Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhri Rafi
Abstrak :
Kota Pekanbaru belum terlayani air bersih seluruhnya oleh PDAM. Hal ini menyebabkan semakin banyak masyarakat membuat sumur air tanah dangkal. Pada kecamatan Bukit Raya keberadaan air tanah dangkal yang masih melimpah di daerah Kota Pekanbaru. Situasi ini, air tanah dangkal dapat semakin menurun daya dukungnya akibat bertumbuhnya populasi dan menurunnya lahan terbuka. Interaksi antara manusia dengan sumber daya air tanah dangkal menjadi perhatian untuk diteliti. Karenanya tujuan penelitian untuk menganalisis sumber, daerah resapan, kualitas, ketersediaan, daya dukung air tanah dangkal, pengetahuan, sikap, tindakan, perilaku kebutuhan air tanah dangkal oleh rumah tangga, dan deskripsi model keberlanjutanya. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner, dan analisis air tanah dangkal. Analisis penelitian ini dengan metode analisis interpretasi, statistik dan deskriptif. Hasil penelitian sumber air tanah dangkal berasal dari pasir, daerah resapan yang cenderung menurun dalam 5 tahun, kualitasnya pada kondisi cemar. Analisis statistik pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki pengaruh 32,4% terhadap perilaku kebutuhan rumah tangga. Ketersediaan air tanah dangkal hingga tahun 2030 adalah sedangkan kebutuhan air bersih hingga tahun 2030 adalah. Status daya dukung air tanah dangkal aman. Model keberlanjutan air tanah dangkal untuk kebutuhan rumah tangga masih berlanjut dengan skenario hemat air dan peningkatan distribusi air PDAM.
The city of Pekanbaru has not been fully served by clean water by the PDAM. This causes more and more people to make shallow groundwater wells. In Bukit Raya District, shallow groundwater is still abundant in Pekanbaru City. This situation, ground air is decreasing, increasing support, and decreasing open land. Talk between humans and groundwater resources Therefore, the purpose of the study is to analyze sources, regions, quality, participation, air carrying capacity, knowledge, attitudes, actions, needs, groundwater, households, and description of the sustainability model. The research data collection was carried out by distributing questionnaires, and analysis of shallow groundwater. The analysis of this research was interpretive, statistical and descriptive analysis methods. The results of groundwater research from sand, catchment areas that tend to decline in 5 years, the quality is in polluted conditions. Statistical analysis of knowledge, attitudes and actions has a 32.4% influence on household needs behavior. The need for ground water up to 2030 is 251,117,828.62 m3, while the need for clean water until 2030 is 71,485,794.97 m3. The carrying capacity of shallow groundwater is safe. The groundwater sustainability model for household needs still uses air-saving schemes and increases PDAM water distribution.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Wilayah hunian dapat dengan bebas memanfaatkan air tanah sementara peraturan tentang jarak sumber air bersih dan pembuangan kotoran manusia yang merupakan salah satu sumber pencemar tidak diindahkan akibatnya pertumbuhan penduduk yang diiringi dengan merapatnya jarak antar rumah memicu penurunan kualitas air tanah dangkal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang dikemukan adalah bagaimana kualitas air tanah dangkal pada musim hujan dan kemarau dalam kaitannya dengan kerapatan rumah dan jarak dari sungai di DKI Jakarta? Cara mendapatkanya adalah dengan analisis korelasi peta (overlay) dan korelasi statistik (pearson product moment) untuk melihat korelasi (kaitan) antar variabel. Hasilnya kerapatan rumah berkorelasi (berhubungan) dengan kualitas air (parameter bakteri Fecal coli), jadi semakin rapat rumah maka kualitas air tanah dangkal semakin buruk. Sedangkan jarak sumber air dengan sungai tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas air. Kata Kunci : Air tanah dangkal, kualitas air, Fecal coliform, deterjen. viii+78 halaman+32 tabel+6 grafik+2 gambar+5 lampiran+12 peta Bibliografi : 19 (1989-2006)
