Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvia Wisna Darwis
Abstrak :
Tujuan penelitian mi adalah untuk mempelajari hubungan tampilan iklan dan kecenderungan berpikir konsumen dengan pengolahan iklan dalam benak konsumen, dimana selama ini para ahli dan praktisi periklanan belum secara khusus mempertimbangkan faktor kecenderungan berpikir di dalam pembentukani teori dan model persuasi iklan serta di dalam mengembangkan iklan yang efektif. Dari temuan penelitian terungkap adanya perbedaan pengelolahan iklan pada subyek dengan kecenderungan berpikir postformal dan pada subyek dengan kecendrungan berpikir postformal dalam mempengarhi niat membeli, dengan melibatkan beberapa variabel mediasi yaitu; tingkat keterlibatan, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap iklan (attitude toward the advertisement atau diangkat A)
2005
JMIN-II-1-Juli2005-12
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Temaluru, Yohanes
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Komitmen dan faktor-faktor Demografik dengan kepuasan kerja karyawan; perbedaan komitmen karyawan terhadap perusahaan berdasarkan faktor-faktor demografik; perbedaan kepuasan kerja antar karyawan berdasarkan faktor-faktor demografik. Komitmen yang dimaksudkan di atas, baik secara keseluruhan (komitmen total) maupun berdasarkan komponen-komponen komitmen yaitu komitmen Afektif, komitmen Kontinuans, komitmen Normatif. Faktor-faktor demografik terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja. Sedangkan kepuasan kerja diperoleh melalui formulasi (rumus). Kepuasan Kerja = Kepentingan (Harapan - Kenyataan). Penelitian ini menggunakan metode Non Eksperimental yang bersifat Ex Post Facto. Responden (subyek) penelitian berjumlah 166 orang. Pengukuran menggunakan skala Likert dengan skala 1 sampai dengan 5. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Berganda pada taraf signifikansi = 0.05. Sedangkan uji perbedaan komitmen dan kepuasan kerja berdasarkan faktor-faktor demografik menggunakan Uji-T dan Anova Satu Arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan (bersama) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen pada organisasi (juga komponen-komponen komitmen) dan faktor-faktor demografik dan kepuasan kerja baik secara keseluruhan maupun berdasarkan Kepentingan, Harapan dan Kenyataan. Dari hasil tersebut, ternyata bahwa hasil positif dan signifikan merupakan pengaruh komitmen, sedangkan pengaruh faktor-faktor demografik tidak signifikan. Berdasarkan komponen-komponen komitmen, komitmen Afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja total dan kepuasan kerja berdasarkan Kenyataan; komitmen Normatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja berdasarkan Kepentingan dan Harapan. Sedangkan pengaruh komitmen Kontinuans tidak signifikan. Hasil uji perbedaan komitmen berdasarkan faktor-faktor demografik, semuanya tidak signifikan. Sedangkan pada uji perbedaan kepuasan kerja, hanya pada faktor usia terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kepuasan kerja keseluruhan, dan juga terhadap aspek-aspek kepuasan kerja work it-self, kondisi kerja, dan supervise. Sedangkan pada faktor demografik lainnya, hasil uji perbedaan tidak signifikan. Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen terhadap perusahaan (organisasi) dengan kepuasan kerja, namun belum dapat dikatakan sempurna mengingat berbagai keterbatasan yang dijumpai dalam penelitian ini, khususnya menyangkut instrumen kuesioner dan responden (subyek) penelitian. Oleh karena itu disarankan agar untuk penelitian yang sama kuesioner didisain menjadi lebih singkat dan padat sehingga tidak menimbulkan beban dan rasa jenuh responden yang berakibat terjadinya respons error. Besar sampel penelitian juga perlu dipertimbangkan dengan mengingat analisis statistik yang digunakan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Rahadini Sekar Hapsari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai rancangan pelatihan change leadership pada Team Leader untuk meningkatkan komitmen afektif perubahan pada Recruitment Consultant di PT X Indonesia. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian terapan dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 38 Recruitment Consultant di PT X Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi alat ukur change leadership Liu, 2010 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.95 dan alat ukur affective commitment to change Herscovitch Meyer, 2002 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.90. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara change leadership dengan komitmen afektif perubahan r = 0.53, p
ABSTRACT
The study was conducted to see the correlation between change leadership and affective commitment to change. This study used applied research studies with 38 Recruitment Consultants as participants. The study used change leadership measurement Liu, 2010 with coefficient alpha score 0.95 and affective commitment to change measurement Herscovitch Meyer, 2002 with coefficient alpha score 0.90. The Pearson correlation technique was used to determine the relationship between two variables. The results showed a significant and positive relationship between change leadership and affective commitment to change r 0.53, p 0.05, significant . It showed that with increasing change leadership behavior of Team Leader, affective commitment to change in Recruitment Consultant will increase. An intervention program of change leadership training to Team Leader to increase affective commitment to change of Recruitment Consultant is designed following the research result.
