Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julius Purnama Eka
Abstrak :
Tesis ini meneliti sintesa organoclay dengan menggunakan berbagai surfaktan,Alkyl Benzyl Dimethyl Ammonium Chloride, Ammonium Lauryl Sulfate, Sodium Dodecyl Sulfate. Clay atau yang lebih dikenal dengan lempung yang berasal dari Garut, Tasikmalaya, Cibadak, Jawa Timur, Kalimantan dan Cina. Sifatnya yang khas seperti mampu mengembang diantara ruang galerinya, mampu mengalami pertukaran kation dan bersifat hydrophilic sangat menarik untuk diteliti. Perubahan dari hydrophilic menjadi hydrophobic akan sangat berguna didalam penelitian bahan - bahan baru pada jenis bahan - bahan masa depan. ......This thesis studies organoclay synthesized using various surfactant, Alkyl Benzyl Dimethyl Ammonium Chloride, Ammonium Lauryl Sulfate, Sodium Dodecyl Sulfate. Clay which is being known as "lempung" from Garut, Tasikmalaya, Cibadak, Jawa Timur, Kalimantan and China. Clay has swelling capability at inter gallery space, cation exchange ability and hydrophilic properties is very interesting to observe. Clay modification from hydrophilic into hydrophobic is very useful for materials research to discover future materials.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Dorothea
Abstrak :
Asam galat adalah salah satu senyawa yang berpotensi menjadi obat baru bagi kanker. Banyak penelitian yang telah menguji aktivitas asam galat sebagai antikanker, tetapi asam galat bersifat sangat hidrofilik sehingga sulit untuk menembus membran sel. Untuk meningkatkan aktivitas sitotoksisitas dan hidrofobisitas, dibuat senyawa turunan asam galat yaitu alkil galat dan metoksi galat. Aktivitas diuji pada sel MCF-7 menggunakan MTS (3-(4,5-dimethylthiazol- 2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium) assay dengan inkubasi selama 48 jam. Aktivitas setiap senyawa ditentukan dengan menggunakan nilai IC50. Dari seluruh senyawa yang diuji, isoamil galat, heptil galat dan oktil galat, merupakan senyawa yang aktif sebagai antikanker MCF-7 dengan nilai IC50 58,11; 25,94 dan 42,34. Berdasarkan ekstrapolasi garis, isobutil galat dan juga dapat menurunkan persentase viabilitas sel, meskipun nilai IC50-nya belum dapat ditentukan dari penelitian ini. Metoksi galat tidak memiliki efek penghambatan pada sel kanker payudara MCF-7. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa isobutil, isoamil, heptil dan oktil galat merupakan senyawa turunan asam galat yang memiliki aktivitas sitotoksik sedangkan metoksi galat tidak memiliki aktivitas sitotoksik terhadap MCF-7. ...... Gallic acid is a potential chemotherapeutic agent. Many studies have proven the anti cancer activity of gallic acid, including in breast cancer. However, gallic acid is a hydrophilic molecule, which restrict the substance from passing the cell membrane. To increase the potential cytotoxicity and its hydrophobicity, two groups of gallic acid derivatives, alkyl gallates and methoxy gallates, were developed. The activity of these derivatives were tested in MCF-7 cell lines, using MTS (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4- sulfophenyl)-2H-tetrazolium) assay, and then incubated for 48 hours. Percentage of cell viability over control were assessed. Cytotoxic activities of gallic acid and its derivatives were determined using IC50 values. Among all of the gallic acid derivatives, isoamyl gallate, heptyl gallate and octyl gallate were the most potential drugs to treat MCF-7 breast cancer with IC50 values of 58,11; 25,94 and 42,34 μg/ml, respectively. Based on the trendline prediction, isobutyl gallate also showed cytotoxic activity towards MCF-7, although the IC50 values cannot be determined in this research. Methoxy gallates do not have any inhibitory activity towards breast cancer MCF-7. In conclusion, isobutyl, isoamyl, heptyl and octyl gallate are gallic acid derivatives with cytotoxic activity, while methoxy gallates do not have any cytotoxic activity towards MCF-7.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Liwang
