Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudith Abdullah
Abstrak :
Beton teraerasi merupakan salah satu alternatif material pracetak untuk bangunan permukiman, highrise atau lowrise building, baik sebagai pengganti batu bata, dinding partisi ataupun pelat lantai. Hal ini karena sifat beton teraerasi yang mudah dipotong menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan menggunakan alat potong apapun seperti gergaji kayu/gergaji mesin serta kemudahan pada saat instalasi karena beratnya yang ringan, kemudian umur beton teraerasi yang lebih cepat matang dibandingkan dengan beton ringan lainnya, menjadikan beton teraerasi memiliki nilai jual yang lebih, serta limbah yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan beton biasa. Untuk mendapatkan kekuatan yang optimal, beton teraerasi harus melalui proses pemberian tekanan uap panas/steam (autoclave) (12 bar) selama 12 jam, akan tetapi dikarenakan biaya investasi yang diperlukan cukup besar untuk proses tersebut, maka peneliti berkeinginan untuk menggantinya dengan memberikan tekanan uap panas/steam menggunakan pressto cooker (0,8bar ) selama 15 jam. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk melanjutkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu dengan mengetahui pengaruh penambahan aerated agent H2O2 (Hidrogen Peroksida) dan Admixture ke dalam campuran beton teraerasi yang terdiri dari semen, kapur, pasir dan air, serta pengaruh pemberian tekanan uap panas/steam terhadap kekuatan, densitas, dan pertambahan volume, serta mencari proporsi yang optimal dari beton teraerasi. Nilai densitas terkecil pada umur 7 hari diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 0,6 % dengan nilai rata-rata 1,673 gr/cm3, pada umur 14 hari nilai densitas terkecil diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 1,2 % dengan nilai rata-rata 1,643 gr/cm3, sedangkan pada umur 28 hari nilai densitas terkecil diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 1,2 %. Nilai kuat tekan terbesar pada umur 7 hari diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 0,9 % dengan nilai rata-rata 6,067 Mpa, pada umur 14 hari nilai kuat tekan terbesar diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 1,2 % dengan nilai rata-rata 7,7 Mpa, sedangkan pada umur 28 hari nilai kuat tekan terbesar diperoleh pada kadar SikamentNN sebesar 0,9 % dengan nilai rata-rata 7,933 Mpa. Kadar optimum admixture SikamentNN yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan beton teraerasi adalah berkisar antara 0,9 -1,2 %. Biaya yang diperlukan untuk membuat satu buah benda uji berkisar Rp 4287,5 hal ini lebih mahal dibandingkan dengan harga 1 buah batu bata.
Concrete teraerasi is one of the material alternative precast for the building of setlement, highrise or lowrise building, good in the place of brick, wall partisi and or lisp the floor. This matter because nature of aerated concrete the crosscut easyness become the measure - wanted measure use any clippers be like saw kayu/gergaji machine and also amenity at the time of installation because light wt., then aerated concrete the matured quickerness compared to the other light concrete, make the aerated concrete have the value sell the more, and also slimmer yielded waste if/when compared to usage of ordinary concrete. To get optimal strength, aerated concrete have to through process pressurizing of vapour steam ( autoclave) ( 12 bar) during 12 hour, however because of big enough needed invesment expense for the process, hence wishful researcher to change it by giving the vapour pressure steam use pressto cooker ( 0,8 bar ) during 15 hour. At this research of writer try to continue the research which have been done before all that is given the influence of addition aerated agent H2O2 ( Hydrogen Peroxida) and Admixture into concrete mixture teraerasi which consist of the cement, chalk, water and sand, and also influence of pressurizing of hot vapour / steam to strength, density, and accretion of volume, look for the optimal proportion of aerated concrete. Value of density smallest at the age of 7 day obtained at rate SikamentNN equal to 0,6 % with value flatten - flatten 1,673 gr/cm3, at the age of 14 day assess density smallest obtained at rate SikamentNN equal to 1,2 % with value flatten-flatten 1,643 gr/cm3, seadangkan at the age of 28 day assess density smallest obtained at rate SikamentNN equal to 1,2 %. Strong value depress biggest at the age of 7 day obtained at rate SikamentNN equal to 0,9 % with value flatten-flatten 6,067 Mpa, at the age of 14 strong value day depress biggest obtained at rate SikamentNN equal to 1,2 % with value flatten-flatten 7,7 Mpa, is while at the age of 28 strong value day depress biggest obtained at rate SikamentNN equal to 0,9 % with value flatten-flatten 7,933 Mpa. Optimum rate admixture SikamentNN able to be used to improve strength of aerated concrete is ranging from 0,9 -1,2 %. needed to expense make one test object gyrate Rp 4287,5 this matter costlier compared to the price of 1 brick.
