Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devie Rahmawati
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian mengenai Hegemoni dalam Facebook. Penelitian ini bertujuan pada upaya membongkar motif dibalik dukungan para Facebookers pada grup facebook dukungan Bibit-Chandra sehingga mampu menjadi salah satu pressure group bagi pemerintah. Lalu, dalam tataran pragmatis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang ilmiah tentang fenomena grup dukungan dalam Facebook, merupakan fenomena yang harus diwaspadai secara politik atau tidak. Sumber data adalah teks dalam grup dukung Bibit-Chandra. Landasan metodologi adalah pendekatan Cultural Studies, yaitu pendekatan teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang publik internet, dalam kasus facebook, ternyata tidak menjadi ruang demokrasi yang sempurna. Facebook tidak terlepas dari praktik hegemoni dari kepentingan kelompok yang mengusung ideologi tertentu.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia , 2010
T27585
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tosa Narindra
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang mengapa model peratuan aliran modal yang berjalan di Indonesia lebih ke arah progresif dan bagaimanakah respon kebijakan pemerintah terhadap lalulintas modal internasional. Teori yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut adalah teori international capital movement. Teori International capital movement ini dapat mengimplementasikan hasil kebijakan- kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengenai regulasi kehadiran bank asing meialui pergerakan modal internasional. Sebagai negara yang menitik beratkan pembangunannya di bidang perbankan, model peraturan Indonesia yang berjalan ke arah progresif merupakan langkah awal kebijakan yang membawa Indonesia menuju ke arah liberalisasi khususnya dibidang perbankan. Sehingga kebutuhan akan aliran modal internasional ini menjadi suatu kebutuhan pokok untuk memperbaiki perekonomian Indonesia seiring dengan perkembangan perekonomian.
Abstract
This thesis discusses why the model of regulation of capital flows that is running in Indonesia more progressive direction, and how government policy response to the traffic flows of international capital. The theory used to answer research questions is the theory of international capital movements. International capital movement theory can implement the policies that have been conducted by the Indonesian government on the regulation of foreign bank presence through international capital movements. As the country focuses its development in the banking sector, Indonesia's current regulatory model number is the first step toward progressive policies that brought Indonesia to the direction of liberalization, particularly in banking. Thus the need for international capital flows has become a necessity to improve the Indonesian economy in line with economic development.
2010
T 27543
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Roselina Theresia
Abstrak :
ABSTRACT
Financial openness has encouraged the intensity of capital inflows particularly to developing countries. However, those capital inflows not only offer benefits but also pose risks. Portfolio investment that is more volatile, less permanent, and uncertain in nature may be harmful in terms of a greater exchange rate or any other macroeconomic factors volatility. The relationship between portfolio investment inflows and exchange rate was examined using quarterly data from 2000 2005 in Indonesia. The findings showed that portfolio investment plays an important role in explaining exchange rate variations. Macroeconomic impact of portfolio investment was also studied in this paper.
ABSTRACT
Keterbukaan finansial telah mendorong intensitas pergerakan aliran modal yang masuk ke negara berkembang. Aliran modal masuk tersebut tidak hanya membawa manfaat tetapi juga risiko. Investasi portofolio yang bersifat jangka pendek dan rentan terhadap masalah ketidakpastian dan volatilitas dapat memberikan tekanan kepada nilai tukar dan faktor makroekonomi lainnya. Hubungan antara aliran modal masuk dalam bentuk investasi portofolio dan nilai tukar diteliti dengan menggunakan Vector Error Correction Model berdasarkan data triwulanan di Indonesia dari tahun 2000-2015. Hasil studi menunjukkan bahwa investasi portofolio memiliki peranan penting dalam menjelaskan variasi nilai tukar. Implikasi investasi portofolio terhadap faktor makroekonomi lain juga dianalisis dalam penelitian ini.