Universitas Indonesia, 2007
S33831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Apriliani
Abstrak :
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bag! manusia dalam kelangsungan hidupnya. Air yang ada di alam terdiri atas tiga macam, yaitu air hujan, air permukaan dan air tanah. Ketiganya itu saling bergantung dan berada dalam sistem siklus hidrologi. Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup yang luas, yaitu sifat-sifat air, pergerakan dan penyebaran air, keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan. Air mengandung atom JH. ^H, dan Isotop (jH) merupakan isotop radioaktif yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi pergerakan dan umur air tanah terutama air tanah dangkal, sehingga kandungan isotop (^H) dapat digunakan untuk studi tentang air. Kandungan isotop (^H) alam dalam air biasanya sangat kecil berkisar antara 3-6 TU. Untuk dapat dicacah dengan alat sintilasi cair, maka kandungan isotop (jH) dalam sampel perlu diperkaya. Proses pengkayaan dilakukan dengan cara elektrolisis pada alat pengkayaan {enrichment). Kemudian sampel dicacah menggunakan alat LSC {Liquid Scintillation Counter) untuk diketahui aktivitasnya dalam satuan tritium unit (TU). Hasil analisis kandungan isotop H) air hujan memiliki nilai ratarata 4,89 ± 1,21 TU. Sedangkan air tanah dangkal dan dalam, memiliki nilai rata-rata 4,31 ± 0,60 TU dan 0,32 ± 0,15 TU. Air tanah dangkal memiliki kandungan isotop (j H) yang hampir sama dengan air hujan. Sedangkan air tanah dalam, memiliki kandungan isotop (^H) yang jauh lebih kecil dibanding dengan air hujan. Dari analisis tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa air tanah dangkal berasal dari air hujan setempat (local recharge) yang merembes masuk ke dalam sistem air tanah dangkal sedangkan air tanah dalam, berasal dari suatu lokasi yang letaknya cukup jauh dari lokasi penelitian. Dilihat dari bentuk kontur isotop H) air tanah dangkal, dapat diindikasikan adanya arah gerakan kandungan isotop {]H) yaitu makin kecil ke arah tenggara. Isotop (^H) juga dapat digunakan untuk menentukan umur fair tanah. Dari analisis yang diperoleh, umur air tanah dangkal adalah 2,24 tahun. Sedangkan umur air tanah dalam, adalah 48,49 tahun
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Erianto Wicaksono
Abstrak :
Mengingat pentingnya peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di Indonesia, sumur gali merupakan sarana air bersih yang banyak digunakan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan karena sumur gali tergolong mudah dan murah dalam pembuatannya. Akan tetapi sumur gali mempunyai resiko pencemaran yang sangat tinggi. Kondisi fisik lingkungan dapat berpengaruh kepada turunnya kualitas air tanah dangkal tersebut. DA Ci Deres memiliki berbagai macam jenis Penggunaan tanah dan juga jenis tanah dan batuan. Pesebaran konsentrasi TDS tertinggi terdapat di tengah DA Ci Deres dibandingkan bagian Barat Laut dan juga Tenggara DA Ci Deres. Lalu parameter konduktivitas, nitrat, sulfat dan juga fosfat memiliki nilai konsentrasi tertinggi pada wilayah Barat Laut DA Ci Deres dan parameter pH, kekeruhan dan juga klorida memiliki tingkat nilai konsentrasi tinggi yang berada di wilayah Tenggara DA Ci Deres. Salah satu faktor tercemarnya air tanah tersebut di akbitkan oleh faktor fisik yang terdapat di wilayah DA Ci Deres tersebut. Untuk mengetahui akan lebih jelas maka dilakukanlah uji statistik untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara kondisi fisik di Wilayah DA Ci Deres tersebut dan seberapa kuat akan tingkat korelasi tersebut. Hasil Dari uji statistik tersebut menyatakan bahwa jenis batuan dan penggunaan tanah memiliki korelasi yang positif terhadap nilai kualitas air di DA Ci Deres. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel pada seluruh DA Ci Deres.
