Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahmud Syaltout
"ABSTRAK
Kebijakan "Limited Open Sky" yang diberlakukan oleh pemerintah memberi dampak pada peningkatan persaingan dalam bisnis jasa angkutan udara baik domestik maupun intemasional. Hal ini menjadi ancaman serius bagi maskapai penerbangan nasional jika tidak profesional dalam bidangnya. Hal ini telah dibuktikan sejalan dengan beriringan waktu, bermunculan beberapa maskapai penerbangan bam dan dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri penerbangan, ada maskapai penerbangan yang dapat bertahan tetapi tidak sedikit maskapai yang pada akhimya menghentikan kegiatan operasionalnya.
Untuk dapat bersaing didalam bisnis penerbangan, bisnis yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang, perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada penumpangnya baik pelayanan sebelum keberangkatan (pre-flight), pelayanan selama penerbangan (in-flight) dan pelayanan setelah tiba di tujuan (post-flight).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiftkasi perilaku konsumen melalui faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih maskapai penerbangan pada jalur Jakarta-Palembang, mengetahui segmentasi konsumen penerbangan jalur Jakarta-Palembang dan mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi tiap-tiap segmen konsumen dalam memilih maskapai penerbangan, dan mengetahui perceptual map maskapai penerbangan yang melayani jalur Jakarta-Palembang.
Studi karya akhir ini menggunakan dua pendekatan yaitu penelitian eksploratori dan penelitian deskriptif. Penelitian eksploratori dilakukan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen berkaitan dengan pemilihan maskapai penerbangan, sedangkan penelitian deskriptif dilakukan dalam bentuk penyebaran kuesioner terhadap 200 responden yang bertujuan untuk mendapatkan informasi data pnmer mengenai perilaku konsumen penerbangan jalur Jakarta-Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan penerbangan jalur Jakarta-Palembang dalam satu tahun terakhir (dari bulan Agustus 2002 hingga bulan Agustus 2003).
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis cluster. Hasil analisis yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan maskapai penerbangan menunjukkan bahwa top of mind maskapai penerbangan merupakan penerbangan yang paling banyak digunakan oleh responden didalam melakukan perjalanan Jakarta-Palembang.
Sumber informasi responden didalam memilih maskapai penerbangan adalah ternan dan sebagian lagi mengetahui dari iklan. Iklan mengenai maskapai penerbangan diketahui responden melalui surat kabar. Pengaruh terkuat bagi responden didalam memutuskan maskapai penerbangan mana yang akan dipilihnya berasal dari keluarga dan sebagiannya lagi memutuskannya sendiri.
Responden melakukan perjalanan secara terencana atau mendadak juga berpengaruh didalam pengambilan keputusan maskapai apa yang akan menjadi pilihan responden. Jika responden melakukan perjalanan dengan perencanaan terlebih dahulu, maka faktor kualitas dan reputasi penerbangan menjadi pertimbangan utama responden, sedangkan jika perjalanan dilakukan secara mendadak, maka jadwal penerbangan menjadi pertimbangan utama resoponden.
Sebagian besar responden memiliki tingkat loyalitas yang rendah terhadap suatu maskapai penerbangan. Alasan responden tidak menggunakan maskapai penerbangan yang sama adalah faktor tarif penerbangan, sedangkan responden yang loyal dikarenakan maskapai penerbangan yang sekarang telah cukup memadai.
Konsumen penerbangan dapat dikelompokkan menjadi empat cluster berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi pemilihan suatu maskapai penerbangan. Cluster pertama adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan pertimbangan tarif penerbangan. Cluster kedua adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan kombinasi antara waktu dan harga. Cluster ketiga adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan pertimbangan waktu dan pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan. Cluster keempat adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan.
Beberapa maskapai penerbangan yang melayani jalur Jakarta-Palembang memiliki persepsi yang berdekatan di mata responden. Misalnya Lion Air, Bali Air dan Batavia Air dipersepsikan sama oleh responden sebagai maskapai penerbangan yang menawarkan tariff penerbangan murah.
Usaha pemasaran yang dilakukan oleh suatu maskapai penerbangan tidak akan memenuhi seluruh lapisan konsumen. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap konsumen pengguna jasa penerbangan memiliki tingkat keunikan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Keefektifan pemanfaatan perbedaan ini tergantung dari kemampuan perusahaan penerbangan untuk mensegmentasikan permintaan, kemudian dipilih segmen pasar mana yang akan dilayani oleh maskapai penerbangan. Setelah dipilih target pasar yang akan dilayani oleh maskapai penerbangan, maka dikembangkan program pemasaran berdasarkan atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen didalam memilih penerbangan."