2017
S68321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim
Abstrak :
Negara-negara berkembang dihadapkan pada masalah deras dan berfluktuasinya aliran modal asing yang dapat mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan finansial dan perekonomian. Dua permasalahan ini tidak selalu dapat diatasi hanya dengan menggunakan kebijakan moneter dan fiskal, sehingga diperlukan kebijakan tambahan untuk mengatasinya. Kebijakan tambahan tersebut adalah capital flow management yang terdiri dari dua kategori, capital control dan makroprudensial. Indonesia sebagai negara berkembang juga mengalami masalah aliran modal asing yang masuk dengan deras dan berfluktuasi. Permasalahan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana perilaku aliran modal asing di Indonesia, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya, bagaimana dampaknya bagi perekonomian, serta bagaimana respon kebijakan yang sudah dilakukan dan apakah kebijakan tersebut sudah mencukupi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat menjawab permasalahan tersebut dengan melakukan analisis aliran modal asing yang meliputi aspek perilaku, determinan, dampak, dan kebijakan yang sudah diterapkan. Selanjutnya dilakukan analisis kebijakan penerapan capital control sebagai bagian dari capital flow management meliputi transmisi aliran modal asing, penerapan kebijakan capital control, serta bauran kebijakan capital control dengan kebijakan makroprudensial. Metode penelitian yang digunakan pada aspek analisis perilaku aliran modal adalah metode deskriptif untuk analisis tren dan komposisi, model Forbes dan Warnock untuk analisis episode ekstrim aliran modal asing, metode simpangan baku, coefficient of variation, dan estimated standard deviation produced by ARIMA(1,1,0) untuk analisis volatilitas aliran modal. Selanjutnya untuk analisis hubungan antar aliran modal asing digunakan metode correlation coefficent, sedangkan untuk analisis persistensi menggunakan koefisien regresi AR(1) dari aliran modal asing yang telah dinormalisasi menjadi rasio dari PDB secara rolling window 10 tahun. Pada aspek analisis determinan aliran modal asing digunakan model robust least square dengan MM-Estimate. Selanjutnya untuk aspek analisis dampak aliran modal asing digunakan model vector autoregression (VAR). Data yang digunakan adalah berbagai jenis aliran modal asing yang masuk ke Indonesia dari tahun kuartal pertama 1969 hingga kuartal keempat 2018 dari SEKI Bank Indonesia. Analisis kebijakan ini dilakukan dengan melakukan simulasi kebijakan dengan menggunakan model dynamic stochastic general equilibrium (DSGE). Model DSGE dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan model Ramanauskas dan Karmelavicius. Pengembangan dari model dasar yang dilakukan pada model penelitian adalah dengan menambahkan dua agen ekonomi, pemerintah dan bank sentral, yang menjadikan model penelitian ini memiliki instrumen moneter dan fiskal domestik yang tidak dimiliki oleh model Ramanauskas dan Karmelavicius serta mengubah kepemilikan bank dari asing kepada rumah tangga domestik. Dalam melakukan analisis untuk mendapatkan kebijakan yang optimal digunakan alat ukur yang membandingkan dampak kebijakan terhadap stabilitas sektor finansial dan stabilitas perekonomian. Untuk mengukur kestabilan sektor finansial digunakan volatilitas kredit perbankan kepada perusahaan. Volatilitas kredit perbankan ditunjukkan oleh variance dari kredit perbankan. Untuk kestabilan perekonomian diukur dengan menggunakan fungsi tujuan loss function bank sentral. Loss function adalah fungsi yang bertujuan untuk meminimumkan loss dengan cara meminimumkan variance dua faktor penting dari fungsi taylor rule, output dan inflation gap. Kemudian untuk memeriksa apakah perbedaan rata-rata nilai stabilitas finansial dan stabilitas ekonomi antar skenario kebijakan signifikan secara statistik digunakan uji Anova dengan Post Hoc Games-Howell. Hasil temuan analisis disertasi ini adalah Perilaku aliran modal asing di Indonesia didominasi oleh aliran modal asing yang prosiklikal tinggi dengan tingkat volatilitas yang tinggi serta rendah persistensinya. Episode ekstrim stop, dimana aliran modal asing berhenti dan keluar yang terjadi di Indonesia berlangsung dalam waktu yang lebih lama dengan magnitude yang besar dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dengan demikian, risiko ketidakstabilan finansial dan ekonomi akibat