Abstrak :
Kanker serviks merupakan kanker ketiga tersering pada perempuan dan kelima tersering di dunia. Hingga saat ini, terapi kanker serviks masih memiliki efek samping dan komplikasi masih tinggi, serta efektivitas pada stadium lanjut masih rendah sehingga menyebabkan perlunya pengembangan terapi yang lain. Asam galat diketahui sebagai antikanker yang potensial. Modifikasi struktur gugus alkil akan mengubah sifat farmakokinetik dan farmakodinamik senyawa. Studi ini menilai aktivitas sitotoksik derivat asam galat. Inhibition concentration (IC50) derivat asam galat dinilai pada sel HeLa. Sel diberikan asam galat atau derivatna dengan jumlah minimal 1x104 sel/ well dengan konsentrasi berkisar antara 0.4 ? 51,2 μg/ml selama 48 jam. Setelah itu, viabilitas sel dinilai menggunakan MTS (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium) assay. Hasil menunjukkan heptil galat dan oktil galat memiliki IC50 terendah, yaitu 4,00 μg/ml dan 7,47 μg/ml berturut-turut. Penambahan rantai cabang menunjukkan peningkatkan inhibisi sel HeLa. Akan tetapi, derivat metoksi galat tidak menunjukkan perbaikan aktivitas sitotoksik terhadap HeLa. Dengan demikian, modifikasi struktur alkil galat berupa penambahan rantai utama dan cabang derivat asam galat memiliki aktivitas sitotoksik yang lebih baik terhadap HeLa. ...... Cervical cancer is the third most common cancer in women and the fifth most common cancer in the world. Nowadays, the treatments for cervical cancer still have high rate of complications and side effects and low effectiveness in advanced stage led to the need for the development of other therapies. Gallic acid is known as potential anticancer. Structure modifications of alkyl gallic acid is predicted to change the pharmacokinetics and pharmacodynamics of the substance. The aim of this study was to observed cytotoxicity activity of gallic acid derivatives. We assessed inhibition concentration (IC50) of gallic acid derivatives in HeLa cells. The cells were given gallic acid or its derivatives with a minimal amount of 1x104 cells/ well at concentration ranged from 0.4 ? 51.2 μg/ml for 48 hours. Afterwards, the cells were subjected for viability assessment using MTS (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium) assay. The results showed that IC50 of heptyl and octyl gallate were the lowest, which is 4.00 μg/ml and 7.47 μg/ml, respectively. Addition of chain branch was shown to improve the inhibition of HeLa. However, methoxy gallate derivatives did not improve the cytotoxic activity of the substance to HeLa. In conclusion, structure modification of alkyl gallate by adding the main chain and branch gallic acid derivatives increase the cytotoxic activity against HeLa
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Divina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sitotoksisitas alkil asam salisilat terhadap sel kanker T47D. Senyawa yang diuji adalah metil salisilat, etil salisilat, butil salisilat, isoamil salisilat, dan oktil salisilat. Kromatografi lapis tipis dilakukan terhadap senyawa uji dan uji MTT terhadap sel kanker T47D dilakukan untuk mengetahui laju inhibisi sel kanker dan nilai IC50. Berdasarkan uji MTT, terlihat bahwa efek sitotoksisitas meningkat seiring penambahan konsentrasi. Nilai IC50 turunan asam salisilat menunjukkan efek sitotoksisitas yang signifikan (p<0,05) bila dibandingkan dengan IC50 asam salisilat kecuali oktil salisilat. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan gugus alkil memberikan efek sitotoksisitas yang lebih signifikan karena adanya peningkatan afinitas. Hasil ini didapatkan dari nilai IC50 turunan asam salisilat yang lebih rendah dibandingkan asam salisilat. Efek sitotoksisitas ini dikarenakan inhibisi COX-2 yang ditemukan meningkat pada kanker payudara. ......This research aim is to analyse the cytotoxicity effect of alkylated salicylic acid towards breast cancer cells T47D. Samples used are methyl salicylate, ethyl salicylate, butyl salicylate, isoamyl salicylate, and octyl salicylate. Thin layer chromatography was done to samples and MTT test was done against T47D cancer cells to obtain cancer cell growth and IC50 value. Based on MTT result, there was shown an increase of cytotoxicity effect with higher concentration. IC50 value of alkylated salicylic acid showed more significant cytotoxicity effect (p<0,05) when compared to IC50 value of salicylic acid, except octyl salicylate. This shows that addition of alkyl group enhances cytotoxicity effect of salicylic acid due to increase of affinity. The IC50 value of alkylated salicylic acid showed lower results compared to salicylic acid. This cytotoxicity effect is due to inhibition of COX-2 which has been shown to increase in breast cancers.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Nur Azizah
Abstrak :
Prevalensi kanker payudara pada tahun 2020 menduduki peringkat pertama di dunia maupun di Indonesia. Pencarian obat antikanker menggunakan metode komputasi dinilai lebih efektif dan selektif. Asam galat dan turunannya (ester dan amida) merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis seperti antikanker. Tujuan dari studi ini adalah melakukan analisis secara in-siliko dan in-vitro terhadap senyawa turunan asam galat (N-Alkil galamida) sebagai agen apoptosis sel kanker payudara MCF7. Sebelas senyawa N-Alkil galamida yang telah disintesis dilakukan studi in-siliko meliputi, interaksi protein-protein, interaksi obat-protein, analisis ADMET dan pemodelan molekuler. Tiga senyawa terbaik berdasarkan studi in-siliko diuji aktivitas sitotoksisitasnya pada sel MCF7 menggunakan metode MTT dan analisis apoptosis menggunakan annexin V-FITC/PI dengan flow cytometry. Protein target terpilih, yaitu JUN, AKT1, CASP3 dan CASP7. Senyawa N-Oktil galamida, N-Ters-Butil galamida dan N-Isoamil galamida merupakan tiga senyawa terbaik. Senyawa asam galat dan turunannya, secara analisis prediksi ADMET termasuk dalam kategori aman sebagai kandidat obat. Aktivitas sitotoksik ketiga senyawa tersebut dinyatakan dengan nilai IC50 berturut-turut adalah 205.2 ± 0,44 μM, 372.6 ± 4,09 μM, dan 441.7 ± 1,41 μM. Aktivitas apoptosis mencapai 55 hingga 56% dibandingkan dengan kontrol sel. Senyawa N-Oktil galamida, N-Ters-Butil galamida dan N-Isoamil galamida berpotensi sebagai agen apoptosis pada sel kanker payudara MCF7. ......The prevalence of breast cancer in 2020 is ranked first in the world and in Indonesia. Searching for anticancer drugs using computational methods is considered more effective and selective. Gallic acid and its derivatives (esters and amides) are compounds that have biological activities such as anticancer. In this study, N-Alkyl gallamides were analyzed in-vitro and in-silico for their potential to act as apoptotic agents for MCF7 breast cancer cells. In-silico investigations on eleven N-alkyl gallamide compounds, including protein-protein interactions, drug-protein interactions, ADMET analysis, and molecular modelling, have been conducted. The three best compounds based on in-silico studies were tested for cytotoxicity activity on MCF7 cells using the MTT assay and apoptosis analysis using annexin V-FITC/PI with flow cytometry. Selected target proteins, namely JUN, AKT1, CASP3 and CASP7. According to ADMET study, gallic acid and their derivatives are safe as therapeutic candidates. The cytotoxic activities of the three compounds were expressed by IC50 values of 205.2 ± 0.44 μM, 372.6 ± 4.09 μM, and 441.7 ± 1.41 μM, respectively. Apoptotic activity reached 55 to 56% compared to control cells. The N-Octyl gallamide, N-Ters-Butyl gallamide and N-Isoamil gallamide compounds have the potential as apoptotic agents in MCF7 cells.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Pratomo
Abstrak :