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Myrto Handayani
"ABSTRAK
Sebagai perusahaan baru, Riau Airlines merupakan salah satu perusahaan peherbangan yang berkeinginan untuk memberikan suatu suasana baru dalam persaingan bisnis penerbangan di Indonesia. Sebagaimana perusahaan lainnya, tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan ini sangatlah banyak baik dari pesaing utama(perusahaan penerbangan lain) dan pesaing tidak
utama(non transportasi udara) yang mengakibatkan perusahaan harus dapat menentukan strategi-strategi bersaing yang tepat. Strategi merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu bisnis, mati atau hidupnya perusahaan sangat tergantung dari strategi apa yang digunakannya.
Keadaan persaingan, ekonomi, politik yang selalu berubah mengakibatkan suatu perusahaan harus dapat melihat kedepan kemungkinan-kemungkinan masa depan yang berdampak pada keadaan internal perusahaan. Simulasi-simulasi dan skenario-skenario dari suatu perkiraan kejadian dimasa yang akan datang sebaiknya harus dibuatkan strategi-strategi untuk mengantisipasinya. Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang sangat sensitif terhadap faktor ekonomi, politik, disamping itu juga sangat sensitif terhadap harga dan jadwal. Akibatnya perusahaan semakin dituntut untuk membuat strategi-strategi dan antisipasi-antisipasi yang tepat dalam menjalankan bisnisnya.
Penulis berusaha menganalisis keadaan internal dan ekternal yang berkaitan dengan Riau Airlines yang meliputi analisis terhadap pemasaran, produksi dan keuangan, ekonomi, politik. Berdasarkan dari anal isis komprehensif yang dilakukan, penulis menyampaikan beberapa strategi-strategi yang sebaiknya diterapkan demi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang. Setelah menganalisis beberapa aspek internal dan ekternal Riau Airiines, melihat dari tujuan didirikan perusahaan, serta berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, maka strategi fokus merupakan strategi yang terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Dalam rencana strategik yang terdapat dalam rencana bisnis ini, bentuk dari penerapan strategi fokus yaitu penerbangan dalam rute-rute pendek. Dalam pemilihan rute-rute pendek, perusahaan juga disarankan untuk terlebih dahulu memilih dan memperbanyak rute-rute yang berpenumpang banyak dan kemudian mengambil rute-rute pendek lainnya yang dianggap berpotensi dimasa depan dengan melakukan strategi aliansi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penetrasi pasar serta menghindari tidak tercapainya load factor permintaan yang berdampak pad a kerugian. Penerapan strategi fokus merupakan strategi yang juga menggabungkan kekuatan-kekuatan dalam strategi cost leadership dan differensiasi akibatnya pengendalian biaya juga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesuksesan dalam strategi ini. Rencana strategis ini juga menggunakan strategi-strategi yang ditujukan untuk melakukan pengendalian biaya dan pengendalian arus kas perusahaan. Rencana strategis yang dibuat ini terdiri atas beberapa perspektif yaitu:
1.Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan(learning and growth perspective) yaitu strategistrategi
yang berkaitan dengan masalah kompetensi karyawan, teknologi informasi dan budaya perusahaan.
2. Perspektif internal (internal perspective) yaitu strategi-strategi yang berkaitan dengan tindakan internal perusahan untuk menerapkan strategi fokus.
3. Perspektif konsumen (consumen. perspective), yaitu strategi-strategi yang dapat membentuk imej konsumen terhadap perusahaan seperti harga rendah, nyaman dan tepat waktu
4. Perspektif keuangan (financial perspective), yaitu strategi-strategi yang berkaitan dengan keinginan perusahaan untuk melakukan peningkatan pada share holder value (peningkatan nilai pemegang saham). Strategi ini meliputi revenue growth strategy dan strategy productivity.
Dalam menulis rencana strategik ini, penulis menggunakan beberapa asumsi sebagai dasar untuk penghitungan angka-angka kuantitatif yang terdapat dalam rencana strategik ini. Asumsi-asumsi yang dibuat, didasarkan pada beberapa keadaan antara lain perkiraan pertumbuhan ekonomi, proyeksi nilai tukar mata uang, proyeksi masuknya pemain baru dalam setiap rute. Disamping itu, setiap elemen biaya dalam proyeksi laporan keuangan, penulis juga menggunakan beberapa asumsi yang meliputi asumsi-asumsi terhadap pemasaran, produksi, dan keuangan
Penghitungan biaya dalam setiap elemen proyeksi laporan keuangan didasarkan pada pemicu biaya/ driver dari setiap elemen biaya tersebut. Tujuan penghitungan seperti ini yaitu untuk memberikan informasi biaya yang lebih akurat, sehingga memudahkan bagi perusahaan untuk menerapkan harga yang tepat kepada konsumen.