2008
S50563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Syamtidar Apriansyah
Abstrak :
Beton teraerasi merupakan salah satu alternatif material pracetak untuk bangunan residensial, highrise atau lowrise building, baik sebagai pengganti batu bata, dinding partisi, pelat lantai ataupun. Hal ini karena sifat daripada beton teraerasi yang mudah dicetak ataupun dipotong menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji kayu / gergaji mesin serta kemudahan pada saat instalasi karena beratnya yang ringan, kemudian umur beton teraerasi yang lebih cepat matang dibandingkan dengan beton ringan menjadikannya memiliki nilai jual yang lebih. Kemudian limbah yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan beton biasa. Untuk mendapatkan kekuatan yang optimal, beton teraerasi harus melalui autoclave (12 bar) selama 12 jam. Karena biaya investasi cikup mahal, proses ini digantikan dengan pemberian tekanan uap panas / steam menggunakan pressto cooker (0,8 bar) selama 15 jam. Pada penelitian ini penulis menoba untuk mengetahui pengaruh penambahan aerated agent (alumunium yang berbentuk serbuk dan H2O2) kedalam campuran beton teraerasi yang terdiri dari semen, kapur, pasir dan air, serta pengaruh pemberian tekanan uap panas / steam terhadap kekuatan, densitas, dan pertambahan volume, serta mencari proporsi yang optimal dari beton teraerasi. Dari hasil percobaan diperoleh kuat tekan 0.5826 MPa dengan densitas 0.52 gram/cm3 pada penggunaan alumunium dan jika di steam kuat tekannya 0.0784 Mpa dan densitas 0,492 gram/cm3. Pada penggunaan H2O2 kuat tekannya 1.225 MPa dengan densitas 0.76 gram/cm3 dan jika di steam kuat tekannya 0.784 Mpa dengan densitas 0.828 gram/cm3. Untuk membuat 1 m3 beton terarasi dibutuhkan 1,6 kg dan 25,6 kg air atau 19,2 kg H2O2 (30 % air), 200 kg Semen Portland, 480 kg Pasir Silika, dan 40 kg Kapur. Harga 1 m3 batu bata adalah Rp.291.550,- sedangkan bila menggunakan beton teraerasi dengan aerated agent H2O2 biaya yang dibutuhkan adalah Rp.463.000,- ......Aerated Concrete is one of the alternatif material precast for resedencial building, highrise or lowrise biulding, or can be used as a brick subtitute, wall partition, slab fluor etc. This is because characteristic of aerated concrete which easyly to precast or slice or cut to be size which we want using saw / saw machine and easy for instalation because the lihgt weight, then the age of aerated concrete which already faster then ordinary concrete make it have more valueable. This also produce waste less than ordinary concrete. To get an optimal strength, aerated concrete must through autoclave process at the time of 12 hour with 12 bar pressure. Because the investation cost very expensive, this process subtituted by steam using pressto cooker at the time of 15 hour with 0,8 bar pressure. On this research the author try to find out influence from the add of aerated agent into concrete mix which contain of portland cement, limestone, silica coarse, and water, and to find out influence added of steam to strength, density, and the increase of volume, and find the optimal proportion of aerated concrete. From this reasearch the compressive strength is 0.5826 MPa with density 0.52 gram/cm3 and if through steam process the compressive strength become 0.0784 Mpa with density 0,492 gram/cm3. If using H2O2 the compressive strength is 1.225 MPa with density 0.76 gram/cm3 and if through steam process the compressive strength become 0.784 Mpa with density 0.828 gram/cm3. To made 1 m3 aerated concrete needs 1,6 kg Alumunium and 25,6 kg water or 19,2 kg H2O2 (30 % water), 200 kg Portland Cement, 480 kg Silica Coarse, and 40 kg lime stone. The price of 1 m3 brick is Rp.291.550,- and if using aerated concrete with aerated agent H2O2 the price is Rp.463.000,-
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radinta Safa Maharani
Abstrak :
Autoclaved Aerated Concrete (AAC) merupakan bahan bangunan ramah lingkungan yang berfungsi sebagai alternatif bahan baku bangunan. AAC dibuat dengan memanfaatkan kembali limbah konstruksi untuk meminimalkan jumlah puing yang dihasilkan oleh industri konstruksi. Manufaktur AAC adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam produksi produk baru ini. Untuk memastikan produksi yang stabil dan efisien dengan kegagalan minimal, diperlukan manajemen risiko yang efektif. House of Risk (HOR), metode yang diadaptasi dari Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan House of Quality (HOQ), adalah metode manajemen risiko yang berfokus pada identifikasi tindakan pencegahan. Penilaian risiko dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang terjadi dalam proses bisnis melalui pendekatan eksternal menggunakan analisis PESTLE dan pendekatan internal menggunakan Supply Chain Operational Reference (SCOR). Selanjutnya, dilakukan penilaian terhadap nilai keparahan dan tingkat kejadian. Hasil dari House of Risk 1 menunjukkan 28 kejadian risiko dengan 27 agen risiko. Dengan mengikuti aturan Pareto, diperoleh 10 agen risiko yang diprioritaskan. House of Risk 2 mengidentifikasi 14 strategi mitigasi risiko yang diusulkan untuk mengurangi agen risiko tersebut. Melalui perhitungan, ditemukan bahwa 3 tindakan mitigasi memiliki nilai efektivitas tertinggi. Ketiga strategi mitigasi risiko ini disarankan untuk memastikan efektivitas proses bisnis yang dicapai. ......Autoclaved Aerated Concrete, an environmentally friendly brick that act as an alternative raw material for buildings. It is built by reusing construction waste to minimize the increasing number of debris generated by the construction industry. AAC Manufacturer is one of the leading enterprise in the production of the emerging product. To ensure the stable and efficient production with minimum failures, a risk management is needed. House of Risk (HOR), a method adopted from the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and House of Quality (HOQ) is a method of risk management focusing on identifying preventive actions. The risk assessment is conducted by identifying the risks occurring in the business process through external approach using PESTLE analysis and internal approach using Supply Chain Operational Reference (SCOR) approach. Then, an assessment of assessing the severity value and occurrences rate is carried out. The results of House of Risk 1 shows 28 risk events with 27 risk agents. By following the Pareto rule, 10 prioritized risk agents are obtained. The House of Risk 2 identified 14 proposed risk mitigation strategies to mitigate the risk agents. Through the calculation, it was found that 3 mitigation actions holds the highest value of effectiveness. These 3 risk mitigation strategies is suggested to ensure the achieved business process effectiveness.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library