Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Catur Budi Waluyo
Abstrak :
Perkembangan teknologi pesawat tanpa awak mendorong adanya infrastruktur baru dan pengembangan dalam bidang pariwisata. Tantangan untuk pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul antara lain pengembangan desa wisata dan desa budaya, pengembangan jalan akses ke obyek wisata, dan pengembangan obyek wisata pesisir pantai. Sejalan dengan hal tersebut maka mitra pengabdian masyarakat ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul. Tujuan utama dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam dunia UAV (Unmanned aerial Vehicle) untuk mendukung pengembangan fasilitas bidang pariwisata, khususnya dalam pengambilan foto udara. Target yang dicapai pada tahap ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang UAV dan kemampuan mengendalikan pesawat UAV untuk pengambilan foto udara untuk mendukung pariwisata di gunungkidul. Peningkatan kemampuan mengendalikan UAV dilakukan melalui praktek lapangan. Sedangkan peningkatan pengetahuan dilakukan melalui pemaparan tentang UAV. Kegiatan ini telah mampu mencapai tujuan dan target yang diharapkan sehingga mitra dapat mengenal dan mampu mengendalikan UAV.
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Fadri
Abstrak :
Pesawat terbang tanpa awak PTTA akan sangat bermanfaat bagi Indonesia. Jika PTTA dapat dirancang dan dikembangkan dengan baik, PTTA dapat diberikan tugas seperti pengawasan pada wilayah perbatasan dan hutan. PTTA diharapkan berukuran kecil dengan panjang fuselage 1 m, lebar sayap 1 m, berat 1 ndash; 2 kg, dan biaya < Rp 3.500.000,-. Untuk dapat membuat PTTA, digunakan 7 langkah mendesain pesawat, yaitu parameter persyaratan desain pesawat, perkiraan awal berat pesawat, parameter performa kritis pesawat, konfigurasi rancangan, perkiraan berat yang lebih baik, analisa performa, dan optimalisasi. Prototipe dari PTTA berhasil dibuat dan memenuhi persyaratan dengan panjang fuselage 0,93 m, lebar sayap 0,958 m, berat 1,016 kg, biaya Rp 3.349.000,- dan telah divalidasi terhadap performa desain PTTA yang telah ditetapkan sebelumnya. ......Unmanned aerial vehicle UAV would be very useful for Indonesia. When UAV is properly designed and developed, it would bring tasks such as border and forest surveillance into the next level. UAV was expected has a small size with fuselage length 1 m, wingspan 1 m, weight 1 ndash 2 kg, and cost Rp 3.500.000, . To be able to create a UAV, 7 steps are use to design the aircraft, which are requirement, weight of the airplane, critical performance parameters, configuration layout, better weight estimate, performance analysis, and optimization. The prototype of UAV was successfully made and fulfilled the requirements with a fuselage length 0,93 m, wingspan 0,958 m, weight 1,016 kg, cost Rp 3.349.000, and has been validated with pre determined of UAV design performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Junaidin
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yomi Guno
Abstrak :
Unmanned aerial vehicle (UAV) di Indonesia lebih dikenal sebagai Pesawat Udara Nir Awak (PUNA). Biasanya dioperasikan untuk misi pengintaian, pemantauan atau pengamatan dari udara. Wahana PUNA mempunyai konstruksi yang ringan sehingga mudah untuk melakukan manuver terbang dan cocok untuk semua kondisi. Jenis PUNA yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Wulung, Gagak, Pelatuk, Alap-Alap dan Sriti. Data link dari pemantauan udara diperlukan komponen pendukung transmitter yang dipasang di pesawat yaitu antena. Antena harus berukuran kecil dan ringan dikarenakan keterbatasan kapasitas dari payload PUNA. Saat ini PUNA menggunakan antena dipole yang masih memiliki beberapa kelemahan, termasuk kerentanan terhadap gesekan angin (drag effect). Oleh karena itu digunakan antena mikrostrip untuk meningkatkan kinerja transmisi sinyal dari PUNA ke Ground Control Station (GCS). Antena mikrostrip dipilih karena memiliki hambatan gesekan yang rendah, ringan, mudah untuk dipabrikasi dan biaya murah. Penempatan antena harus diperhatikan untuk memastikan transmisi yang baik. Dalam penelitian ini, antena mikrostrip bekerja di frekuensi 2,35 GHz untuk aplikasi video yang ditempatkan di dalam badan pesawat (fuselage). Simulasi co-site interference dilakukan pada frekuensi kerja data link di 900 MHz dengan penempatan antena data link di permukaan atas (canopy) PUNA. Hasil pengukuran di ruang anechoic chamber, antena mikrostrip di dalam badan pesawat (fuselage) mampu bekerja pada frekuensi 2,35 GHz dengan bandwidth 60 MHz, rentang frekuensi dari 2,31 GHz sampai dengan 2,37 GHz. Hasil pengukuran return loss pada frekuensi 2,35 GHz adalah -23,85 dB dan gain antena sebesar 3,81 dBi.