Studi ini dilakukan untuk mengetahui kinerja inhibitor korosi dengan metoda uji rendam yang menyimpang dari standar NA CE, untuk mendapatkan metoda alternatif yang sederhana, akurat dan relatif murah. Kupon baja AISI 1018 direndam selama 10 hari didalam bejana gelas yang berisi fluida dari sumur produksi lapangan minyak X, bejana tersebut kemudian diletakkan didalam penangas air dengan variasi suhu 30 - 85 °C, Garam natrium bikarbonat sejumlah 10.000 ppm ditambahkan kedalam fluida uji untuk mensimulasi produksi gas CO2 . Variabel lain yang digunakan untuk mengetahui kinerja inhibitor tersebut adalah kadar inhibitor (0 - 1.000 ppm) dan jenis inhibitor (3 jenis inhibitor). Inhibitor yang digunakan sebagai variabel adalah immidazoline yang terdispersi didalam air, ethoxylated quat amine & garam pyridine yang larut didalam air, dan alkil benzene sulfonat yang larut didalam air. Sejumlah gambar visual dari permukaan kupon dengan perbesaran 60 kali yang direndam pada suhu 60 °C dan variasi inhibitor 0 - 50 ppm, diambil untuk studi banding. Gambar visual tersebut menyatakan adanya korosi sumuran yang terjadi pada permukaan kupon yang direndam oleh larutan inhibitor, dengan urutan proteksi terhadap korosi sumuran adalah : alkil benzene < ethoxylated quat amine < immidazoline. Untuk laju korosi merata pada studi di laboratorium, kinerja yang paling baik ditampilkan oleh ethoxylated quat amine dengan urutan ethoxylated > immidazoline alkil benzene sulfonat. Uji lapangan selama 1 bulan pada salah satu sumur produksi dilakukan untuk inhibitor jenis immidazoline dan ethoxylated quat amine. Uji ini dilakukan untuk mengkonfirmasi basil studi di laboratorium. Hasil uji lapangan menyatakan kinerja inhibitor immidazoline lebih baik daripada ethoxylated, menurunkan laju korosi merata dari 9,5 mpy menjadi 0,12 mpy dibanding dengan ethoxylated yang 0,51 mpy. Sejumiah kecil korosi sumuran pada kupon baja AISI 1018 didapat pads sumur yang diinjeksi oleh ethoxylated. Secara umum, imidazoline adalah inhibitor yang terbaik untuk memproteksi material AISI 1018 dari serangan korosi merata dan sumuran fluida lapangan X. Dengan adanya korelasi yang cukup baik untuk data yang didapat antara studi laboratorium dan hasil di lapangan maka dapat disimpulkan bahwa metoda uji rendam ini cukup representatif dan dapat dipakai sebagai prapemilihan / praevaluasi inhibitor korosi sebelum inhibitor korosi tersebut diajukan untuk ujicoba di sistem perpipaan lapangan minyak.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Azrina
Abstrak :
ABSTRAK
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang sudah banyak mengalami resistensi terhadap berbagai macam obat. Asam galat merupakan zat polifenol alami yang beraktivitas sebagai antimikroba, antikanker, anti-HIV, dan antiinflamasi yang ditemukan pada tumbuhan dan buah-buahan. Esterifikasi gugus karboksil pada asam galat dengan senyawa alkohol akan menghasilkan turunan alkil esters galat yang diharapkan memiliki aktivitas antimikroba yang lebih baik daripada asam galat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan asam galat dan senyawa turunannya, alkil ester galat terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode makrodilusi tabung untuk menilai Konsentrasi Hambat Mnimum KHM dengan mengamati hasil kekeruhan tabung pada setiap senyawa. Kemudian, dilakukan uji konfirmasi terhadap plat agar darah. Hasil menggunakan nilai KHM yang berasal dari plat agar darah. Setiap senyawa dibagi ke dalam lima kelompok konsentrasi yang berbeda. Kontrol positif yang digunakan adalah antibiotik ampisilin. Kontrol senyawa dan kontrol bakteri juga digunakan dalam penelitian ini. Delapan dari senyawa alkil eseter galat memiliki aktivitas antimikroba, namun propil galat memiliki aktivitas antimikroba yang paling baik terhadap Escherichia coli dengan nilai KHM 583,5 ?g/mL. Hal ini disebabkan propil galat memiliki solubilitas yang baik dalam air dan ukuran molekul yang sesuai dengan membran Escherichia coli.
