Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammad Helmi Aziz
Abstrak :
Aerobiologi dari lingkungan rumah sakit merupakan cerminan kebersihan rumah sakit dan berperan dalam penyebaran penyakit infeksi. Berbagai macam kontaminan udara, seperti spora jamur, dapat menyebabkan penyakit pada pasien bila terinhalasi ataupun teringesti, terutama pada populasi pasien imunokompromais. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengevaluasi jumlah kontaminan jamur udara di dua ruang rawat imunokompromais di Indonesia, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Rerata jumlah koloni di ruang rawat inap hematologi (tanpa filter HEPA) adalah 132 CFU/m3 (76 – 1085 CFU/m3) dan rerata jumlah koloni di ruang rawat intensif dewasa (dengan filter HEPA) adalah 16 CFU/m3 (8 – 42 CFU/m3). Suhu dan kelembapan relatif pernah mencapai ambang batas yang direkomendasikan di kedua ruangan. Ragi, Penicillium spp., dan Aspergillus spp. merupakan tiga kelompok jamur dengan jumlah terbanyak yang berhasil diisolasi dari kedua ruangan. ......Hospital aerobiology is a reflection of hospital cleanliness and has a major role in infectious disease transmission. Several air contaminants, such as fungal spores, can cause disease if inhaled or ingested, especially in immunocompromised patients. This study is a preliminary study that aimed to evaluate the level of fungal airborne contamination in two wards in a referral hospital in Indonesia, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. The mean airborne fungal colony count in the hematology ward (without HEPA filter) was 132 CFU/m3 (76 – 1085 CFU/m3) and in the intensive care ward (with HEPA filter) was 16 CFU/m3 (8 – 42 CFU/m3). Temperature and relative humidity were observed above or below the recommended level. Yeast, Penicillium spp., and Aspergillus spp. were three groups of fungi that were mostly isolated from both rooms.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiorin Kusuma Wardhani
Abstrak :
Transmisi Covid-19 dapat berlangsung dengan cepat melalui droplets, aerosol, maupun direct contact. Salah satu bentuk pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pengaturan ventilasi untuk mengurangi kontaminasi pada udara sehingga dapat mengendalikan transmisi virus via aerosol. Oleh karena itu, penting diketahui hubungan antara ventilasi terhadap risiko penularan Covid-19 melalui udara. Desain penelitian yang dilakukan adalah cross sectional. Data yang diambil berasal dari data primer dengan dilakukan pengukuran pada ruangan yang menjadi sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian data diolah dengan uji analisis statistik bivariat. Dari 8 ruangan yang diteliti, terdapat 2 ruangan yang berisiko tinggi terhadap transmisi Covid-19. Hubungan antara jumlah ventilasi outlet dengan penularan Covid-19 melalui udara memiliki hubungan yang signifikan terbukti dengan hasil uji statistik Mann-Whitney U (U = 0,5, p = 0,049). Selain itu, jumlah ventilasi outlet juga dapat meningkatkan ACH outlet dan memiliki korelasi sangat kuat yang signifikan (p = 0,001) serta besar koefisien korelasi 0,993. Pengaturan ventilasi terutama ventilasi outlet pada ruang kuliah kampus Depok dan Salemba perlu ditingkatkan supaya bisa mencapai laju udara > 12 ACH sehingga risiko transmisi virus Covid-19 dapat ditekan menjadi lebih rendah. ......Covid-19 transmission can be done rapidly through droplets, aerosol, or direct contact. It can be prevented by regulating ventilation to reduce contamination in the air so that virus transmission via aerosol can be controlled. Therefore, it is important to know the relationship between ventilation and risk of Covid-19 transmission through the air. This study design is cross sectional. Data was taken from primary data by measuring room that is the sample that fits the inclusion and exclusion criteria. After that, data was processed by a bivariate statistical analysis test. Of the 8 rooms studied, there are 2 rooms that are at high risk of transmitting Covid-19. The relationship between the amount of outlet ventilation and transmission of Covid-19 through the air has a significant relationship as evidenced by the results of the Mann-Whitney U test (U = 0,5, p = 0,049). Furthermore, outlet ventilation can increase outlet ACH which has very strong correlation with correlation coefficient 0,993 and is statistically significant (p = 0,001). The ventilation arrangements especially outlet ventilation for the lecture halls in Depok and Salemba need to be increased to ventilation that can reach an air rate of > 12 ACH so that the risk of transmitting Covid-19 virus is lower.