Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhani Rhomadani
Abstrak :
Kebutuhan akan metil amina, terutama dimetil amina (DMA) semakin meningkat dari tahun ketahun. Selama ini proses pembuatannya di industri menghasilkan tiga jenis metil amina yaitu Monometil Amina (MMA), Dimetil amina (DMA) dan Trimetil Amina (TMA) dengan selektifitas terhadap TMA cukup tinggi. Sedangkan produk ini kurang diharapkan karena selain nilai ekonomisnya lebih rendah juga cenderung membentuk azeotrop jika bercampur dengan kedua produk lainnya. Oleh karena itulah studi untuk menentukan katalis yang cocok untuk menghambat pembentukan TMA merupakan satu hal yang cukup penting dilakukan. Pada penelitian ini digunakan katalis asam heteropoli (H3PW12O40) dan garamnya H0.5Cs2.5PW12O40 dalam reaksi fasa cair, dan sebagai katalis pembanding digunakan Al2O3. Digunakannya katalis asam heteropoli karena mempunyai sifat dan struktur yang unik dibandingkan dengan katalis lainnya yaitu kemampuan katalis tersebut untuk mengabsorpsi sampai ke fasa bulk. Selain itu katalis tersebut juga dilaporkan aktif dalam reaksi sintesis MTBE dari alkohol pada fasa cair dan suhu rendah. Sebagai reaktor digunakan "auto clave" dengan temperatur 30 - 80°C. Untuk menghindari terjadinya udara tekan sebesar 8 bar. Hasil analisa BET menunjukkan bahwa H0.5Cs2.5PW12O40 mempunyai diameter pori rata-rata 8.167 A dal Al2O3 mempunyai diameter pori rata-rata 6.35 A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis-katalis tersebut aktif untuk reaksi sintesis metil amina, walaupun keaktifannya masih sangat rendah. H0.5Cs2.5PW12O40 dapat menekan terbentuknya TMA hingga 100%. Untuk katalis H3PW12O40 kenaikan temperatur dari 30ºC menjadi 45C pada jam kelima reaksi akan meningkatkan konversi dari 0.0551% menjadi 0.0765%. Penambahan mmol H+/mol MEOH dari 1.25 menjadi 2.5 pada katalis H0.5Cs2.5PW12O40 akan meningkatkan konsentrasi produk DMA sebesar 9.75% dan konversi sebesar 12.3%. Tingkat keaktifan katalis berturut-turut adalah H3PW12O40>H0.5Cs2.5PW12O40>Al2O3.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Mangatur Victor
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andradhita Rahmania Andini
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan korosi yang disebabkan gas CO2 merupakan hal yang sangat dihindari pada industri minyak dan gas, karena korosi CO2 dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan fasilitas, seperti terjadinya penipisan pada dinding pipa maupun vessel, bahkan menyebabkan kebocoran. Sistem perpipaan pada platform milik PT. X yang paling sering mengalami kebocoran adalah platform ECHO, terutama pada well string ESRA-2. Well string ini dikenal sebagai sumur yang menghasilkan gas dengan kandungan CO2 yang paling tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memilih opsi unit proses pemisahan CO2 yang paling ekonomis dan dapat dibangun di Platform ECHO untuk memisahkan kandungan CO2 dari gas keluaran well string ESRA-2. Opsi unit pemisahan CO2 yang dapat dipilih antara lain adalah instalasi teknologi membran serta sistem amina pada bagian discharge ECHO Compressor, instalasi teknologi CO2 removal dengan pelarut amina serta teknologi membran pada bagian suction ECHO Compressor serta gabungan instalasi proses membran dan sistem amina sebagai hybrid CO2 removal. Analisis keekonomian dilakukan terhadap ketiga proses diatas untuk mengetahui mengenai unit proses pemisahan manakah yang paling ekonomis. Berdasarkan hasil perhitungan keekonomian didapatkan bahwa opsi teknologi yang dianggap paling ekonomis adalah opsi-2A yaitu instalasi teknologi CO2 removal dengan pelarut amina serta teknologi membran pada suction ECHO Compressor dimana hasil nilai IRR serta NPV yang didapatkan adalah sebesar 16 serta U D 11,600,000.
