Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Quratu Aini Lestari
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas tentang proses audit yang dilakukan oleh KAP ABD pada PT AJI, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur rem kendaraan bermotor. Fokus dari pembahasan adalah mengenai perlakuan akuntasi PT AJI atas persedian serta proses dan temuan audit dari akun tersebut. KAP ABD telah melakukan proses audit sesuai dengan International Standard of Auditing. Dari hasil audit, diketahui bahwa terdapat salah saji pada akun provisi persediaan dan salah klasifikasi pada aset suku cadang. Auditor KAP ABD telah mengajukan jurnal penyesuaian untuk kedua kesalahan tersebut namun PT AJI lebih memilih untuk memasukkannya ke dalam Summary of Uncorrected Misstatement SUM karena salah saji tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.

ABSTRACT
This report explains about the audit process on PT AJI, an automobile brake manufacturer, by KAP ABD. The focus of this report is accounting treatment, audit process, and audit finding on inventory of PT AJI. KAP ABD has conducted the audit process in accordance with International Standard of Auditing. The audit process find that PT AJI is negligent to make provision for its slow moving inventory and miss classification for PT AJI rsquo s spare parts asset. KAP ABD has proposed adjustment entries for those misstatements but PT AJI choose to include the misstatements in Summary of Uncorrected Misstatement SUM since the misstatements do not have significant impact in financial statement as a whole. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Nur Luthfiya
"Mantra dan aji pangasihan berbahasa Jawa digunakan dengan tujuan menarik hati seseorang yang dicintai. Mantra serta aji pangasihan umumnya ditemukan dalam primbon dan merupakan suatu bentuk karya sastra lama yang memiliki struktur tertentu. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan struktur mantra dan aji pangasihan dalam bahasa Jawa. Data penelitian ini adalah empat mantra dan lima aji pangasihan yang diambil dari buku Primbon Ajimantrawara, Yoga Brata, Rajah Yoga Mantra tahun 2019. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif ini dianalisis dengan menggunakan teori semantik leksikal Chaer (1994) serta struktur mantra pangasihan dari Saputra (2007) untuk menganalisis data mantra dan struktur dari Hartarta (2010) untuk menganalisis data aji pangasihan. Hasil penelitian ini menunjukkan jika mantra dan aji pangasihan memiliki unsur pembangun yang berbeda. Struktur mantra pangasihan dibangun dengan menggunakan unsur dan penanda unsur yang bervariasi. Walau demikian, ada 2 unsur yang wajib hadir yaitu unsur Sugesti dan Nama Sasaran. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan aji pangasihan karena struktur aji pangasihan secara dominan terdiri atas 5 unsur yang wajib hadir dan hanya memiliki perbedaan pada 1 unsur, yaitu unsur Penutup. Dengan demikian, sebagai karya sastra lama, struktur aji pangasihan bersifat lebih beku (statis) dibandingkan dengan struktur mantra pangasihan yang bersifat lebih dinamis.

Mantras and aji pangasihan in Javanese are used to attracting a loved of someone's heart. Mantras and aji pangasihan are generally found in primbon as an old literature that has a certain structure. Therefore, this study aims to show the structure of the mantra and aji pangasihan in Javanese. Four mantras and five aji pangasihans were taken from the book Primbon Ajimantrawara, Yoga Brata, and Rajah Yoga Mantra 2019. This research using qualitative method was analyzed using Chaer's lexical semantic theory (1994) and the builder structure of the mantra pangasihan from Saputra (2007) to analyze the mantra and structure from Hartarta (2010) to analyze the aji pangasihan. The results of this study indicate that mantra and aji pangasihan have different building elements. The structure of the mantra pangasihan is built using various elements and elemental markers. However, there are 2 elements that must be present, they are the element of Suggestion and the Name of Target. However, this is different from aji pangasihan because the structure of aji pangasihan dominantly consists of 5 elements that must be present and only different in 1 element as the closing element. The structure of the aji pangasihan is more static when compared to the dynamic structure of the mantra pangasihan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Eko Wahyudi