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Said
Abstrak :
Metode radar interferometri mempunyai kemampuan menghasilkan data model elevasi dijital (Digital Elevation Model - DEM). Beberapa penelitian mengenai ketelitian DEM data radar interferometri yang pernah dilakukan sebelumnya menunjukan hasil yang baik. Meskipun demikian penelitian ini di Indonesia, khususnya airborne radar interferometri belum pemah dilakukan. Prinsip dari radar interferometri adalah mendapatkan korelasi antara beda fasa dengan posisi titik di permukaan bumi. Beda fasa gelombang radar diperhitungkan dari fasa yang terukur pada antena kesatu dan fasa yang terukur pada antena kedua. Data radar yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data airborne radar interferometri DOSAR - Jerman. Sebagai pembanding dalam uji ketelitian DEM hasil analisis data airborne radar interferometri digunakan peta Topografi skala 1:50.000 yang dibuat dengan teknik fotogrametri. Hasil penelitian menunjukan : pertama, tingkat akurasi DEM berkisar ± 11,5 meter, kedua, metode pembuatan DEM dari data radar interferometri menunjukan hasil terbaik pada daerah datar, sementara pada area bergunung mengalami banyak hambatan dengan munculnya fenomena = shadow, foreshortening, dan lay over, yang mempersulit proses phase unwrapping data radar interferometri. Ketiga, tersedianya titik kontrol tanah, dan data undulasi geoid sangat berpengaruh terhadap ketelitian DEM. DEM data airborne radar interferometri resolusi 2,5 meter lebih tepat dipergunakan untuk peta berskala sedang misal skala 1:25.000 atau peta berskala lebih kecil. Meskipun demikian, pemakaian teknologi airborne radar interferometri untuk pembuatan DEM merupakan altematif terbaik mengingat waktu proses yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan teknologi fotogrametri. Disamping waktu proses, keunggulan utama teknologi radar yaitu tidak mengalami hambatan pada masalah penutupan awan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufal Hidayat
Abstrak :
Antena merupakan salah satu bagian terpenting dalam teknologi radar udara. Spesifikasi dari antena akan menentukan tinggi-rendahnya teknologi dan kualiatas dari radar secara keseluruhan. Beberapa spesifikasi antena yang mesti dipenuhi untuk aplikasi radar udara, yaitu berupa gain yang tinggi, bandwidth yang lebar, beamwidth yang sempit dan side lobe level yang rendah. Namun, di antara semua spesifikasi yang disebut di atas, beberapa hal yang juga mesti diperhatikan dan menjadi tantangan, yaitu bagaimana merancang antena yang low profile, ringan dengan harga yang serendah mungkin, tapi tetap memiliki spesifikasi yang tinggi. Salah satu jenis antena yang dapat memenuhi spesifikasi ini, yaitu berupa antena mikrostrip yang disusun pada rancang bangun antena di sini dirancang antena mikrostrip array 4 x 8 elemen, untuk mendapatkan bandwidth yang lebar digunakan teknik parasitic rectangular patch, sedangkan untuk penurunan side lobe level digunakan teknik pencatuan dengan variasi lebar feeding menggunakan perumusan chebychev. Hasil pengukuran menunjukkan antena 4x8 elemen berkerja pada frekuensi 2.8 GHz ? 