Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanjung, Nikhen Pratiwi Sekar
"ABSTRAK
Fenomena pekerja tidak penuh merupakan bagian dari pasar kerja. Salah satu keuntungan dari pekerjaan tidak penuh adalah dapat mengurangi angka pengangguran. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil pekerja tidak penuh serta faktor yang memengaruhi kecenderungan bekerja tidak penuh di Indonesia dengan data Sakernas 2016. Mayoritas pekerja tidak penuh adalah kelompok pekerja yang tinggal di perdesaan, usia 35-44 tahun, kawin, memiliki modal manusia yang rendah, bukan penyandang disabilitas, tidak memiliki anggota rumah tangga usia di bawah 10 tahun, bekerja di sektor pertanian, pekerja/tidak dibayar, sektor informal, serta upah per bulan kurang dari Rp 500 ribu. Hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa pekerja perempuan, tinggal di perdesaan, berusia di bawah 55 tahun, belum menikah, berpendidikan rendah, tidak pernah mengikuti pelatihan kerja, memiliki pengalaman kerja, berstatus disable, memiliki anggota rumah tangga usia di bawah 10 tahun, serta bekerja di lapangan usaha pertanian dan sejenisnya berpeluang lebih besar untuk menjadi pekerja tidak penuh di Indonesia.

ABSTRACT
The phenomenon of part time workers is the part of the labor market. One of the advantages of a part time job is to reduce unemployment rate. The aim of this research is to find out the profile of part time workers and the factors which affecting part time workers in Indonesia with Sakernas 2016. Part time workers are female, living in the rural areas, 35 44 years old, married, have less of human capital, non disabilities persons, do not have household members under 10 years old, works in the agricultural sector, unpaid workers, informal sector, and monthly wages less than 500 thousand rupiahs. The results of binary logistic regression analysis showed that female workers, living in rural areas, aged under 55, unmarried, low educated persons, never attending job training, having work experience, disabled persons, having household members under 10 years old, and working in agricultural sectors have greater opportunity to become part time workers in Indonesia."
Lengkap +
2017
T48296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fawzy
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang perilaku dan daerah jelajah harian rusa timor (Cervus timorensis) di Taman Nasional Baluran, dari Juni hingga September 2019. Tujuan penelitian untuk mengukur dan membandingkan perilaku dan daerah jelajah harian rusa timor (Cervus timorensis) pada dua lokasi dengan tingkat gangguan antropogenik yang berbeda di Taman Nasional Baluran. Kedua lokasi dengan tingkat gangguan aktivitas manusia yang berbeda yaitu: adanya pariwisata di Savana Bekol, dan tanpa pariwisata dan adanya penggembalaan sapi (Bos taurus) di Labuhan Merak. Pengumpulan data alokasi waktu harian dilakukan dengan melakukan observasi langsung di habitat rusa timor menggunakan metode continuous focal animal sampling. Individu atau subjek pengamatan dipilih dari 3 lokasi berbeda di Savana Bekol dan 2 lokasi berbeda di Labuhan Merak. Data perilaku harian dianalisis menggunakan uji perbandingan statistika t independen atau Mann-Whitney [n1 = 25 (♀ = 15, ♂ = 10), n2 = 10 (♀ = 6, ♂ = 4)]. Data daerah jelajah harian dianalisis menggunakan uji perbandingan yaitu uji t independen [n1 = 6 (♀ = 3, ♂ = 3), n2 = 6 (♀ = 3, ♂ = 3)]. Hasil perbandingan perilaku dari Savana Bekol dengan Labuhan Merak menunjukkan bahwa pada rusa timor betina terdapat perbedaan yang signifikan pada proporsi perilaku istirahat (36,93% ± 10,97 dengan 63,40% ± 10,05), bergerak (7,13% ± 1,72 dengan 1,83% ± 0,41), dan waspada (1,52% ± 0,39 dengan 0,51% ± 0,19) (P ≤ 0,05). Pada rusa timor jantan terdapat perbedaan yang signifikan pada proporsi perilaku bergerak (6,36% ± 1,84 dengan 1,82% ± 0,56) (P ≤ 0,05). Hasil perbandingan daerah jelajah dari Savana Bekol dengan Labuhan Merak menunjukkan bahwa pada rusa timor betina di Savana Bekol memiliki luas daerah jelajah harian yang lebih luas dibandingkan dengan luas daerah jelajah harian rusa timor betina di Labuhan Merak (19,19 ha ± 0,74 dengan 2,67 ha ± 0,36) (P ≤ 0,05). Pada rusa timor jantan di Savana Bekol juga memiliki luas daerah jelajah harian yang lebih luas dibandingkan dengan luas daerah jelajah harian rusa timor jantan di Labuhan Merak (13,93 ha ± 0,55 dengan 2,18 ha ± 0,40) (P ≤ 0,05). Perilaku daerah jelajah rusa timor dalam penggunaan habitat (tutupan lahan, ketinggian, dan kemiringan) dari kedua lokasi menunjukkan perilaku yang hampir sama yaitu menggunakan strategi optimal patch use.