perilaku aliran modal asing di Indonesia tinggi. Determinan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia terdiri dari push factors (faktor global) dan pull factors (faktor domestik). Variabel push factors yang paling berpengaruh terhadap berbagai jenis dan bentuk aliran modal asing adalah tingkat suku bunga negara maju. Sedangkan variabel pull factors yang paling berpengaruh terhadap berbagai jenis dan bentuk aliran modal asing adalah risiko negara (country risk) Indonesia. Lebih lanjut temuan dari disertasi ini terkait dampak masuknya aliran modal asing adalah meningkatkan likuiditas perekonomian domestik, apresiasi nilai tukar rupiah, dan penurunan tingkat suku bunga riil perekonomian yang mendorong terjadinya ekspansi kredit. Pada akhirnya rangkaian dampak masuknya aliran modal asing tersebut menyebabkan terjadinya menyebabkan ekspansi sektor finansial dan ekspansi perekonomian Indonesia. Hasil analisis simulasi kebijakan dengan menggunakan model DSGE menunjukkan bahwa penerapan kebijakan makroprudensial dapat mengurangi ekspansi kredit yang terjadi akibat masuknya aliran modal asing ke dalam perekonomian domestik. Adapun penerapan kebijakan capital control, maupun minimum holding period secara terpisah dapat menurunkan besarnya aliran modal asing yang masuk ke dalam perekonomian. Dengan demikian penerapan secara terpisah berbagai kebijakan tersebut dapat digunakan untuk menstabilkan sektor finansial dan perekonomian dari lonjakan aliran modal asing yang masuk ke perekonomian. Terdapat interaksi positif penerapan kebijakan capital control dan makroprudensial sebagai bauran kebijakan. Interaksi positif ini ditunjukkan oleh komparasi impulse response function dari berbagai kebijakan yang menunjukkan penerapan bauran kebijakan makroprudensial dan capital control lebih baik dibandingkan penerapan secara terpisah kedua kebijakan tersebut dalam pengelolaan aliran modal. Interaksi positif juga ditunjukkan melalui pengukuran kinerja bauran kebijakan capital flow management dalam menjaga kestabilan sektor finansial dan perekonomian setelah terjadinya shock lonjakan aliran modal asing. Pengukuran ini memberikan hasil bahwa bauran kebijakan yang memadukan kebijakan moneter, makroprudensial dan capital control memberikan hasil yang paling optimal bila dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan lainnya.Interaksi positif dari kedua kebijakan tersebut menunjukkan lebih efektifnya penerapan bauran kebijakan makroprudensial dan capital control bila dibanding dengan penerapan secara terpisah kedua kebijakan tersebut. Implikasi dari hasil temuan disertasi ini adalah bahwa kebijakan capital control dapat menjadi alternatif kebijakan disamping kebijakan makroprudensial sebagai bagian dari kebijakan capital flow management baik diterapkan secara terpisah maupun dalam bentuk bauran kebijakan. ...... Developing countries have faced heavy and fluctuating foreign capital flows, leading to financial and economic instability. These two problems cannot always solve using monetary and fiscal policies alone, so additional policies are needed to overcome them. The additional policy is capital flow management which consists of two categories, capital control and macroprudential. As a developing country, Indonesia is also experiencing problems with foreign capital flows that enter rapidly and fluctuates. These problems raise questions about the behavior of foreign capital flows in Indonesia, the factors that influence it, the impact on the economy, and the policy responses carried out, and whether the policy is sufficient. This study aims to answer these problems by analyzing the foreign capital flows, which includes aspects of behavior, determinants, impacts, and policies implemented. Furthermore, a policy analysis of the application of capital control as part of capital flow management includes the transmission of foreign capital flows, the application of capital control policies, and the mix of capital control policies with macroprudential policies. The research methods used in the behavioral analysis of capital flows are descriptive-method for trend and composition analysis, Forbes and Warnock models for the analysis of extreme episodes of foreign capital flows, and standard deviation method, coefficient of variation, and estimated standard deviation produced by ARIMA(1,1,0) for the analysis of the volatility of capital flows. Furthermore, to