Unmanned aerial vehicle (UAV) in Indonesia is commonly known as Pesawat Udara Nir Awak (PUNA). PUNA is usually operated for reconnaissance missions such as intelligence, monitoring or observation from the air. PUNA platform has a light weight construction so it will be easy to perform maneuver and suitable for all kinds of conditions. Many types of PUNA has been developed by Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) such as Wulung, Gagak, Pelatuk, Alap-Alap and Sriti. Data link from aerial observation, required transmitter mounted on the aircraft and components of the constituent is antenna. Antenna must have a small size and light in weight, because the limitation due to the payload capacity. Currently used in the PUNA, is a dipole antenna which still has some weakness, including its susceptibility to the wind (drag effect). So, designing a microstrip antenna will improve the signal transmission performance from PUNA to Ground Control Station (GCS). The microstrip antenna is chosen because this type of antenna has low profile drag, light weight, easy for fabrication and of course low cost. After an antenna design optimization, the antenna placement should be noted to ensure a good transmission. In this research, the microstrip antenna will be operated at 2.35 GHz for video monitoring and the antenna itself will be placed inside the fuselage. Simulated co-site interference will be performed at the operational frequency of data link antenna, which is 900 MHz, with the placement in the upper surface (canopy) of the PUNA. The measurements in the anechoic chamber, showed that the internal fuselage microstrip antenna worked at the frequency of 2.35 GHz with a bandwidth 60 MHz (2.31 GHz up to 2.37 GHz), while the return loss measured at 2.35 GHz is -23.85 dB and the gain of antenna is 3.81 dBi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Erwinda
Abstrak :
ABSTRAK Drones atau Unmanned Aircraft Systems (UAS) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah komponen baru dari sistem penerbangan. Sistem ini merupakan hasil perkembangan mutakhir dalam teknologi kedirgantaraan, yang menawarkan kemajuan yang dapat membuka penggunaan sipil / komersial baru dan lebih baik serta perbaikan pada keselamatan dan efisiensi semua penerbangan sipil. Potensi layanan komersial drone yang inovatif belum pernah terjadi sebelumnya, untuk fotografi udara, jurnalisme, survei, penggembalaan ternak, stasiun relay komunikasi nirkabel, transportasi, pengiriman bantuan darurat di daerah terpencil / tidak dapat diakses, layanan kurir parsel, pengiriman barang secara online, dan sebagainya. Jasa pengiriman barang menggunakan UAV menarik untuk dibahas di Indonesia, karena Indonesia adalah sebuah negara kepulauan dengan banyak wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh alat transportasi konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan yang dilakukan melalui studi kepustakaan dengan studi dokumen atas bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Penelitian ini secara spesifik membahas mengenai jasa pengiriman barang berbasis UAV yang transaksinya dilakukan melalui aplikasi seluler maupun melalui internet. Pembahasan penelitian ini meliputi pengaturan penyelenggara jasa elektronik, pengaturan mengenai UAV secara internasional dan juga nasional, serta bagaimana peraturan hukum di Indonesia untuk jasa pengiriman barang menggunakan UAV.
