Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eifelson
Abstrak :
Piston pada motor adalah komponen dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima hentakan pembakaran pada ruang bakar silinder liner. Material penyusun piston tersebut adalah AC8H yang sifatnya ringan, kuat, dan tahan aus. Menanggapi tantangan mahalnya sumber energi dunia khususnya bahan bakar minyak, industri-industri harus mengambil langkah-langkah efektif untuk menghadapi permasalahan kenaikan harga minyak dunia yang pada penelitian ini akan dibahas adalah mempersingkat proses perlakuan panas yaitu mengganti proses T6 (artificial ageing) (yang merupakan proses standar dari pembuatan piston) dengan proses T4 (natural ageing). Penelitian ini membandingkan sampel T4 (natural ageing) [kondisi: temperature solution treatment 505 ± 5° C selama 2 jam ± 5 menit, proses quenching dengan temperatur air 71 ± 5°C selama 3 ± 1 menit, lalu ageing pada temperatur ruang (25°C)] dengan sampel T6 (artificial ageing) [kondisi: solution treatment dan quenching yang sama seperti sampel T4, tetapi dilakukan ageing buatan dengan temperatur 230 ± 5°C selama 5 jam ± 5 menit]. Pengujian sampel T4 dilakukan mulai 0 jam kondisi as quench sampai 120 jam kondisi as quench dengan pengulangan pengujian setiap 24 jam. Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan, keausan, dan foto mikrostruktur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel T4 (natural ageing) mulai 0 jam sampai 120 jam menunjukkan peningkatan kekerasan dan ketahanan aus. Sampel T4 (natural ageing) 120 jam setelah as quench memiliki kekerasan sebesar 65,6 HRB yang artinya telah masuk dalam range standar yaitu 63 ? 70 HRB dan memiliki laju aus (0,005mm³/m) dibawah laju aus sampel T6 (artificial ageing) (0,007mm³/m) yang artinya memiliki ketahanan aus yang lebih baik. Dari segi biaya yang dikeluarkan proses T4 dengan biaya penyimpanan Rp 11.539.500,- lebih hemat dibandingkan dengan proses T6 dengan biaya listrik Rp 70.200.000,-, sehingga melihat data yang ada, maka penggantian proses T6 (artificial ageing) (yang merupakan proses standar dari pembuatan piston) dengan proses T4 (natural ageing) untuk penghematan energi sangat dimungkinkan.
Piston part in motorcycle is a component from burner machine which has a function to pushing in the air and to receive burning shock at combustion room cylinder liner. The material for piston is AC8H which has a mechanical properties such as light in weight, strong, and good at wear. To challenge the expensive of world energy cost, industries have to take effective action to face this condition. This research is to shorten the heat treatment process by changing T6 (artificial ageing) process with T4 (natural ageing) process. This research is to compare T4 sample (condition: solution treatment temperature 505 ± 5° C during 2 hour ± 5 minutes, quenching process with water temperature 71 ± 5°C during 3 ± 1 minutes, then naturally aged at room temperatur 25 °C) with T6 sample (condition: solution treatment and quenching same with T4, but artificially aged with temperature 230 ± 5°C during 5 hour ± 5 minutes). The experiment test for T4 sample is start from 0 hour as quench condition until 120 hour as quench condition with test repeat every 24 hour. The experiment test are hardness, wear and photo microstructure. The result from this experiment that T4 sample start at 0 hour until 120 hour showed the increasing of hardness and wear resistant. The 120 hour T4 as quench sample has 65,6 HRB, which mean the hardness is already inside the hardness range that is 63 ? 70 HRB and also has a wear rate (0,005mm3/m) below T6 wear rate sample (0,007mm3/m) which mean T4 sample is more resistance to wear. From cost aspect, T4 need strorage space with cost Rp 11.539.500,- and it is more economic than T6 process with electricity cost Rp 70.200.000,-. Depend on the experiment data, changing T6 process (standard process for piston making) with T4 process for saving the energy cost is posible.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41641
