Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andruska
Abstrak :
ABSTRACT
Siphons sebagai mana jet pump pada umumnya adalah salah satu jenis ejector yang mempunyai geometri konstruksi yang hampir sama, menggunakan fluida primer dan fluida sekunder yang sama jenisnya atau tidak terlalu jauh bedanya, baik berat jenis, rumus kimia, maupun kekentalannya. Hal ini erat kaitannya dengan efisiensi jet pump maksimum yang berkisar antara 40% sampai 42% (D. Blevins, 1984 : 259 dan Banga, 1982 : 503). Untuk air sphons dengan udara sebagai fluida penggerak, maka Huida hisap akan sangat dekat dengan titik didihnya, dan NPSH yang dihasilkan sangat rendah (Karassik, 1986 : 4.22). Dan air siphon akan lebih efisien apabila besaran-besaran operasinya lebih kecil dibandingkan dengan water jet pump atau jenis je! pump lainnya (Karassik, 1986 : 4.22). Untuk mengetahui unjuk kerja atau efisiensi satu jenis jet pump (dalam tulisan ini air siphon) dapat ditinjau salah satunya adalah dari segi jenis fluida yang akan dihisap. Dikarenakan air sivhons menggunakan liquid sebagai fluida hisap (Karassik, 1986 : 422), maka untuk mengetahui efisiensi appararus air siphons yang telah didisain sesuai kriteria perancangan yang dianjurkan, digunakan sebagai fluida hisap minyak kelapa sawit (palm oil) dan air (water) sebagai pembanding. Perbandingan antara diameter driving nozzle dengan diameter mixing chamber (dfD) yang digunakan adalah 0,208 dan jarak driving nozel ke mixing chamber (E) = 2d. Elisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap minyak kelapa sawit diperoleh pada tekanan kompresor 3 kg/omg sebesar 6 % dengan rasio aliran volume 1,23. Lebih rendah dibandingkan dengan efisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap air adalah sebesar 8,826% dengan rasio aliran volume 1,5. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang sangat mempengaruhi efisiensi air siphon, antara lain: 1. Rasio d/D yang terlalu rendah; 2. Tekanan kompresor yang digunakan belum mencapai titik optimum; 3. Ukuran konstruksi body apparatus air srphon yang terlalu besar; 4. Terbentuknya zona resirkulasi dan arus Eddy di dalam mixing chamber; 5. Ketidak sempurnaan disain konstruksi apparaizis air siphon; 6. Bentuk geometri dari fluida hisap, yaitu wujud fluida hisap, viskositas, dan massa jenis.
1999
S36899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Bustomi
Abstrak :
ABSTRACT
Ejector dalam hal ini jet pump pada umumnya menggunakan fluida yang sama, baik fluida penggeraknya (motive fluid) maupun fluida yang dihisapnya (suction fluid). Hasil penelitian telah membuktikan bahwa pada jet pump: nilai efisiensinya dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya penggunaan jenis fluida penggerakannya dan bentuk konstruksinya, dalam hal ini bisa dipengaruhi oleh jarak driving rozel(£), rasio d/D, panjang mixing tube dan yang lainnya Nilai efisiensi jet pump maksimum yang telah diketahui dari penelitian adalah sebesar 40% untuk rasio d/D sebesar 0.50 (Blevins,1984).

Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, penggunaan fluida yang sama, baik fluida penggerak maupun Huida yang dihisap pada jet pump dapat dimodiftkasi dengan menggunakan fluida yang berlainan.

Dalam penulisan ini dipergunakan udara yang bertekanan sebagai fluida penggeraknya dan air sebagai fluida yang dihisap. Rasio d/D (perbandingan antara diameter driving nozzle dengan diameter mixing chamber) yang digunakan adalah 0.208 dan jarak driving nozel(£)nya = 2d. Efisiensi maksimum yang dihasilkan adalah sebesar 8.826%. Hal ini diakibatkan oleh adanya kerugian- kerugian, diantaranya: 1. Tidak sempurnanya proses percampuran udara dan air. 2. Perbedaan yang signifikan antara properties udara dan air. 3. Terjadinya efek turbulensi, yaitu zona resirkulasi dan anis Eddy.
