Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syukur Hidayat
Abstrak :
Masalah pitch pada pembuatan kertas menyebabkan kerugian yang besar setiap tahun. Oleh karena itu dilakukan berbagai upaya untuk menghilangkannya. Pitch merupakan kelompok senyawa non polar bersifat hidrofobik, seperti trigliserida ester, asam resin, dan asam lemak. Bila terbawa sampai proses akhir akan menyebabkan kertas yang dihasilkan berbintik-bintik, kotor, dan berlubang, sehingga mutunya kurang baik. Pada penelitian ini dilakukan usaha penghilangan pitch dengan pemberian surfaktan anionik. Pitch yang non polar diubah menjadi polar kemudian dibawa air pencuci melalui proses emulsi. Dari hasil penelitian diperoleh data yang menunjukkan pitch bisa dipisahkan dari pulp dengan surfaktan anionik jenis linear alkil benzena sulfonat. Semakin besar konsentrasi surfaktan yang diberikari , semakin banyak pitch yang bisa dipisahkan dari pulp. Pada konsentrasi surfaktan sebesar 450 mg untuk setiap kg kayu yang dimasak diperoleh persen pemisahan pitch yang tertinggi yaitu sebesar 33,45%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herlin Arina
Abstrak :
Transportasi minyak bumi dari offshore ke daratan melalui pipa sering kali mengalami hambatan. Karena pada suhu dingin terjadi pengkristalan wax. Untuk mengurangi pembentukan kristal wax ini dilakukan penambahan zat aditif alkil benzena sulfonat (ABS). Pada penelitian ini aditif ABS ditambahkan ke dalam model crude oil yang terdiri bensin, kerosin, oli, wax dan asphaltene. Konsentrasi ABS divariasikan 2%, 5%, dan 10% dengan variasi volume (20, 50, 70, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400, 450, dan 500 μL ), kemudian diuji pour point dan viskositas. Untuk mengamati pertumbuhan kristal wax dengan penambahan aditif menggunakan Cross Polarized Microscopy (CPM). Interaksi antara wax dengan aditif di analisis menggunakan FTIR. Dari hasil penelitian 15 model crude oil, model 1-3 tidak stabil karena terbentuk dua fasa. Penurunan pour point optimum dicapai hingga suhu 7°C mulai dari 21°C. Untuk mencapai penurunan pour point 7°C, ABS 2% membutuhkan 450 μL, ABS 5% membutuhkan 250 μL dan ABS 10% membutuhkan 150 μL. Aditif ABS mampu mendeagregasi wax dibuktikan dengan analisa CPM. Hasil spektrum FTIR memperlihatkan adanya interaksi antara aditif dengan wax maupun asphaltene.
Transportation of oil from offshore to the mainland through a pipeline often encounter obstacles. Due to cold temperatures occur crystallization of wax. To reduce the formation of wax crystals is the addition of additives alkyl benzene sulfonate ( ABS ). In this study ABS additives are added into the model consisting of crude oil gasoline, kerosene, oil, wax and asphaltene. Concentration ABS varied 2 %, 5 %, and 10 % by volume variation ( 20, 50, 70, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400, 450, and 500 mL ), and then tested pour point and viscosity. To observe the wax crystal growth with the addition of additives using Cross Polarized Microscopy ( CPM ). The interaction between the wax additives in using FTIR analysis. From the research, 15 models of crude oil, models 1-3 unstable since formed two phases. Achieve optimum pour point decline to 7 ° C from 21 ° C. To achieve a reduction in pour point 7 ° C, ABS 2 % requires a 450 mL, ABS 5 % requires 250 mL and ABS 10 % requires 150 mL. Additives ABS able mendeagregasi wax evidenced by CPM analysis. The results of FTIR spectra showed the interaction between additives with wax and asphaltene.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library