medical devices, and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. This internship given a special assignment titled Evaluation of Prolepsi Drug Using in Patient with Epilepsy. The purpose of this particular assignment are to know rational using of Prolepsi for Patient with Epilepsy in Depo Farmasi 1 Harapan Kita Anak dan Bunda Hospital period of July 2016.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kury Wandan Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Kury Wandan SariNPM : 1606930312Program Studi : Profesi ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Periode Bulan Maret-April Tahun 2017 Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dilakukan selama 6 enam minggu sejak tanggal 1 Maret sampai 11 April 2017. Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa mampu memahami peranan, tugas dan tanggungjawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Kegiatan pelayanan klinis yang belum dilakukan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita diantaranya pemantauan terapi obat, monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat, dan pemantauan kadar obat dalam darah. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Drug Related Problem pada Pasien Anak Y dengan Diagnosa Epilepsi di RSAB Harapan Kita. Kata Kunci : Praktek Kerja Profesi Apoteker; Rumah Sakit; Drug Related Problem; EpilepsiXi 78 halaman : 14 LampiranDaftar Acuan : 6 2009-2016
ABSTRACT
Name Kury Wandan SariNPM 1606930312Study Program ApothecaryTitle Pharmacist Internship at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital Month Period of March April 2017 Pharmacist Profession Internship at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital held for six 6 weeks from Maret 1st to April 11th, 2017. The internship was intended to make pharmacist students understand the duties and responsibilities of pharmacists in hospital appropriate with the Regulation of the Minister of Health No. 72 in 2016 have insight, knowledge, skills, and real experience to do pharmaceutical practice in hospital have a real picture of the problems pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done in order to develop the pharmaceutical practice in hospital. Clinical service activities that are not conducted in Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital such as therapeutic drug monitoring, monitoring of adverse effects, evaluation of drug use, and monitoring of blood drug levels. Special assignment was given and titled Analysis of Drug Related Problem in Y Pediatric Patient with an Epilepsy Diagnosis at RSAB Harapan Kita. Keyword Pharmacist Internship Hospital Drug Related Problem EpilepsyXi 78 pages 14 AppendicesBibliography 6 2009 2016
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elvarina Permata Sari
Abstrak :
Praktik kerja profesi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Barat dilaksanakan selama 6 minggu dari bulan September hingga Oktober 2017. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta farmasi klinik sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Pelayanan farmasi klinis yang belum dilakukan adalah penelusuran riwayat penggunaan obat, konseling, pemantauan terapi obat PTO, monitoring efek samping obat MESO, konseling dan pemantauan kadar obat dalam darah PKOD. Kegiatan manajerial sudah dilaksanakan seluruhnya, kegiatan penyimpanan narkotika dan psikotropika diharapkan dapat diperbaiki dengan menunjuk salah satu apoteker dan tenaga teknis kefarmasian untuk memegang kunci sehingga tidak menggantung dilemari dan tidak terjadi penyalahgunaan. Mahasiswa PKPA juga diberikan tugas khusus yaitu ldquo;Pengkajian Resep Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Periode 2-7 Oktober 2017 rdquo; dengan tujuan agar mahasiswa memahami prosedur dan tata cara pengkajian resep yang baik dan benar serta mengetahui referensi yang digunakan dalam melakukan pengkajian resep. ......Internship at Anak dan Bunda Harapan Kita Hospital has run in six weeks on September - October, 2017. Internship profession was conducted for student apothecary profession to gain knowledge and insight on all aspects related to pharmacy services in hospitals, especially in terms of managerial and clinical pharmacy at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita and can has a deep understanding of the roles and duties of pharmacists in hospitals. Anak dan Bunda Harapan Kita hospital has carried out managearial dan clinical pharmacy accordance with Minister of Health Regulation Number 72nd, 2016. Clinical pharmay activity which has not held such as therapy drug monitoring, adverse drug reaction monitoring, counseling. All managerial activity have been carried out but narcotics and psychotropic storage expected can repaired by choose pharmacist or pharmaceutical technician to keep the key narcotics and psycotropic rsquo;s safe. Given a special task called ldquo;Prescribing Error Analysis In patient Prescription for period 2nd-7th October, 2017 rdquo;. A special task aims to know prescription assesment procedure and references needed to.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Elsa Yosephine
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan K ita. Praktek kerja dilaksanakan selama tujuh minggu dari tanggal 18 Januari-4 Maret 2016. Tujuan dilaksanakannya kegiatan PKPA di rumah sakit adalah agar mahasiswa mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di rumah sakit, memiliki keterampilan untuk melakukan pelayanan kefarmasian, serta mengetahui masalah yang terjadi di rumah sakit terkait pelayanan kefarmasian yang belum berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan PKPA di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita adalah pengelolaan perbekalan farmasi di RSAB Harapan Kita secara umum sudah berjalan sesuai standar pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 58 tahun 2014. Pelayanan farmasi klinik yang telah dilaksanakan pada RSAB Harapan Kita belum sepenuhnya sesuai standar. Pelayanan farmasi klinik yang telah dilakukan meliputi pengkajian dan pelayanan resep serta Pelayanan Informasi Obat (PIO), penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi, monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat, dispensing sediaan steril, dan visite (ronde). Pelayanan farmasi klinik di RSAB Harapan Kita belum dapat berjalan dengan maksimal karena keterbatasan jumlah apoteker. Saran bagi RSAB Harapan Kita adalah kegiatan pelayanan farmasi klinik di RSAB Harapan K ita perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penambahan jumlah apoteker dan peningkatan optimalisasi kinerja apoteker serta tenaga teknis kefarmasian. Tugas khusus yang d ilakukan adalah evaluasi waktu pelayanan resep di depo rawat inap tanggal 16-19 Februari 2016. ......The internship was conducted at Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita. The internship was conducted in seven weeks since 18 January-4 March 2016. The aims of the internship are to make the students able to understand the role, duties, and responsibilities of pharmacist in doing pharmacy service in hospital, to enhance student’s skills in doing pharmacy service, and to make student figures out the problems about pharmacy service that happened. The conclusions of the internship are management of pharmaceutical products is in accordance with laws. Clinical pharmacy service in RSAB Harapan Kita is not fully in accordance with laws. Clinical pharmacy services in RSAB Harapan Kita are screening recipe, PIO (Pelayanan Informasi Obat), tracking history of drug use, medical reconciliation, monitoring of drug’s adverse effect, evaluation of drug use, aseptic dispensing, and visite. Clinical pharmacy service at RSAB Harapan Kita is not fully in accordance with laws caused by the limited number of pharmacists. Suggestions for RSAB Harapan Kita are increasing the number of pharmacists and optimalizing pharmacists and assistant pharmacists’ performance. Special task undertaken by student evaluating the duration of recipe service in hospitalization depo on 16-19 February 2016.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library