"Artikel ini membahas mengenai peran Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dalam memperjuangkan idealisme wartawan Indonesia pada tahun 1994-1999. Pembahasan dimulai dengan kondisi dinamika pers pada masa Orde Baru, proses terbentuknya AJI sebagai organisasi alternatif wartawan, respon pemerintah terhadap kelahiran AJI, langkah-langkah AJI dalam mewujudkan idealisme wartawan, dan perannya dalam memperjuangkan idealisme wartawan pada rentang 1994-1999. Penelitian sebelumnya yang membahas tentang AJI lebih membahas tentang surat kabar terbitan AJI dan sepak terjang AJI cabang. Pembahasan mengenai sumbangsih AJI dalam mewujudkan idealisme wartawan dan terwujudnya Undang-undang pers nomor 40 tahun 1999 belum dibahas pada penelitian sebelumnya. Selama masa Orde Baru pers mengalami pengekangan dan rawan terjadi pembredelan. AJI hadir sebagai wadah alternatif organisasi wartawan yang saat itu dikendalikan oleh pemerintah, yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Penulisan artikel ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahapan Heuristik, Verifikasi, Intepretasi, Historiografi. Pada tahap heuristik peneliti mengambil sumber berupa wawancara tokoh AJI yang memiliki peran penting pada era 1994-1999, koran sezaman, buku, dan jurnal. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa AJI mengemban peran yaitu menolak kooptasi dan intimidasi negara, menolak politik perizinan untuk pers, dan menegakkan prinsip jurnalisme. AJI berhasil mewadahi proses perjuangan idealisme para wartawan Indonesia untuk mencapai kebebasan pers dimana prosesnya ditandai dengan disahkannya Undang-undang nomor 40 tahun 1999.

This article discusses about the role of the Alliance of Independent Journalists (AJI) in fighting for the idealism of Indonesian journalist in 1994-1999. This paper present the ups and down conditions in the New Order Era, the process of the establishment AJI as an alternative organization for journalist, the government's response through the incipience of AJI, AJI's ways to actualize journalist’s idealism, and their role in fought for journalist’s idealism at 1994-1999. Previous research about AJI  only  discussed  newspapers published by AJI and the actions of AJI subsidiory. The discussion regrading the contribution of AJI in realizing  journalistic ideals and the realization of the press law number 40 of 1999 has’nt been discussed in previous research. During the New Order era, the press was restrained and proned to be banned. AJI was present as an alternative forum for the journalist organization that controlled by the government, namely the Indonesian Journalists Association (PWI). This article use the historical method which consists of the stages of Heuristics, Verification, Interpretation, Historiography. At the heuristic stage, the researcher takes the source by obtained sources through interviews with AJI figures who had an important role in the 1994-1999 era, contemporary newspapers, books, and journals. The results prove that AJI had a role to refused the co-optation and state intimidation, declined political press license, also sustained the principles of journalism. AJI was succeeded to accommode the idealism of journalists with all their struggles to fought for freedom of the press, the journalist’s prosperity, and the escalation of journalist’s professionalism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Sajid
"Naskah cetak ini diketik di atas kertas berukuran folio (32x23 cm). Naskah cetak tersebut ditulis oleh R.M. Sayid (Sajid) di Sala, berisi tentang sejarah tosan aji (keris dan tombak). Tulisan diawali dengan bab mengenai keris dan pemakainya. Dilanjutkan dengan kisah para empu pembuat keris yang terkenal pada jaman dahulu. Selanjutnya mengenai bahan besi yang digunakan untuk keris, serta rincian tentang bentuk keris. Uraian diakhiri dengan penjelasan tentang cara memelihara keris."
