Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
Boston, Michael
Abstrak :
Gedung gereja adalah tempat di mana umat Kristiani melakukan kegiatan ibadahnya. Dalam menjalankan ibadah, dibutuhkan sesuatu yang mempresentasikan kehadiran Tuhan untuk mendukung kegiatan tersebut. Cahaya yang bagi umat Kristiani merupakan simbol kebenaran, kesucian, keadilan, bahkan merupakan simbol akan Tuhan perlu dihadirkan pada ruang dalam gereja untuk membentuk karakteristik ruang yang sakral, suci, dan kudus.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang kehadiran cahaya alami pada ruang dalam gereja, bagaimana pengaruhnya secara fisik maupun psikologis. Beberapa hal mempunyai peran penting dalam penciptaaan nuansa sakral antara lain bentuk dari bukaan, penempatan bukaan, komposisi bukaan, penggunaan stained glass dengan gambar-gambarnya. Semua ini dengan pengaturan sedemikian rupa dapat menghasilkan nuansa sakral yang diinginkan pada suatu bangunan gereja. Dengan semua ini dapat dihasilkan suasana yang akan mendukung kegiatan ibadah di dalam gereja.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48258
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Tingginya tingkat pencemaran yang berasal dari limbah buangan industri tekstil telah mendorong pabrik tekstil terutama pabrik batik untuk menggunakan zat wama alami. Penggunaan pewama alami menguntungkan bagi produsen wama alami I-:arena biayanya murah sedangkan untuk konsumen ada rasa kebanggaan tersendiri memakai kain ( pakaian ) yang diberi wama alami.
Hasil pewamaan alami perlu memiliki kualitas dalam hal wama, tidak lunmr, dan sifat iisik yang memenuhi syarat sebagai bahan pakaian atau bahan keperluan rumah tangga.
Pada kondisi operasi suhu 82 "C dan tekanan 1 atm, kain katun dengan ukuran 4x40 cm dipanaskan dalam larutan pewama kunyit ( Curcuma Ionga )
dengan variasi kandungan berat kunyit ( 10, 20, 30, 40, 50 g dalam 600 mL air ), variasi walml perendaman ( 30 menjt dan 60 menit ] Serta variasi dengan clan tanpa penggunaan alumunium sulfat ( alum atau A12(SO4)3 ) sebanyak 0.28 g sebagaj bahan pengawet wama ( mordan ). Setelah diberi wama dengan variasi diatas, lcain diuji sifat
Hasilnya yaitu kuat tarik dan kemampuan kain menahan tarikan tersebut ( elongasi ) dan kemuclian dianalisis perubahan sifat fisika dan kimia dari kain tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penarnbahan kandungan berat kunyit dalam larutan pewarna serta semakin lamanya percndaman menurunkan kuat tank kain katun dan juga menaikkan elongasi ( perpanjangan ) kain_ Hasil Iainnya adalah kuat tarik kain katun berwama tanpa mordan lebih tinggi daripada kain yang menggunakan mordan Dengan demjkian elongasi kain wama tanpa mordan menjadi lebih pendek dibandingkan elongasi kain wama dengan mordan. Pewarnaan optimum diperoleh pada variasi kandmagan kunyit 30 g dengan waktu perendaman 30 dan 60 menit.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49418
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alfino Fadjar Rezkian
Abstrak :
Material adalah komponen yang tak terpisahkan dalam arsitektur. Perkembangan kebutuhan manusia mendorong manusia untuk berinovasi menemukan material baru untuk memenuhi kebutuhannya. Namun di sisi lain, eksploitasi alam secara besar-besaran untuk keperluan lingkung bangun terutama untuk keperluan material bangunan, menimbulkan kerusakan dan ketidak stabilan ekosistem. Konsep arsitektur ekologis hadir sebagai dimensi ekologis dalam arsitektur yang penuh perhatian kepada lingkungan alam dengan sumber daya alam yang terbatas. Material alami sebagai material yang ekologis dianggap dapat meredakan masalah tersebut. Penggunaan material alami dapat ikut menjaga keseimbangan ekosistem lewat pengurangan penggunaan sumber daya alam; pengurangan penggunaan energi pada saat eksploitasi, produksi, transportasi dan pembangunan; melestarian ketukangan lokal; dan keberlanjutan di bidang ekonomi.
......Materials is inseparable from architecture. The developments of human needs encourage innovation of new materials to meet their needs. On the other hand, the exploitation of nature on a large scale for built environment, especially materials, cause damaged and unstable ecosystem. Eco architecture concept present as attentive to the natural environment with limited natural resources. Natural material as eco materials are considered to alleviate the problems. The use of natural materials can maintaining stability of ecosystem through reduced use of natural resources; reduction in energy use at exploitation, production, transportation and construction; preserving local craftsmanship; and sustainability in economic field.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63135
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nelson, Ethel R.
Bandung: Indonesia Publishing House, 1994
615.1 NEL et
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Maman Sutisna
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, 2001
634.95 MAM s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Moh. Anief
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996
615.1 MOH i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: ESP, 2009
363.7 PEM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nelson, Ethel R.
Bandung: Indonesia Publishing House, 2008
615 NEL d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Moh. Anief
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991
615.1 MOH i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Moh. Anief
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2000
615.1 MOH i (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library