Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albar Karismawan
Abstrak :
Kajian Air Tanah di Jakarta Barat untuk mengetahui kualitas air tanah yang biasa digunakan warga Jakarta Barat untuk kebutuhan sehari-hari seperti air minum, bersih-bersih dan lain-lain. Kajian ini penting dilakukan karena air yang dikonsumsi warga belum tentu memenuhi standar baku kualitas air minum yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permenkes No. 492 Tahun 2010, melalui parameter Fisik dan kimia. Penelitian ini berfokus pada pengukuran akuifer bebas di perumahan padat penduduk dengan menggunakan analisis hidrogeologi dan hidrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kualitas airtanah dengan metode hidrogeologi dan hidrokimia. Analisis hidrogeologi digunakan untuk memetakan muka air tanah berdasarkan pengukuran kedalaman air tanah yang diukur pada sumur masyarakat dengan satuan meter di bawah permukaan tanah (mbmt) dan meter di bawah permukaan laut (mdpl). Data hidrokimia menggunakan dua data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil penulis di lapangan pada tahun 2021 dengan fokus pada sumur air tanah akuifer bebas yang diambil di perumahan padat penduduk. Data sekunder adalah data yang diambil oleh BKAT pada tahun 2018-2020 dengan fokus pada sumur air tanah untuk ruang publik seperti SPBU, taman, dan rumah ibadah. Sehingga analisis hidrokimia menghasilkan dua jenis peta yaitu peta kualitas airtanah akuifer bebas di ruang publik melalui data BKAT, dan peta kualitas airtanah di perumahan padat penduduk tahun 2021. Sedangkan analisis hidrokimia dilakukan untuk melihat kondisi salinitas, jenis air, serta tingkat intrusi air laut di daerah penelitian. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan penulis pada bulan Maret 2021, kedalaman air tanah terdalam adalah di Kelurahan Semanam dengan kedalaman 9,3 mbmt, dan yang paling dangkal berada di Kelurahan Rawa Buaya dengan kedalaman 0,2 mbmt. Berdasarkan pengukuran penulis, kualitas airtanah di Jakarta Barat sangat memprihatinkan. Kelurahan Roa Melaka memiliki air yang bau, juga Klorida, Sodiun, dan Natrium, yang tinggi. Kelurahan Duri Kepa dan Jelambar memiliki pencemaran besi yang tinggi, melalui pengukuran memiliki kadar 0,4 mg/l dan 1,65 mg/l. ......The study of Groundwater in West Jakarta is to determine the quality of groundwater that is commonly used by residents for their daily needs such as drinking, clean up and etc. This study is important because the water consumed by residents does not necessarily meet standard of raw water quality for drinking set by the government through Permenkes No. 492 of 2010, through physical and chemical parameters. The research focuses on examining free aquifers in densely populated housing by using hydrogeological and hydrochemistry analysis. This research aims to condition groundwater by hydrogeology and hydrochemistry method and also mapping water quality. Hydrogeological analysis is used to map ground water level based on groundwater depth measurements measured in community wells with units of meters below ground level (mgmt) and meters below sea level (m.asl).Hydrochemical data uses two data, namely primary and secondary data. Primary data is data taken by the author in the field in 2021 by focusing on free aquifer groundwater wells taken in densely populated housing. Secondary data is data taken by BKAT in 2018-2020 by focusing on groundwater wells for public spaces such as gas stations, parks, and houses of worship. So that the hydro chemical analysis produces two types of maps, the first map is groundwater quality of free aquifers in public spaces through BKAT data, and a map of groundwater quality in densely populated housing in 2021. The results of the hydrogeological research are making a map of the free aquifer zone, and a map of the average change in groundwater level in West Jakarta. While the hydro chemical analysis was carried out to see the conditions of salinity, type of water, the level of seawater and intrusion.Based on measurements made by the author in March 2021, the deepest water depth is in Semanam Village with a depth of 9.3 mgmt., and the shallowest is in Rawa Buaya village with a depth of 0.2 mbmt. Meanwhile, based on the author’s measurements, groundwater quality are chagrin. Roa Melaka Village has smelly water, also high in Chloride, Sodium, and Natrium. Duri Kepa and Jelambar Village have high iron pollution, through measurement have 0,4 mg/l and 1,65 mg/l.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Prapanca
Abstrak :
Banyaknya penduduk yang berada di DKI Jakarta ini akibat bertambahnya penduduk dari waktu ke waktu membuat kebutuhan akan air bersih untuk kehidupan sehari-hari di daerah tersebut semakin banyak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peta zonasi kerentanan air tanah terhadap pencemaran serta menganalisis indeks kerentanan air tanah terhadap pencemaran di Cekungan Air Tanah Jakarta Bagian Selatan. Penelitian ini menggunakan lima parameter dari metode SI yaitu kedalaman muka air tanah, imbuhan air tanah, media akuifer, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan. Selain itu digunakan tiga parameter dari metode GOD yaitu jenis akuifer, litologi akuifer, dan kedalaman muka air tanah yang berasal dari data logging pengeboran serta data kualitas air tanah yang dimiliki oleh Balai Konservasi Air Tanah Jakarta Kementerian ESDM. Penelitian menghasilkan zona persebaran kerentanan air tanah terhadap pencemaran pada akuifer bebas. Zona