1999
S36946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Muchlis
Abstrak :
Air siphon merupakan alat pemindah fluida yang memanfaatkan energi dari udara bertekanan sebagai tenaga penggerak untuk mengangkat fluida cair dari sebuah bak dan memindahkannya ke tempat lain. Kelebihan air siphon dibandingkan dengan alat pemindah fluida lain adalah tidak memiliki komponen yang bergerak atau berotasi dan tidak membutuhkan proses pelumasan. Penelitian ini menggunakan air siphon berspacing nozzle (s) 0 mm dan 5 mm dengan memanfaatkan fluida air sebagai suction fluid. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah menghitung nilai effisiensi air siphon dan menganalisis perbedaan nilai effisiensi akibat perbedaan spacing nozzle jet. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan berbagai alat pendukung seperti kompresor sebagai penghasil udara bertekanan, orifis sebagai pengukur debit udara bertekanan, 3 buah manomeler U sebagai pengukur beda tekanan, stop watch sebagai pengukur waktu dan gelas ukur sebagai penentu volume suction fluid. Tekanan pada nozzle jet divariasikan 1/5 kg/cm2, dari 2/5 kg/cm2 hingga 3 kg/cm2. Jenis fluida isi di dalam manometer adalah kerosene dan raksa. Volume suction fluid pada gelas ukur adalah 2 liter. Idealnya sebuah air siphon dapat mencapai nilai effsiensi maksimum mendekati 30%. Namun berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian dan kemudian diolah, make pada tekanan udara 3 kg/cm2, nilai effisiensi untuk air siphon berspacing nozzie 5 mm adalah 12,843% dan untuk air siphon berspacing nozzle 0 mm adalah 13,061%. ......Air siphon is a fluid displacement device that utilizes energy of pressurized gas as driven power to move fluid from one place to another. The advantages of air siphon compared to other fluid displacement devices are have no moving or rotating part and need no lubrication. This research uses 2 air siphons with nozzle jet spacing 5 mm and 0 mm, and utilizes water as suction fluid. The purpose of this research is to calculate the efficiency number of air siphon and to analyze the difference of efficiency number due to the difference of nozzle jet spacing. Some supporting devices are needed to make this research operate properly, such as gas compressor to generate pressurized gas, orifice to measure flow rate of pressurized gas, manometer, stop watch and measuring glass. Gas pressure in nozzle jet varies from 2/5 kg/cm2 to 3 kg/cm2. Fluids that are used in manometer are kerosene and mercury. Volume of suction fluid in measuring glass is 2-liter water. In reality, air siphon can achieve maximum efficiency number up to 30%. Based on data from research, at gas pressure 3 kg/cm2, the efficiency number is 12.843% for air siphon with nozzle jet spacing 5 mm and 13.061% for air siphon with nozzle jet spacing 0 mm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
Abstrak :
Air Siphon merupakan salah satu jenis ejector yang mempergunakan udara sebagai fluida penggerak untuk monghisap air sebagai fluida hisap. Seperti ejector, Air Siphon tidak mempunyai bagian yang berputar sehingga tidak diperlukan pelumasan dan dapat meminimalisasi terjadinya getaran. Selain itu, konstruksinya sederhana dan juga mudah dalam pengoperasiannya. Efisiensi dan air siphon dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jenis fluida penggerak dan fluida hisap yang dipergunakan, yang mana hal ini berhubungan dengan transfer momentum. Selnin itu, konstruksi dari air siphon sangatlah berpengaruh terhadap unjuk kerja dari alat ini. Sementara perkembangan dari komputer, baik hardware maupun sofware, melaju dengan tingkat kecepatan yang menakjubkan. Salah satu software yang berkembang pesat, adalah software simulasi yang sangat membantu perkembangan dunia engineering yang pada akhimya membentuk sebuah bidang baru dalam dunia engineering yaitu CFD (Computational Fluid Dynamics). CFD sering disebut sebagai the third approach untuk melengkapi dua bidang lainnya, yaitu pure theory dan pure experiment, Dengan CFD proses eksperimen dapat diminimalisir. Hal ini membantu menghemat biaya, tenaga dan waktu dengan hasil yang cukup memuaskan, walaupun pada kenyataannya teknologi CFD ini tetap memillki keterbatasan Dalam penelitian ini, dipergunakan salah satu software CFD, yaitu ANSYS 5.4 untuk melakukan simulasi mencari efisiensi terbaik dari air siphon. Dalam simulasi ini, digunakan kombinasi dari perbandingan diameter nose dan diameter ruang pencampurau (d/D 0.286 dan 0.250), dan diameter saluran hisap (6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm, 14 mm)pada tekanan masuk 1 kg/cm^2, 2 kg/cm^2, dan 3 kg/cm^2.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library