ABSTRACT
Corrosion problems in oil and gas industry because of CO2 content in gas is anticipated. Sweet corrosion because of CO2 content will cause deterioration in facilities, in form of internal thinning of piping and vessel, and also leak. One of platform in PT. X, has undergone leaks several times, especially in ESRA 2. This well string is well known of its high content of CO2 gas. This work presented talks about the selection of CO2 removal technologies which will be built in ECHO Platform to separate CO2 gas from outlet gas of ESRA 2 well string. The options are installation of membrane technology and amine system technology in discharge of Echo Compressor, installation of amine CO2 removal plant and membrane system in suction Echo Compressor, and also hybrid process of amine system and membrane process as CO2 removal unit. The goal is to choose the best CO2 removal which will be able to produce outlet gas as piping specification. Economic analyses will also be taken into consideration in choosing which process seen attractive in economic. Based on economic calculation, the most optimum CO2 removal unit option is the installation of amine plant in suction of ECHO Compressor, which IRR and NPV value is 16 and U D 11,600,000.
2017
T46864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Farhandika
Abstrak :
Pemakaian bahan bakar pada kendaraan seringkali menimbulkan deposit dan pencemaran yang berasal dari pembakaran tidak sempurna. Peningkatan efisiensi pembakaran bahan bakar dan pengurangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan memformulasi bahan bakar dengan zat aditif yang berfungsi untuk mengendalikan deposit dalam ruang mesin kendaraan. Deposit control additive (DCA) terdiri atas kepala polar dan hidrokarbon sebagai buntut non-polar memiliki kemiripan dengan struktur suatu surfaktan. Salah satu jenis hasil sintesis melalui reaksi aminasi Poliisobutilena (PIB) -amina telah dibuktikan penggunaannya sebagai aditif pengendali deposit. Ketika panjang molekul PIB semakin besar, maka peningkatan efisiensi pembakaran juga semakin besar. Komposisi gugus amina yang semakin banyak memperbanyak deposit yang dapat diikat. Penelitian ini dilakukan dengan mensintesis 2 tipe PIB dengan berat molekul rata-rata 950, dan 1300 dengan 2 tipe amina berupa tetraethylenepentamine (TEPA) dan diethylenetriamine (DETA) dengan reaksi aminasi. Selama reaksi aminasi juga digunakan pelarut heksadekana karena PIB memiliki kekentalan yang tinggi. Hasil sintesis diuji karakteristik fisika-kimia dan performa anti depositnya dalam mesin bensin dengan dilarutkan kepada gasoline. Analisis gugus fungsi poliisobutilena-amina (PIBA) menunjukkan adanya ikatan C-H, C-N, N-H, N-H2, dan C=C. Keberhasilan sintesis dibuktikan dengan pergeseran peak gugus C-N ke angka gelombang yang lebih besar dan berkurangnya intensitas gugus C=C pada grafik FTIR. Uji performa aditif pengendali deposit menunjukkan deposit yang terbentuk pada intake valve untuk PIB (mw = 950) – DETA 0,1338 g; PIB (mw = 950) – TEPA 0,0925 g; dan PIB (mw = 1300) – TEPA 0,0812 g. ......Usage of fuel in vehicle at times cause deposit and pollution from imperfect combustion. Improving fuel efficiency and reducing pollution can be done by adding additive substance which can controls deposit in vehicle engine. Deposit control additive consist of polar head and hydrocarbon as non-polar tail has similar structure with surfactant. One of the results of amination reaction is polyisobutylene (PIB)-amine has proven its effectiveness as deposit control additive. The longer the length of PIB, the higher its effect on improving combustion efficiency. A larger amount of amine in its composition increase its ability to