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI-Press, 2011
305.4 AGE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maylan Wulandari
Abstrak :
Tingginya presentase keluhan kesehatan pada lansia di Indonesia pada tahun 2014 yaitu52,67 . Hal tersebut menunjukkan bahwa keluhan kesehatan di Indonesia masihmerupakan masalah kesehatan masyarakat. Adanya penurunan fungsi berbagai sistemorgan pada lansia dan akibat dari faktor lain memperburuk keluhan kesehatan pada lansia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankeluhan kesehatan pada lansia di Indonesia tahun 2015. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis lanjut data sekunder Susenas Kor 2015. Desain studi yang digunakan adalahcross sectional dengan jumlah sampel 94.326 lansia. Sampel diambil secara totalsampling. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui lansia yang mengalami keluhankesehatan sebesar 46.202 lansia 49. Faktor yang berhubungan dengan kejadian keluhan kesehatan pada lansia yaitu usia ge; 80 tahun POR=1,17, usia 70-79 tahun POR=1, 18; jenis kelamin perempuan POR=0,82, status perkawinan hidup tanpa pasangan POR=1,08; pendidikan tidak pernah bersekolah/tidak tamat SD POR=1,68, pendidikan rendah POR=1,41, pendidikan sedang POR=1,12; sudah tidak bekerja POR=1,38; daerah tempat tinggal perdesaan POR=1,04 ; merokok POR=0,89 danmemiliki jaminan kesehatan POR=1,24. Status ekonomi tidak berhubungan denganterjadinya keluhan kesehatan pada lansia. Nilai EF tertinggi pada faktor pendidikan tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD 38,56 dan berpendidikan rendah 26,78 dan faktor pekerjaan sudah tidak bekerja 14,78. Sedangkan nilai PF tertinggi padafaktor pendidikan tidak pernah sekolah atau tidak tamat SD 59,65 dan berpendidikanrendah 35,02 dan faktor pekerjaan sudah tidak bekerja 14,38.
The high percentage of health complaints in Indonesian elderly in 2014 is 52.67 .This shown that health complaints in Indonesia still be a public health problem.Decreased of multiple organ systems in the elderly and the consequences of other factorsmaked health complaints increased in the Indonesian elderly. The purpose of this studywas to determine the factors associated with health complaints in the Indonesian elderlyviiiUniversitas Indonesiain 2015. This study was analyze the secondary data of Susenas Kor 2015. This study useda cross sectional design with 94,326 sample. Samples were taken in total sampling. The result showed that 46,202 elderly 49 the elderly had health complaints. Factorsassociated with the incidence of health complaints in the elderly are age ge 80 years POR 1.17, age 70 79 years POR 1.18 sex female POR 0.82, life without spouse POR 1.08 education never attended school did not complete primary school POR 1.68, low education POR 1.41, medium education POR 1.12 is not working POR 1.38 rural area POR 1.04 smoking POR 0.89 and have health insurance POR 1.24. Economic status is not related to the occurrence of health complaints inthe elderly. The highest EF were education factor never attended school or did notcomplete elementary school 38.56 and low educated 26.78 and work factor notworking 14.78. While the highest PF were education factor never attended schoolor did not complete primary school 59.65 and low education 35.02 and work factors already not working 14.38.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
West Sussex: John Wiley & Sons, 1999
618.976 5 PSY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joki R.R.