BKL.1126-LL 149
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Revo Arka Giri Soekatno
"Dongeng tentang raja yang mengerti bahasa binatang terdapat versinya dalam
Pañcatantra baik yang berbahasa Java Kuno maupun Pertengahan. Sadurannya juga terdapat
dalam kesusasteraan Jawa Modern, seperti dalam siklus-siklus Anglingdarma. Namun,
dalam berbagai versi Java ada kerancuan soal berbagai nama sang raja. Nama-nama tersebut
misalnya Aridharma, Hari Dharma, Aji Dharma dan Angling Darma. Makalah ini akan
membahas masalah nama raja ini dengan asumsi bahwa kejelasannya akan membantu perolehan
pemahaman yang lebih baik tentang kesusastraan Jawa, baik Kuno maupun Modern."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Satu dari sekian banyak tradisi tulis masyarakat Bali yang isinya memiliki nilai ckonomis dan sosial religius scrta berdampak nyata bagi lingkungan hidup adalah teks Aji Janimtaka. Teks ini unik karena menguraikan fungsi khusus dari pepohonan sesuai dengan jenisnya. Sebagaimana judulnya "Aji Jam'mtaka" maka teks ini merupakan tcks tutur (ajaran) yang intinya dimaksudkan agar selalu diingat oleh sekalian umat man usia dcmi keharmonisan antara Sang Pencipta, Ciptaannya, dan Lingkungannya. Konsep itu merupakan cikal bakal dari filosofi "Tri Hita Karana" di Bali. Terselamatkannya alam dari berbagai bencana bila masyarakat mampu mengharmoniskan konsep Tri Hit a Karana tersebut. Salah satu aspek nyata adalah pemahaman yang holistik bagi masyarakat tentang penanaman pohon sesuai dengan manfaatgunanya bagi kehidupan itu sendiri. Artinya, bila pohon telah memiliki nilai guna secara religius, maka nilai-nilai yang lainnya akan senantiasa tcrpcnuhi. Teks Aji Janimtaka telah membuktikan bahwa semakin tinggi fungsi religius suatu pohon kayu maka semakin tinggi pula nilai ekonominya. Selanjutnya, semakin memiliki nilai ekonomis, hendaknya semakin banyak pula pohon itu dipelihara oleh masyarakat. Implikasinya terhadap a lam juga menampakkan hubungan yang scmakin harmon is, sebab, alam yang lestari bila masyarakat menanam pepohonan (terutama pepohonan keras) yang seimbang dengan kebutuhan lingkungan. Dengan demikian, ekosistem akan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sebagaimana tersurat dalam teks Aji Janimtaka, di Bali, bahan membuat area hanya diperkenankan memakai kayu cendana, majagau, dan cempaka (kayu ini tergolong kayu merik, yakni jenis pepohonan yang berbunga harum). Pohon kayu yang juga direkomendasikan sebagai bahan untuk membangun tempat suci hanya kayu yang memiliki klasifikasi merik di atas. Sedangkan pohon kayu yang boleh dijadikan sebagai bahan bangunan rumah tempat tinggal diklasifikasikan memiliki wangsa scsuai dengan klasifikasi Prabhu, Patih, Arya, Rangga, Demung, Demang, Tumenggung, Pacalang, Pabekel, Kliyan Banjar, Kasinoman, dan Juru Arah. Pohon kayu tersebut dapat digunakan sebagai bahan bangunan sudah tentu harus disesuaikan pula dengan ketahanan pohon bersangkutan. Semakin suci klasifikasi pohon kayu, semakin tinggi nilai ekonomisnya. Semakin memiliki nilai ekonomis tinggi, diharapkan semakin banyak pula masyarakat menanam jenis pepohonan dimaksud. Dengan demikian, semakin bermutu pula lingkungan hidup manusia karenajenis pohon kayu itu kebanyakan tergolongjenis kayu keras yang mampu mengatur ekosistem di bumi."