Proyeksi-proyeksi keuangan yang dilakukan dalam rencana strategis ini belum mempertimbangkan pengaruh dari strategi -strategi dalam 4(empat) perspektif sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Penerapan strategi-strategi dalam 4(empat) perspektif secara komprehensif diperkirakan akan mampu untuk membentuk keunggulan bersaing sehingga keinginan Riau Airlines untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan maju dimasa yang akan datang dan membawa nama Propinsi Riau serta mewujudkan Visi Riau 2020 dapat tercapai.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zorawar
"ABSTRAK
PT Garuda Indonesia adalah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah Departemen Perhubungan yang saat ini memberikan jasa pelayanan penerbangan ke beberapa kota besar didalam negri maupun penerbangan
Internasional.
Dengan semakin gencarnya dorongan era globalisasi khususnya di Indonesia, maka pemerintah sudah mengantisipasi dampak makro yang berhubungan dengan pertumbuhan perekonomian didalam negri sehingga timbul kebijaksanaan - kebijaksanaan pemerintah yang membuka kesempatan yang semakin luas bagi perusahaan perusahaan baik dari dalam ataupun luar negri untuk ekspansi lebih jauh dalam bisnisnya.
Dalam bidang jasa perhubungan, khususnya perhubungan udara dampak yang paling nyata adalah semakin kuatnya kompetisi persaingan dengan perusahaan - perusahaan penerbangan swasta baik
yang berasal dari dalam negri maupun yang berasal dari luar negri dalam melayani jalur- jalur penerbangan domestik ataupun Internasional.
Kondisi ini merupakan pemic.u bagi PT. Garuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen dalam mempertahankan bahkan meningkatkan pangs a pasarnya. Untuk itu dalam menentukan strategi pemasaran khususnya untuk penerbangan domestik, perlu dikaji strategi korporasi Garuda Indonesia Group yang misi maupun visinya merupakan masukan bagi strategi bisnis PT. Garuda Indonesia. Kemudian penjabaran broad action programe pada fungsional unit dikaji dengan menganalisa variabel - variabel apa yang mempengaruhi besar atau kecilnya jumlah penumpang yang memanfaatkan pelayanan penerbangan dengan Garuda Indonesia.
Dengan menggunakan analisa regresi dan korelasi program statistik dari MYSTAT diperoleh hasil yang memperlihatkan bahwa untuk meningkatkan jumlah penumpang yang mamanfaatkan jasa
penerbangan dengan Garuda Indonesia untuk jalur penerbangan Jakarta. - Surabaya perlu dilakukan beberapa strategi yaitu dengan :
1. Menambah frekwensi penerbangan khususnya untuk penerbangan
pada pagi hari ( antara jam 06.00 sampai dengan jam 11.00 ).
2. Khusus untuk segmen pasar pemakai jasa penerbangan pagi hari
diberlakukan diskon harga tiket pada kelas ekonomi.
3. Khusus untuk segmen pasar pemakai jasa penerbangan siang
hari ( antara jam 11.00 sampai dengan jam 18.00 ) diberlakukan
diskun harga tiket pada kelas eksekutif.
4. Demikian juga untuk segmen pasar pemakai jasa penerbangan
malam hari antara jam 18.00 sampai dengan jam 23.00 ) diberikan
diskon harga tiket untuk kelas eksekutif.
Pemberian diskon pada kelas tertentu untuk waktu yang tertentu pula mempunyai tujuan mengoptimisasikan perolehan yield bagi perusahaan untuk penerbangan pada jalur tersebut. Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang dan juga meningkatkan citra pelayanan perusahaan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing perusahaan penerbangan domestik lainnya,Garuda Indonesia dapat mengatasinya dengan :
A. Menyediakan pesawat terbang yang memil iki kapasi tas seat
yang lebih besar yang masih masuk dalam klasifikasi pesawat
untuk penerbangan medium range.
B. Atau dapat pula dengan menambah frekwensi penerbangan pada
jalur tersebut.
Dengan melakukan strategi yang disebutkan diatas, Garuda Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk merebut pangsa pasar penumpang yang membutuhkan pelayanan penerbangan pada
route Jakarta - Surabaya bahkan memperoleh peningkatan yield bagi perusahaan.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library