Given the importance of the role of water, it is very necessary to have a water source that can provide good water in terms of quantity and quality. In Indonesia, dug wells are clean water facilities that are widely used by the community, both in urban and rural areas because dug wells are relatively easy and inexpensive to make. However, dug wells have a very high risk of pollution. Shallow ground water if it has been polluted will be difficult to recover. The physical condition of the environment can affect the quality of the shallow groundwater. DA Ci Deres has various types of land use and also types of land and rocks. The highest distribution of TDS concentrations was in the middle of DA Ci Deres compared to the north and also south of DA Ci Deres. Then the parameters of conductivity, nitrate, sulfate and phosphate also have the highest concentration values ​​in the North region of DA Ci Deres and pH parameters, turbidity and chloride have high concentration values ​​in the South DA DA Deres. One of the factors that contaminated the groundwater was caused by physical factors found in the DA Ci Deres region. To find out more clearly, a statistical test was conducted to find out whether there was a correlation between the physical conditions in the DA Ci Deres Region and how strong the correlation level would be. The results of these statistical tests state that the geology and landuse has a positive correlation with the groundwater quality at DA Ci Deres. This can be seen from the value of F is bigger than F table in DA Ci Deres.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Wahyu Primastuti
Abstrak :
Airtanah merupakan bagian dari sumberdaya yang penting karena sebagian besar penduduk masih memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun demikian airtanah dangkal rentan terhadap pencemaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui wilayah kerentanan airtanah dangkal dan menganalisa pola spasial kerentanan airtanah dangkal terhadap pencemaran dengan model SINTACS dan SINTACS-Lu di Desa Taman Rahayu. Data hidrogeologi yang digunakan yaitu, kedalaman muka airtanah dangkal S, laju pengisisan kembali I, kondisi zona tidak jenuh N, tekstur tanah T, media akuifer A, konduktivitas hidraulik C, kemiringan lereng S dan data penggunaan tanah Lu. Tingkat kerentanan airtanah dihitung dengan menjumlahkan nilai rating setelah dikalikan dengan nilai bobot masing-masing parameter sehingga dihasilkan suatu nilai yang disebut indeks SINTACS. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis ArcGIS 10.3 dan overlay tiap parameter yang menghasilkan peta tingkat kerentanan airtanah. Kedua model kerentanan di verifikasi dengan mengukur konsentrasi nitrat pada wilayah kerentanan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa wilayah kerentanan airtanah dangkal model SINTACS dan SINTACS-Lu dibagi menjadi tiga wilayah kerentanan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Uji tabel silang menunjukkan akurasi sebesar 70 untuk model SINTACS dan 80 untuk model SINTACS-Lu. ...... Groundwater is part of an important resource for the majority people however, shallow groundwater vulnerable to contamination. The aim of this study is to determine areas of vulnerability of shallow groundwater and analyze the spatial pattern of shallow groundwater vulnerability to contamination with SINTACS and SINTACS Lu in Taman Rahayu. Hydrogeological data that is used are the depth of shallow groundwater S, net recharge I, unsaturated zone condition N, soil texture T, aquifer media A, hydraulic conductivity C, slope S and land use Lu. The Groundwater vulnerability level is calculated by summing the rating values after multiplied by the weight value of each parameter to produce value called SINTACS index. Data analysis was performed using Geographic Information Systems ArcGIS 10.3 and from overlay of each parameter that produces vulnerability level maps of groundwater. Both models vulnerability verification by measuring the concentration of nitrate in the areas of vulnerability. The result showed that the areas of vulnerability of shallow groundwater models divided into three classes, low, medium and high vulneranility level. Cross table test showed an accuracy 70 for SINTACS and 80 for SINTACS Lu model.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Widiastuti
Abstrak :