2016
T47414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Rachma Santoso
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif untuk berubah di Kementerian X. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen afektif untuk berubah. Responden dalam penelitian ini berjumlah 152 orang pegawai Kementerian X. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen afektif untuk berubah. Besaran pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif untuk berubah memberikan sumbangsih sebesar 15,2 . Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan hanya persepsi dukungan atasan yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Oleh karena itu, intervensi yang dilakukan pada penelitian ini dirancang untuk meningkatkan persepsi pegawai terhadap dukungan atasan dengan memberikan workshop coaching untuk para atasan untuk kemudian atasan dapat memberikan coaching kepada bawahan. Hasil perhitungan uji signifikansi perbedaan pretest dan posttest menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan pada atasan mengenai coaching. ......This study was conducted to find out the effect of perceived organizational support to affective commitment to change among employees in Ministry X. The hypothesis in this study was that there is a positive effect between the perceived organizational support with affective commitment to change. Respondents in this study amounted to 152 employees of Ministry X. This study used convenience sampling where employees who become respondents is available in the organization and felt the change. The results showed that there was a significant positive effect between the perceived organizational support and affective commitment to change. The effect of perceived of organizational support for affective commitment to change contributed 15.2. The results of multiple regression testing show only the perceived superiors support that have the most positive and significant impact on affective commitment to change. Therefore, the intervention conducted in this study is designed to improve employee perceptions of the support of superiors by providing coaching workshops for the supervisor, so they could give coaching to their subordinates. The result of pre test and post test significance difference test indicated that the intervention given had been able to increase supervisor rsquo s knowledge about coaching.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hanafiah
Abstrak :
Dalam keberlangsungan organisasi, perubahan organisasi menjadi suatu kebutuhan primer untuk membuat organisasi menjadi efektif. Kesuksesan dari perubahan organisasi tersebut ditentukan oleh peran penting komitmen afektif untuk berubah yang dimiliki karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Proses pengumpulan data dilakukan kepada para karyawan BUMN PT. X dengan jumlah sebanyak 84 orang. Para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara daring dengan alat ukur Characteristic Change Leader Inventory dan Affective Commitment to Change. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan perubahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen afektif untuk berubah (β = -.066, p > .05). Hasil dari temuan ini berguna untuk memperkaya hasil penelitian terkait kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk berubah, serta hubungan diantara keduanya. ......In organizational sustainability, organizational change becomes a primary need to make the organization effective. The success of organizational change is determined by the important role of affective commitment to change that employees posses. This study aims to examine the effect of change leadership on affective commitment to change. The data collection process was carried out to employees of BUMN PT. X with a total of 84 people. Participants were asked to fill out questionnaires online using the Characteristic Change Leader Inventory and Affective Commitment to Change. The results of this study indicate that leadership change does not have a significant effect on affective commitment to change (β = -.066, p> .05). The results of these findings are useful for enriching the results of research related to leadership change and affective commitment to change, and the relationship between the two.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Andiani
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh brand trust dan brand affect terhadap brand loyalty pada merek Apple di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendeketan kuantitatif. Sampel penelitian adalah pengguna merek Apple di Jakarta dengan jumlah 100 responden. Penarikan sampel menggunakan teknik purposive atau judgemental. Penelitian ini menggunakan metode survei menggunakan kuesioner dan dianalisis melalui analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand trust secara individual tidak berpengaruh terhadap brand loyalty; brand affect secara individual memiliki pengaruh positif signifikan terhadap brand loyalty; brand trust dan brand affect secara bersama-sama memiliki pengaruh positif signifikan terhadap brand loyalty. ......The purpose of this research is to discover the effects of brand trust and brand affect toward brand loyalty of Apple as a brand. This study uses a quantitative approach by distributing questionnaires to 100 respondents of Apple’s users around Jakarta. In order to select the respondent, this study uses purposive or judgmental method. The results indicate that brand affect has significant positive effect toward brand loyalty; brand trust is neglected as it has no significant effect showed by the regression model; the combination of brand trust and brand affect, together, resulted in significant positive effect on brand loyalty.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yulianti S
Abstrak :