ABSTRAK
Escherichia coli is a gram negative bacteria which has already resistant to multiple drugs. Gallic acid is a natural polyphenol found in plants and fruits which has bioactivities as antibacterial, anticancer, anti HIV, and anti inflammatory. Gallic Esterification of carboxyl group on gallic acid with alcohol will produce the derivatives alkyl ester gallate which is expected to have higher antimicrobial activity than gallic acid. This research is aimed to evaluate antimicrobial activity of gallic acid and its derivatives, alkyl ester gallate as a growth inhibitor of Escherichia coli. Macrodilution broth method is used to observe the turbidity of each tested compound accounted by the Minimum Inhibitory Concentration MIC will be confirmed by blood agar plate. The MIC of blood agar plate is used to decide the result. In this research, gallic acid and the derivatives alkyl esters galat will be divided into five variety of concentration. Amphicilin is used as positive control. The results showed eight of ten of alkyl esters gallate have antimicrobial activity against Escherichia coli. However, propil gallate has the best antimicrobial activity against Escherichia coli with MIC value 583,5 g mL. This is due to propil galate has high solubility in water and appropriate molecular size to the Escherichia coli membrane.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shierly Novitawati
Abstrak :
ABSTRAK
Adenokarsinoma paru merupakan keganasan epitel paru yang paling seringdijumpai baik pada perokok aktif maupun pasif. Seiring bertambah majunyateknologi, sudah ditemukan beberapa terapi untuk adenokarsinoma paru, sepertikemoterapi dan farmakogenetik terhadap gen tertentu. Akan tetapi , efek sampingterapi tersebut cukup besar dan hanya ampuh untuk gen tertentu. Oleh karena itu,diperlukan penelitian baru untuk menemukan alternatif terapi adenokarsinoma paru.Asam galat telah lama dikenal memiliki aktivitas antikanker yang baik. Namun,kadar asam galat yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan sel A549 adenokarsinoma paru masih terhitung besar. Untuk memperbaiki farmakokinetikdan farmakodinamik asam galat, dibuatlah derivat-derivatnya melalui modifikasistruktur, dengan menambahkan gugus alkil ester dan alkil eter pada asam galat.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menemukan IC50 asam galatbeserta derivatnya terhadap sel A549 berbasis konsentrasi. Peneliti menggunakandelapan variasi konsentrasi, berkisar antara 0,26 g/ml hingga 33,33 g/ml. Tiapsumur yang berisi sel A549 diinkubasi bersama asam galat dan derivatnya selama24 jam. Pembacaan absorbansi dilakukan menggunakan MTT assay. Hasilpengolahan data menunjukkan etil galat, isoamil galat, sekunder amil galat, heksilgalat, cis-2-heksenil galat, cis-2-oksi-heksenil galat, dan trans-heksenil galatmemiliki nilai IC50 yang lebih baik dari asam galat. Hasil tersebut menunjukkanbahwa modifikasi gugus karboksil pada asam galat dengan gugus alkil ester rantailurus, rantai bercabang, maupun alkil ester yang memiliki ikatan rangkap berisomergeomeri cis dan trans, dapat memperbaiki sitotoksisitas derivat asam galat terhadapsel adenokarsinoma paru A549.Kata kunci: Derivat asam galat, alkil galat, sel paru A549, sitotoksisitas.
