Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tumanggor, Benhard Nataniel
"

Timbal (Pb) merupakan logam berat dengan nomor atom 82 dan massa atom 207,2. Timbal bersumber dari alam, industri, serta transportasi. Timbal dari industri berasal dari industri baterai, industri kimia, industri bahan bakar, dan industri peleburan aki bekas serta dari transportasi berasal dari bahan bakar kendaraan bermotor. Sumber-sumber logam timbal ini dapat menyebabkan pajanan timbal ke dalam lingkungan sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan (Risk Quotient) akibat pajanan timbal pada masyarakat lingkungan di sekitar Kawasan Industri Manis, Banten. Penelitian ini dilakukan pada bulan April–Juli tahun 2019 menggunakan metode penelitian Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Metode penelitian ini untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia. Nilai RQ dinyatakan berisiko jika RQ>1.

Nilai pengukuran timbal (Pb) didapat dari dua titik sampling uji udara ambien di sekitar Kawasan Industri Manis yaitu 1,58 μg/Nm3 pada titik 1 dan 0,23 μg/Nm3 pada titik 2. Nilai rata-rata pengukuran timbal (Pb) dari kedua titik adalah 0,905 μg/Nm3. Hasil pengukuran tersebut masih dibawah Baku Mutu Udara Ambien yang ditetapkan dalam PP Nomor 41 Tahun 1999. Nilai jumlah asupan pada penelitian ini dihitung secara real time dan life span. Nilai jumlah asupan pajanan timbal (Pb) dengan durasi pajanan real time yaitu 2,2038x10-4 mg/kg/hari. Sedangkan nilai jumlah asupan dengan durasi pajanan life span adalah 2,8746x10-4 mg/kg/hari. Nilai tingkat risiko dihitung dengan membandingkan antara nilai asupan (intake) dengan nilai default RfC. Nilai RfC didapatkan dari IRIS US-EPA yaitu 4,93x10-4 mg/kg/hari. Nilai tingkat risiko dihitung berdasarkan beberapa durasi pajanan mencakup real time dan life span (1, 10, 23, 30, 60, dan 100 tahun). Nilai tingkat risiko (RQ) akibat pajanan timbal (Pb) yang didapatkan adalah 0,0388; 0,194; 0,447; 0,583; 1,166; dan 1,943.

Kata kunci: Timbal (Pb), Masyarakat, Baku Mutu Udara Ambien, Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)


Lead (Pb) is a heavy metal with an atomic number of 82 and an atomic mass of 207.2. Lead is sourced from nature, industry, and transportation. Lead from industry comes from the battery industry, chemical industry, fuel industry, and used battery smelting industries as well as from transportation derived from motor vehicle fuel. These sources of lead metal can cause lead exposure into the environment resulting in air pollution. This study aims to determine the level of health risk (Risk Quotient) due to lead exposure to the neighborhood community of Manis Industrial Zone, Banten. This research was conducted in April–July 2019 using the method of research Environmental Health Risk Analysis (ARKL). This research method is to calculate or predict risks to human health. RQ value is stated as risk if RQ >1.

The measurement value of lead (Pb) was obtained from two ambient air test sampling points around the Manis Industrial Zone was 1.58 μg/Nm3 at the first point and 0.23 μg/Nm3 at the second point. The average value of lead (Pb) measurement from both points is 0.905 μg/Nm3. The results of these measurements are still below the Ambient Air Quality Standard according to PP No. 41 Tahun 1999. The amount of intake in this study is calculated in real time and life span. The value of lead (Pb) exposure intake with real time exposure duration was 2.2038 x10-4 mg/kg/day. While the value of the amount of intake with the duration of life span exposure is 2.8746x10-4 mg/kg/day. The value of the risk level is calculated by comparing the value of the intake with the default value of the RfC. The RfC value was obtained from IRIS US-EPA which was 4.93x10-4 mg/kg/day. Risk level values are calculated based on several exposures including real time and life span (1, 10, 23, 30, 60, and 100 years). The value of risk level (RQ) due to lead exposure (Pb) obtained is 0.0388; 0.194; 0.447; 0,583; 1,166; and 1,943.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susiani
"Jakarta adalah ibukota dari Negara Indonesia yang mana memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Persimpangan Semanggi adalah jantung kota Jakarta yang memiliki kontribusi yang besar terhadap polusi udara. Standar ambang batas kualitas polusi Carbon Monoksida (CO) yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah DKI Jakarta No.551 tahun 2001 tentang penetapan baku mutu udara ambien dan baku tingkat kebisingan di Propinsi DKI Jakarta adalah 9.000 μg/Nm3. Berdasarkan perhitungan jumlah kendaraan di salah satu titik Persimpangan Semanggi oleh IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement) maka dapat dianalisis dan diketahui bahwa jumlah CO pada titik tersebut adalah 74.580 μg/Nm3. Hal ini menunjukkan bahwa kadar CO pada titik tersebut melebihi ambang batas yang telah ditentukan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perilaku pemilihan kendaraan oleh masyarakat DKI di jalan dan efeknya terhadap polusi udara yang ditimbulkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa statistik multivariabel menggunakan software Minitab version 15. Sebagai solusi pemecahan masalah, penelitian ini merekomendasikan perbaikan pelayanan busway secara teknis dan kebijakan pemerintah. Penelitian ini juga memprediksi 5 tahun kedepan dari periode data survey untuk menganalisa, membandingkan dan mengetahui pilihan yang terbaik dari rekomendasi-rekomendasi yang telah diajukan. Berdasarkan analisa data tersebut, maka rekomendasi terbaik adalah scenario 1 yaitu rekomendasi terhadap aksi-aksi : peningkatan jumlah armada kendaraan busway, meningkatkan sistem pelayanan tiket (e-ticketing system, tiket langganan, dan tiket integrasi dengan moda lainnya), membangun flyover khusus untuk rute busway, dan membangun bus tracking system/GPS untuk mengoptimalkan rute-rute sibuk dengan mengalihkan armada bus dari rute yang tidak sibuk secepat mungkin pada saat dibutuhkan.

Jakarta is capital city of Indonesia which has high emission pollution degree. Semanggi intersection is heart of Jakarta which has huge contribution of emission pollution. Ambien air quality standard of Carbon Monoxide (CO) from DKI Jakarta Governor Decree No. 551 year 2001 concerning the Stipulation of Ambient Air Quality Standard and Noise for the Capital City of Jakarta is 9.000 μg/Nm3. Based on traffic counting one of Semanggi Intersection point by IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement), so we can analyse and know CO amount is 74.580 μg/Nm3. It shows CO quantity on that point more than ambient air quality standard. This research has purpose to know the effect of vehicle choice behaviour contribute emission pollution. The methodology approach research is multivariable statistics analyse use Minitab version 15 software. This research recommend the actions solutions of : upgrade technically busway service and government policy. This research also 5 years forecast from traffic counting period to analyse, compare, and know the best recommendation. Based on data analyse, the best recommendation is scenario 1 which recommend the actions of : increase the number of bus fleet, upgrade ticket service system (e-ticketing system, and subscribe ticket, integrated ticket with the other public transportation) build flyover busway route, build bus tracking system to optimize equity route with divert fleets from to the others route quickly at necessary time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library