Keberadaan TPA sebagai tempat pemrosesan akhir sampah menjadi suatu kebutuhan bagi pengelolaan persampahan di Kota Depok, salah satunya adalah dengan keberadaan TPA Cipayung yang menerapkan sistem controlled landfill. Salah satu masalah yang timbul dari aktivitas TPA adalah kemungkiman terjadinya pencemaran air tanah dangkal akibat rembesan air lindi yang tidak sepenuhnya tersalurkan dengan baik ke kolam stabilitasi lindi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air lindi dan pengaruhnya terhadap kualitas air tanah dangkal pemukiman warga di sekitar TPA. Metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan parameter yang diuji berupa suhu, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Merkuri Hg , Kadmium Cd , dan fecal coliform. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas air dari 17 titik sampling yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, dengan menarik 3 garis lurus yang berpusat pada kolam stabilitasi air lindi, variasi jarak setiap 100 meter pada radius jangkauan adalah 600 m. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas air lindi masih berada di atas baku mutu pada parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, yaitu sebesar 4178.0 mg/L, 70556.0 mg/L dan 373.3 mg/L untuk titik influen, dan 3142.0 mg/L, 9055.2 mg/L, dan 350 mg/L untuk titik efluen. Selain dipengaruhi oleh jarak,kadar pencemaran di masing-masing titik uji juga disebabkan oleh perbedaan ketinggian muka air tanah antar radius jarak. Indeks Pencemaran pada air tanah dangkal warga tergolong cemar ringan dan cemar sedang. ......The presence of TPA as a place of landfill becomes a necessity for waste management in Depok City, one of them is TPA Cipayung which applied controlled landfill in their system. One of the problems that arise from landfill activity is shallow ground water quality due to leachate water that is not well absorbed into leachate stabilization pond and be leaked. This study aims to determine the characteristics of leachate and their effect on shallow groundwater quality of residents around the landfill. The method is by using a quantitative approach with parameters tested for temperature, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Mercury Hg , Cadmium Cd , And fecal coliform. In this study, water quality measurements of 17 sampling points were taken using purposive sampling technique, by drawing 3 straight lines with leachate stability rsquo s pond as benchmark, the distance variation every 100 meters at a radius of 600 meters. The results showed that leachate quality was still above the standard of BOD, COD, and Total Nitrogen parameters 4178.0 mg L, 70556.0 mg L and 373.3 mg L for influent point, and 3142.0 mg L, 9055.2 mg L, and 350 mg L for the effluent point. In addition of effect by distance, the pollution levels at each test point are also caused by height differences in water surface between every distance in sampling radius. Pollution Index in shallow groundwater of shallow groundwater is as lightly contaminated and moderately contaminated.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Depok merupakan wilayah yang ditetapkan menjadi wilayah konservasi air dan tanah, dan berfungsi sebagai kawasan yang memberikan perlindungan bagi ketersediaan air Propinsi DKI Jakarta baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pola keruangan wilayah kualitas air tanah dangkal di Kelurahan Beji dan Beji Timur yang merupakan daerah di Kota Depok yang mengalami pertambahan penduduk yang pesat namun tidak diimbangi dengan penyediaan sistem drainase yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk kualitas fisik air tanah dangkal berdasarkan parameter TDS dan DHL masih memenuhi kriteria baku mutu yang ditetapkan dalam PP No.82 tahun 2001. Kualitas kimia air tanah dangkal berdasarkan parameter pH menunjukkan sebagian besar tidak memenuhi baku mutu atau hanya memenuhi baku mutu kelas IV, dimana wilayah ini tersebar di bagian utara, tengah, dan selatan daerah penelitian. Kualitas kimia air tanah dangkal berdasarkan parameter amonia menunjukkan 34,8% daerah penelitian telah tercemar. Persebarannya mengelompok dan cenderung berasosiasi dengan wilayah kedalaman untuk mencapai muka air tanah < 5m. Kualitas air tanah dangkal di Kelurahan Beji dan Kelurahan Beji Timur menunjukkan bahwa makin dekat dengan septic tank dan makin dangkal muka air tanah, kualitasnya semakin buruk. Faktor kedalaman untuk mencapai muka air tanah berpengaruh cukup kuat terhadap kualitas air tanah dangkal, sedangkan faktor jarak dari septic tank berpengaruh lemah terhadap kualitas air tanah dangkal. Sementara itu, kepadatan rumah tidak mempengaruhi kualitas air tanah dangkal di Kelurahan Beji dan Kelurahan Beji Timur. Kata Kunci : Jarak dari Septic Tank, Kedalaman Untuk Mencapai Muka Air Tanah, Kepadatan Rumah, Kualitas Air Tanah Dangkal. Xii + 87 hlm. ; 1 lampiran ; 18 gbr ; 4 tabel ; 9 Peta Bibliografi : 25 (1972 ? 2007)
Universitas Indonesia, 2007
S33899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library