ABSTRAK
Lung adenocarcinoma is the most common lung epithelial malignancy found inboth active and passive smoker. Recently, chemotherapy and genetic therapy havebeen widely used to treat the lung cancer. Unfortunately, thechemotherapy has theside effects, and the gene therapy can be used only for certain gene involved in thepathogenesis. These facts indicated that the search for new anti lung cancer agentsis needed. Gallic acid has been known to have anticancer activities. However, ittakes a high concentration of gallic acid to inhibit lung adenocarcinoma A549 cells.Therefore, research and development of the new gallic acid derivatives that showhigher cytotoxicity in lower concentration is required. The purpose of this researchis to compare and to find the IC50 value of gallic acid and its derivatives againstlung A549 cells in eight variety of concentrations, ranging of 0,26 g ml to 33,33 g ml. Each lung A549 cells in well is incubated with gallic acid and its derivativesfor 24 hours. The absorbance was read by using MTT assay. The results showedthat ethyl gallate, isoamyl gallate, secondary amyl gallate, hexyl gallate, cis 2 hexenyl gallate, cis 2 oxy hexenyl gallate, and trans hexenyl gallate show lowerIC50 value than gallic acid. These results suggested Thar structure modification oncarboxyl group of gallic acid withalkyl ester group having linear chain andbranched chain, as well as having the double bond with cis or trans configuration,could improve the cytotoxicities of gallic acid derivatives against lung A549 cells.Keyword alkyl gallate, cytotoxicity, gallic acid derivatives, lung A549 cell.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jilly Octoria Tagore Chan
Abstrak :
Latar Belakang: Kanker kolorektal merupakan salah satu kanker dengan prevalensi yang cukup tinggi dan penanganan yang tersedia dapat menyebabkan efek samping buruk. Oleh karena itu, pengobatan alternatif untuk kanker kolorektal perlu dikembangkan. Asam galat telah menunjukkan aksi menghambatan proliferasi sel di berbagai tipe sel kanker termasuk HCT 15 colon cancer cells. Penambahan grup hidrofobik ke asam galat diduga dapat meningkatkan efek anti kanker asam galat. Riset ini dilakukan untuk mengobservasi efek antikanker derivat asam galat, (enam senyawa alkil amida galat hasil sintesis) terhadap sel kolon karsinoma HCT 116. Metode: Menggunakan MTT, enam (6) senyawa alkil amida galat, yaitu: -metil, -etil, -butil, -sek-butil, -ters-butil dan heksil amida galat diuji efek antikankernya terhadap sel HCT 116. Penentuan nilai IC50 dilakukan dengan menggunakan metoda regresi linear untuk analisis data. Hasil uji efek antikanker senyawa turunan alkil amida galat dibandingkan dengan hasil uji efek antikanker asam galat sebagai senyawa awal dan doxorubicin sebagai kontrol positif. Jika dibandingkan dengan asam galat (IC50: 0.05 μg/mL) dan doxorubicin (IC50: 0.001 μg/mL), keenam senyawa turunan alkil amida galat memiliki aktivitas antikanker yang lebih rendah terhadap sel kanker kolon HCT 116. Diantara ke-enam senyawa alkil amida galat hasil sintesis, heksil amida galat dengan IC50 0,07 μg/mL memiliki aktivitas antikanker terbaik. Kesimpulan: Dari hasil studi yang telah dilakukan ini, dapat disimpulkan bahwa heksil amida galat memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi agen antikanker kolon. ......Background: Colorectal cancer is one of the most prevalent cancers and its common managements still evoke undesirable side effects. Therefore, there needs to be a development of a safer alternative. Gallic acid has exhibited significant cell proliferation inhibition in a variety of cancer cell lines including HCT 15 colon cancer cells. Addition of hydrophobic groups to gallic acid has been postulated to increase the anti-cancer effects of gallic acid and henceforth this