Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yari Mutiarsom
Jakarta: Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Novita
"Air minum telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, karena merupakan sarana utama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kesulitan pengadaan air bersih diperkirakan berakibat rendahnya mutu air minum dikonsumsi masyarakat. Hal ini berakibat terjadinya peningkatan pertumbuhan dunia usaha untuk menyediakan air minum kemasan yang harganya relatif mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif mendapatkan air minum terjangkau dengan mengkonsumsi air minum isi ulang. Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis kualitas air minum isi ulang di Palembang. Studi Penelitian ini menggunakan Cross Sectional, sebanyak 33 dari 74 depot air minum di Palembang diteliti.
Kualitas air sebelum peugolahan mempunyai hubungan bermakna dengau kualitas air minum setelah diadakan pengolahan menurut parameter fisik, parameter kimia terbatas serta parameter bakteriologi. Proses desinfeksi ultraviolet, higiene sanitasi personal, higiene sanitasi depot, higiene ruang pengisian air minum mempunyai hubungan bermakna dengan kualitas air minum isi ulang, tetapi faktor paling berpengaruh adalah proses desinfeksi. Proses desinfeksi ultraviolet memenuhi syarat mempunyai peluang 8,3 kali mendapatkan kualitas air minum memenuhi syarat dibanding proses desinfeksi tidak memenuhi syarat. Higiene sanitasi personal memenuhi syarat mempunyai peluang 1,7 kali untuk mendapatkan kualitas air minum memenuhi syarat dibanding higine sanitasi personal tidak memenuhi syarat. Higiene sanitasi depot memenuhi syarat mempunyai peluang 9,6 kali mendapat kualitas air minum memenuhi syarat dibanding higiene sanitasi depot tidak memenuhi syarat. Higiene ruang pengisian air minum memenuhi syarat mempunyai peluang 16 kali mendapat kualitas air minum memenuhi syarat dibanding ruang pengisian air minum tidak memenuhi syarat.
Disimpulkan bahwa kualitas air sebelum dilakukan pengolahan berhubungan secara bermakna dengan kualitas air sesudah dilakukan pengolahan, dimana kandungan zat mineral (Fe, Mangan, Flour, CaC03) sangat minimal. Titik kendali kritis pada proses desinfeksi, higiene sanitasi personal, higiene sanitasi depot, higiene mang pengisian air minum dimana proses desinfeksi mempakan faktor paling berpengaruh terhadap kualitas air minum isi ulang. Perlu dibentuk kerjasama terprogram antara lembaga swadaya masyarakat depot air minum isi ulang dengan Dinas Kesehatan Palembang sehingga dapat dibuat komitmen bersama dalam rangka menjamin kualitas air minum yang aman, sehat untuk dikonsumsi masyarakat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Syafrizal
"Makhluk hidup termasuk manusia membutuhkan air sebagai sumber kehidupan. Air digunakan oleh manusia untuk metabolisme tubuh, keperluan rumah tangga dan kegiatan yang mendukung kehidupannya (Enger dan Smith, 2000). Mengingat pentingnya fungsi air bagi manusia, tersedianya air baik secara kualitas maupun kuantitas harus dipelihara untuk menjamin kehidupan sekarang dari masa datang. Selain sebagai sumber kehidupan, air adalah sumberdaya alam terbarukan (Salim, 1993). Tersedianya air di dunia menurut Kodoatic et al. (2002) adalah dalam bentuk air asin, air tawar dan air dalam bentuk lain. Jumlah keseluruhan air di dunia sebesar 1.385.984.610 Km3 yang terdiri atas air laut 1.338.000.000 Km3 (96,53%), air tawar 35.029.210 Km3 (2,53%), dan air dalam bentuk Iain 47.984.610 Km3 (3,47%). Dilihat dari persentase potensi air di dunia, tersedianya air tawar paling sedikit jumlahnya tetapi dibutuhkan oleh mahluk hidup yang paling besar.
Kebutuhan air tawar di dunia untuk air baku air minum di dapat dari air hujan, dan sumber-sumber air seperti mata air, Sungai, rawa, danau, dan lain-lain. Pengambilan air baku Kota Palembang sebagaian besar dari Sungai Musi dan anak sungainya. Pengambilan air tawar dari sumur dalam atau air tanah dalam saat kemarau tidak dapat dilakukan, karena Formasi lapisan tanah di wilayah Palembang berupa lapisan alluvial, sehingga air tanah dalam tidak tersedia. Tersedianya air baku dari Sungai Musi secara kuantitas terpenuhi sepanjang tahun, tetapi secara kualitas menjadi masalah saat terjadi pasang surut. Permasalahan yang harus diteliti mengingat masyarakat tergantung sekali pada air baku Sungai Musi adalah pengaruh pasang surut pada penurunan kualitas air baku yang berimplikasi pada pengolahan air minum. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku. Jika terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku, diajukan hipotesis lanjutan yaitu terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air minum.