analyze the relationship between foreign capital flows, the correlation coefficient method is used. The persistence analysis uses the AR(1) regression coefficient of foreign capital flows normalized to a GDP ratio with a rolling window of 10 years. The analysis uses a robust least square model with MM-Estimate in the aspect of determinants of foreign capital flows. Furthermore, the analysis of the impact of foreign capital flows uses the vector autoregression model (VAR). The data used are various types of foreign capital flows that entered Indonesia from the first quarter of 1969 to the fourth quarter of 2018 from SEKI Bank Indonesia. The policy analysis has conducted by policy simulations using the dynamic stochastic general equilibrium (DSGE) model. The DSGE model in this study was developed based on the Ramanauskas and Karmelavicius model. The development of the basic model in the research model is by adding two economic agents, the government and the central bank, which makes this research model have domestic monetary and fiscal instruments that the Ramanauskas and Karmelavicius models do not have and change bank ownership from foreign to domestic households. In analyzing to obtain optimal policies, a measuring instrument is used that compares the impact of policies on financial sector stability and economic stability. The stability of the financial sector measurement is the volatility of bank credit to companies that indicated by the variance of bank credit. The economic stability measurement is the objective function of the central bank's loss function. The loss function is a function that aims to minimize loss by minimizing the variance of two critical factors of the Taylor rule function, output, and inflation gap. Then to check whether the difference in the average value of financial stability and economic stability between policy scenarios is statistically significant, this research uses the Anova test with Post Hoc Games-Howell. The findings of this dissertation analysis are that the behavior of foreign capital flows in Indonesia is dominated by high procyclical foreign capital flows with a high level of volatility and low persistence. The stop extreme episode, when the foreign capital outflows occurred, lasted for a longer time than other countries. Thus, the risk of financial and economic instability due to foreign capital flows in Indonesia is high. The determinants of foreign capital inflows into Indonesia consist of push factors (global factors) and pull factors (domestic factors). The push factors that influence various types and forms of foreign capital flows are interest rates in developed countries. The pull factors that influence various types and forms of foreign capital flows are Indonesia's country's risk. Further findings from this dissertation related to the impact of the inflow of foreign capital are increasing domestic economic liquidity, appreciation of the rupiah exchange rate, and a decrease in the real interest rate of the economy that encourages credit expansion. The series of impacts of foreign capital flows is expanding the financial sector and the Indonesian economy. The results of the policy simulation analysis using the DSGE model show that the application of macroprudential policies can reduce credit expansion that occurs due to the inflow of foreign capital into the domestic economy. Implementing capital control policies and the minimum holding period separately can reduce the foreign capital inflows in the economy. Thus, the policymaker can use the separate implementation of these various policies to stabilize the financial sector and the economy from the surge in foreign capital inflows into the economy. There is positive interaction with the implementation of capital control and macroprudential policies as a policy mix. To show the positive interaction, this research comparing the impulse response function of various capital flow management policies, which shows that applying the macroprudential and capital control policy mix is ​​better than the separate application of the two policies in managing capital flows. Another positive interaction measurement is the performance of the policy mix in maintaining the stability of the financial sector and the economy after the shock of the surge in foreign capital inflows. This measurement gives the result that the policy mix that combines monetary, macroprudential, and capital control policies gives the most optimal results compared to other policies. The positive interaction of the two policies shows that implementing the macroprudential and capital control policy mix is ​​more effective than the separate implementation of the two policies. The findings of this dissertation imply that capital control policies can be an alternative policy in addition to macroprudential policies as part of capital flow management policies, whether implemented separately or in the form of a policy mix.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rizaldi Ronaldo