research is conducted to observe the derivatives of gallic acid (six derivative compounds of alkyl amide gallate) on HCT 116 cells. Methods: With the utilization of MTT assay, six synthesized compounds of alkyl amide gallate, namely methyl-, ethyl-, butyl-, sec-butyl-, tert-butyl-, and hexyl amide gallate were measured for their anticancer effect on HCT 116 cells. Determination of IC50 values was carried out by the linear regression method for data analysis. Lastly, results were compared with gallic acid as an original compound and doxorubicin as a positive control. Results: In comparison to gallic acid (IC50: 0.05 μg/mL) and doxorubicin (IC50: 0.001 μg/mL), a lower anticancer effect on colon HCT 116 cells was displayed by all the six- synthesized alkyl amide gallates. Hexyl amide gallate with IC50 value of 0.07 μg/mL shows the strongest anticancer and inhibitory effect on HCT 116 cells. Conclusion: Result of the study indicates that hexyl amide gallate has the potential to undergo further development as a promising anti- colon cancer agent.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevano Julio Wijoyo
Abstrak :
Pendahuluan: Asam galat adalah salah satu senyawa aktif yang dapat menyebabkan apoptosis pada sel kanker paru manusia. Aktivitas antikanker paru yang mengesankan dari asam galat mendorong dilakukannya penelitian untuk menguji aktivitas sitotoksik senyawa turunan asam galat (alkil amida galat) terhadap sel kanker paru A549. Metode: Enam senyawa alkil amida galat hasil sintesis, yaitu Senyawa metil amida galat, etil amida galat, butil amida galat, sek-butil amida galat, ters-butil amida galat, dan heksil amida galat diuji aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker paru A549 dengan metode MTT Proliferation assay. Data yang dihasilkan dianalisa menggunakan analisis regresi linear untuk mendapatkan nilai IC50. Hasil uji aktivitas sitotoksik senyawa alkil amida galat hasil sintesis dibandingkan dengan hasil uji aktivitas sitotoksik asam galat sebagai senyawa asli dan doxorubicin selaku kontrol positif. Hasil: Jika dibandingkan dengan asam galat (IC50: 23.2 μM) dan doxorubicin (IC50: 31.1 μM), keenam senyawa alkil amida galat, yaitu metil amida galat, etil amida galat, butil amida galat, sek-butil amida galat, ters-butil amida galat, dan heksil amida galat memperlihatkan sitotoksisitas yang lebih kuat terhadap sel kanker paru A549 dengan nilai IC50 berkisar dari 5.4 μM hingga 30.0 μM. Kesimpulan: Enam senyawa alkil amida galat berpotensi dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antikanker paru. ......Objective: Gallic acid has shown its potential to induce apoptosis in lung cancer cells. Its impressive anti-lung cancer agent prompted us to conduct research that is aimed to evaluate six alkyl amide derivatives of gallic acid against lung cancer A549 cells. Methods: six synthesized compounds of alkyl amide gallate, which are methyl amide gallate, ethyl amide gallate, butyl amide gallate, sec-butyl gallate, ters-butyl gallate and hexyl amide gallate, will be evaluated their cytotoxicities agains lung A549 cells by MTT Proliferation assay. Linear regression analysis is used to analyzed the data to generate IC50 value. Cytotoxicity results of alkyl amide gallates will be compared with cytotoxicity result of gallic acid as an original compound and with doxorubicin as positive control. Results: Compared with gallic acid (IC50 23.2 μM) and doxorubicin (IC50 31.1 μM), six derivatives of aklyl amide gallates (methyl-, butyl-, sec-butyl-, ters- butyl, and hexyl amide gallate) shows better cytotoxic activity against lung A549 cells, with IC50 value range from 5.4 μM to 30.0 μM. Conclusion: Six compounds of Alkyl amide gallate could be further developed as anti-lung cancer agent.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>