Abstrak :
Aluminium adalah material tertinggi kedua yang digunakan dalam kehidupan setelah besi dan baja. Aluminium sering digunakan sebagai material untuk baltan bahan baku rangka mobil, sistem rem, tie rod, blok mesin dan juga tentunya untuk membuat bagian cylinder head Penggunaan aluminium yang ringan pada komponen mesin akan berdampak pada berkurangnya berat komponen mesin, sehingga akan mcngurangi konsumsi bahan bakar dan tentunya akan mcngurangi polusi. Tetapi pengurangan volume material suatu komponen diharapkan tidak berdampak pada penurunan sifat mekanis dari komponen lersebur. 0leh karena itu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kekerasun pada paduan aluminium AC2B dengan cara heal lreatment jenis pengerasan endapan baik nafural ageing maupun artificial ageing. Hasil peneiitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kekerasan yang signifikan pada paduan AC2B, khususnya pada kondisi artificial ageing. dari yang semua memiliki kekerasan as-cast 43 BHN dan 44 BHN berturut-turut untuk cetakan pasir dan logam menjadi 102 BHN dan 108 BHN untuk cetakan pasir dan logam dengan temperatur ageing 150 °C selama ± 96 jam.' 98 BHN dan 104 BHN untuk temperatur 175 rtc selama ±54 jam; dan 93 BHN dan 100 BHN untuk temperatur 200 aC selama ± 4jam - 6 jam. Dapat dikatakan untuk temperatur artificial ageing 150 nc menghasilkan nilai kekerasan tertinggi letapi waktu untuk mencapainya terlama.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Christin Natalia
Abstrak :
Hipertensi adalah penyakit degeneratif yang salah satu faktor penyebabnya adalah penuaan. Penuaan dapat dipicu oleh stres oksidatif, yang mana merupakan ketidakseimbangan antara antioksidan dan RONS (reactive oxygen-nitrogen species). Antioksidan di dalam tubuh ada banyak, salah satunya adalah enzim katalase. Enzim katalase berperan dalam mengubah hidrogen peroksida menjadi air. Sebelumnya, belum diketahui hubungan antara enzim katalase dengan penyakit degeneratif, dalam hal ini adalah hipertensi. Sampel yang digunakan berjumlah 94 sampel. Penelitian dilaksanakan dengan metode cross-sectional. Data yang dibutuhkan adalah tekanan darah dan aktivitas enzim katalase eritrosit. Aktivitas enzim katalase didapatkan dari lisat eritrosit sampel dengan bantuan spektrofotometer yang mana perhitungan absorbansinya dilakukan pada panjang gelombang 210 nm. Keseluruhan data kemudian dianalisis korelasinya menggunakan Uji Korelasi Pearson karena distribusi keseluruhan data normal. Uji T-test juga dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan antara nilai mean dari data aktivitas enzim katalase kelompok sampel hipertensi dan normotensi. Tidak ada korelasi antara aktivitas enzim katalase dengan tekanan darah sistolik dan diastolik populasi lansia secara keseluruhan (p>0,05). Akan tetapi, ditemukan korelasi lemah pada hubungan antara aktivitas enzim katalase dengan tekanan darah sistolik kelompok populasi normotensi, juga antara aktivitas enzim katalase dengan tekanan darah diastolik kelompok populasi hipertensi (p<0,05). Hasil uji T-test menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara nilai mean dari data aktivitas enzim katalase kelompok hipertensi dan normotensi (p>0,05). Aktivitas enzim katalase eritrosit berkorelasi lemah dengan tekanan darah sistolik pada kelompok populasi lansia dengan normotensi, juga dengan tekanan darah diastolik pada kelompok populasi lansia dengan hipertensi. ......Hypertension is a degenerative disease which one of the causes being aging. Aging can be triggered by oxidative stress, which is an imbalance between antioxidants and RONS (reactive oxygen-nitrogen species). There are many antioxidants in the body, one of which is the enzyme catalase. Catalase enzyme plays a role in converting hydrogen peroxide into water. Previously, there was no known relationship between the catalase enzyme and degenerative diseases, in this case hypertension. The sample used is 94 samples. The research was carried out using a cross-sectional method. The data needed are blood pressure and erythrocyte catalase enzyme activity. The activity of the catalase enzyme was obtained from the sample erythrocyte lysate with the help of a spectrophotometer where the absorbance calculation was carried out at a wavelength of 210 nm. The entire data was then analyzed for correlation using the Pearson Correlation Test because the overall data distribution was normal. T-test was also performed to see whether or not there was a difference between the mean values of the catalase enzyme activity data for the hypertensive and normotensive groups. There was no correlation between catalase enzyme activity and systolic and diastolic blood pressure in the elderly population as a whole (p>0.05). However, a weak correlation was found in the relationship between catalase enzyme activity and systolic blood pressure in the normotensive population group, as well as between catalase enzyme activity and diastolic blood pressure in the hypertensive population group (p<0.05). The results of the T-test showed that there was no significant difference between the mean values of the catalase enzyme activity data in the hypertension and normotensive groups (p>0.05). The activity of the erythrocyte catalase enzyme was weakly correlated with systolic blood pressure in the normotensive elderly population group, as well as with diastolic blood pressure in the elderly population group with hypertension.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rheina Tamara
