Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk melihat variasi genetik temulawak pada sepuluh daerah di Indonesia. Penelitian bertujuan mengetahui polimorfisme tanaman temulawak antar daerah sebagai dasar identifikasi dengan menggunakan teknik AFLP. Penelitian diawali dengan mengisolasi genom temulawak. Genom temulawak yang dihasilkan dipotong dengan menggunakan enzim restriksi EcoRI dan MseI selanjutnya diamplifikasi dengan menggunakan 4 pasang primer selektif. Mekanisme scoring dilakukan dengan teknik analisis fragmen menggunakan Software GeneMapper versi 3.7. Ukuran fragmen yang dihasilkan berkisar antara 50--500 pb, dengan rata-rata polimorfisme 95,1 %. Keberadaan fragmen spesifik (52,24--130,05 pb) dapat digunakan untuk identifikasi sampel temulawak dari daerah Ciamis Desa Salakaria, Ciamis Desa Sindangrasa, Lampung, Ciamis, Boyolali, Sulawesi Utara, NTB, Semarang, Bengkulu, dan Bali.
Universitas Indonesia, 2010
S31593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Agustian
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk melihat variasi genetik pada jarak pagar (Jatropha curcas L.) yang berasal dari delapan daerah di Indonesia yaitu: Padang, Kupang, Merauke, Jayapura, Kendari, Tangerang, Gunung Kidul, dan Purwakarta. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Gen, BPPT Serpong sejak bulan April 2007 sampai Mei 2008. Penelitian dilakukan sebagai langkah awal pencarian jarak pagar unggul dengan melihat variasi genetik menggunakan teknik amplified fragment length polymorphism (AFLP). Penelitian diawali dengan mengisolasi genom jarak, memotong DNA dengan dua enzim restriski (EcoRI dan MseI), mengamplifikasi secara selektif dengan 16 pasang primer selektif, dan menjalankan amplikon pada elektroforesis gel poliakrilamid, kemudian mewarnai gel dengan perwarnaan silver. Ukuran hasil pita yang didapatkan berkisar antara 150--1.000 pb. Hasil pita yang didapatkan berjumlah 8.494 pita. Rata-rata persentase polimorfisme yang diperoleh adalah 63,76% dari 16 pasang primer yang menunjukkan adanya variasi genetik pada setiap sampel. Pita spesifik dimiliki oleh setiap sampel yang berjumlah 120 pita dan dapat digunakan sebagai marka identitas setiap sampel. Dendogram menunjukkan bahwa kelompok Padang dan Merauke dapat dibedakan dengan kelompok Kupang, Jayapura, Kendari, Tangerang, Gunung Kidul, dan Purwakarta. Kelompok Tangerang, Gunung Kidul, dan Purwakarta menunjukkan kelompok rendemen minyak terendah (19--20%).
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S31529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library