attract deposit. This research is done by synthesize 2 type of PIBs with average molecular weight of 950 and 1300 with 2 type of amines which are tetraethylenepentamine (TEPA) and diethylenetriamine (DETA) with amination reaction. During the reaction hexadecane is also use as solvent because the high viscosity of PIB. The synthesized results will be tested their physic-chemical characteristics and their DCA performance in gasoline engine when reconstituted in gasoline. Functional group analysis showed the synthesized polyisobutylene-amines (PIBA) have C-H, C-N, N-H, N-H2, and C=C bonds. Succesful synthesis can be proved from a shift of C-N bond’s peak to a greater wave number and the decreasing intensity of C=C bond in FTIR graph. Deposit control additive performance test showed the amount of deposit formed in the intake valve for PIB (mw = 950) – DETA 0,1338 g; PIB (mw = 950) – TEPA 0,0925 g; and PIB (mw = 1300) – TEPA 0,0812 g.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Ardhyarini
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini telah berhasil disintesis karbon mesopori terimpregnasi trietilentetraamina (TETA) dan metil dietanol amina (MDEA). Karbon mesopori dibuat melalui metode soft template dengan phloroglucinol dan formaldehida sebagai prekursor karbon, Pluronic F-127 sebagai agen pembentuk struktur dan HCl sebagai katalis. Pada penelitian ini, karbon aktif komersil terimpregnasi TETA dan MDEA digunakan sebagai pembanding. Karbon mesopori dan karbon aktif terimpregnasi TETA dan MDEA dikarakterisasi dengan FTIR, CHN analyzer dan analisa luas permukaan untuk memperhatikan pengaruh impregnasi terhadap struktur pada material tersebut.

Impregnasi meningkatkan kadar nitrogen pada karbon mesopori dengan meningkatnya konsentrasi TETA dan MDEA yang diimpregnasi. Spektrum FT-IR karbon mesopori terimpregnasi TETA memiliki puncak-puncak serapan yang merupakan karakteristik bilangan gelombang dari TETA. Spektrum FT-IR karbon mesopori terimpregnasi MDEA memiliki puncak-puncak serapan yang merupakan karakteristik bilangan gelombang dari MDEA. Hasil analisis permukaan memperlihatkan impregnasi TETA dan MDEA menurunkan luas permukaan dan volume pori namun masih mempertahankan sifat mesoporinya. Hasil ini memperlihatkan karbon mesopori terimpregnasi TETA dan MDEA berhasil disintesis.

Adsorpsi CO2 dilakukan dengan autoclave sistem batch. Hasil adsorpsi CO2 memperlihatkan karbon aktif memiliki kapasitas adsorpsi CO2 lebih besar dibandingkan karbon mesopori. Hasil adsorpsi CO2 pada karbon mesopori terimpregnasi TETA dan MDEA memiliki kapasitas adsorpsi CO2 yang meningkat dibandingkan karbon mesopori. Sedangkan kapasitas adsorpsi CO2 pada karbon aktif terimpregnasi TETA dan MDEA mengalami penurunan. Regenerasi adsorben memperlihatkan penurunan kapasitas adsorpsi CO2 selama pengujian lima kali siklus. Hal ini diakibatkan dari CO2 yang teradsorp sebelumnya belum sepenuhnya hilang sehingga mengganggu adsorpsi berikutnya. Selain itu, pemanasan pada saat regenerasi menyebabkan terjadi desorpsi amina pada karbon mesopori terimpreganasi TETA dan MDEA.
ABSTRACT
This research has successfully synthesized triethylenetetraamine (TETA) and methyl diethanol amine (MDEA) impregnated-mesoporous carbon. Mesoporous carbon was prepared through soft-template method with phloroglucinol and formaldehyde as carbon precursors, Pluronic F-127 as the structure directing agent and HCl as the catalyst. In this research, TETA and MDEA-impregnated activated carbon were used as comparison. TETA and MDEA impregnated mesoporous carbon and activated carbon were characterized by FTIR, CHN analyzer and surface area analysis to observe the effect impregnation on material structure.