persebaran yang dihasilkan dari metode SI didominasi oleh tingkat kerentanan tinggi dengan parameter yang paling memengaruhi adalah penggunaan lahan. Zona pesebaran yang dihasilkan dari metode GOD didominasi oleh tingkat kerentanan sedang – tinggi. Berdasarkan pesebaran nilai TDS dan DHL menunjukkan air di wilayah Cekungan Air Tanah Jakarta Bagian Selatan masih aman untuk digunakan. ......The large number of people in DKI Jakarta due to the increase in population from time to time makes the need for clean water for daily life in the area more and more. The purpose of this research is to analyze the zoning map of groundwater vulnerability to pollution and analyze the index of groundwater vulnerability to pollution in the South Jakarta Groundwater Basin. This research uses five parameters from the SI method, namely depth to groundwater table, groundwater recharge, aquifer media, slope, and land use. In addition, three parameters from the GOD method were used, namely aquifer type, aquifer lithology, and groundwater table depth derived from drilling logging data and groundwater quality data owned by the Jakarta Groundwater Conservation Center of the Ministry of Energy and Mineral Resources. The research resulted in the distribution zone of groundwater vulnerability to pollution in free aquifers. The distribution zones generated from the SI method are dominated by high vulnerability levels with the most influential parameter being land use. The zone resulting from the GOD method is dominated by moderate - high vulnerability. Based on the distribution of TDS and DHL values, the water in the South Jakarta Groundwater Basin is still safe for use.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldi Naufal Imansyah
Abstrak :
Pada tahun 2009, Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta mendapatkan kondisi kritis hingga rusak karena pengambilan air tanah yang berlebih. Hal ini disebabkan meningkatnya aktivitas masyarakat. Dengan banyaknya aktivitas manusia pada suatu wilayah dapat membuat air tanah terutama pada akuifer bebasnya menjadi rawan akan pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerentanan air tanah terhadap pencemaran, persebaran tingkat kerentanan air tanah terhadap pencemaran, dan fungsi parameter yang digunakan terhadap kerentanan air tanah di CAT Jakarta bagian utara. Analisa kerentanan air tanah terhadap pencemaran menggunakan metode Aquifer Vulnerability Index (AVI) dan Susceptibility Index (SI). Analisa dengan metode AVI menghasilkan tiga klasifikasi yaitu sangat bahaya, bahaya dan sedang. Untuk klasifikasi kerentanan dengan metode SI menghasilkan klasifikasi sangat tinggi, tinggi, dan agak tinggi. Validasi hasil kerentanan yang telah didapatkan akan dilakukan perbandingan dengan hasil klasifikasi air tanah pada wilayah penelitian berdasarkan nilai Total Dissolved Solids (TDS) dan Daya Hantar Listrik (DHL). Klasifikasi air tanah berdasarkan nilai TDS menghasilkan air tawar dan air payau. Klasifikasi air tanah berdasarkan nilai DHL menghasilkan tawar dan agak payau. Terdapat daerah dengan indeks kerentanan sangat bahaya atau tinggi memiliki klasifikasi air tanahnya air payau atau agak payau. Akan tetapi masih banyak daerah yang dengan indeks kerentanan sangat bahaya atau tinggi memiliki klasifikasi air tanahnya air tawar atau tawar. Pada metode AVI parameter yang paling berpengaruh terhadap kerentanan air tanah adalah kedalaman zona tak jenuh. Sedangkan pada metode SI, persebaran tingkat kerentanannya sensitif terhadap perubahan parameter tata guna lahan dan muka air tanah. ......In 2009, the Jakarta Groundwater Basin reached critical to damaged condition due to excessive groundwater extraction. This is due to increased community activities. With so many human activities in an area, groundwater, especially in the free aquifer, is prone to pollution. The purpose of this study is to determine the level of groundwater vulnerability to pollution, the distribution of the level of groundwater vulnerability to pollution, and the function of the parameters used on groundwater vulnerability at groundwater basin of northern Jakarta. Analysis of groundwater vulnerability to pollution uses the Aquifer Vulnerability Index (AVI) and Susceptibility Index (SI) methods. Analysis using the AVI method resulted in three classifications: very hazardous, hazardous and moderate. The classification of vulnerability using the SI method resulted in the classification of very high, high, and slightly high. Validation of the vulnerability results that have been obtained will be compared with the results of groundwater classification in the research area based on Total Dissolved Solids (TDS) and Electrical Conductivity (EC) values. Groundwater classification based on TDS value produces freshwater and brackish water. Classification of groundwater based on DHL values results in fresh and slightly brackish water. There are areas with a very hazardous or high vulnerability index that have a groundwater classification of brackish water or slightly brackish water. However, there are still many areas with a very hazardous or high vulnerability index that have a freshwater or freshwater groundwater classification. In the AVI method, the parameter that has the most influence on groundwater vulnerability is the depth of the unsaturated zone. While in the SI method, the distribution of vulnerability levels is sensitive to changes in land use parameters and groundwater levels.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library