2014
902 JPSNT 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Heno Wijayanto
"Aji Saraswati (AS) merupakan teks yang berisi panduan ritual literasi dalam tradisi Siwaisme di Nusantara. Pada umumnya, mayoritas teks AS yang dikenal adalah yang berasal dari tradisi Siwaisme di Bali, sedangkan dalam tradisi Jawa belum dikenal secara luas. Dalam penelitian ini membahas teks AS yang berasal dari tradisi Jawa, khususnya koleksi skriptorium Merapi-Merbabu. Teks AS yang berasal dari skriptorium Merapi-Merbabu merupakan sekumpulan fragmen yang berasal dari hipogram teks Bhima Swarga (BhS), Gaṇapati-tattwa (GP), Uttarasabda (US), Dharma Pātañjala (DhP), Wṛhaspati-tattwa (Wrh), Tattwajñāna (TJ), dan Jñānasiddhânta (JS). Tujuan dalam penelitian ini adalah menerapkan studi intertekstualitas antara teks AS MM dengan hipogram disertai fungsi ritual literasi. Studi intertekstualitas tersebut selanjutnya dilakukan analisis fungsi berdasarkan sekuen-sekuen dalam teks hipogram yang bertransformasi dalam teks AS MM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Langkah kerja filologi seperti inventarisasi, deskripsi, perbandingan teks, edisi teks, dan terjemahan dilakukan dalam penelitian ini untuk menghasilkan edisi teks yang dapat dipahami masyarakat luas. Teori intertekstualitas dari Rifattere (ekspansi dan konversi) dan Pradotokusumo (modifikasi dan ekserp) digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan gejala hipogram dalam teks AS MM dari teks hipogram. Hasil dari penelitian ini adalah membuktikan secara tekstual bahwa terdapat delapan sekuen teks yang bertransformasi ke dalam teks AS MM. Delapan sekuen yang bertransformasi di antaranya: (1) Asosiasi Trikaya Paramārtha dengan aspek-aspek produksi manuskrip; (2) Posisi Dewi Saraswati; (3) Posisi aksara vokal atau swara; (4) Hakikat aspek dualitas; (5) Hakikat Oṁ Awighnamastu; (6) Mantra ritual literasi; (7) Asosiasi Dewata dengan api; dan (8) Unsur fisiologi. Seluruh sekuen transformasi teks BhS ke dalam teks AS MM merupakan transformasi dari teks prosa naratif dalam bentuk śāstric menjadi teks mantra yang bersifat mistik-magis. Teks mantra dalam AS MM berfungsi sebagai tuntunan dalam ritual literasi di lingkungan skriptorium Merapi-Merbabu.

Aji Saraswati (AS) is a text that contains guidelines for literacy rituals in the Shivaist tradition in Indonesia. In general, the majority of known AS texts originate from the Shivaism tradition in Bali, while the Javanese tradition is not yet widely known. This research discusses AS texts originating from the Javanese tradition, especially the Merapi-Merbabu scriptorium collection. The AS text originating from the Merapi-Merbabu scriptorium is a collection of fragments originating from the hipograms of the texts Bhima Swarga (BhS), Gaṇapati-tattwa (GP), Uttarasabda (US), Dharma Pātañjala (DhP), Wṛhaspati-tattwa (Wrh), Tattwajñāna ( TJ), and Jñānasiddhânta (JS). The aim of this research is to apply intertextuality studies between AS MM texts and BhS as their hypograms. The intertextuality study was then carried out by functional analysis based on the sequences in the hypograms text which were transformed into AS MM text. This research uses a qualitative approach. Philological work steps such as inventory, description, text comparison, text edition, and translation are carried out in this study to produce text editions that can be understood by the wider community. Rifattere's theory of intertextuality (expansion and conversion) and Pradotokusumo (modification and excerpt) is used in this study to determine the hypogrammatic phenomena in AS MM text from hipogram text. The results of this study are that there are eight text sequences that are transformed into AS MM text. The eight transformed sequences include: (1) Trikaya Paramārtha's association with aspects of manuscript production; (2) Position of Goddess Saraswati; (3) Position of vowel or swara characters; (4) The essence of the aspect of duality; (5) The Reality of Oṁ Awighnamastu; (6) Literacy ritual spells; (7) God's association with fire; and (8) Physiological elements. The entire transformation sequence of hypograms text into AS MM text is a transformation from narrative prose text in śāstric form to mantra text. The text of the spell in AS MM is used in literacy rituals in the Merapi-Merbabu scriptorium environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kats, J.
"Buku ini berisi :
1. serat paramayoga (rangga warsita) yang menceritakan Sang Hyang Tunggal dan kedua putranya, Bathara Manikmaya.
2. serat pustaka raja purwa jilid 1 yang menceritakan Aji Saka ke Jawa, orang yang tidak menerima takdir (keuntungan menjadi orang buta).
3. Serat pustaka raja purwa jilid 2
4. Serat pustaka raja purwa jilid 3
5. Serat pustaka raja purwa jilid 4
6. Serat cariyos kekesahan saking tanah jawi dhateng nagari Walandi
7. serat tatacara ngadat sarta kalakuwanipun tiyang jawi
8. serat wulangreh tanpa sekar
9. layang damarwulan
"
Weltevreden: Fisser & Co, 1928
BKL.1160-CL 96
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library