Metode penelitian pengaruh pasang surut pada kualitas air baku dan air minum yang digunakan adalah deskriptif analitik. Pembuktian hipotesis parameter kualitas air menggunakan uji statistik. Uji statistik yang di gunakan adalah T-Test karena data kualitas air yang digunakan bersifat rasio dan jumlah sampel kurang dari 30 (Sugiyono, 1999). Pemilihan sampel dengan metode pertimbangan (purposive) untuk menentukan waktu dan tempat pengambilan sampel (Sudjana, 1996). Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random). Pengolahan data menggunakan alat bantu program microsoft excel dan uji statistik dengan alat bantu program SPSS.
Hasil penelitian memperlihatkan terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku yang didasarkan pada baku mutu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Paramater yang mengalami perubahan sehingga melampaui baku mutu antara lain adalah pH, TSS, BOD, COD, DO, Posfat, NH3-N, H2S, Sulfat dan Total Coliform. Hasil uji statistik membuktikan hanya terdapat satu parameter yang menerima Ho yaitu parameter TDS, sisanya menolak Hipotesis Nol (Ho) dengan tingkat kepentingan antara 0,00 sampai 0,05. Untuk perubahan kualitas air minum akibat pasang surut, parameter yang mengalami perubahan didasarkan pada baku mutu menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang Persyaratan Air Minum antara lain adalah pH, kekeruhan dan khlorida. Hasil uji statistik memperlihatkan hanya parameter khlorida yang menolak 1-10 dengan tingkat kepentingan 0,00. Tingkat kekeliruan (a) yang di gunakan dalam uji hipotesis adalah 0,05 atau terjadi 5 kesalahan dalam 100 sampel.
Perubahan kualitas air baku akibat pasang surut akan mengalami peningkatan oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor gejala alam dan Faktor degradasi lingkungan. Faktor gejala alam disebabkan kemarau panjang seperti El-Nino atau tingginya curah hujan seperti La-Nina, sedangkan faktor degradasi lingkungan disebabkan deforestrasi daerah aliran sungai (DAS) dan pencemaran limbah domestik dan industri. Faktor gejala alam tidak dapat dikendalikan tetapi faktor degradasi lingkungan dapat dikelola untuk mengurangi dampak pasang surut yang terjadi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pasang surut di kualitas air baku dan air minum. Perubahan kualitas air baku selain membahayakan manusia jika memanfaatkan air baku sebagai air minum tanpa proses pengolahan, juga berimplikasi pada proses pengolahan air minum PDAM Tirta Musi. lmplikasi yang terjadi antara lain adalah kerusakan bangunan akibat pH yang rendah, implikasi proses pengolahan air minum dan implikasi pada biaya proses pengolahan.
Untuk mengatasi permasalahan kualitas air baku yang disebabkan pasang Surut, pemerintah disarankan memperbaiki dan menyelaraskan peraturan yang berlaku. Untuk mengurangi degradasi Iingkungan yang mengakibatkan peningkatan perubahan kualitas air baku oleh pasang surut, pemerintah disarankan menerapkan sistem pengelolaan sungai terpadu. Untuk pihak PDAM Tina Musi, perbaikan proses dan penambahan proses pengolahan air minum harus memperhatikan periode dan pengaruh pasang surut. Pertimbangan pemilihan proses pengolahan air minum yang digunakan selain mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis, juga harus mempertimbangkan faktor lingkungan Masyarakat yang mengambil air baku untuk air minum disarankan untuk memperhatikan periode pasang surut dan melakukan proses pengolahan air minum sebelum memanfaatkanya."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Tirta Dharma,
551 AM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Samadi
"
ABSTRAK
Pesisir merupakan kawasan paling produktif dan relatif pesat
perkembangannya, dimana tingkat kebutuhan dan pemakaian
air bersih dalam jumlah besar dan kontinyu baik dari pasokan
air PAM maupun air tanah penting diperhatikan. Karenanya,
apabila dilakukan pengambilan air tanah secara berlebihan,
akan menyebabkan muka air tanah turun hingga terjadinya
kemungkinan penurunan permukaan tanah serta memberi
kesempatan bagi masuknya air permukaan termasuk air laut
ke dalam lingkungan air tanah.