ABSTRACT
Research had been carried out on the behavior and daily home range of ​​javan deer in Baluran National Park, from June to September 2019. The aim of the study was to measure and compare the behavior and daily home range of javan deer (Cervus timorensis) from two sites with different levels of anthropogenic disturbance in Baluran National Park. The two locations with different levels of human activity disturbances are: the areas with the presence of tourism in Savana Bekol (location 1), and areas without tourism and the presence of livestock grazing of cattle (Bos taurus) in Labuhan Merak (location 2). Daily time budget data collection was conducted by direct observation in the javan deer habitat using the continuous focal animal sampling method. Individuals or observational subjects were chosen from 3 different locations at Savana Bekol and 2 different locations at Labuhan Merak. Daily behavioral data were analyzed using statistical comparison independent t test or Mann-Whitney test [n1 = 25 (♀ = 15, ♂ = 10), n2 = 10 (♀ = 6, ♂ = 4)]. Daily home range data were analyzed using a comparison independent t test [n1 = 6 (♀ = 3, ♂ = 3), n2 = 6 (♀ = 3, ♂ = 3)]. Comparison of behavior from Savana Bekol vs Labuhan Merak showed that in female javan deer, there was a significant difference in the proportion of resting behavior (36.93% ± 10.97 vs 63.40% ± 10.05), moving (7.13% ± 1.72 vs 1.83% ± 0.41), and vigilance (1.52% ± 0.39 vs 0.51% ± 0.19) (P ≤ 0.05). In male javan deer there was a significant difference in the proportion of moving behavior (6.36% ± 1.84 vs 1.82% ± 0.56) (P ≤ 0.05). Comparison of home ranges from Savana Bekol vs Labuhan Merak showed that females javan deer in Savana Bekol has a wider daily home range than the daily home range of females javan deer in Labuhan Merak (19.19 ha ± 0.74 vs 2.67 ha ± 0.36) (P ≤ 0.05). Males javan deer in Savana Bekol also has a wider daily home range than the daily home range males of javan deer in Labuhan Merak (13.93 ha ± 0.55 vs 2.18 ha ± 0.40) (P ≤ 0.05). The home range behavior of javan deer in habitat use (land cover, elevation, and slope) from the two locations showed almost the same behavior, which is using optimal patch use strategy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Maulida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konversi Liquefied Petroleum Gas (LPG) terhadap aktivitas ekonomi dan sosial perempuan di Indonesia. Metode evaluasi dampak menggunakan estimasi difference in difference melalui data panel IFLS 2007 dan 2014. Penelitian ini mengestimasi dua variabel utama yaitu jam kerja sebagai proksi aktivitas ekonomi dan jumlah arisan sebagai proksi aktivitas sosial pada sampel perempuan menikah. Penelitian ini menemukan hubungan sebab akibat yang ditimbulkan pada program konversi LPG terhadap aktivitas ekonomi dan sosial perempuan. Konversi LPG mampu meningkatkan jumlah jam kerja dan pada aktivitas sosial dan meningkatkan jumlah arisan. Kami juga mengestimasi dengansub-sampel regional dan demografis, hasilnya menemukan bahwa konversi LPG masih memiliki efek kausal positif pada dua variabel utama. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan clean cooking energy dapat meningkatan pemberdayaan perempuan dari sisi alokasi waktu.