ABSTRACT Drones or Unmanned Aircraft Systems (UAS) or Unmanned Aerial Vehicle (UAV) are a new component of the aviation system. These systems are based on cutting-edge developments in aerospace technologies, offering advancements which may open new and improved civil/commercial applications as well as improvements to the safety and efficiency of all civil aviation. The potential of innovative drone commercial services is unprecedented, for aerial photography, journalism, surveying, livestock grazing, wireless communication relay stations, transportation, emergency shipping in remote / inaccessible areas, parcel courier services, online delivery of goods, and etc. The freight service using UAV is interesting to discuss in Indonesia, because Indonesia is an archipelagic country with many remote areas that are difficult to reach by conventional transportation. This research is a normative legal research with the approach of legislation conducted through literature study with document study on primary, secondary, and tertiary legal materials. This study specifically discusses UAV-based courier services which transactions are made through mobile applications and over the internet. The scope of this research includes the regulations of electronic service providers, regulations on UAV internationally as well as nationally, and how the legal regulation in Indonesia for goods delivery service using UAV.
2018
T52386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Tri Setyadewi
Abstrak :
Perkembangan aplikasi UAV (Unmanned Aircraft Vehicle) saat ini meningkatkan kompleksitas sistem sesuai dengan misi operasionalnya. Akibatnya, potensi terjadinya gangguan sistem karena efek interferensi elektromagnetik dapat terjadi yang mengganggu jalannya operasional UAV. Berdasarkan penelitian, 60% EMI (Electromagnetic Interferences) terjadi pada jalur pengkabelan UAV, oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap reduksi EMI yang terjadi pada sistem pengkabelan UAV, dan prediksi terhadap besaran induksi tegangan dan daya yang diterima akibat dari interferensi yang terjadi antar kabel juga yang disebabkan karena adanya radiasi dari sistem radio frekuensi UAV. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu, radiasi coupling dengan menggunakan kabel sebagai sumber EMI dan yang kedua adalah radiasi dengan sumber menggunakan antena dipole linear dengan frekuensi operasi 900 MHz. Adapun beberapa variasi parameter dilakukan untuk melihat hubungan antara besarnya induksi yang diterima terhadap variasi seperti jarak kabel dengan sumber EMI, jenis kabel, besaran daya yang dipancarkan, pengaruh sudut polarisasi antena, panjang kabel, shielding, dan pengaruh terminasi pada kabel. keluaran besaran induksi tegangan dan daya yang diterima kemudian dibandingkan dengan simulasi yang telah dilakukan. Diharapkan pada penelitian ini, dapat menjadi acuan atau referensi dalam mendesain pengkabelan dan konfigurasi peletakan antena sehingga dapat meminimalisir efek gangguan akibat radiasi elektromagnetik yang tidak diinginkan. ......The development of UAV (Unmanned Aerial Vehicle) application is currently increasing the complexity of the system in accordance with its operasional mission. As a result, the potential for system interference due to the effects of electromagnetic interference may occur that interfere with the operation of the UAV. Based on the study, 60% of EMI (Electromagnetic Interference) occurs in the wiring path, therefore in this study an analysis of the reduction of EMI in the UAV wiring system will be carried out, and prediction of the amount of induction of the voltage and power received due to the interference occurs between wires also caused by radiation from the UAV frequency radio system. Measurement are carried out using two methods, first method by coupling radiation using a cable as an EMI source and the second is radiation using linear dipole antennas with an operating frequency of 900 MHz. Several parameter variation were carrried out to see the relationship between the amount of induction EMI to variation such as the distance of the cable with the EMI source, cable types, the amount of power emitted, antenna polarization angle, cable length, shielding and the termination of cables. Output of the amount of induction voltage and power received is then compared to the simulation that have been carried out. It is supposed that this research can be a reference in designing the wiring configuration of antenna path with the smallest effect of EMI radiation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Darmawan
Abstrak :
Keterlibatan Australia dalam Perang Vietnam yang dimulai sejak era Pemerintahan Perdana Menteri Robert Menzies pada pertengahan tahun 1960-an menjadi sebuah periode sejarah yang kompleks bagi Australia karena keputusan Pemerintahan Partai Liberal Australia menyertakan tentara Australia dalam perjalanannya melahirkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Australia. Kehadiran tentara Australia dalam Perang Vietnam sebagai bagian dukungan terhadap Amerika Serikat yang secara umum memiliki tujuan untuk membendung penyebaran paham komunis di Asia Tenggara. Pada akhirnya, Perang Vietnam tidak dapat diselesaikan dengan cepat. Permasalahan Vietnam ini menjadi sebuah masalah yang kemudian dimanfaatkan oleh politikus Australia untuk mencari dukungan politik. Skripsi ini mencoba membahas mengenai keterlibatan Australia Dalam Perang Vietnam, latar belakang, serta akibat yang timbul terutama mengenai pergolakkan yang ada di dalam negeri Australia terkait keterlibatam Australia dalam Perang Vietnam.