3.1 GHz, dengan gain sebesar 16 dB pada frekuensi 2.95 GHz, sedangkan pada bidang azimuth diperoleh lebar beamwidth sebesar 260 dengan niilai side lobe level ......Antenna is one of the most important parts in airborne radar technology. Some important specification for the radar antenna application is high gain, wide bandwidth, narrow beamwidth and low sidelobe level, but among these specification we also consider to design low profile, and light weight antenna for radar. One type of antenna which qualifies for this specification is the microstrip array antenna. In this research a microstrip array antenna that consist of 4x8 element will be proposed, for bandwidth enhancement the side parasitic patch will be used, while for the side lobe level reduction, the unequal power divider with chebychev distribution is designed. The measurement result for antenna array 4x8 element shows that the antenna works at 2.8 GHz- 3.1 GHz with gain of 16 dB at frequency 2.95 GHz. In the Azimuth plane, the antena beamwidth is 260 with sidelobe level suppression of 21 dB.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aaron Jonathan
Abstrak :
Infeksi jamur infasif atau mikosis infasif pada pasien dengan kondisi sistem imunitas rendah mengakibatkan sejumlah besar morbiditas dan mortalitas. Infeksi tersebut dapat terjadi di lingkungan rumah sakit, komunitas, maupun keduanya. Sejumlah spesies jamur dapat terkonsentrasi pada lingkungan udara rumah sakit, dan dianggap sebagai agen infeksi yang mudah terhirup oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil jamur udara pada ruang rawat beberapa rumah sakit di Jakarta serta kaitannya dengan kelas perawatan. Metode penelitian berdisain potong lintang ini menggunakan pengambilan sampel secara konsekutif dari beberapa rumah sakit di Jakarta. Cawan petri yang mengandung media agar saboraud dekstrosa diletakkan di dalam ruangan rawat RS dan dibiarkan terbuka selama 15 menit, setelah itu dilakukan inkubasi dalam suhu kamar selama minimal tiga hari. Selanjutnya dilakukan proses identifikasi spesies untuk mengetahui profil jamur. Hasil dalam penelitian ini, jamur yang diisolasi dari ruang perawatan rumah sakit pada umumnya terdiri atas lebih dari dua spesies, diantaranya: Aspergillus niger (67.5%), Candida sp. (40%), Aspergillus fumigatus (30%), Rhodoturula sp. dan Penicillium marnefei dalam jumlah sedikit. Pengamatan terhadap hubungan profil jamur dan jenis kelas ruang rawat menunjukkan bahwa semakin tinggi kelas ruang rawat rumah sakit, semakin sedikit jumlah dan ragam spesies jamur yang tumbuh. Simpulan. Profil jamur yang diisolasi dari ruang perawatan rumah sakit dalam penelitian ini terdiri atas Aspergillus niger, Candida sp, Aspergillus fumigatus, Rhodoturula sp dan Penicillium marnefei. Hubungan profil jamur dan jenis kelas ruang rawat menunjukkan bahwa semakin tinggi kelas ruang rawat rumah sakit, semakin sedikit jumlah dan ragam spesies jamur yang tumbuh. ......Introduction. Invasive fungal infections (invasive mycoses) in immunodeficient patients yields in more than significant number of morbidity and mortality. Such infections occur on both hospital and community settings. Several fungal species might be concentrated in the air among hospitals, and considered as infectious agent that is easily inhaled by patients. This study aims on investigating the profile of airborne fungal species in several inpatient wards chosen from several hospitals in Jakarta and the correlation between those species and the class of the wards itself. Methods this is a cross-sectional study using consecutive samplings taken from several chosen Jakarta hospitals. Petri dish containing dextrose saboraud agar are placed about 1m height above the ground and exposed to open air for 15 minutes. Afterwards, the plates are incubated at room temperature for minimum of three days. Then, samples were analyzed inside the mycology lab for species identification to investigate presenting fungal profile. Results in this study, common species that are isolated from the respective wards consists of at least two species, including Aspergillus niger (67.5%), Candida species (40%) and Aspergillus fumigatus (30%). Other infectious species such as Rhodotorula sp and Penicillium marnefei are found as well in few numbers. Observation on the relation of fungal profile and class of inpatient wards indicates that the higher the ward class, the less number and diversity of species growing inside the plates. Conclusion, fungal profile that are isolated from the hospital inpatient wards in this study consists of Aspergillus niger, Candida sp, Aspergillus fumigatus, Rhodoturula sp dan Penicillium marnefei. The correlation between the fungal profile and class of inpatient wards indicated that the higher the class of hospital wards, the less number and diversity of airborne fungi growing on the plates.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Winarno