Impregnation increased the nitrogen content on the mesoporous carbon with increasing concentrations of TETA and MDEA impregnation. The FT-IR spectrum of TETA impregnated mesoporous carbon had absorption peaks that TETA?s characteristic wavenumber. The FT-IR spectrum of MDEA impregnated mesoporous carbon had absorption peaks MDEA?s characteristic wavenumber. The results of surface analysis showed impregnation TETA and MDEA decreased surface area and pore volume but still maintained mesoporous character. These results showed that TETA and MDEA-impregnated mesoporous carbon were successfully synthesized. CO2 adsorption performed with autoclaved-reactor in batch system.

CO2 adsorption result showed the CO2 adsorption capacity of activated carbon higher than the mesoporous carbon. CO2 adsorption from TETA and MDEA impregnated mesoporous carbon have CO2 adsorption capacity increased than the mesoporous carbon. But the CO2 adsorption capacity of the TETA and MDEA-impregnated activated carbon decreased. Regeneration adsorbent showed decrease in CO2 adsorption capacity during five time cycles test. This is due to the CO2 adsorbed previously didn?t completely removed and interfere next adsorption. Futhermore, the heating for regeneration caused desorption amine on TETA and MDEA impregnated mesoporous carbon.
2016
T46041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Ma`Rifatun Khikmah
Abstrak :
Sintesis Periodic Mesoporous Organosilica dengan jembatan biphenylene telah berhasil dilakukan menggunakan metode sol gel dengan kehadiran surfaktan sebagai template. Selanjutnya fungsionalisasi Bph-PMO dengan gugus amina telah berhasil dilakukan dengan dua langkah reaksi kimia yaitu reaksi nitrasi menggunakan HNO3 65%/H2SO4 96% dan reduksi menggunakan menggunakan SnCl2/HCl 37%. Hasil sintesis kemudian dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, dan TEM EDX. Karakterisasi TEM mengkonfirmasi struktur material Bph-PMO memiliki struktur mesopori 2D hekasogonal dengan periodisitas molekuler, setelah difungsionalisasi dengan ukuran rata-rata diamater partikel sebesar 223.7 nm. Modifikasi permukaan pada NH2-Bph-PMO dengan nanopartikel perak telah dilakukan dengan metode impregnasi dan reduksi menggunakan AgNO3 sebagai prekursor perak dan NaBH4 sebagai agen pereduksi. Hasil karakterisasi XRD mengkonfirmasi keberadaan nanopartikel perak pada nilai 2θ = 38.1o, 44.2o, 64.5o dan 77,4o. Perhitungan besar ukuran kristal rata-rata dari nanopartikel perak dalam Ag/NH2-Bph-PMO adalah 8,05 nm berdasarkan persamaan Debye- Scherer. Kemampuan adsorpsi CO2 pada material Bph-PMO, NH2-Bph-PMO dan Ag/NH2-Bph-PMO ditentukan menggunakan metode titrimetri. Banyaknya CO2 yang teradsorpsi selama 15 menit dari masing masing material adalah 33.44, 8.392, dan 16.4 mmol. Reaksi karboksilasi fenilasetilena dengan CO2 dilakukan dengan variasi suhu (25oC, 50oC, dan 70oC). Hasil reaksi dianalisa menggunakan HPLC dan menunjukkan %konversi terbaik pada suhu 50oC yaitu 46.74%.