Abstrak :
Proses penuaan (ageing) adalah suatu proses biologis yang terjadi seiring pertambahan usia seseorang. Proses ini ditandai oleh penumpukan radikal bebas. Normalnya, tubuh memiliki antioksidan alami dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Akan tetapi, ketika akumulasi radikal bebas tidak diimbangi dengan jumlah antioksidan yang sesuai, terjadilah kondisi stress oksidatif. Kondisi ini turut berkontribusi terhadap beberapa penyakit degeneratif, salah satunya adalah hipertensi. Terdapat banyak antioksidan di dalam tubuh, salah satunya adalah glutation (GSH) yang berfungsi untuk mendetoksifikasi substansi reaktif dalam tubuh. Sebelumnya, belum diketahui hubungan antara kadar GSH dengan tekanan darah. Penulis menggunakan 86 sampel. Metode penelitian adalah dengna menggunakan metode cross-sectional. Sampel yang dibutuhkan adalah sampel tekanan darah pasien dan kadar GSH. Sampel GSH diambil dari plasma pasien yang teknik pengambilannya adalah dengan metode Ellman. Melalui spektrofotometer dengan panjang gelombang 412nm, dilakukan pengukuran absorbansi. Selanjutnya, hasil absorbansi dimasukkan ke dalam kurvas tandar absorbansi Bovine Serum Albumin (BSA) dengan konsentrasi standar 0 g/L, 0,1 g/L, 0,2 g/L, 0,4 g/L, dan 0,8 g/L. Keseluruhan data dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman karena persebaran data kadar GSH tidak normal. Kemudian, dilakukan uji Mann-Whitney U untuk menentukan apakah data GSH dari pasien hipertensi dan normotensi berasal dari populasi yang serupa. Tidak ada korelasi antara kadar GSH dengan tekanan darah sistolik secara keseluruhan (p>0,05). Akan tetapi, kadar GSH dan tekanan darah diastolik berkorelasi lemah secara keseluruhan (p<0,05). Hasil uji Mann-Whitney U mendemonstrasikan tidak adanya perbedaan signifikan data tekanan darah antara kelompok hipertensi dan normotensi. ......Ageing is a biological process that happens in the body as they age. This process is characterized by the accumulation of free radicals inside the body. In the normal condition, the human body has enough natural antioxidants that protect the body from further damage. When this accumulation is not balanced with enough number of antioxidants, oxidative stress happens. This condition is also one of the contributing factors of degenerative disease, one of which is hypertension. There are several antioxidants inside the body, one of which is glutathione (GSH) which functions to detoxificate reactive substances. Previously, there is no known association between GSH concentration and blood pressure. There are 86 samples used. The research was carried out using a cross-sectional method. The sample needed are blood pressure and GSH concentration. GSH concentration was taken from plasma by Ellman method. The absorbance was calculated with the help of spectrophotometer at 412 wavelength. Afterwards, the absorbance calculation was inserted into the Bovine Serum Albumine (BSA) standard curve absorbance with standard concentration of 0 g/L, 0,1 g/L, 0,2 g/l, 0,4 g/L, and 0,8 g/L. The whole data was analyzed with Spearman Correlation because the distribution of the GSH data is not normal. Afterwards, the author performed Mann-Whitney U test to test whether GSH concentration from the hypertension and normotension group came from the same population. There was no correlation between GSH concentration and systolic blood pressure within the whole data (p>0,05). However, the author found weak correlation between GSH concentration and diastolic blood pressure as a whole (p<0,05). The Mann-Whitney U test confirmed that the hypertension and normotension group came from the same population (p>0,05).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mubaher Sidiq
Abstrak :
ABSTRAK
Kualitas LNG didalam tanker yang dinyatakan dalam nilai kalor, densitas, Wobbe Index mengalami perubahan akibat terbentuknya Boil-off Gas (BOG). Pendekatan termodinamik kesetimbangan uap-cair dapat diaplikasikan dengan membuat model tanki non adiabatis. Laju transfer panas yang masuk ke dalam tanki dihitung untuk menentukan temperatur dan tekanan tanki serta laju evaporasi LNG. Multiparameter Equation of State GERG:2008 digunakan untuk meningkatkan akurasi perhitungan sifat termodinamik. Model yang dibuat bersifat dinamik dan diselesaikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Penggunaan persamaan keadaan GERG, untuk perhitungan nilai densitas menunjukkan perbedaan perhitungan model dengan pengukuran maksimal sebesar 0.22%, Perkiraan nilai kalor maksimal deviasi sebesar 0.3%. dan perhitungan Wobbe Index maksimal deviasi 0.18%. Untuk model yang dikembangkan perkiraan kualitas LNG pada terminal penerimaan deviasi perhitungan untuk volume LNG maksimal sebesar 0.6%, densitas LNG sebesar 0.35%, nilai kalor LNG sebesar 0,45% dan Wobbe Index sebesar 0.31%. Temperatur lingkungan luar mempengaruhi laju pembentukan boil off gas dimana perubahan sebesar 1 derajat celcius mengakibatkan boil off rate meningkat sebesar 0.6%.