Abstrak :
Sebagai negara berkembang yang minim modal, Indonesia sangat membutuhkan aliran modal asing untuk menjaga momentum pertumbuhan. Akan tetapi, aliran dana asing tidak hanya membawa manfaat, namun juga membawa guncangan negatif seperti krisis. Untuk menjaga dan menstabilkan pengaruh negatif tersebut, pemerintah menggunakan berbagai cara, salah satunya adalah dengan Capital Flow Management Measures (CFMs). Penelitian ini mencoba melihat apakah CFMs berhasil memengaruhi aliran modal asing atau malah memperlambat pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian time series dengan menggunakan data dari tahun 1995 – 2017. Dengan menggunakan strategi Vectorautoregression (VAR) dan Impulse Response Function (IRF), ditemukan bahwa CFMs outflow berhasil memengaruhi pertumbuhan ekonomi, walau hanya dalam jangka pendek. Selanjutnya, CFMs outflow juga berhasil memengaruhi komponen utang obligasi dalam jangka pendek - panjang. Dengan pertumbuhan utang obligasi yang cukup tinggi, CFMs outflow berhasil menjadi buffer dalam menjaga stabilitas ekonomi. ......As a developing country that lacks capital, Indonesia urgently needs a flow of foreign capital to maintain growth momentum. However, the flow of foreign funds not only brings benefits, but also brings negative shocks such as crisis. To maintain and stabilize these negative influences, the government uses various methods, one of which is with Capital Flow Management Measures (CFMs). This research tries to see whether CFMs have succeeded in influencing the flow of foreign capital or slowing economic growth. This research is a time series study using data from 1995 - 2017. By using the Vectorautoregression (VAR) and Impulse Response Function (IRF) strategy, it was found that CFMs outflow succeeded in influencing economic growth, even if only in the short term. Furthermore, outflow CFMs have also succeeded in affecting the bond debt component in the short - long term. With a relatively high bond debt growth, CFMs outflow managed to become a buffer in maintaining economic stability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Ihsan
Abstrak :
Economic openness between countries is now increasingly visible as it can certainly have a good impact on the countries themselves. However, behind this benefit, there is a risk, namely the existence of a spillover effect on a country's policies that has a negative impact on other countries. This study attempts to see and project the impact of the Fed's two monetary policies, namely Quantitative Easing and Tapering, on foreign capital flows in the Indonesian stock and bond markets during the 2008 Global Financial Crisis and the 2020 Covid-19 pandemic. Using the Vector Autoregression (VAR), this study finds the impact of Quantitative Easing (QE) and tapering on foreign capital flows, stock market performance and government bond yields. The impact of QE led to foreign capital inflows, an increase in the composite index, and a decrease in government bond yields. Meanwhile, tapering led to a decrease in capital inflows, a decrease in the composite index, and an increase in government bond yields. However, the effects caused by Quantitative Easing (QE) and tapering are only temporary and do not affect the financial market significantly. ...... Keterbukaan ekonomi antar negara kini semakin terlihat karena tentunya dapat berdampak baik bagi negara itu sendiri. Namun dibalik keuntungan tersebut terdapat resiko yaitu adanya spillover effect terhadap kebijakan suatu negara yang berdampak negatif bagi negara lain. Studi ini mencoba melihat dan memproyeksikan dampak dua kebijakan moneter The Fed, yaitu Quantitative Easing dan Tapering, terhadap aliran modal asing di pasar saham dan obligasi Indonesia selama Krisis Keuangan Global 2008 dan pandemi Covid-19 2020. Dengan menggunakan Vector Autoregression (VAR), penelitian ini menemukan dampak Quantitative Easing (QE) dan tapering terhadap aliran modal asing, kinerja pasar saham dan imbal hasil obligasi pemerintah. Dampak QE menyebabkan aliran masuk modal asing, peningkatan indeks komposit, dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah. Sementara itu, tapering berdampak pada penurunan aliran modal masuk, penurunan IHSG, dan peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah. Namun, efek yang ditimbulkan oleh Quantitative Easing (QE) dan tapering hanya bersifat sementara dan tidak mempengaruhi pasar keuangan secara signifikan.