Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iqbal Maesa Febriawan
Abstrak :
Studi ini menginvestigasi hubungan antara tingkah laku flaming dan trait agresi verbal pada antifans. Flaming sebagai bentuk tingkah laku komunikasi agresif yang dilakukan antifans terhadap publik figur diduga berkaitan dengan trait agresi verbal. Tiga puluh enam pemilik akun antifans di Twitter ditarik tweetnya sebanyak seratus tweet per akun dan mengisi kuesioner Verbal Aggressiveness Scale yang terdiri dari 10 item yang bernuansa agresi. Uji psikometrik terhadap Verbal Aggressiveness Scale menunjukkan bahwa alat ukur ini valid dan reliabel (α = 0,8). Tiga ribu enam ratus tweet dari 36 akun antifans dianalisis kontennya oleh dua koder yang tidak mengetahui hipotesis penelitian untuk menentukan setiap tweet yang disampaikan tergolong flaming atau tidak. Seratus tweet dari seluruh akun diambil secara acak untuk mendapatkan data reliabilitas antarkoder. Reliabilitas antarkoder menunjukkan nilai κ = 0,565, yang mana bermakna bahwa persetujuan antarkoder dapat diterima. Frekuensi tweet flaming dan hasil kuesioner Verbal Aggressiveness Scale dikorelasikan untuk mendapatkan hasil penelitian. Hipotesis penelitian ini diterima, bahwa terdapat hubungan antara tingkah laku flaming di Twitter dan trait agresi verbal pada antifans. Analisis tambahan dilakukan untuk melihat perbedaan tingkah laku flaming dan trait agresi verbal pada antifans laki-laki dan perempuan. Tingkah laku flaming tidak berbeda secara signifikan untuk antifans laki-laki dan perempuan sedangkan trait agresi verbal ditemukan lebih kuat pada antifans laki-laki dibandingkan perempuan. Implikasi penelitian dibahas lebih lanjut dalam makalah. ...... This research tries to prove that online flaming relates to verbal aggressiveness among antifans. Thirty six antifans Twitter account owner fully participated in this research. Each Twitter account took 100 recent tweets per April 25th, 2014. The owner account filled in Verbal Aggressiveness Scale, consisted ten aggressively-worded items. Validation study for this measurement resulted that the scale was valid and reliable (α = 0,8). Three thousands and six hundred tweets were analyzed by two coders, not knowing research hypothesis. Intercoder reliability showed that agreement between coders was fairly accepted. This study result showed that online flaming in Twitter relates to verbal aggressiveness among antifans. Additional result found in this study were that there was no significant difference in flaming between male and female antifans but there was significant difference in verbal aggressiveness between male and female antifans. Further implication of this study explained in the end of this paper.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Atika Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Remaja yang berada dalam fase pembentukan identitas memerlukan sistem pendukung yang dapat memberikan rasa aman, dalam hal ini adalah kelompok teman. Remaja akan berusaha mencari kelompok teman dengan karakteristik yang sama seperti diri mereka sendiri atau mencoba menunjukkan karakteristik yang dapat diterima oleh kelompok yang mereka inginkan, salah satunya adalah karakteristik agresi verbal. Agresi verbal adalah salah satu perilaku agresif dalam bentuk penghinaan dengan bahasa kasar yang menunjukkan kemarahan, ancaman, sumpah serapah, dan sarkastik untuk melukai dan menyakiti secara emosional dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan agresivitas verbal dengan harga diri dan depresi pada remaja awal yang merupakan pelaku agresi verbal. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif, cross-sectional, deskriptif-korelatif. Menggunakan teknik purposive sampling, kami merekrut 415 siswa sekolah menengah pertama di Jakarta Indonesia yang telah melakukan agresi verbal. Alat pengukuran dalam penelitian ini adalah Verbal Aggressiveness Scale (VAS), Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), dan 11-ITEM Kutcher Adolescent Depression Scale (KADS-11); semua telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari semua peserta, 55,9% melaporkan melakukan tingkat agresivitas verbal yang moderat, 45,5% memiliki harga diri yang rendah, dan 50,4% mengalami depresi. Agresivitas verbal, harga diri rendah, dan depresi lebih sering terjadi pada remaja perempuan. Hasil uji product-moment Pearson menunjukkan hubungan yang signifikan antara agresivitas verbal dan harga diri (p = 0,000), sedangkan uji Mann-Whitney juga menunjukkan hubungan antara agresivitas verbal dan depresi (p = 0,000). Hasil ini menunjukkan bahwa agresivitas verbal dikaitkan dengan harga diri dan depresi remaja yang melakukan agresivitas verbal. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua untuk lebih memperhatikan insiden agresi verbal pada remaja, terutama pada remaja awal.
ABSTRACT
Teenagers who are in the phase of identity formation need a support system that can provide a sense of security, in this case a group of friends. Teenagers will try to find groups of friends with the same characteristics as themselves or try to show characteristics that can be accepted by the group they want, one of which is the characteristics of verbal aggression. Verbal aggression is one of aggressive behavior in the form of insults with abusive language that shows anger, threats, expletive and sarcastic to hurt and hurt emotionally and psychologically. This study aims to determine the relationship of verbal aggressiveness with self-esteem and depression in early adolescents who are verbal aggressors. This research uses a quantitative, cross-sectional, descriptive-correlative design. Using a purposive sampling technique, we recruited 415 junior high school students in Jakarta Indonesia who had committed verbal aggression. Measurement tools in this study are Verbal Aggressiveness Scale (VAS), Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), and 11-ITEM Kutcher Adolescent Depression Scale (KADS-11); all have been tested for validity and reliability. Of all participants, 55.9% reported moderate verbal verbal aggressiveness, 45.5% had low self-esteem, and 50.4% were depressed. Verbal aggressiveness, low self-esteem, and depression are more common in adolescent girls. Pearson product-moment test results showed a significant relationship between verbal aggressiveness and self-esteem (p = 0,000), while the Mann-Whitney test also showed a relationship between verbal aggressiveness and depression (p = 0,000). These results indicate that verbal aggressiveness is associated with self-esteem and depression in adolescents who carry out verbal aggressiveness. This study recommends educational institutions, health institutions, and parents to pay more attention to the incidence of verbal aggression in adolescents, especially in early adolescents.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library