ABSTRACT
LNG quality in tankers expressed in heating value, density, Wobbe index changes due to the formation Boil-off gas (BOG). Thermodynamic approach vaporliquid equilibrium can be applied to create a model of non-adiabatic tank. The rate of heat ingress into the tank is calculated to determine the temperature and pressure of the tank as well as the rate of evaporation of LNG. Multiparameter Equation of State GERG: 2008 is used to improve the accuracy of the calculation of the thermodynamic properties. Models created is dynamic and solved by using the Visual Basic programming language. The use of equation of state GERG, for the calculation of density values show the difference measurement and model calculations is 0.22%, heating value deviation is 0.3% and Wobbe Index deviation is 0.18 %. Models developed to estimate the quality of the LNG receiving terminal deviation calculation for maximum LNG volume is 0.6%, the density of LNG is 0.35%, calorific value of LNG is 0.45% and the Wobbe Index is 0.31%. Outside temperature affects the rate of formation of the boil off gas which changes by 1 degree Celsius results in boil off rate increased by 0.6%.
2016
T46353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pasha Arrighi Effendi
Abstrak :
Aluminium adalah sebuah logam ringan dan ulet yang memiliki kegunaan terbanyak kedua di dunia industri setelah besi dan baja. Salah satu aluminium yang memiliki aplikasi yang luas adalah paduan Al-Mg-Si yang tergolong ke dalam aluminium seri 6xxx. Walaupun memiliki banyak keunggulan, paduan Al-Mg-Si memiliki kekurangan yaitu nilai kekerasannya yang rendah jika dibandingkan dengan aluminium seri lainnya. Oleh karena itu, peningkatan nilai kekerasan pada paduan Al-Mg-Si dapat dilakukan melalui pengerjaan dingin dan perlakuan penuaan. Kedua proses tersebut dapat digabungkan sehingga menghasilkan perlakuan yang disebut dengan perlakuan panas T8. Penelitian ini menggabungkan metode canai dingin yang dilakukan setelah perlakuan pelarutan kemudian diikuti dengan penuaan buatan pada paduan Al-1Mg-0.54Si ( % berat) yang dihasilkan melalui proses squeeze casting. Canai dingin yang dilakukan menggunakan tiga variasi deformasi yaitu 5, 10, dan 20 %. Sementara itu, penuaan dilakukan pada temperatur 180 °C selama 200 jam. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian komposisi kimia, pengujian kekerasan, pengujian metalografi, pengujian SEM–EDS (Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive Spectroscopy), dan pengujian XRD (X-Ray Diffraction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar deformasi menyebabkan butir semakin memanjang dan setelah penuaan menghasilkan peningkatan kekerasan puncak yang dicapai pada waktu yang semakin singkat. Hal ini ditunjukkan dengan paduan Al-Mg-Si setelah dideformasi sebesar 20 % yang diikuti dengan penuaan pada temperature 180 °C selama 30 menit menghasilkan nilai kekeran yang paling tinggi. Hal ini mengindikasikan adanya kombinasi dua mekanisme penguatan, yaitu pengerasan regangan dan penguatan presipitasi. ......Aluminium is a light and ductile material that has the second most use in industry after iron and steel. One of the aluminium that has a wide application is the Al-Mg-Si alloy which classified as aluminium 6xxx series. Although it has many advantages, Al-Mg-Si alloy has a disadvantage, which is its low hardness value compared to other aluminium series. Therefore, increasing the hardness value of Al-Mg-Si alloys can be done through cold working and ageing treatment. The two processes can be combined to produce a treatment known as T8 heat treatment. This research combined the cold rolling method which was carried out after solution treatment followed by ageing of the Al-1Mg-0.54Si alloy (wt. %) which was produced through squeeze casting process. Cold rolling was varied to 5, 10, and 20 % deformation. Meanwhile, ageing was carried out at 180 °C for up to 200 h. Characterization included compositional testing, hardness testing, metallographic testing, SEM - EDS (Scanning Electron Microscope - Energy Dispersive Spectroscopy) testing, and XRD (X-Ray Diffraction) testing. The results demonstrated that the higher the deformation, the longer the grain elongated, and after ageing resulted in an increase in peak hardness which was achieved in a shorter time. This was demonstrated by the Al-Mg-Si alloy after 20 % deformation and ageing at 180 °C for 30 min, which produced the maximum hardness value. This suggests the presence of two strengthening mechanisms, which included strain hardening and precipitation strengthening.