Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safrini Malahayati
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas peranan Martha Graham terhadap tari moderen Amerika 1926-1955. Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metode umum dalam historiografi. Dalam penulisan menunjukkan bahwa Martha Graham memiliki peranan yang signifikan dalam perkembangan tari moderen Amerika. Hal ini terlihat dari Martha Graham menempatkan seni tari moderen ke dalam dunia akademis seni secara formal. Tari moderen yang mencirikan nilai-nilai Amerika diungkapkan juga melalui karya-karya tentang kebebasan, individualisme, demokrasi, dan humanisme. Pada tahun 1955 kemudian ia terpilih menjadi duta kesenian Amerika untuk negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Hal ini yang menjadi cikal bakal masuknya pengaruh tari moderen di dunia.
Abstract
The Focus of this study is the role of Martha Graham in American modern dance 1926-1955. This research is done by using common methods in historiography. In the writing shows that Martha Graham has significant role in the development of American modern dance. This can be seen from Martha Graham_s modern dance that she puts into formal academic life. Dance that characterizes American values are also expressed through her works based on value of freedom, individualism, democracy, and humanism. In 1955 she was elected to be an American arts ambassador for Asian countries, including Indonesia. This was an embryo of the modern dance influence the world.
2010
S12534
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusdi
Abstrak :
Tesis ini berisikan penelitian mengenai nilai-nilai Amerika yang terdapat dalain cerita Elm Forrest Gump. Dalam tulisan ini, masalah penelitiannya adalah pemahaman mengenai nilai-nilai masyarakat Amerika, yang meliputi nilai-nilai kerja keras atau bekerja, demokrasi, kebebasan individu, kesetaraan kesempatan dan patriotisme, yang terdapat dalam cerita film Forrest Gump. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa cerita film Forrest Gump mengandung nilai-nilai Amerika, yaitu kerja keras atau bekerja, demokrasi, kebebasan individu, kesetaraan kesempatan dan patriotisme. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Cerita film Forrest Gump mengandung nilai-nilai Amerika, seperti nilai demokrasi, kebebasan individu, kesetaraan kesempatan, kerja keras dan nilai patriotisme. 2) NilaiĀ¬-nilai ini adalah nilai-nilai nyata yang juga ada dalam kehidupan rakyat Amerika. 3) Untuk memahami nilai-nilai Amerika dalam film Forrest Gump, dapat lebih mudah dilakukan dengan memahami fakta-fakta yang ada dalam kehidupan rakyat Amerika dari dulu hingga sekarang.
This is a study about American values in the narrative of the Forrest Gump film. The study is to understand American values in the Forrest Gump film. The objective of this research is to show that there are American values, such as hard working, democracy, individual freedom, equality of opportunity, and patriotism in the narrative of the Forrest Gump film. The conclusion of this study are : 1) The narrative of the Forrest Gump film contains American values, such as hard working, democracy, individual freedom, equality of opportunity and patriotism. 2) These values can be found in real American life. 3) To understand the American values in the narrative of Forrest Gump one can study the facts of American life in the past and in the present time.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Lusi Anggari
Abstrak :
Perubahan dan paradox sudah menjadi ciri khas bangsa Amerika. Hal ini terjadi di berbagai aspek kehidupan baik dalam level individu, masyarakat, maupun pemerintah. Ketiganya merupakan sebuah kesatuan sistem yang saling terkait, sehingga perubahan di dalam salah satu variabel sistem tersebut akan merembet pada variabel lainnya. Peran dan identitas laki-laki merupakan satu titik dalam aspek sosial kebudayaan Amerika yang masuk dalam arus perubahan tersebut. Hal ini akan membawa pengaruh penting pada masyarakat karena keluarga merupakan lembaga yang berisikan nilai dan norma budaya yang membentuk nilai dan norma budaya kelompok ataupun lapisan sosial masyarakat tertentu secara keseluruhan. Selama ini berbagai bahasan tentang jender lebih banyak fokus pada perempuan dan umumnya dari perspektif perempuan Dan sungguh merupakan sesuatu yang menarik ketika Mrs. Doubt Fire dan Junior menampilkan hal yang berbeda yakni permasalahan laki-laki dan dari sudut pandang laki-laki. Tesis ini menunjukkan bahwa di era 1990an terjadi perubahan peran laki-laki dalam keluarga dari breadwinner menjadi caregiver. Perubahan peran ini disokong oleh perubahan identitasnya sebagai sensitive men dan involved father atau sebutan lain yang senada yang pada dasarnya mengangkat dan menekankan pada aspek kepekaan emosi sebagai karakter yang ideal di masa itu menggantikan aspek materiil. Faktor ekonomi dan liberasi perempuan ternyata menjadi penyebab dan pendorong perubahan peran laki-laki ini. Media massa, dalam hal ini film menampilkan stereotip laki-laki baru ini sebagai figur ideal era 1990an, namun perubahan ini terhambat oleh ambivalensi perempuan dan pemerintah yang bisa dilihat sebagai sebuah paradoks demokrasi Amerika. Rangkaian dari perubahan ini adalah redefinisi "motherhood" yang menekankan pada aspek financial support, dan keluarga yang lebih fokus pada fungsi daripada bentuk. ......Changes and paradox always go hand in hand. They are present in all three levels in society i.e. individual, community, and state. The relation of those three aspects then marks the American core values. Changes themselves do not stand-alone and are believed to generate further changes in related areas. The prevalent phenomenon in the life of the American white, middle class men in 1990s was the degrading trend of the breadwinning role due to both economic as well as social factors. As a result, fathers entering the private sphere increase from time to time. Men's new role in domestic area is well supported by their newly defined identity as new men, sensitive men, involved father and the lie which put a greater emphasis on emotional rather than material aspect as the determining factor of happiness and success in life. Media, especially films, play the role as the "major socializing influence" which is also the case with Mrs. Doubt fire and Junior. Despite the fact that more and more men have trudge into the domestic area, the problems remain. Ambivalence in the part of women and institution are the major cause. The push and pull over women's striving for equality and preserving their "motherhood" on one side, and the shift in the ruling power from conservatives to liberal represented by the Democratic party on the other one impede men's equality with women in the private sphere. Then, it can be said that ambivalence is a paradox to. Finally, men's changing role requires a change in women's in the form of redefined motherhood. This time, women's new role will consider putting emphasis on financial support for the dependants. As for family, focus will be directed towards function than forms.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library