Synthesis of Biphenyl Periodic Mesoporous Organosilica (Bph-PMO) has been successfully carried out using the sol gel method in the presence of surfactants as a template. Furthermore, the functionalization of Bph-PMO with an amine group has been successfully carried out with two steps of a chemical reaction, nitration reaction (HNO3 65%/H2SO4 96%) and reduction (SnCl2/HCl 37%). Results of the synthesis were characterized using FTIR, XRD, and TEM EDX. TEM characterization confirmed that Bph-PMO material having a 2D hekasogonal mesoporous structure with molecular periodicity, after functionalized the material have average particle size of 223.7 nm. Surface modification of NH2-Bph-PMO with silver nanoparticles has been carried out by impregnation and reduction method using AgNO3 as a silver precursor and NaBH4 as a reducing agent. The result of XRD characterization confirmed the presence of silver nanoparticles at 2θ = 38.1o, 44.2o, 64.5o and 77.4o. Based of Debye-Scherer Calculation the average crystal size of silver nanoparticles in Ag/NH2-Bph-PMO is 8.05 nm. The capacity adsorption of CO2 on Bph-PMO, NH2-Bph-PMO and Ag/NH2-Bph-PMO materials was determined using the titrimetry method. The amount of CO2 adsorbed for 15 minutes from each material is 33.44, 8,392 and 16.4 mmol. The carboxylation reaction of phenyl acetylene with CO2 was carried out with variation of temperature (25oC, 50oC, and 70oC). The results of the reaction were analyzed using HPLC and showed the best conversion at 50oC at 46.74%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irfandri Trisraditya Adhiwijaya
Abstrak :
Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89% pada tahun 2030 adalah dengan pengaplikasian energi bersih dan terbarukan, seperti gas alam. Namun, gas alam yang diperoleh dari reservoir bawah tanah mengandung beberapa komponen pengotor seperti karbon dioksida. Penanganan terhadap emisi CO2 dapat dilakukan dengan penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (Carbon Capture and Storage) menggunakan pelarut amina. Penelitian ini mempelajari efek penggunaan jenis amina (MEA, MDEA, dan MDEA/MEA) dan variasi komposisi CO2 (5, 10, 15, dan 20%) dalam umpan gas terhadap konsumsi energi dan jejak karbon pada proses penangkapan dan transportasi CO2. Model unit pemrosesan gas amina dikembangkan menggunakan simulator Aspen HYSYS V10. Komposisi CO2 20% pada umpan gas di setiap variasi amina menunjukkan nilai konsumsi energi terendah dengan nilai berturut-turut 4,73 GJ/ton CO2, 5,27 GJ/ton CO2, dan 3,34 GJ/ton CO2. Teknologi CCS layak digunakan pada suatu gas plant dengan menggunakan MEA untuk umpan gas yang memiliki komposisi CO2 minimal 20% dan MDEA/MEA untuk umpan gas yang memiliki komposisi CO2 minimal 10% CO2 karena menghasilkan net negative emissions dengan nilai berturut-turut -1.056,20 ton CO2 dan -1.343,06 ton CO2 ......Indonesia's commitment to reducing carbon emissions by 31.89% by 2030 is through the application of clean and renewable energy, such as natural gas. However, natural gas obtained from underground reservoirs contains several impurity components such as carbon dioxide. Handling CO2 emissions can be done by capturing and storing carbon dioxide (Carbon Capture and Storage) using amine solvents. This research studied the effect of using amine types (MEA, MDEA, and MDEA/MEA) and variations in CO2 composition (5, 10, 15, and 20%) in gas feed on energy consumption and carbon footprint in the CO2 capture and transportation process. The amine gas processing unit model was developed using the Aspen HYSYS V10 simulator. The composition of 20% CO2 in the gas feed in each amine variation shows the lowest energy consumption values ​​with values ​​respectively 4.73 GJ/ton CO2, 5.27 GJ/ton CO2, and 3.34 GJ/ton CO2. CCS technology is suitable for use in a gas plant by using MEA for feed gas that has a CO2 composition of at least 20% and MDEA/MEA for feed gas that has a CO2 composition of at least 10% CO2 because it produces net negative emissions with a value of -1,056.20 respectively. tons of CO2 and -1,343.06 tons of CO2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Antonius Eriek Afindo
