Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Purwaningsih
Abstrak :
Telah dilakukan pencangkokan asam akrilat dan akrilamid pada film LDPE yang telah diiradiasi dengan berkas elektron untuk memberikan sifat hidrofilik. Bila film LDPE diiradiasi dalam udara, maka akan menginisiasi reaksi pencangkokan monomer-monomer tersebut. Pencangkokan dilakukan pada dosis 25 kGy dan konsentrasi larutan monomer 30% dalam pelarut air; metanol (90 : 10) pada kondisi atmosfer nitrogen. Persen pecangkokan meningkat dengan iamanya waktu reaksi dan sangat bergantung pada ketebalan film serta laju dosis serap dan energi elektron. Untuk terjadi reaksi pencangkokan, suhu yang diperlukan sekitar 80 °C untuk mendekomposisi peroksida pada film LDPE dan mendorong difusi monomer ke dalam matriks film. Laju dosis serap dan energi elektron menentukan banyaknya peroksida yang terbentuk pada LDPE dan ketebalan film menentukan difusi monomer ke dalamnya. Adapun proses pencangkokan pada film tipis menghasilkan persen pencangkokan yang lebih tinggi dibandingkan film tebal pada kondisi yang sama. Berdasarkan kereaktifannya asam akrilat lebih mudah dicangkokan dibandingkan akrilamid. Spektroskopi IR menunjukkan adanya vibrasi ulur karbonil karboksilat disekitar bilangan gelombang 1700 cm"\asam akrilat) dan vibrasi ulur amida primer pada bilangan gelombang 3365 cm'^ (akrilamid). Film LDPE yang telah tercangkok menjadi bersifat hidrofilik sehingga mengalami pengembangan (swelling) di dalam air. Kapasitas penyerapan air untuk PE-g-AA (asam akrilat) lebih tinggi dibandingkan PE-g- AAm (akrilamid) , namun kecepatan penyerapan air oleh PE-g-AAm lebih tinggi. Hal ini mendukung dugaan bahwa pencangkokan asam akrilat pada permukaan film dimulai dari permukaan ke arah dalam pada persen pencangkokan tertinggi, sedangkan pencangkokan akrilamid hanya pada permukaan dan daerah sekitar permukaan. Pada penelitian ini, hasil pencangkokan telah diuji cobakan sebagai , membran penukar ion pada air limbah industri elektroplating
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasridah
Abstrak :
Telah dilakukan kopolimerisasi cangkok pada serat rayon terikat silang N,N?-metilenbisakrilamida (NBA) dengan teknik ozonasi menggunakan monomer akrilamida dan asam akrilat untuk menghasilkan suatu serat penukar kation. Optimasi kondisi ikat silang diperoleh pada laju alir 0,3 L/min, waktu ozonasi 90 menit, konsentrasi NBA 5%, suhu 80oC dan waktu reaksi 60 menit dengan persen pencangkokan rata-rata 49,50. Serat rayon terikat silang menunjukkan ketahanan dalam asam dan basa yang lebih baik dan derajat pengembangannya dalam air lebih rendah. Ozonasi kembali pada serat rayon terikat silang digunakan untuk mencangkokan monomer-monomer. Pada pencangkokan akrilamid dengan konsentrasi 30% pada suhu 70oC selama 90 menit diperoleh persen pencangkokan sebesar 152,46 % dan pencangkokan asam akrilat dengan konsentrasi 30% pada suhu 50oC selama 90 menit diperoleh persen pencangkokan sebesar 169,77 %. Melalui spektrum FT-IR, pada R-NBA muncul bilangan gelombang 1533,41 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus amida sekunder dari NBA, pada R-NBA-g-AAm terdapat puncak serapan yang tajam pada bilangan gelombang 1685,79 cm-1 yang menunjukkan munculnya gugus karbonil (C=O) dari amida sedangkan pada R-NBA-g-AA muncul puncak pada bilangan gelombang 1641,42 cm-1 menunjukkan pita serapan vibrasi rentang gugus karbonil (C=O) dari asam karboksilat. Kapasitas pertukaran ion yang diperoleh sebesar 1,1mek/g untuk RNBA-g-AAm dan 0,7 mek/g untuk R-NBA-g-AA. Penentuan tetapan distribusi ion Cu2+ pada pH 5 memberikan nilai sebesar 4,41 L/g untuk R-NBA-g-AAm dan 2,82 L/g untuk R-NBA-g-AAm. ......Graft copolymerization on cross linked rayon fiber with N,N?-metilenbisacrylamide (NBA) carried out with ozonisation technique using monomer acrylamide and acrylic acid to produce a cation exchange fiber. Optimization conditions of cross- linked fiber obtained at flow rate of 0.3 L/min, ozonation time of 90 minutes with reaction temperature 80oC and reaction time of 60 minutes produces grafting percentage of 49.5. Cross-linked rayon fiber shows resistance towards acid and alkaline solution better and decreases degree in the of swelling. Further ozonation on cross-linked rayon fiber is use to graft the monomers. The grafting percentage for acrylamide is 152.46% (acrylamide concentration is 30% on 70oC for 90 minutes grafting time) and for acrylic acid is 169.77 % (acrylic acid concentration is 30% on 50oC for 90 minutes grafting time) respectively. The FT-IR spectrum of wave numbers 1533.41 cm-1 indicate the presence of secondary amide groups of the NBA, a sharp absorption peak at wave numbers 1685.79 cm-1 for the carbonyl group (C = O) of the amide from R-NBA-g-AAm, and wave numbers 1641.42 cm-1 for vibration absorption band of the carbonyl group (C = O) of the carboxylate from R-NBA-g-AAm. Ion exchange capacity obtained are 1.1 meq/g for R-NBA-g-AAm and 0.7 meq/g for R-NBA-g-AA. Distribution constant for Cu2+ ions at pH 5 gave a value of 4.41 L/g R-NBA-g-AAm and 2.82 L/g for R-NBA-g-AA.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29070
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library