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desrilia Nursyifaulkhair
Abstrak :
Paduan Al-Zn-Mg (Seri 7xxx) telah banyak dikembangkan dalam berbagai aplikasi, terutama dalam industri penerbangan sebab memiliki kekerasan yang tinggi sementara densitasnya rendah. Paduan tersebut umumnya diperkuat melalui perlakuan penuaan, di mana terjadi difusi atom-atom Zn dan Mg dari larutan padat sangat jenuh sehingga terbentuk presipitat metastabil. Selain itu, paduan dapat diperkuat pula dengan penambahan Ti yang akan memperhalus butir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Ti dalam penguatan presipitasi paduan Al-5.1Zn-1.8Mg-0.4Ti (% berat) pada berbagai temperatur. Paduan ini dibuat dengan proses squeeze casting. Kemudian dilakukan homogenisasi pada temperatur 400 oC selama 4 jam dan laku pelarutan pada 440 oC selama 1 jam yang dilanjutkan dengan pencelupan air hingga temperatur ruang. Penuaan dilakukan pada temperatur 90, 130 dan 200 oC selama 200 jam. Untuk mengetahui respon penuaan, dilakukan pengujian kekerasan Rockwell, sementara itu perubahan struktur mikro diamati dengan menggunakan Mikroskop Optik dan Scanning Electron Microscope (SEM) - Energy Dispersive Spectroscopy (EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan tertinggi dihasilkan setelah penuaan di temperatur 90 oC, bahkan pada temperatur ini, kekerasan terus meningkat setelah 200 jam. Semakin tinggi temperatur penuaan, semakin rendah kekerasan puncak yang dihasilkan, tapi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kekerasan puncak akan berkurang. Penambahan Ti diketahui dapat menahan penguatan dengan memperlambat kinetika presipitasi melalui penurunan jumlah kekosongan kompleks zat terlarut. Urutan presipitasi yang terbentuk adalah GP zone  ƞ?  ƞ (MgZn2).
Al-Zn-Mg alloys (7xxx series Al alloys) have been widely used in many applications, especially in aerospace industry because of their high strength and low density. These alloys are commmonly hardened upon ageing treatment, in which diffusion of Zn and Mg atoms from super saturated solid solution results in formation of metastable precipitates. To further increase the strength of the alloys, Ti is added to decrease the grain size. The objective of this study is to investigate the role of Ti in the precipitation strengthening of Al-5Zn-1.8Mg-0.4Ti (wt.%) alloy. The alloy was fabricated by squeeze casting process. Then, the alloy was homogenized at 400 oC for 4 hours. Subsequent solution treatment was employed at 440 oC for 1 hour and followed by water quenching to room temperature. The ageing was conducted at 90, 130 and 200 oC for 200 hours. The ageing response was followed by Rockwell hardness testing, while the microstructural evolution was observed by using Optical Microscope (OM) and Scanning Electron Microscope (SEM) - Energy Dispersive Spectroscopy (EDS). The results showed that the highest hardness was achieved after ageing at 90 oC, and even at this temperature, the hardness remained increase after 200 h of ageing. The higher the ageing temperature, the lower the achieved peak hardness but the time needed to peak hardness reduced. Addition of Ti retarded the strengthening by slowering kinetics of precipitation through decreasing number of solute-vacancy complexes. The suggested major precipitation sequence was GP zones  ƞ?  ƞ (MgZn2).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>