Australia_s involvement in the Vietnam War started since the government of Prime Minister Robert Menzies era in mid 1960s became a complex historical period of Australia. It was caused by the policy of Australian Liberal Party which sent Australian troops to Vietnam. It created dispute in many groups of the Australian people. The presence of Australian troops in the Vietnam war as a part of support for United States of America in general had a purpose to stop the spread of Communism in Southeast Asia. However, this problem could not be solved quickly. As time goes by, it became a commodity for Australian politicians to seek political support. This paper will discuss Australia_s involvement in the Vietnam War, its background, and its consequence to Australian politics in that country in relation with Australia_s involvement in the Vietnam War.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cheng, Xiang
Abstrak :
This book investigates and reviews recent advanced techniques and important applications in vehicular communications and networking (VCN) from a novel perspective of the combination and integration of VCN and connected vehicles, which provides a significant scientific and technical support for future 5G-based VCN. 5G-Enabled Vehicular Communications and Networking introduces vehicular channel characteristics, reviews current channel modeling approaches, and then provides a new generic geometry-based stochastic modeling approach for vehicle-to-everything (V2X) communications. The investigation of vehicular channel measurements and modeling provides fundamental supports for the VCN system design. Then, this book investigates VCN-vehicle combination from PHY and MAC layers, respectively. As for the PHY layer, many advanced techniques that can be effectively applied in VCN to counter the PHY challenges are introduced, including novel ICI cancellation methods, index modulated OFDM, differential spatial modulation, and energy harvesting relaying. As for the MAC layer, distributed and centralized MAC designs are analyzed and compared in terms of feasibility and availability. Specifically, distributed congestion control, D2D-enabled vehicular communications, and centralized data dissemination scheduling are elaborated, which can significantly improve the network performance in vehicular networks. Finally, considering VCN-vehicle integration, this book introduces several hot-topic applications in vehicular networks, including electric vehicles, distributed data storage, unmanned aerial vehicles, and security and privacy, which indicates the significance and development value of VCN-vehicle integration in future vehicular networks and our daily life.;
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20505393
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nanda Kurniawan
Abstrak :
In this research, Parrot AR.Drone as an Unmanned Aerial Vehicle (UAV) was used to track an object from above. Development of this system utilized some functions from OpenCV library and Robot Operating System (ROS). Techniques that were implemented in the system are image processing al-gorithm (Centroid-Contour Distance (CCD)), feature extraction algorithm (Principal Component Ana-lysis (PCA)) and an artificial neural network algorithm (Generalized Learning Vector Quantization (GLVQ)). The final result of this research is a program for AR.Drone to track a moving object on the floor in fast response time that is under 1 second.

Pada penelitian ini, Parrot AR.Drone digunakan sebagai pesawat tanpa awak untuk menjejaki sebuah objek dari atas. Pengembangan sistem ini memanfaatkan beberapa fungsi dari pustaka OpenCV dan Robot Operating System (ROS). Teknik-teknik yang diimplementasikan pada sistem yang dikem-bangkan adalah algoritma pengolahan citra (Centroid-Contour Distance (CCD)), algoritma ekstraksi fitur (Principal Component Analysis (PCA)), dan algoritma jaringan syaraf tiruan (Generalized Lear-ning Vector Quantization (GLVQ)). Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah program untuk AR. Drone yang berfungsi untuk menjejaki sebuah objek bergerak di lantai dengan respon waktu yang ce-pat dibawah satu detik.
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>