Masalah di atas terjadi karena belum tercukupinya
pemenuhan kebutuhan publik akan air bersih selain karena
beragamnya latar belakang masyarakat khususnya konsumen -
air PAM, keinginan serta kemampuan membayar harga air,
kebocoran, dan atau pencurian air maupun tindakan skala
prioritas perusahaan air dalam melayani konsumen. Sub
masalah ini akhirnya berdampak terhadap kesungguhan
perusahaan air PAM untuk memperhatikan aspek-aspek
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas distribusi air bersih
kepada penduduk termasuk kelompok rumah tangga
(domestik) di DKI Jakarta.
Perhatian terhadap aspek kualitas air tanah terutama
kandungan klorida (Chloride atau Cl-) dalam tiap liter air
yang dikonsumsi menjadi bagian penting untuk diketahui
.seberapa besar nisbah pemakaian air PAM pada lokasi yang
sama. Unsur klorida biasanya akan berhubungan dengan rasa
atau taste masyarakat pengguna air. Tentunya akan berbeda
rasa yang dialami warga masyarakat yang bermukim di
wilayah pantai dengan masyarakat yang tinggalnya jauh dari
pantai terhadap kandungan klorida dalam air yang
dikonsumsinya. Bisa jadi, tingginya kadar klorida dalam air
yang dikonsumsi masyarakat yang tinggal di dekat pantai
bukanlah masalah. Namun, akan berbeda masalahnya jika ini
terjadi pada lingkungan permukiman penduduk yang tinggal
jauh dari pantai dan sudah terbiasa dengan konsumsi air yang
relatif tawar dan segar.
Berdasarkan permasalahan yang dijumpai di lokasi penelitian,perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) aspek aspek kuantitas, kualitas, dan kontinuitas distribusi aliran air PAM tidak sebanding dengan tingkat permintaannya, dan (2) mutu pelayanan air PAM masih jauh dari harapan pelanggan.
Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah (1) aspek-aspek kuantitas, kualitas, dan kontinuitas distribusi aliran air PAM
masih rendah, dan (2) mutu pelayanan air PAM masih rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kuantitas,kualitas, dan kontinuitas distribusi aliran air PAM, dan (2)persepsi dan harapan penduduk pelanggan air PAM terhadap
mutu pelayanan perusahaan.
Dengan melakukan pendekatan survei dan pengambilan data
secara purpossive sampling, proses analisis data
menggunakan analisis Korelasi Matriks terhadap sampel
terpilih yang seluruhnya adalah rumah tangga pelanggan air
PAM (konsumen domestik) serta masih memiliki dan
menggunakan air tanah di rumah tangganya; penelitian ini
menyimpulkan (1) sebagian besar responden rumah tangga
(domestik) cukup puas terhadap jumlah meter kubik air yang
diperoleh disamping terdapat hubungan yang relatif lemah
negatif antara kandungan klorida dalam air tanah dengan
tingkat pemakaian air PAM, serta adanya keyakinan
responden terhadap jaminan ketersediaan dan -
keberlangsungan distribusi aliran air PAM, dan (2) tingkat
pelayanan air bersih dari perusahaan air PAM masih rendah.
"
Lengkap +
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatul Choiriah
"Salah satu fungsi panting air dalam kehidupan manusia adalah untuk minum. Air yang kita minum harus mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oieh tubuh serta bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karcna itu, air yang kita minum harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air dilakukan dengan menggunakan unit pengolahan air dan unit penginjeksian ozon. Unit pengolahan air ini terdiri atas sebuah mikrofiltcr dan kolom-kolom unggun tetap campuran dengan media pengisi kolom pasir aktif, karbon aktifl dan zeolit. Ozon diinjeksikan dengan menggunakan injektorjenis venturi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui laju alir optimum dari unit pengolahan air minum, mengetahui pengaruh penginjeksian ozon terhadap kandungan kalsium dan magnesium dalam air. serta mengetahui Iama penginjeksian ozon yang efektif untuk menghilangkan pengotor-pcngotor biologis. Air sumber yang digunakan adaiah air sumur Departemcn Teknik Gas dan Petrokimia FTUI, Depok. Variasi yang dilakukan adalah variasi laju alir dan lamanya penginjeksian ozon. Laju alir yang digunakan adalah 10, 20, 30, 40, dan 50 Lljam. Sedangkan lama penginjeksian ozon yang dilakukan adaiah 15 menit dan 30 mcnit. Kandungan kalsium dan magnesium diuji dcngan menggunakan AAS. Pengujian mikrobiologi dilakukan dcngan metotlc tabung lhnnenlasi.
Dari penelitian didapat laju alir optimum dari unit pengolahan air ini adalah 10 L/jam. Penginjeksian ozon tidak mempengaruhi jumlah kalsium dan magnesium yang ada dalam air. Lama penginjeksian ozon yang optimum untuk menghilangkan bakteri koli total dan bakteri koli tinja adalah 15 menit."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhani Patrianingrum
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T36951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>