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Satria
Abstrak :
Aliran modal akibat gejolak harga komoditas dan pasar finansial global bisa berdampak buruk terhadap stabilitas sektor finansial dan makroekonomi negara penghasil komoditas primer. Masuknya modal asing mengakibatkan mis-alokasi sumberdaya finansial dan saat aliran modal keluar bisa menjadi sumber instabilitas finansial dan ketidakpastian dalam perekonomian. Dengan demikian, memahami determinan aliran modal penting untuk menentukan respon kebijakan stabilisasi ekonomi akibat dampak negatif aliran modal. Tujuan dari disertasi ini adalah untuk menganalisis peran penting dari harga komoditas primer internasional terhadap aliran modal dan dampak dari aliran modal tersebut terhadap alokasi kredit perbankan antar sektor ekonomi dan dinamika makroekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan metode empiris Struktural Vector Autoregression (SVAR) dan Dynamic Stochastic General Equilibrium (DSGE), disertasi ini menunjukkan bahwa harga komoditas memiliki peran yang lebih penting terhadap aliran modal dibandingkan gejolak pasar finansial global dalam horizon waktu yang lebih panjang. Dari sisi dampaknya terhadap dinamika makroekonomi Indonesia, aliran modal menyebabkan ekspansi sektor finansial dan siklus bisnis. Temuan disertasi ini menunjukkan bahwa tidak seluruh sektor perekonomian mengalami ekspansi akibat aliran modal yang disebabkan kenaikan harga komoditas. Perubahan alokasi sumberdaya finansial menyebabkan perbedaan respon antar sektor ekonomi terhadap masuknya modal asing yang disebabkan oleh harga komoditas primer. Perbedaan respon antar sektor ekonomi terhadap aliran modal masuk disebabkan perbedaan kendala finansial antar sektor ekonomi di Indonesia. Implikasi kebijakan disertasi ini adalah: bauran kebijakan moneter dan makroprudensial perlu (seharusnya) memperhatikan dampak sektoral aliran modal yang bersumber dari kenaikan harga komoditas. ......Both of the commodity price and global financial market induced capital inflow could harm financial and macroeconomic stability in a commodity-dependent economy. Foreign capital inflow would cause the misallocation of the financial resources across economic sectors and become a source of financial instability and economic uncertainty. Therefore, understanding the determinants of capital inflow is a considerable aspect of conducting an economic stabilization policy response to this capital inflow. This dissertation investigates the importance of commodity price roles on capital inflow, and the consequences of this commodity price induced capital inflow to financial resource allocation across sectors and macroeconomic dynamics in the Indonesian economy. Employing a Structural Vector Autoregression (SVAR) and a Dynamic Stochastic General Equilibrium (DSGE) method, this dissertation reveals the importance of the commodity price on foreign capital inflow compared to global financial market fluctuation within a long run time horizon. Also, the effect of this commodity price-induced capital inflow on Indonesian macroeconomic dynamics is expansionary. However, not all of the economic sectors expand due to the commodity price increase. Financial resource allocation changes due to this capital inflow caused a different effect on economic sectors. We found the changes in this financial resource allocation due to the difference in financial friction between economic sectors in the Indonesian economy. The policy relevance of these findings is straightforward. The monetary and macroprudential stabilization policy response on commodity price-induced capital inflows should consider the financial resources allocation effect across the economic sector.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library