Abstrak :
Infeksi jamur nosokomial di rumah sakit terhadap pasien dengan kondisi imun yang rendah dapat memberikan dampak yang mengancam nyawa. Beberapa penelitian melaporkan kecenderungan infeksi jamur nosokomial oleh jamur udara semakin meningkat. Keterbatasan data profil jamur udara di lingkungan rumah sakit dapat menghambat pencegahan dan penatalaksanaan infeksi jamur nosokomial karena sumber infeksi tidak teridentifikasi. Penelitian ini menyelidiki keberadaan dan profil jamur udara di lingkungan luar empat rumah sakit di Jakarta, serta merupakan bagian dari penelitian multisenter aspergilosis invasif di ICU rumah sakit di Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan cawan petri berisi agar saboraud yang dibiarkan terpajan udara selama 15 menit. Proses identifikasi dilakukan setelah masa inkubasi untuk melihat profil jamur yang diisolasi: Aspergillus sp, Candida sp, Penicillium sp, Rhodotorula sp, Scedosporium sp, Paecilomyses sp, Fusarium sp, Dematiaceae sp, Mycelia sterilia, Cylindrocarpon sp, dan Curvularia sp. Profil jamur yang diisolasi pada dua cawan medium atau lebih di Rumah Sakit Persahabatan: Dematiaceae dan Aspergillus fumigatus; Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo: Dematiaceae, Aspergillus niger, A. fumigatus, dan Penicillium; Rumah Sakit UKI: Dematiaceae, Penicillium, Mycelia sterilia, Rhodotorula, Aspergillus flavus dan Candida tropicalis; sedangkan di Rumah Sakit Sulianti Saroso: Aspergillus niger, Dematiaceae, Mycelia sterilia, Aspergillus fumigatus, Cylindrocarpon, dan Aspergillus flavus. ......Nosocomial fungal infections in immunocompromised patients may pose a serious threat in mortality. Evidence suggests that the trend of nosocomial fungal outbreak in hospitals were increasing with almost all nosocomial fungal outbreak was caused by airborne fungi. However, the limited knowledge regarding airborne fungi profile rendering hospitals unable to identify the source of infections and hindering hospitals to provide optimal prevention and management towards nosocomial fungal infections. This study explored the presence and profile of airborne fungi in the outdoor environment of four hospitals in Jakarta and is a part of multicenter study on invasive aspergillosis in ICU patients at several hospitals in Jakarta. In each hospital, air samples were collected via saboraud agar in petri dish opened for 15 minutes. Identification process was carried in Mycology laboratory after incubation period to identify the isolated airborne fungal profiles which are Aspergillus sp, Candida sp, Penicillium sp, Rhodotorula sp, Scedosporium sp, Paecilomyses sp, Fusarium sp, Dematiaceae sp, Mycelia sterilia, Cylindrocarpon sp. and Curvularia sp. The profile of airborne fungal species isolated on two or more media plates at Persahabatan Hospital were Dematiaceae and Aspergillus fumigatus Cipto Mangunkusumo Hospital were Dematiaceae, Aspergillus niger, Aspergillus fumigatus, and Penicillium UKI Hospital were Dematiaceaeas, Penicillium, Mycelia sterilia, Rhodotorula, Aspergillus flavus and Candida tropicalis while at Soelianto Saroso Hospital were Aspergillus niger, Dematiaceae, Mycelia sterilia, Aspergillus fumigatus, Cylindrocarpon, and Aspergillus flavus.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S70450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Komarudin
Abstrak :