Abstrak :
Dalam rentang 20 tahun terakhir, berbagai penelitian menyebutkan bahwa kontaktor membran serat berongga dapat menjadi kontaktor gas-cair yang menjanjikan di tengah berbagai kendala pada kontaktor kolom konvensional. Namun, kualitas produk yang belum maksimal menuntut penelitian lanjut akan pelarut yang lebih kuat menyerap CO2. Untuk itu, penelitian ini mengevaluasi pelarut campuran Monoethanolamine dan Diethanolamine sebagai pelarut baru dalam percobaan absorpsi gas CO2 murni. Membran yang digunakan terbuat dari PVC dengan diameter luar 0,0015 m dan diameter dalam 0,0013 m. Hasil penelitian menyebutkan konsentrasi terbaik adalah 6%MEA+4%DEA (persen berat) dengan nilai kapasitas penyerapan sebesar 1,66 cm3/s dan dengan jumlah serat 40, pelarut ini mampu menyerap CO2 hingga 85,57%. ......For recent 20 years, several researches stated that hollow fiber membrane contactor has been very promising to be gas-liquid contactor for CO2 absorption. But in some applications and researches, the result found that this contactor still have a problem: low quality product which correspondence to the unsatisfied solvent. This research was aimed to evaluate the performance of mix amine (MEA and DEA) as solvent to absorb pure CO2 through PVC hollow fiber membrane. The inner and outer diameters were 0.0015 m and 0.0013 m respectively. The result showed that the best composition for solvent was 6%MEA + 4%DEA (%wt) with the value of kLA was 1,66 cm3/s. By using 40 fibers, this solvent could absorb 85.57% CO2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43396
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariz Kiansyahnur Huta Suhud
Abstrak :
Gas CO2 dalam gas alam yang bersifat asam merugikan karena korosif sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem perpipaan dan utilitas di industri serta mengurangi kalor pembakaran proses jika bercampur dengan air. Penelitian ini dilakukan untuk pemurnian dan pengolahan gas alam dengan absorpsi menggunakan kontaktor membran. Kontaktor membran berpori nano bersifat lebih ekonomis dan dapat menutupi kekurangan pada kolom absorpsi konvesional dalam proses absorpsi CO2. Pelarut amina lazim digunakan dalam proses absorpsi CO2 karena ekonomis juga memiliki kecepatan reaksi yang tinggi untuk mengabsorp CO2. Dalam penelitian ini, pelarut campuran amina TEA/DEA digunakan untuk mengabsorpsi CO2 melalui kontaktor membran berpori nano spiral wound berbahan dasar poliamida dengan luas 0,5 m2. Pelarut campuran amina TEA 5% wt + DEA 3% wt menunjukkan hasil terbaik dalam penelitian ini dengan koefisien perpindahan massa 0,0012 cm/s dan dapat menyerap 0,021 mol/L. Secara hidrodinamika, penurunan tekanan cairan pada membran mencapai 0,69 psi pada laju alir 500 mL/menit.
Gas CO2 is one of acid gas in natural gas and considered to be harmful since it is corrosive and can cause damage in piping system and utilities in the industry as well as reduce the value of heating calor when mixed with water. In this research, there will be acid gas removal and purification processes by absorption using membranes. Nano porous membrane contactor is economical and can cover the disadvantages of conventional coloumn to absorp CO2. Amine solvent is widely used in CO2 absorption because it is economical and reactive with CO2. In this research, mixture of amine solvent of TEA/DEA is used to absorp CO2 with nano-porous spiral wound membrane made from poly-amide having area of 0.5 m2. The mixture of amine solvent by TEA 5% wt + DEA 3% wt shows the best result in this research with mass transfer coefficient 0.0012 cm/s and can absorp 0.021 mol/L. Based on hydrodynamic test, the pressure drop of liquid has approached 0.69 psi by the flow rate 500 mL/minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library