This study aims to examine the impact of Liquefied Petroleum Gas (LPG) conversion on women's economic and social activities in Indonesia. The Impact is evaluated using difference in difference estimation through 2007 and 2014 Indonesia Family Life Survey (IFLS) panel data. This study estimates the two main variables are work hours as a proxy for economic activity and the number of social gathering as a proxy for social activities in a sample of married women. Through the estimation result, this study found a causal effect by the LPG conversion program to women's economic and social activity. LPG conversion can increase the number of work hours and the number of social gathering. We also estimated with regional and demographic sub-samples, the results found that the impact of LPG conversion still has a positive causal effect on two main variables. Overall, this study shows the use of clean cooking energy can increase women's empowerment in terms of time allocation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah Ralea Lestari
"Pantai Depok dan Baron merupakan salah satu obyek wisata di Desa Parangtritis dan tempat perintisan perikanan di pesisir selatan Yogyakarta. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di pesisir Pantai Depok menjadi TPI dengan produksi ikan tertinggi di Bantul pada tahun 2013-2017 dan memberikan kontribusi nilai ekonomi sumber daya perikanan tertinggi di Pesisir Selatan Bantul begitupun dengan perikanan tangkap di Pantai Baron. Tetapi nelayan tidak lepas dari kemiskinan. Pendapatan mereka lebih tinggi hanya pada musim-musim tertentu. Minimnya kepastian penghasilan setiap hari dalam rumah tangga seorang
nelayan, membuat perempuan beradaptasi sebagai salah satu pilar penunjang kebutuhan hidup rumah tangga. Tidak hanya di rumah tangga, perempuan pesisir juga menjadi tonggak pembangunan desa pesisir, perempuan dengan usia rata-rata 20-40 tahun terlibat dalam usaha perikanan di pesisir Pantai Depok. Wanita yang bekerja dan memiliki posisi ekonomi juga faktor penentu dalam menghadapi laki-laki, baik dalam bidang kegiatan di keluarga maupun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rumah tangga nelayan berdasarkan sebaran dan karakteristiknya. Serta mendeskripsikan hubungan
pengambilan keputusan rumah tangga berdasarkan setiap karakteristik rumah tangga istri nelayan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial perbedaan kedua tempat.
Hasilnya adalah terdapat 3 karakteristik rumah tangga yang berbeda berdasarkan aset alat perikanan tangkap, yaitu rumah tangga nelayan juragan, pemilik kapal, dan buruh. Nelayan dan istri dari masing-masing rumah tangga nelayan memiliki pekerjaan, pendapatan, dan jam kerja yang beragam. Secara garis besar, rendah tingginya pendapatan istri nelayan tidak terlalu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan di dalam rumah tangga, melainkan pendapatan sang nelayan itu sendiri.

Depok and Baron beaches are one of the tourist attractions in Parangtritis Village and a fishery pioneer site on the south coast of Yogyakarta. The Fish Auction Place (TPI) on the coast of Depok Beach became the TPI with the highest fish production in Bantul in 2013-2017 and contributed the highest economic value of fisheries resources on the South Coast of Bantul as well as capture fisheries on Baron Beach. But fishermen are not free from poverty. Their income is higher only in certain seasons. The lack of certainty of income every day in the household of a fisherman has made women adapt as one of the pillars to support the needs of household life. Not only in households, coastal women are also the pillars of coastal village development, women with an average age of 20-40 years are involved in fisheries business on the coast of Depok Beach. Women who work and have an economic position are also determining factors in dealing with men, both in the field of activities in the family and society. This study aims to analyze fisherman households based on their distribution and characteristics. As well as describing the relationship between household decision making based on each characteristic of the fishermen's wife's
household. The method used is a spatial analysis of the differences between the two places. The result is that there are 3 different household characteristics based on fishing gear assets, namely the household of skipper fishermen, boat owners, and workers. Fishermen and the wife of each fishing household have different jobs, incomes and working hours. Broadly speaking, the low and high income of fishermen's wives does not really affect decision making in the household, but rather the income of the fishermen themselves.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library