Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Reno Bayuaji Kusprayogo
"Sesuai dengan keputusan Dirjen ketenagakerjaan, setiap proyek yang mempekerjakan 100 orang atau lebih harus mempunyai sedikitnya 4 orang ahli K3 yang kompeten dan bersertifikat. Akan tetapi dilihat dari jumlah ketersediaan Ahli K3 hanya sekitar 10% dari jumlah perusahaan konstruksi yang ada. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan penyalahgunaan wewenang ahli K3 di lapangan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengevaluasi standar kompetensi ahli K3 Konstruksi khususnya pada jabatan Supervisor K3 Konstruksi yang bertujuan untuk mengetahui kesenjangan tugas dan tanggung jawab seorang ahli k3 konstruksi serta mengkaji respon preventif dan korektif untuk mengantisipasi Risiko-Risiko dominan pada tugas dan tanggung jawab tersebut. Hasil dari analisa kompetensi berbasis risiko ini terdapat 33 elemen kompetensi (pengetahuan) dan 77 kriteria unjuk kerja (keterampilan).
In accordance with the Directorate General of labor, every project employing 100 people or more must have at least 4 people Health & Safety competent experts and certified. However, the availability of H&S experts only about 10% of the company's existing construction. This is feared to lead to abuse of authority H&S expert in the project. Therefore, this study will evaluate the competency standards Construction H&S experts in particular to the offices of Construction H&S Supervisor that aims to identify gaps duties and responsibilities of an Construction H&S experts as well as assessing the response of preventive and corrective to anticipate Risks dominant on the duties and responsibilities of the Construction H&S experts. The results of the analysis of this risk-based competencies, there are 33 elements of competence (knowledge) and 77 performance criteria (skills)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46658
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
I Gusti Ngurah Bagus Wirajaya
"Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur telah menjadi prioritas nasional, yang secara signifikan meningkatkan perekonomian dan mempekerjakan jutaan orang di sektor konstruksi. Perancah memainkan peran penting dalam proyek konstruksi dengan memberikan dukungan struktural dan memfasilitasi pekerjaan yang aman di ketinggian. Namun, ada tantangan dalam memilih jenis perancah yang tepat, yang memerlukan keseimbangan antara pertimbangan keselamatan, biaya, dan kualitas. Laporan ini mengeksplorasi praktik perancah di proyek Nusantara International Convention & Exhibition Center (NICE), dengan fokus pada standar Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L), etika teknik, dan profesionalisme. Analisis ini mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan keselamatan, mengidentifikasi tantangan utama, dan menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan keselamatan dan manajemen perancah. Dengan menilai metode perancah saat ini, laporan ini menyoroti area yang perlu ditingkatkan dan menyarankan penerapan sistem perancah yang lebih maju untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Sebagai kesimpulan, laporan ini menekankan pentingnya sistem perancah yang tepat dan kepatuhan yang ketat terhadap standar keselamatan untuk memastikan keselamatan pekerja dan keberhasilan proyek. Hal ini juga menyerukan peningkatan pengawasan, peningkatan program pelatihan, dan integrasi teknologi perancah inovatif untuk lebih mengurangi bahaya dan mengoptimalkan kinerja dalam proyek konstruksi masa depan.
Under President Joko Widodo's administration, infrastructure development has become a national priority, significantly boosting the economy and employing millions in the construction sector. Scaffolding plays a critical role in construction projects by providing structural support and facilitating safe work at heights. However, challenges exist in selecting the appropriate type of scaffolding, which requires balancing safety, cost, and quality considerations. This report explores scaffolding practices at the Nusantara International Convention & Exhibition Center (NICE) project, focusing on Occupational Health, Safety, and Environmental (K3L) standards, engineering ethics, and professionalism. The analysis evaluates compliance with safety regulations, identifies key challenges, and offers recommendations to improve scaffolding safety and management. By assessing current scaffolding methods, this report highlights areas for improvement and suggests the adoption of more advanced scaffolding systems to enhance safety and efficiency. In conclusion, the report emphasizes the importance of proper scaffolding systems and strict adherence to safety standards to ensure worker safety and project success. It also calls for improved supervision, enhanced training programs, and the integration of innovative scaffolding technologies to further reduce hazards and optimize performance in future construction projects. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library