Sebagai sebuah merek yang sudah cukup tua di Indonesia, KFC tetap mempertahankan eksistensinya sebagai pemimpin pasar dalam bisnis makanan cepat saji. Dengan tagline yang berbunyi "Jagonya Ayam" KFC mampu memberi bukti bahwa itu bukan hanya sebuah omong kosong. Lewat kegiatan Public Relations yang dilakukan secara menyeluruh, dimana customer satisfaction merupakan bagian terpenting dalam kegiatan tersebut membuat image KFC sebagai ayam goreng paling lezat tetap terjaga. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti seperti apa brand image yang dimiliki KFC ditengah ketatnya persaingan antara merek-merek asing yang banyak bermunculan pada saat ini dan sejauh mana pengaruhnya terhadap ekuitas mereknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand image KFC terhadap ekuitas merek KFC di Jakarta. Penilaian terhadap ekuitas merek itu sendiri dilakukan dengan mengukur empat dimensi di dalamnya yaitu: brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan secara non probabilita dimana tidak semua konsumen mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan responden Untuk menguji reliablitas digunakan teknik alpha cronbach`s. Hasil yang didapat bahwa dimensi-dimensi penelitian ini cukup reliabel karena tidak ada dimensi yang tidak lolos dalam uji ini. Untuk menguji validitas digunakan metode factor analysis. Dengan melihat nilai KMO didapat hasil bahwa semua dimensi penelitian cukup valid. Langkah selanjutnya untuk melihat pengaruh brand image terhadap ekuitas merek serta dimensi mana dari brand image yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen (brand equity) maka digunakanlah multiple regression. Berdasarkan hasil uji regresi terlihat bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat antara variabel brand image dengan variabel brand equity dan dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap brand equity adalah afektif. Hipotesis penelitian yang disusun sebelumnya ternyata tidak semuanya dapat diterima. Dari hasil yang didapat ternyata dimensi kognitif tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek Sehingga hipotesa yang menyatakan semakin tinggi kognitif semakin tinggi ekuitas merek tidak terbukti. Penelitian ini menyimpulkan bahwa KFC sudah memiliki brand image yang positif di mata khalayaknya. Dimensi yang paling dominan dalam membentuk brand image KFC adalah afektif. Dimensi ini juga yang mempunyai pengaruh kuat terhadap pembentukan ekuitas merek KFC.
KFC as an old franchise brand in Indonesia still keeping it existency as the market leader in fastfood industry. With "Jagonya Ayam" as the tagline, KFC has given the proof that it`s not just a bullshit. Through Public Relations activities that has been done thoroughly, where customer satisfaction is the main part in the activities has made the image of KFC as the most delicious fried chicken restaurant stand still. Therefore, writer interested to find out what kind of brand image that KFC has in the middle of tight competition between franchise brand that rapidly shows recently. Whereas western culture is truly dominating at this moment. Youngsters especially are the category who closely related with this westernization thing. Which that makes them as the biggest market who consume all those western thing, including foods ofcourse. Where all those western thing are most appreciated by them. The purpose of this research is to find out the effect of brand image into brand equity building. For the brand equity measurement is done by measuring four dimension. Those are brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. This research is using quantitative approach by distributing questionnaire to KFC consumer in Jakarta. Samples are taken with non probability system where not all consumer has the same chance to be respondent. Reliability test is using alpha cronbach`s technique. The results shows that all dimension in this research are relieable enough where all dimension pass the te test. Validity is tested by using factor analysist method. KMO shows all the dimension are valid. The next test to see the effect of brand image to brand equity and to see which dimension has the most powerful effect to dependent variable, is using multiple regression. Regression test gives result that there is quite powerful effect between brand image variable with brand equity variable. The dimension that effect strongly to brand equity is affective. Not all previous hypothetical that has been put in order is correct. The result states that cognitive dimension is not effecting into brand equity. Therofere the hypothetical that states the higher cognitive, the higher brand equity is not proved. This research concludes that KFC already has positive brand image in it target market. Among all the numerous fastfood franchise brand, KFC still stands out. Affective is the most dominant dimension relates with building Brand Image into Brand Equity.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soemiarti Patmonodewo
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The aim of this qualitative approach research was to know teachers' performance in the vct model affective evaluation of PKn through a game...
2008
370 JPUNP 30:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hablina Arifianti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan headline pada iklan metafora gambar dengan membandingkan antara produk high involvement thinking rasional dan produk high involvement feeling emosional kepada elaborasi kognitif elaborasi afektif persuasi iklan sikap terhadap iklan dan sikap terhadap merek. Untuk dapat meneliti pengaruh penambahan headline pada iklan metafora gambar dan perbandingan pengaruhnya pada produk high involvement thinking dan produk high involvement feeling tersebut maka dalam penelitian ini digunakan desain faktorial 3 Iklan Metafora Gambar No Headline Moderate Headline Complete Headline x 2 Produk High Involvement Thinking Feeling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada produk high involvement thinking iklan metafora gambar tanpa penambahan headline lebih menghasilkan elaborasi kognitif dan lebih disukai dibandingkan dengan iklan metafora visual dengan moderate headline maupun complete headline. ...... Research is aimed to study the influence of adding headline on visual metaphor advertising and compare the effect between high involvement product thinking and high involvement product feeling over the cognitive elaboration affective elaboration advertising persuasiveness attitude toward the ad and attitude toward the brand. To be able to examine the influence of adding headline on visual metaphor advertising in this study used a factorial experiental design 3 Visual metaphor advertising No Headline Moderate Headline Complete Headline x 2 High Involvement Product Thinking High Involvement Product Feeling. The result of this research show that visual metaphor advertising without headline no headline add is elicited more cognitive elaboration and have positive attitude toward the advertising.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>