Airborne Disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh agen mikroba patogen yang ditularkan melalui udara dengan cara batuk, bersin, tertawa atau melalui kontak fisik dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan perawat tentang manajemen airborne disease di ruang Isolasi RSUP Fatmawati. Penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectonal dengan jumlah sampel sebanyak 107 orang perawat yang ditentukan berdasarkan simple random sampling. Hasil penelitian didapatkan data bahwa lebih dari separuhnya 52,3 perawat memiliki pengetahuan yang rendah. Sedangkan sisanya sebanyak 47,7 memiliki pengetahuan tinggi. Penelitian selanjutnya dapat melakukan analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan karakteristik responden. ...... Airborne Disease is a disease caused by airborne pathogenic microbial agents by coughing, sneezing, laughing or by physical contact with the patient. This study aims to provide a description of nurses knowledge about the management of airborne disease in Isolation Room of Fatmawati Hospital. Descriptive research using cross sectonal approach with total sample of 107 nurses determined based on simple random sampling. The results showed that more than half 52.3 of the nurses had low knowledge. While the rest as much as 47.7 have a high knowledge. Further research can analyze the relationship between the level of knowledge with the characteristics of respondents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbi Aulia Ahmad
Abstrak :
Pencemaran udara dalam ruangan merupakan masalah penting yang harus diperhatikan. Jamur udara ialah salah satu pencemar udara dalam ruangan. Tujuan penelitian ini ialah mengukur dan menganalisis perbedaan konsentrasi jamur udara, menganalisis suhu, kelembaban, dan kepadatan hunian yang mempengaruhi konsentrasi jamur udara di beberapa jenis hunian, dan menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku penghuni indekos terhadap konsentrasi jamur udara di indekos. Sampel jamur udara diambil dengan alat EMS E6-Single Stage yang diisi dengan media jamur MEA. Sampel penelitian berjumlah 79 (18 di indekos, 31 di rumah tapak, dan 30 di apartemen). Pengambilan sampel dilakukan 1 menit untuk setiap sampel. Jamur diinkubasi selama 48-72 jam dengan suhu ±29 oC. Perhitungan statistik menggunakan software SPSS versi 24. Hasil pengukuran konsentrasi jamur rata-rata di indekos, rumah tapak, dan apartemen masing-masing sebesar 1.046±413 CFU/m3, 825±241 CFU/m3, dan 294±55 CFU/m3. Kelembaban mempengaruhi konsentrasi jamur udara di rumah tapak (r=0,911) dan apartemen (r=0,521). Kepadatan hunian mempengaruhi konsentrasi jamur di rumah tapak (r=0,553) dan apartemen (r=0,459). Suhu tidak mempengaruhi konsentrasi jamur di seluruh jenis hunian (p>0,05). Perilaku membuka jendela kamar mempengaruhi konsentrasi jamur udara di indekos (r=0,477). Pengetahuan dan sikap tidak mempengaruhi konsentrasi jamur di indekos (p>0,05). Konsentrasi jamur udara tertinggi berada di jenis hunian indekos ......Indoor air pollution is a major problem that needs to be concerned. Airborne fungi is one of the indoor air pollutants. This research aims to measure and analyses airborne fungi concentration, analyses temperature, and relative humidity, and occupancy density that influenced airborne fungi concentration, and analyses the relationship between knowledge, attitude, and behavior of boarding house occupants to airborne fungi concentration in boarding house. Samples are taken with EMS E6-Single Stage which is filled with MEA. The amount of samples are 79 (18 in boarding house, 31 in homes, and 30 in apartments) with duration 1 minute of each samples and incubated for for 48-72 hours (±29 oC). SPSS is used to calculate statistical analyses. Mean airborne fungi concentrations for boarding houses, homes, and apartments respectively are 1,046±413 CFU/m3, 825±241 CFU/m3, and 294±55 CFU/m3. Relative humidity influenced airborne fungi concentration in homes (r=0,911) and apartments (r=0,521). Occupancy density influenced airborne fungi concentration in homes (r=0,553) and apartments (r=0,459). Temperature does not influence airborne fungi in any residence types (p>0,05). Opening room window influenced airborne fungi concentration in boarding house (r=0,477). Knowledge and attitude does not influence airborne fungi in boarding house (p>0,05). The highest airborne fungi concentration is in boarding house.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marwah
Abstrak :
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang sering mengalami banjir. Berdasarkan historis, tahun 2019 merupakan fenomena banjir terparah yang pernah terjadi. Oleh karena itu kini pemerintah sedang mengupayakan peningkatkan pembangunan infrastruktur untuk pengendalian banjir termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pembangunan infrastruktur diperlukan perencanaan yang matang, salah satunya dengan mengetahui kondisi bawah permukaan. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran melalui kombinasi metode Airborne Ground Penetrating Radar dan Resistivitas. Tujuannya untuk mengidentifikasi perlapisan litologi bawah permukaan yang berfokus pada kompleksitas struktur dan persebaran zona bedrock sebagai informasi pendahuluan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur di lingkungan fluvial untuk pengendalian banjir Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Dari hasil pengolahan dan interpretasi kedua metode, menunjukkan lokasi penelitian memiliki litologi yang terdiri dari material sedimen (clay dan silt; sand dan gravel) dan batuan bedrock (granite), dengan adanya indikasi zona lemah pada lokasi yang tersusun dari clay dan silt serta sand dan gravel bersaturasi tinggi. Terkait persebaran zona bedrock, menunjukkan semakin dangkal ke arah selatan dari badan sungai dan sebaliknya. ......Floods frequently occur in the province of South Sulawesi. The greatest flood event ever according to historical records happened in 2019. In order to better prevent flooding, the government is now working to create more infrastructure, including in the province of South Sulawesi. Careful planning is necessary for infrastructure construction, and one aspect of such preparation is gathering data on subsurface conditions. In this study, measurements were conducted by combining the methods of resistivity and airborne ground penetrating radar. The aim is to identify subsurface lithological layers that focus on the structural complexity and distribution of bedrock zones as preliminary information in infrastructure development planning in a fluvial environment for flood control in North Luwu, South Sulawesi. From the results of processing and interpretation, it shows that the research location made up of sedimentary material (clay and silt; sand and gravel) and bedrock (granite), with an indication of a weak zone at the location made up of clay and silt as well as highly saturated sand and gravel. And the bedrock zone's distribution demonstrates that it becomes shallower to the south of the river body and vice versa.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mousumi Gupta
Abstrak :
Ground moving radar target classification is one of the recent research issues that has arisen in an airborne ground moving target indicator (GMTI) scenario. This work presents a novel technique for classifying individual targets depending on their radar cross section (RCS) values. The RCS feature is evaluated using the Chebyshev polynomial. The radar captured target usually provides an imbalanced solution for classes that have lower numbers of pixels and that have similar characteristics. In this classification technique, the Chebyshev polynomial?s features have overcome the problem of confusion between target classes with similar characteristics. The Chebyshev polynomial highlights the RCS feature and is able to suppress the jammer signal. Classification has been performed by using the probability neural network (PNN) model. Finally, the classifier with the Chebyshev polynomial feature has been tested with an unknown RCS value. The proposed classification method can be used for classifying targets in a GMTI system under the warfield condition.
2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>